Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Badan Pusat Statistik mencatat, kenaikan harga beras jadi salah satu penyumbang inflasi bulan Juni 2025.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Pudji Ismartini, bilang komoditas penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan dan tembakau, dengan inflasi sebesar 0,46 persen dan memberikan andil inflasi sebesar 0,13 persen.

Indeks Harga Konsumen pada bulan Juni mencatatkan inflasi sebesar 0,19 persen secara bulanan, dari deflasi 0,37 persen pada Mei 2025.

Produksi beras meningkat, namun di pasaran harga beras justru melambung tinggi. Apa pemicu fenomena ini? Sudah bergabung Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies, Bhima Yudhistira.

Baca Juga Ironi! Stok Pemerintah Melimpah tapi Beras Subsidi Langka, Harga Naik Tajam di Makassar di https://www.kompas.tv/nasional/601797/ironi-stok-pemerintah-melimpah-tapi-beras-subsidi-langka-harga-naik-tajam-di-makassa

#inflasi #hargaberas #celios

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/603817/produksi-melimpah-namun-harga-beras-naik-hingga-sumbang-inflasi-juni-begini-kata-celios
Transkrip
00:00...haga beras jadi salah satu penyumbang inflasi bulan Juni 2025.
00:07Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik Puji Ismartini bilang
00:13komoditas penyumbang inflasi terbesar berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau
00:19dengan inflasi sebesar 0,46% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,13%.
00:28Indeks harga konsumen pada bulan Juni mencatatkan inflasi sebesar 0,19% secara bulanan
00:36dari deflasi 0,37% pada Mei 2025.
00:45Pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau
00:52dengan inflasi sebesar 0,46% dan memberikan andil inflasi sebesar 0,13%.
01:03Ada pun komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah beras
01:11yang memberikan andil inflasi sebesar 0,04%.
01:15Data BPS menunjukkan rata-rata harga beras di penggilingan secara total naik 2,05% secara
01:26bulanan dan secara tahunan naik 3,64%.
01:30Sementara itu, sodara, tingkat inflasi beras digrosir secara bulanan yaitu 1,78% dan secara
01:38tahunan 4,16%.
01:41Di tingkat eceran, inflasi beras secara bulanan yaitu 1% dan secara tahunan yaitu 3,38%.
01:50Badan Pulsat Statistik memperkirakan produksi beras untuk konsumsi pangan masyarakat
01:59selama 3 bulan dari Judi hingga Agustus 2025 yaitu 8,09 juta ton
02:06atau naik sebesar 0,99 juta ton
02:10atau 13,88% dibandingkan pada periode bulan yang sama tahun 2024.
02:20Sepanjang Januari hingga Agustus 2025,
02:24Badan Pulsat Statistik memperkirakan produksi beras di Indonesia
02:28akan mencapai 24,97 juta ton
02:32atau meningkat 3,08 juta ton
02:35atau 14,09% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
02:47Saat produksi beras meningkat, harga beras di sejumlah daerah naik dalam beberapa hari terakhir.
02:53Kenaikan harga beras bervariasi dan terjadi pada beras jenis medium hingga premium.
03:02Di Semarang, Jawa Tengah,
03:04kenaikan harga beras sudah terjadi sejak 2 pekan lalu.
03:07Di pasar Peterongan, Kota Semarang,
03:09rata-rata harga beras premium ukuran 5 kg
03:12naik dari harga Rp75.000 menjadi Rp80.000.
03:15Sementara, harga beras medium naik dari Rp73.000 menjadi Rp76.000.
03:24Harganya naik drastis ya ini ya.
03:27Jadi kalau yang kemasan, yang premium itu bisa sampai harga jualnya Rp80.000.
03:31Tapi kalau yang curah, yang kiluan, itu per kilo bisa Rp16.000.
03:38Dari yang curah itu dari harga Rp14.000 sampai Rp16.000.
