Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 2 minggu yang lalu
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, merespons turunnya Indeks Harga Saham Gabungan usai pergantian Menteri Keuangan.

Airlangga mengatakan, kondisi pasar modal yang melemah hanya sementara.

Airlangga menegaskan, pergantian Menteri Keuangan merupakan hak prerogatif presiden.

Pemerintah yakin fundamental ekonomi Indonesia cukup kuat sehingga bisa cepat memulihkan kepercayaan investor.

Tren pelemahan IHSG disebut mirip dengan yang terjadi saat pembentukan kabinet, namun Airlangga menyebut setelahnya pasar kembali normal.

Pasca perombakan kabinet, dari Sri Mulyani ke Purbaya Edhi Sadewa, IHSG per 9 September ditutup di zona merah.

Informasi pasar modal terkini pada Rabu (10/9/2025) kita tanyakan kepada jurnalis KompasTV, Renata Panggalo dan Juru Kamera, Riky Sultana di Bursa Efek Indonesia.



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/616669/ihsg-merah-setelah-sri-mulyani-diganti-purbaya-yudhi-sadewa-begini-perkembangan-pasar-modal
Transkrip
00:00Saudara Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Panjaitan yakin Menteri Keuangan Baru, Purbaya Yudi Sadewa mampu bantu Presiden Prabowo capai pertumbuhan ekonomi dan buka lapangan kerja.
00:15Luhut bilang tak asing dengan nama Purbaya di sektor pemerintahan.
00:20Pasalnya Purbaya acapkali jadi anak buah Luhut.
00:23Misalnya pada Maret 2015, Luhut didapuk jadi kepala staf kepresidenan dan Purbaya menjadi deputi tiga bidang pengelolaan isu strategi kantor staf kepresidenan.
00:39Pak Purbaya orang baik, saya kira punya pengalaman yang bagus.
00:44Kan targetnya tinggi nih Pak di alam Pak Prabowo.
00:47Saya yakin Pak Purbaya akan bisa berbuat banyak untuk membantu keinginan Bapak Presiden dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan lemahannya.
01:01Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto bilang pelemahan IISG hanya bersifat sementara.
01:07Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Erlangga Hartarto
01:17Saya rasa itu kan prioritas Pak Presiden, jadi tadi juga ditegaskan bahwa seluruhnya kan bekerja untuk merah putih, jadi tidak ada kekhawatiran.
01:28Ya pertama tentu fundamental kuat, jadi ini kan masalah, masalahnya adalah masalah sentimen.
01:38Kalau masalah sentimen itu tentu kita lihat dengan kebijakan yang dilakukan pemerintah tentu ini akan berbalik.
01:45Ini mirip pada saat dana antara dilauskan turun sebentar kemudian naik lagi.
01:49Saudara Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Bidsar Panjaitan yakin Menteri Keuangan Baru Purbaya Yudhisa Dewa mampu membantu Presiden Prabowo mencapai pertumbuhan ekonomi dan buka lapangan kerja.
02:08Luhut bilang tak asing dengan nama Purbaya di sektor pemerintahan.
02:13Pasalnya Purbaya acapkali jadi anak buah Luhut, misalnya pada Maret 2015 Luhut didapuk menjadi kepala staf kepresidenan dan Purbaya jadi deputi tiga bidang pengelolaan isu strategi kantor staf kepresidenan.
02:32Pak Purbaya orang baik, saya kira punya pengalaman yang bagus.
02:36Kan targetnya tinggi nih Pak di arah Pak Prabowo.
02:40Saya yakin Pak Purbaya akan bisa berbuat banyak untuk membantu keinginan Bapak Presiden dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi maupun penciptaan lemahannya.
02:54Pas siap perombakan Kabinet Sri Mulyani ke Purbaya Yudhisa Dewa IISG per 9 September ditutup di zona merah.
03:00Informasi terkini kita tanyakan ke Jurnalis Kompas TV Renata Panggalo dan Juru Kamera Riki Sultana di Bursa Efek Indonesia.
03:07Renata selamat pagi sudah lewat dari jam 9. Bagaimana penggerakan IISG hari ini setelah dua hari berturut-turut dihajar oleh dana asing yang kabur.
03:14Bahkan kemarin sempat tembus 4,5 triliun rupiah.
03:19Ya Okta, meskipun memang beberapa analis masih memprediksi kuatnya sentimen domestik khususnya perombakan Kabinet Merah Putih.
03:27Ada beberapa menteri yang diganti begitu ya khususnya untuk Menteri Keuangan dari yang semula dijabat oleh Sri Mulyani menjadi Purbaya Yudhisa Dewa.
03:37Memang nampaknya ini diprediksi masih berpengaruh pada IISG.
