Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • hari ini
KOMPAS.TV - Melalui keterangan pers Kementerian Luar Negeri, Presiden Prabowo disebut akan menggunakan kesempatan dalam KTT BRICS untuk menyuarakan sikap dan posisi Indonesia sebagai bridge-builder atau membangun jembatan atas berbagai isu global dan upaya kolektif di tengah situasi dunia yang semakin tidak menentu.

BRICS adalah kelompok kerja sama negara berkembang Selatan-Selatan yang diinisiasi oleh Brazil, India, Tiongkok, Rusia, dan Afrika Selatan.

Bergabung sebagai anggota ke sepuluh Januari lalu, ini akan jadi debut perdana Indonesia hadir di KTT BRICS.

Kita akan bahas peran Indonesia dalam agenda KTT BRICS, serta bagaimana kerja sama internasional ini ikut memberikan benefit pembangunan dalam negeri, bersama Pengamat Hubungan Internasional, Teuku Rezasyah.

Baca Juga [FULL] Analisis Arah politik Luar Negeri Indonesia Usai Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS di https://www.kompas.tv/nasional/605860/full-analisis-arah-politik-luar-negeri-indonesia-usai-presiden-prabowo-hadiri-ktt-brics

#brics #prabowo #indonesia

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/605863/full-pengamat-analisis-keberhasilan-misi-presiden-prabowo-di-ktt-brics-brasil-sapa-malam