03:41Jualnya Rp14.000, sekarang Rp16.000.
03:43Terus kalau yang premium itu saya dulu Rp75.000, sekarang Rp80.000.
03:50Untuk yang medium bisa Rp75.000, masih Rp75.000, Rp76.000.
03:53Jadi ya, jadi harga Rp73.000.
03:58Jadi kenaikan sejak 2 minggu yang lalu.
04:03Sudah naik.
04:04Kenaikan harga beras membuat pemilik warung makan di Kelurahan Sampangan, Kota Semarang, putar otak.
04:10Pemilik warung makan ini memilih untuk tak menaikan harga.
04:13Namun juga tidak mengurangi takaran nasi dalam tiap porsi.
04:17Hal ini dilakukan agar pembeli tidak merasa keberatan dan warungnya tidak ditinggal pelanggan.
04:22Ya, tetap ya biasa, masalahnya udah para pelanggan ya, kalau dikurangi ya, malah jadi mengurangi pelanggan takutnya.
04:30Ya, seperti biasa aja.
04:33Untungnya dikurangi juga sih?
04:34Ya, pasti.
04:36Ya, pasti.
04:37Ya, harapannya akan menang kepadaku?
04:39Ya, harapannya ya, kembali stabil, normal.
04:42Kalau bisa murah lagi ya, biar tambah.
04:44Ya, buat konsumen juga sih, aku menekan konsumen juga.
04:47Di pasar Soponyono, Surabaya, harga beras ecaran jenis medium yang sebelumnya Rp13.000 per kilogram naik menjadi Rp15.000 per kilogram.
04:59Tidak hanya beras ecaran, harga beras dalam kemasan 5 kilogram juga naik menjadi Rp75.000 hingga Rp85.000.
05:08Kenaikan ini berdampak pada turunnya penjualan.
05:11Ya, mungkin semuanya jenis ya, untuk yang paling medium juga ada kenaikan.
05:17Sejak kapan, kalau boleh tahu, naiknya?
05:19Ya, pertengahan Juni ini.
05:22Pertengahan Juni, kalau boleh tahu sekarang berapa? Yang medium berapa per kilonya?
05:25Untuk ecaran yang medium, seki kisaran Rp15.000.
05:29Kalau yang premium ini Rp16.000, yang super ini Rp17.000.
05:33Kalau yang untuk kemasan yang premium sendiri, yang 3 kilo berapa, yang 5 kilo berapa?
05:38Untuk yang premium, yang kemasan antara yang 5 kilo itu antara Rp80.000 sampai Rp85.000.
05:43Kalau yang medium, ya mungkin Rp75.000.
05:46Di pasar tradisional Pinasungkulan Karombasan Manado, harga beras jenis Membramo yang semula dijual Rp14.000 per kilogram,
05:56kini dijual dengan harga Rp15.500 per kilogram.
06:00Sementara, harga beras jenis Superwind awalnya dijual Rp14.500 per kilogram,
06:06dan kini dijual dengan harga Rp16.000 per kilogram.
06:09Pedagang beras di pasar tradisional Pinasungkulan Karombasan Manado ini bilang,
06:14kenaikan harga terjadi karena stok berkurang.
06:17Karena petani padi di sejumlah daerah beralih menanam nilam.
06:22Kalau kami selagi pedagang di sini, ECR untuk Membramo Rp15.500.
06:27Sebelumnya berapa?
06:28Sebelumnya Rp14.000.
06:30Kalau Superwind?
06:32Superwind Rp16.000.
06:33Sebelumnya?
06:34Rp14.500.
06:35Oh, naik gue?
06:36Iya.
06:36Saya melihat YPK naikan karena stok berkurang,
06:41dengan petani, mungkin petani sebagai penerus,
06:44seberkurang lagi ya.
06:45Oh, seberkurang ya?
06:47Apalagi banyak yang sudah berpindah ke Rembilang dan tanaman nilam.