03:42Namun pada saat pembukaan justru ini berbeda dengan pada saat penutupan perdagangan pada hari Selasa.
03:48Kemarin Okta, lebih lengkapnya kita langsung lihat ke papan bursa memang untuk hari ini perdagangan hari Rabu dibuka di zona hijau.
03:57Ini di level 7.680.
04:01Kemudian tentunya ini terkoreksi sebesar 0,65% atau sekitar 49,66 basis points begitu Okta.
04:12Ini tentunya sangat berbeda dengan perdagangan di hari Selasa kemarin khususnya pada penutupan ini ditutup di level 7.628 di zona merah atau terkoreksi sebesar 1,78%.
04:27Meskipun kita melihat ini angkanya atau berada di level di zona hijau Okta dan juga Saudara,
04:34kita juga harus mencermati kejadian yang terjadi pada perdagangan awal hari Selasa.
04:40Karena di 10 menit awal IHSG ini bergerak di zona hijau, tetapi 10 menit kemudian bergerak di zona merah.
04:50Jadi tentunya di perdagangan hari ini masih terus kita pantau dan cermati bagaimana pergerakan indeks harga saham gabungan hari ini.
04:59Okta dan juga Saudara seperti yang pada awal saya sebutkan,
05:02memang sentimen domestik yang masih menguat untuk beberapa hari ini.
05:10Karena adanya perubahan atau reshuffle komposisi kabinet merah putih khususnya Menteri Keuangan.
05:19Market ini masih menantikan kinerja apa atau seperti apa kinerja dari Menteri Keuangan yang baru,
05:26Purbaya Yudhisa Dewa apakah bisa mengimbangi begitu ya kinerja yang sudah dilakukan oleh Sri Mulyani,
05:34khususnya Sri Mulyani yang memang selama ini terkenal dengan disiplin fiskalnya,
05:39bagaimana kemudian kita melihat track recordnya pada saat pandemi misalnya.
05:43Okta dan juga Saudara di mana defisit kita bisa mencapai 6%,
05:47lalu kemudian Sri Mulyani berjanji bisa menurunkan 3% dan ia berhasil mewujudkan itu.
05:53Ini yang sebenarnya market masih ingin melihat,
05:57karena belum tahu juga apakah Menteri Purbaya ini bisa mengimbangi apa yang sudah dilakukan oleh Sri Mulyani.
06:03Kemudian dari segi global networking,
06:06misalnya pada saat Indonesia menjadi tuan rumah dari G20,
06:10kita melihat bagaimana Sri Mulyani memimpin rapat,
06:12meskipun ada ketegangan dari negara-negara besar,
06:16G8 misalnya antara Amerika Serikat dan juga Rusia,
06:20namun Sri Mulyani berhasil memimpin rapat dan mencegah agar negara-negara tersebut walk out dari rapat itu.
06:26Kemudian kalau kita melihat dari sisi portfolio dan juga CV,
06:30Sri Mulyani ini terlihat unggul begitu ya karena pernah punya jabatan di IMF dan juga World Bank.
06:36Ini yang masih belum bisa diperkirakan,
06:39belum bisa terlihat begitu dari track record Menteri Purbaya.
06:43Apakah bisa mengimbangi tentunya ini yang masih akan kita pantau,
06:47Purbaya akan rapat bersama dengan DPR pada pukul 10 nanti,
06:51kita lihat kinerja-kinerja apa yang akan dilakukan oleh Purbaya
06:54untuk menyelesaikan permasalahan ekonomi yang sampai saat ini juga masih menjadi sorotan,
07:00pertumbuhan ekonomi,
07:01bagaimana ia bisa meningkatkan atau mewujudkan target dari Presiden Prabowo Subianto 8%
07:08yang memang diakuinya sulit begitu ya kokta dan juga saudara,
07:12namun dalam jangka pendek ini Purbaya menargetkan begitu ya,
07:17akan mewujudkan pertumbuhan perekonomian sekitar 6% ini yang akan dilihat.
07:23Jadi masih kita pantau bagaimana nantinya market akan bereaksi dengan kinerja-kinerja yang akan dilakukan oleh Purbaya
07:29karena kita tahu yang menjadi prioritas ataupun urgen sekarang di market kita
07:34karena di perdagangan selasa kemarin saja memang cukup banyak dan asing yang keluar,
07:38okta dan juga saudara ini mencapai 4,55 triliun,
07:42kemudian saham-saham atau emitan-emitan perbankan yang besar juga ini mengalami koreksi,
07:47mereka kompak mulai itu dari BBCA, kemudian BBNI, BBRI, bahkan BMRI juga ini terkoreksi di zona merah.
07:54Jadi masih kita lihat bagaimana ke depannya karena kemarin juga masih relatif melemah begitu ya, okta.
08:01Oke, beberapa hari kemarin dihajar di zona merah, tapi pagi hari ini IASG mulai terapresiasi,
08:06mulai dibuka di zona hijau.
08:07Terima kasih.
08:07Jurnal S. Kompas TV, Renata Panggalo dan Jurkamera RK Sultana.

Dianjurkan