Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
Menteri Pertanian (Mentan) RI, Amran Sulaiman mengungkap secara blak-blakan terkait upayanya dalam memberantas praktik mafia pangan.

Hal itu disampaikan Amran saat rapat kerja (Raker) bersama Komisi IV DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 16 Juli 2025.

Amran menepis anggapan terkait langkah-langkahnya adalah upaya pencitraan, seraya mengungkap secara terbuka soal adanya pejabat eselon 2 di lingkungan Kementan yang kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) karena terlibat dalam kasus mafia pangan.

"Bukan pencitraan Pak. Tahu Pak, 11 kami hukum (pejabat Kementan), tersangka eselon 2 di tempat kami DPO sekarang. Jadi bukan untuk dikenal publik Pak," ujar Amran.

Dalam penjelasannya, Amran membeberkan perkembangan penanganan sejumlah kasus mafia pangan. Mentan RI itu menyebut terdapat 20 tersangka dalam kasus minyak goreng ilegal dan 3 tersangka dalam kasus pupuk palsu.

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00apa namanya
00:01beras curah tapi jadi premium
00:04jadi medium
00:0511 kami hukum
00:07tersangka isolon 2 di tempat kami
00:09DPL sekarang
00:11jadi bukan sampai untuk
00:13supaya dikenal publik Pak
00:15yang tersangka minyak goreng 20 Pak
00:17pupuk palsu 3
00:19ini kami sudah kirim semua
00:22212 ke Kapolri
00:24langsung tertulis
00:24nanti Pak Aris terima kasih Pak Ketua
00:27kami laporkan tertulis juga
00:28sampaikan itu paling bagus
00:30kami sudah menyurat ke Jaksagung
00:32ke Kapolri bukan pencitraan Pak
00:34itu bukan masab kami itu
00:37jadi kami tindak lanjut
00:39dan kami tahu bagaimana yang tersangka
00:40kemarin tanggal 10
00:42sudah diperiksa 26
00:43laporan tadi malam karena kami ikuti terus
00:47itu 40
00:4840 akan diperiksa lagi
00:50tapi kami 7 bu ketua wakil ketua
00:53insya Allah tertulis kami sampaikan nanti
00:58selamat menikmati
01:00selamat menikmati

Dianjurkan