Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
JAWA BARAT, KOMPAS.TV Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi menanggapi kritik dari Anggota Komisi VIII DPR RI, Atalia Praratya terkait jumlah siswa dalam satu kelas yang mencapai 50 orang di sejumlah sekolah di Jabar

"Ibu Atalia, saya mengucapkan terima kasih atas kritiknya dan merasa prihatin atas ruang kelas di Jawa Barat yang diisi oleh 43 hingga 50 siswa. Dan tidak semuanya, Bu. Hanya ada 38 sekolah," ujar Dedi Mulyadi dikutip dari akun TikTok pribadinya @dedimulyadiofficial pada Sabtu, (2/8/2025).

"Itu pun kami lakukan karena terpaksa. Dibanding mereka tidak sekolah,"

"Tidak bisa juga ibu sebagai komisi bidang sosial memperbandingkan dengan Sekolah Rakyat yang kelasnya 25, Sekolah Rakyat mendapat atensi khusus dari Bapak Presiden sebagai bentuk kepedulian Bapak Presiden," lanjutnya.

Dedi juga membeberkan data pembangunan sekolah baru pada era kepemimpinan Gubernur sebelumnya, Ridwan Kamil.

Baca Juga [FULL] Sambutan Gubernur Dedi Mulyadi Sapa Warga Sukabumi, Ajak Warga Jaga Alam di https://www.kompas.tv/regional/609196/full-sambutan-gubernur-dedi-mulyadi-sapa-warga-sukabumi-ajak-warga-jaga-alam

#dedimulyadi #ataliapraratya #ridwankamil

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/609199/dedi-mulyadi-jawab-kritik-atalia-hingga-beber-data-pembangunan-sekolah-di-jabar-era-ridwan-kamil
Transkrip
00:00Tidak bisa juga Ibu sebagai Komisi Bidang Sosial memperbandingkan dengan sekolah rakyat yang kelasnya 25.
00:06Buat Ibu Atalia, saya mengucapkan terima kasih atas kritiknya
00:10dan merasa prihatin atas ruang kelas di Jawa Barat yang diisi oleh 43-50 orang siswa.
00:20Dan tidak semuanya, Ibu, hanya 38 sekolah yang merekrut 43-50 siswa.
00:27Dan itu pun kami lakukan terpaksa dibanding mereka tidak sekolah.
00:32Mereka tinggal rumahnya dekat sekolah.
00:35Jadi kalau dia harus bergeser ke tempat lain yang jauh, bisa jadi mereka putus sekolah.
00:41Tidak bisa juga Ibu sebagai Komisi Bidang Sosial memperbandingkan dengan sekolah rakyat yang kelasnya 25.
00:48Sekolah rakyat mendapat atensi khusus dari Bapak Presiden
00:51dan sebagai bentuk kepedulian Bapak Presiden mengangkat derajat anak-anak miskin
00:56untuk tumbuh menjadi kelas menengah baru Indonesia.
00:59Dan saya sangat mendukung kebijakan itu.
01:02Tetapi kita harus menampung jumlah siswa hampir 800 ribu.
01:08Dan yang terserap oleh sekolah pemerintah juga tidak semuanya.
01:12Hanya 40% dari total siswa yang dihasilkan.
01:17Dan kemudian kenapa ini terjadi?
01:20Ini terjadi karena di Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2020 sampai saat ini membangun sekolah barunya sangat sedikit.
01:32Boleh Ibu saya sampaikan data pembangunan SMA dan SMK yang menjadi kewenangan Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2020.
01:41Tahun 2020 Provinsi Jawa Barat tidak membangun satupun unit sekolah baru SMA dan SMK.
01:48Tahun 2021 hanya membangun unit sekolah baru SMA sebanyak 2 unit.
01:55Tahun 2022 hanya membangun 1 unit.
02:00Tahun 2023 membangun 6 unit yaitu 1 SMA, 3 SMK, dan 2 SLB.
02:08Tahun 2024 membangun 5 unit, 1 SLB, 3 SMA, dan 1 SMK.
02:16Nah, tahun 2025 membangun 15 unit, 11 SMK, 2 SLB, dan 2 SMK.
02:26Insya Allah Bu, tahun depan saya akan membangun 50 unit agar anak-anak di Jawa Barat bisa sekolah dengan baik.
02:34Untuk itu saya mengucapkan terima kasih atas perhatian Ibu yang begitu peduli terhadap dunia pendidikan di Jawa Barat.
02:41Salam hormat buat Pak RK, semoga Bapak dan Ibu sehat dan bahagia selalu.
03:11Saya Radisaputra.
03:39Saksikan program-program Kompas TV melalui siaran digital, pay TV dan media streaming lainnya
03:45Kompas TV, independen, terpercaya

Dianjurkan