06:53Nilam.
06:54Masyarakat berharap,
06:55pemerintah segera menemukan solusi
06:57agar harga beras berangsur normal kembali.
07:00Tim Liputan, Kompas TV.
07:05Berikutnya Saudara Kementerian Pertanian bersama Badan Pangan Nasional dan Satgas Pangan Polri
07:11melakukan investigasi terkait kenaikan harga beras.
07:15Hasilnya, ditemukan beras jenis premium dan medium yang dijual di pasaran tak sesuai harga ecaran tertinggi,
07:21hingga tidak memenuhi standar mutu.
07:24Selain tak memenuhi standar mutu dan dijual melebihi harga ecaran tertinggi,
07:29Menteri Pertanian Amran Sulaiman bilang ditemukan juga beras yang dijual
07:33tidak sesuai dengan volume dan tidak terregistrasi PSAT atau pangan segar asal tumbuhan.
07:40Dari temuan ini, Amran bilang potensi kerugian konsumen mencapai 99 triliun rupiah.
07:475% tidak sesuai dan beratnya kurang lebih 10%.
07:51Kami mengecek di pasar di 10 provinsi, kota besar Indonesia, kami cek, mulai mutu kualitas,
08:07timbangannya, beratnya, beratnya, dan seterusnya.
08:15Ternyata, ada yang tidak pas, termasuk high.
08:22Pertama, ada...
08:24Darah produksi beras meningkat, namun di pasaran harga beras justru melambung tinggi.
08:29Apa pemicu fenomena ini?
08:30Sudah bergabung Direktur Executive Center of Economic and Law Studies, Bima Yudistira.
08:34Selamat pagi, Mas Bima.
08:36Selamat pagi.
08:37Mas Bima, sekarang kita menghadapi situasi begini.
08:40Saat stok beras melimpah, dikatakan ada 4,2 juta ton.
08:44Tapi justru harga berasnya ini naik dan jadi penyumbang inflasi.
08:48Ini kayaknya jadi paradoks gitu.
08:49Tanggapan Anda?
08:51Ya, ini menjadi hal yang sebenarnya anomali dan cukup serius.
08:55Kenapa cukup serius?
08:56Karena kondisi beras pasokannya diklaim, diklaim sekali lagi berlimpah.
09:02Tapi terjadi inflasi yang sumbangan beras cukup besar di bulan Juni.
09:06Di saat sisi permintaan konsumsi rumah tangga dengan berbagai indikator,
09:11termasuk jumlah simpanan masyarakat sedang rendah.
09:15Kemudian masyarakat banyak yang terdampak oleh PHK misalnya.
09:19Tapi harga dari sisi kebutuhan pokoknya naik.
09:22Dan ini adalah situasi yang memang harus cepat ditangani.
09:26Kalau dilihat, salah satu penyebabnya, ini bukan hanya pasokan.
09:30Bukan hanya jumlah atau volume.
09:33Tapi yang harus dicek adalah bagaimana soal tata niaganya.
09:36Karena beras ini yang belum selesai dari mulai petani sampai ke meja makan,
09:42sampai ke konsumen akhir, itu 6-7 titik distribusi.
09:46Jadi harusnya bisa dicek di mana distorsinya.
09:49Yang kedua, soal jumlah dan kualitas.
09:53Jadi yang terjadi sekarang ini kan sebenarnya pemerintah,
09:56Menteri Pertanian sudah paham sekali ya,
09:58bahwa ada kualitas yang tidak sesuai.
10:00Harga beras medium, kualitasnya kurang begitu bagus,
10:04tapi harganya terus mengalami kenaikan dalam beberapa minggu terakhir.
10:09Ini kan berarti ada pihak-pihak yang kemudian mempermainkan dari sisi harga.
10:14Tapi beras yang diterima masyarakat, kualitasnya rendah.