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Lewat keterangan tertulis dari Kementerian Luar Negeri, Presiden Prabowo disebut akan menggunakan kesempatan KTT BRICS ini
00:06menyuarakan sikap dan posisi Indonesia sebagai bridge builder atau membangun jembatan atas berbagai isu global
00:14dan upaya kolektif di tengah situasi dunia yang semakin tidak menentu.
00:21Masih dari sumber yang sama, Indonesia disebut juga akan memanfaatkan forum ini sebagai platform memperjuangkan kerjasama global
00:28yang lebih adil dan inklusif, serta memajukan kepentingan nasional dalam berbagai bidang ekonomi, keuangan, pendidikan, dan teknologi.
00:40BRICS adalah kelompok kerjasama negara berkembang selatan-selatan yang diinisiasi oleh Brazil, India, Tiongkok, Rusia, dan Afrika Selatan.
00:50Bergabung sebagai anggota ke-10 pada awal tahun 2025, ini akan jadi debut Perdana Indonesia hadir dalam KTT BRICS.
00:57Kita akan bahas peran Indonesia dalam agenda KTT BRICS ini, serta bagaimana kerjasama internasional
01:02ikut memberikan benefit pembangunan dalam negeri bersama pengamat hubungan internasional, Tegu Reza Sja.
01:08Pak Reza, selamat malam, apa kabar Pak?
01:10Kabar baik, salam Indonesia, salam dari Bandung.
01:12Terima kasih sudah bergabung bersama kami.
01:14Semangatnya adalah menjadi bridge builder, istilahnya membangun jembatan dalam kerjasama negara selatan-selatan atasi isu global.
01:21Sementara kita baru bergabung di awal tahun 2025, apakah posisi kita sekuat itu untuk mencapai target bridge builder itu, Pak?
01:31Terima kasih. Tentunya yang dimaksud oleh bridge builder ini pertama internal ya, kerjasama di dalam selatan.
01:38Jadi di dalam global south itu kan ada Asia, Afrika, Latin Amerika.
01:41Maksudnya di dalam selatan-selatan itu dikomunikasikan dulu, itu pertama.
01:48Dan yang kedua bridge builder dengan negara-negara yang bukan anggota BRICS.
01:52Tentunya tanpa perlu disebutkan itu adalah negara-negara G7 ya.
01:58Dan kali ini tampaknya Presiden Indonesia datang dengan percaya diri, karena kita memiliki dukungan diplomatik yang kuat.
02:05Kalau kita berbicara selatan-selatan, kedudukan kita sudah sangat kuat dari tahun 1955.
02:10Kemudian kita juga memiliki citra positif di internal selatan-selatan dan juga di kalangan G7.
02:16Tepat sekali kata kunci bridge builder, tapi tentunya jangan kita tafsikan secara material.
02:24Karena bridge itu kan menghubungkan antar jembatan.
02:27Pada saat yang sama jembatan itu hendaknya saling berhubungan.
02:29Jadi saya pikir bridge builder yes, tapi juga communicator juga yes.
02:32Dengan posisi kita yang menganut politik internasional bebas aktif, kemudian kita bergabung ke beberapa organisasi internasional lain,
02:42sebutlah Global South, kemudian G20, banyak negara yang kita ikut serta di sana begitu.
02:47Dengan semangat bridge builder itu, maka tantangan apa yang seharusnya betul-betul dicermati agar goalnya bisa dapat gitu Pak?
02:55Tantangan pertama itu adalah internal challenges ya.
02:59Tantangan internal bridge sendiri yakni ada ketimpangan ekonomi antara negara bridge satu dengan negara ekonomi lain.
03:08Cina yang paling kuat, kemudian Cina juga sangat berbeda jauh GDP-nya dengan India.
03:14Kemudian juga ada anggota yang lain.
03:15Kemudian tantangan kedua adalah governance.
03:18Jadi tata kelola yang baik itu belum merata.
03:20Kita belum punya standar dalam governance.
03:22Kemudian masih ada tantangan selanjutnya adalah institutional capacity.
03:26Sangat sulit mempersatukan anggota-anggota yang berbagai kelompok tersebut.
03:30Juga kita menghadapi tantangan eksternal saat ini, yakni geopolitical tension,
03:34di mana semua kita menghadapi tarif, ancaman tarif dari Donald Trump.
03:39Kemudian juga kita menghadapi economic uncertainty atau ketidakpastian ekonomi di tingkat global.
03:46Kemudian kita menghadapi juga protectionism, makin hari makin besar.
03:50Bukan hanya dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya, tapi mungkin juga dari sekutu-sekutu yang belum muncul.
03:58Seperti Australia, Selandia Baru, Jepang, dan Kanada.
04:01Kemudian kita juga hendaknya meyakinkan bahwa bridge itu tetap relevan dan tetap mampu mengatur dirinya sendiri
04:09tanpa perlu menjadi pesaing dari blok-blok ekonomi yang sudah ada.
04:13Kemudian tantangan selanjutnya adalah resource allocation, jadi pembagian peran sumber daya.
04:18Siapa yang bisa bersinergi dan siapa yang sanggup menjadi pandu dari berbagai kerjasama tersebut.
04:26Kemudian bridge juga harus mampu, punya kemampuan menjawab tantangan-tantangan yang ada saat ini.
04:32Terutama sekali dari dampak krisis di Eropa dan juga di Timur Tengah antara Iran dan Israel.
04:43Tentunya juga BRICS akan memiliki tantangan ke depan bagaimana menyusun suatu joint communique yang lunak
04:52tanpa perlu menekan Amerika Serikat, tanpa perlu menghakimi siapa pelaku-pelaku hukum internasional yang keliru saat ini.
04:59Tapi di sisi lain kalau kita tarik ke belakang saat kita bergabung resmi di awal Januari,
05:05saat itu dari Amerika Serikat sempat memberikan warning untuk anggota-anggota BRICS secara aspek ekonominya.
05:11Karena kan semangatnya waktu itu yang menjadi alarm adalah gara-gara semangat BRICS ini membuat transaksi
05:17menggunakan mata uang lain selain dolar Amerika.
05:19Nah apakah dengan kita debut pertama kali di KTT BRICS ini Pak,
05:23membuat posisi kita, hubungan kita antara Eropa dan juga Amerika Serikat bakal renggang atau justru bisa sebaliknya?
05:30Di sinilah kepiawaian diplomasi Indonesia ya.
05:34Kita justru hendaknya mampu mengatakan kepada negara-negara non-BRIICS bahwa Anda ini sebenarnya beruntung
05:39melihat kami berada dalam BRICS.
05:41Karena kebijakan ke luar negeri kami adalah tidak antagonistik terhadap siapapun.
05:45Dan kami akan menjadikan BRICS itu suatu kekuatan ekonomi,
05:48seperti hanya kami bersama Anda di dalam G20 dan bersama Anda juga di dalam Asia Pacific Economic Cooperation.
05:57Dan kami akan menjadi kekuatan pertama yang menentang terjadinya konflik antar blok.
06:02Dan juga selama Indonesia ada di situ, isu-isu de-dolarisasi tidak akan muncul ke permukaan.
06:09Walaupun di internal BRICS ada kesadaran bahwa sebaiknya kita masing-masing menggunakan mata uang masing-masing.
06:15Oke.
06:16Dengan membawa isu ekonomi inklusif, kemudian artificial intelligence, kemudian pemerintahan berkelanjutan,
06:23bagaimana caranya agar hasil KTT BRICS ini bisa dibawa ke Indonesia dengan hasil yang nyata dan betul dirasakan oleh masyarakat?
06:31Singkat saja, Pak.
06:32Tampaknya dalam artinya kita perlu berkonsultasi secara jujur ya.
06:36Apa yang sudah kita capai di dalam item-item yang sudah kita sebutkan tadi itu.
06:41Dan untuknya kita harus ada perjanjian lanjutan dengan masing-masing negara,
06:46yakni best practices apa yang bisa dibawakan kepada Indonesia tentunya dengan menghargai prinsip-prinsip kesetaraan
06:53dan juga saling menghargai kedaulatan masing-masing.
06:56Oke.
06:57Tentu ini yang kita harapkan bersama agar ada hasil dari pertemuan kelompok internasional ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat kita.
07:05Pak Reza, terima kasih banyak sudah berbagi pandangan bersama kami.
07:07Selamat malam, Pak.
07:08Selamat malam.
07:09Salam dari Bandung.
07:10Selamat malam.

Dianjurkan