Untuk menjadikan Yamaguchi sebagai daerah yang "dipilih" oleh pemagang asing, asosiasi organisasi pengawas di prefektur Yamaguchi dan asosiasi lembaga pengirim dari Indonesia menandatangani nota kesepahaman (MoU).
MoU ini ditandatangani oleh asosiasi yang terdiri dari 33 organisasi pengawas di dalam prefektur Yamaguchi yang memberikan pendidikan bahasa Jepang dan dukungan lainnya bagi pemagang teknis, serta asosiasi lembaga pengirim dari Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang bertugas melakukan rekrutmen dan seleksi pemagang.
Berdasarkan nota kesepahaman ini, pihak Indonesia akan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang sebelum keberangkatan, sedangkan pihak Yamaguchi akan memberikan dukungan untuk meningkatkan lingkungan kerja dan keterampilan teknis para pemagang.
Dari total warga negara asing yang tinggal di Yamaguchi, terdapat 6.600 orang yang memiliki status tinggal sebagai pemagang teknis atau pekerja dengan visa Tokutei Ginou, yang sebagian besar berasal dari Vietnam. Namun, saat ini Prefektur Yamaguchi kalah dalam persaingan menarik tenaga kerja karena upah minimum di kota-kota besar lebih tinggi.
Karena itu, dengan Indonesia yang memiliki populasi hampir 300 juta jiwa dan usia rata-rata 28 tahun yang tergolong muda, Yamaguchi memutuskan untuk menjalin kerja sama melalui penandatanganan MoU ini.
(Ketua Asosiasi Organisasi Penerima Pemagang Asing di Yamaguchi, Kazuo Nishiyama):
"Akan tiba masanya, seperti Vietnam, kita harus bersaing dalam hal upah dengan wilayah lain. Kami ingin mengambil langkah lebih cepat agar bisa mengantisipasi itu."
Pada musim gugur tahun ini, perusahaan kecil menengah dan organisasi pengawas dari Yamaguchi akan mengunjungi Indonesia untuk membahas langsung tentang pencocokan tenaga kerja dan kolaborasi lainnya.
MoU ini ditandatangani oleh asosiasi yang terdiri dari 33 organisasi pengawas di dalam prefektur Yamaguchi yang memberikan pendidikan bahasa Jepang dan dukungan lainnya bagi pemagang teknis, serta asosiasi lembaga pengirim dari Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, yang bertugas melakukan rekrutmen dan seleksi pemagang.
Berdasarkan nota kesepahaman ini, pihak Indonesia akan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang sebelum keberangkatan, sedangkan pihak Yamaguchi akan memberikan dukungan untuk meningkatkan lingkungan kerja dan keterampilan teknis para pemagang.
Dari total warga negara asing yang tinggal di Yamaguchi, terdapat 6.600 orang yang memiliki status tinggal sebagai pemagang teknis atau pekerja dengan visa Tokutei Ginou, yang sebagian besar berasal dari Vietnam. Namun, saat ini Prefektur Yamaguchi kalah dalam persaingan menarik tenaga kerja karena upah minimum di kota-kota besar lebih tinggi.
Karena itu, dengan Indonesia yang memiliki populasi hampir 300 juta jiwa dan usia rata-rata 28 tahun yang tergolong muda, Yamaguchi memutuskan untuk menjalin kerja sama melalui penandatanganan MoU ini.
(Ketua Asosiasi Organisasi Penerima Pemagang Asing di Yamaguchi, Kazuo Nishiyama):
"Akan tiba masanya, seperti Vietnam, kita harus bersaing dalam hal upah dengan wilayah lain. Kami ingin mengambil langkah lebih cepat agar bisa mengantisipasi itu."
Pada musim gugur tahun ini, perusahaan kecil menengah dan organisasi pengawas dari Yamaguchi akan mengunjungi Indonesia untuk membahas langsung tentang pencocokan tenaga kerja dan kolaborasi lainnya.
Category
🗞
News