10:17Kemudian ada juga indikasi terjadinya pengoplosan beras untuk stabilitor harga pangan,
10:23SPHP, itu menjadi salah satu catatan juga.
10:26Nah, isu yang lain adalah, dari mulai gabah kering,
10:30itu dikonversi menjadi beras,
10:33itu ternyata hanya 64% rata-rata secara nasional.
10:37Itu data terakhirnya.
10:38Artinya apa? Artinya banyak yang mubazir,
10:41banyak yang tidak efisien dalam proses penggilingan,
10:45mulai dari gabah keringnya menjadi beras.
10:47Nah, ini juga persoalan yang sepertinya belum diselesaikan.
10:51Tapi sekarang yang lebih mendesak lagi,
10:54daerah region bagian timur Indonesia,
10:56itu kenaikan harga berasnya itu cukup ekstrim.
11:01Dan ada faktor logistik,
11:02tapi juga di sisi yang lain karena apa?
11:04Karena ada politik perberasan.
11:07Sejak zaman Orde Baru yang memaksa
11:09masyarakat di Indonesia Timur bergeser pangan lokalnya menjadi beras.
11:13Sekarang ketika berasnya kemudian tidak terdistribusi rata di Indonesia Timur,
11:18itu menjadi persoalan yang struktural.
11:21Oke, kami tangkap begini,
11:24artinya meskipun jumlahnya itu besar,
11:274,2 juta ton untuk stoknya,
11:29tapi lagi-lagi masalahnya tadi,
11:30tata niaga distribusi,
11:32kemudian juga jumlah dan juga bagaimana kualitas,
11:34dan juga ada yang tidak efisien.
11:35Artinya begini Mas Bima,
11:36kalau diklaim itu menjadi jumlah yang besar,
11:38stoknya aman,
11:39ini menjadi suatu keberhasilan nggak?
11:41Atau justru jangan-jangan nih stoknya banyak,
11:43tapi ilusi aja gitu,
11:44bahwa ini ternyata masih ada permasalahan
11:46di balik tata niaga beras itu tadi?
11:49Iya, berarti kan begini,
11:51satu, apakah ada korelasi positif
11:53antara pasokan beras yang berlimpah terhadap
11:57kesejahteraan dari sisi petani,
11:59kalaupun ada seberapa besar dibandingkan
12:01yang dinikmati oleh para distributor,
12:04terutama distributor beras-beras bermerek.
12:07Itu catatan yang pertama.
12:08Yang kedua, ini kan ada program sebelumnya,
12:12gabah apapun kualitasnya itu diserap oleh pemerintah
12:15dengan harga yang cukup baik.
12:16Memang ini terkesan menyenangkan petani,
12:19tapi membuat disiplin dari sisi petani
12:22untuk memproduksi beras dengan kualitas yang bagus
12:24itu menurun juga.
12:26Jadi kalau sekarang pemerintah menyalahkan
12:28kenapa beras misalnya kualitasnya kurang bagus,
12:30harganya naik di atas harga eceran tertinggi,
12:33maka salahkan juga, evaluasi juga
12:36dari sisi serapan gabahnya itu
12:38dengan berbagai kualitas mau diserap,
12:40itu juga akhirnya membuat moral hazard,
12:43membuat petani tidak tertarik lagi
12:45untuk mengembangkan varietas-varietas
12:48beras ataupun padi yang unggul,
12:51yang sesuai dengan kualitas yang
12:52sebenarnya diharapkan oleh pasar,
12:55dialapkan oleh konsumen.
12:56Nah ini artinya memang sistem perberasan
12:59sebenarnya kalau hanya diklaim dari sisi
13:01suasembada, kemudian dari sisi jumlah,
13:04itu ternyata tidak menyelesaikan masalah.
13:07Yang harusnya dalam teori ekonomi,
13:08setiap ada kenaikan pasokan beras,
13:11karena keberhasilan panen,
13:13itu harga harusnya turun.
13:15Harusnya konsumen menikmati,
13:17tapi dari sisi petani,
13:19itu marginnya tetap stabil.
13:21Yang terjadi sekarang ini sekali lagi anomali.
13:23Kenapa pasokan berlimpah,
13:25tapi harga di level konsumen,
13:27harganya mengalami kenaikan.
13:29Jadi ada yang mismatch,
13:31atau klaim surplus yang semu tadi
13:33dengan harga.
13:35Orang nggak mau tahu,
13:36maunya adalah beras tersedia,
13:38harganya wajar.
13:40Oke, ada beberapa permasalahan,
13:42perlu adanya evaluasi,
13:43lantas skema apa yang sebetulnya
13:45dibutuhkan oleh pemerintah,
13:46karena tadi tidak hanya menjaga stok,
13:47tapi juga menjaga supaya harganya
13:49bisa tetap terjangka oleh masyarakat?
13:51Ya, salah satu bentuk intervensinya begini.
13:54Bentuk intervensinya kan sebelumnya
13:56ada satgas pangan.
13:57Jadi satgas pangan ini harus punya monitoring
14:00dan punya pendataan
14:01di titik distribusi mana?
14:04Mulai dari penggilingannya,
14:05sampai kemudian retail ujung.
14:08Itu mana yang terjadi distorsi
14:10dari sisi kualitas dan juga dari sisi harga?
14:13Siapa yang bermain di sini dari sisi harga?
14:15Margin mana yang terlalu besar diambil?
14:18Ini yang perlu ada intervensi.
14:20Kemudian untuk beras-beras,
14:21misalnya beras-beras untuk intervensi
14:24kepada stabilitas harga pangan,
14:27ini harusnya bulog yang langsung
14:29menyalurkan kepada masyarakat,
14:31menyalurkan kepada konsumen.
14:33Kalau itu diserahkan kepada para pedagang,
14:35pastinya pedagang akan mengambil margin.
14:38Karena memang nature bisnisnya begitu,
14:40jadi nggak bisa disalahkan juga.
14:42Jadi kalau ada beras yang memang beras
14:44dari sisi pemerintah untuk menjaga harga,
14:46maka pemerintah yang harus ambil bagian di situ.
14:49Kemudian, ini isu yang tadi sempat disebutkan ya
14:52oleh beberapa pedagang yang mengelukkan
14:54harga beras mahal, terutama di daerah Sulawesi misalnya.
14:58Isunya sangat relevan,
14:59yang belum selesai sekarang adalah
15:00regenerasi petani.
15:02Ini isu struktural.
15:04Yang artinya, kalau ke depan,
15:06pemerintah kemudian mau main potong
15:08dengan food estate,
15:10kemudian militer dilibatkan,
15:12bahkan kepolisian juga dilibatkan
15:14dalam menggarap sawah,
15:15saya kira itu juga akan mendistorsi.
15:17Yang harusnya dilakukan adalah
15:18untuk menjaga stok beras ke depan,
15:21maka kuncinya adalah pada
15:23regenerasi petani-petani muda.
15:25Dikasihkan fasilitas-fasilitas,
15:27dan juga dipastikan
15:28margin yang diterima oleh
15:30para petani-petani usia muda ini
15:32adalah margin yang menguntungkan mereka
15:34dibandingkan alih pekerjaan lainnya.
15:37Ini yang belum selesai sekarang,
15:38sehingga pemerintah seolah potong kompas
15:40dengan melakukan food estate
15:42yang justru ternyata
15:44kualitas beras yang dihasilkan,
15:47kemudian juga
15:47dari sisi petaninya
15:49tidak mendapatkan manfaat yang optimal
15:51dari sisi perberasan.
15:53Oke, Mas Bima,
15:54ini BPS mencatat 163 kabupaten-kota di Indonesia
15:56harga berasnya naik
15:57di minggu ke-4 Juni 2025.
16:00Konsekuensinya apa sih sebetulnya
16:01dengan naiknya harga beras pada masyarakat,
16:03terutama untuk kelompok rentan, Mas Bima?
16:05Iya, jadi kalau bicara soal beras ini
16:08sensitifitasnya signifikan sekali
16:10terhadap kenaikan jumlah penduduk miskin.
16:14Jadi garis kemiskinan itu
16:1574 persennya itu berasal dari makanan.
16:19Makanan dirinci lagi
16:21sekitar 21 persennya
16:23itu sumbangan garis kemiskinan paling besar.
16:26Itu di pedesaan, di perkotaan,
16:28itu berasal dari beras.
16:30Jadi beras ini sedikit saja naik.
16:32Dulu ada riset ya
16:34bahwa setiap 1 persen
16:35kenaikan harga beras
16:37itu akan membuat jumlah penduduk miskin
16:40naik 300 ribu orang.
16:42Jadi memang beras ini harus
16:44betul-betul dijaga.
16:46Sehingga dia tetap stabil
16:47dan jumlah orang miskinnya
16:49itu bisa ditekan.
16:50Karena memang situasi sekali lagi
16:52saat ini problemnya adalah
16:54bukan orang semakin banyak
16:56mengkonsumsi beras
16:57kemudian harganya naik
16:58tapi ada yang tidak sinkron
17:00dari sisi pasokan, tata niaga
17:01di saat daya beli masyarakatnya
17:03sedang lemah.
17:04Nah ini yang bisa membuat
17:06angka kemiskinannya bisa meningkat
17:08kalau tidak ada intervensi
17:09untuk menstabilkan harga beras.
17:12Kita ingin lihat di bulan Juli, Agustus
17:14kalau pemerintah mengklaim proyeksi
17:16produksi berasnya mengalami kenaikan
17:18maka itu harus tercermin
17:20inflasi berasnya itu harus rendah.
17:24Boleh ada inflasi
17:25tapi inflasinya tidak sebesar
17:26pada bulan Juni.
17:27Oke, artinya ini kan sudah terjadi
17:30di kondisi di mana
17:32oke, stoknya aman
17:33dikatakan demikian
17:34tapi harganya naik.
17:36Kebijakan apa yang perlu
17:37dilakukan oleh pemerintah
17:39dalam jangka pendek
17:40maupun jangka panjang
17:41di saat kita juga sedang menghadapi
17:42ini daya belinya juga
17:43kurang baik begitu
17:45jangan sampai masyarakat kelaperan
17:46di saat dikatakan
17:47atau diklaim stoknya aman
17:48sampai 4,25 juta ton itu tadi.
17:51Ya paling penting sekarang ini
17:52bagaimana caranya
17:54agar ada intervensi
17:55dari sisi penggilingan saja
17:57itu bagaimana gabah kering
17:59itu digiling menjadi beras
18:01itu susutnya jangan terlalu banyak
18:04ini masa susut rata-rata
18:05hanya 64% yang bisa dikonversi
18:08dari gabah kering menjadi beras
18:10kan itu idealnya kan 70-75%
18:13itu saja sudah bisa menambah
18:15produksi beras
18:16baru kemudian bicara soal kualitas
18:18nah kualitas ini yang harus dijaga
18:20pemerintah boleh
18:22dan sangat boleh berpihak
18:23untuk membeli gabah dari petani
18:26dengan harga yang cukup baik
18:27itu memang kebijakan yang berpihak
18:29tapi di sisi yang lain
18:30harus dipastikan gabah yang dibeli
18:32itu pun juga kualitasnya terjamin
18:34jadi mulai dari ulu
18:36kemudian intervensi
18:38dari sisi rantai pasok itu
18:40kalau bisa terus diperpendek
18:41dan ini yang diharapkan
18:44kemarin kan ada
18:45kooperasi desa merah putih
18:46sebenarnya tujuannya adalah
18:48bagaimana menyerap gabah
18:50biar langsung kemudian masuk ke pengilingan
18:52dan bisa dikonsumsi oleh masyarakat lokal
18:55dalam bentuk beras
18:56nah ini yang harus dipastikan
18:58kopdes-kopdes yang 80 ribu lebih itu
19:01itu harus menjaga kualitas dan pengawasan
19:05pada saat mereka diberi penugasan
19:07untuk menyerap gabah
19:08dan kalau itu tidak dilakukan
19:10maka ini kita akan melihat
19:12stok diklaim dari data berlimpah
19:15tapi tetap nanti masyarakat yang ingin mencari beras medium
19:18itu membeli dengan harga
19:20di atas harga eceran tertinggi
19:22jadi yang ke depan juga harus dipersiapkan
19:24jangan sampai koopdes merah putih ini
19:26menjadi distorsi di lapangan
19:27dari sisi sistem perberasaan nasional
19:29oke
19:30mas Bima menarik tadi
19:31sempat disinggung soal bagaimana koopdes
19:33ini berarti program prioritas
19:35Presiden Prabowo Subianto
19:36seberapa efektifkah untuk menjaga itu tadi
19:39harga berasnya bisa tetap stabil
19:41dan juga stoknya bisa tetap aman
19:42di masyarakat
19:43ya jadi yang paling penting kan
19:47bagaimana pemerintah ketika fokus pada ketahanan pangan
19:50ini isu soal produksi dan distribusi yang merata
19:56terutama di daerah-daerah di Indonesia bagian timur
19:59ini salah satu contohnya begini
20:01jadi pemerintah mengejar ketahanan pangan
20:03tapi teman-teman yang ada di daerah Sulawesi Tengah
20:06kemudian di Maluku
20:08bahkan di Papua
20:09itu sebagian concern soal masifnya pembukaan atau alifungsi lahan
20:14untuk apa alifungsi lahan?
20:16untuk pertambangan
20:17jadi disini pemerintah harus tegas
20:19bahwa ketahanan pangan
20:21suasembada pangan ini yang utama
20:23stabilitas harga pangan itu yang utama
20:25karena nanti akan distorsinya begini
20:27Jawa menjadi salah satu penghasil beras nasional
20:31kemudian di daerah Indonesia Timur
20:34yang kita lihat lonjakan harga berasnya
20:36beberapa minggu terakhir terjadi
20:38itu banyak lahan-lahan produktif pertanian
20:40dikonversi menjadi areal pertambangan
20:43itu nggak boleh
20:44jadi kita harus melihat juga
20:46fokus pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan
20:49nomor satu
20:50kalau area itu lahan pertanian produktif
20:52tidak boleh dikonversi menjadi areal iup pertambangan
20:55itu saja sudah banyak menolong
20:58saudara-saudara di Indonesia bagian timur
21:00untuk tetap pede
21:01tidak alih fungsi lahan
21:03tidak alih profesi
21:04ke luar sektor pertanian
21:06oke program prioritas
21:09atau pejuangan kebijakan-kebijakan
21:10dari Presiden Prabowo Subianta
21:11ini tentunya ditunggu
21:12jadi jangan sampai jadi kebijakan yang semu
21:14tapi bisa punya dampak tadi
21:16sekaligus untuk mengevaluasi
21:18di bagaimana distribusi kualitas
21:20jangan sampai tadi stoknya melimpa
21:22tapi justru harga yang harus dibayar masyarakat
21:25untuk beras itu tetap tinggi
21:27karena tadi yang jadi catatan adalah beras naik
21:29hati-hati
21:29kembali sekiranya juga ikut bertambah
21:31terima kasih Direktur Eksekutif Selios
21:32Mas Bimayu Distira sudah bersama di Kompas Bisnis
21:35terima kasih mas
21:37terima kasih

Dianjurkan