Skip to playerSkip to main content
  • 1 year ago
Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan serangan siber ke pusat data nasional menyebabkan gangguan pelayanan pada 210 instansi Pemerintah. Dari banyaknya instansi Pemerintah yang terdampak, gangguan paling parah terjadi pada pelayanan Keimigrasian Kemenkumham yang menyebabkan penumpukan penumpang di pos imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Pekan lalu.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Terima kasih Anda masih bersama kami.
00:02Pemerintah Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan serangan siber ke pusat data nasional
00:08menyebabkan gangguan pelayanan pada 210 instansi pemerintah.
00:12Dari banyaknya instansi pemerintah yang terdampak,
00:14gangguan paling parah terjadi pada pelayanan keimigrasian Kemenkumham
00:18yang menyebabkan penumpukan penumpang di pos imigrasi Bandara Soekarno-Hatta pekan lalu.
00:23Kementerian Komunikasi dan Informatika mengungkapkan serangan siber ke pusat data nasional
00:32menyebabkan gangguan pelayanan pada 210 instansi pemerintah.
00:36Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Abriani Pangerapan menyebutkan
00:41instansi yang layanannya terdampak antara lain Kementerian Hukum dan HAM,
00:45Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,
00:48Kementerian PUPR, LKPP, hingga pemerintah daerah kediri.
00:53Jadi yang terdampak itu ada 210 instansi yang berdampak dari baik itu pusat maupun daerah.
01:01Yang sudah up itu tadi disebutkan imigrasi berhasil melakukan relokasi dan menyelakan layanannya,
01:10LKPP Sikap sudah on, terus Marfes punya layanan perjinan event juga sudah on,
01:19Kota Kediri juga sudah on, yang lainnya lagi dalam proses.
01:22Jadi kita memigrasi data-datanya.
01:25Nah ini prosesnya bagaimana?
01:26Ini kecepatannya adalah harusnya bisa dipercepat apabila ada koordinasi antara tenan dengan penyedia layanan klotnya.
01:34Dari 210 instansi pemerintah yang terdampak serangan siber,
01:38gangguan paling parah terjadi pada pelayanan keimigrasian Kemen-Kumham.
01:42Sebab layanan publik tersebut menjadi salah satu yang paling intens di akses masyarakat.
01:47Sementara itu pihak Kominfo mengatakan bahwa saat ini layanan keimigrasian sudah kembali pulih
01:51setelah dilakukan penanganan sejak gangguan di PDN pada Kamis 20 Juni 2024.
01:56Dimeliputan IDX Channel.
02:00Ya pemerintah kita akan ulas terkait dengan isu yang masih hangat di perbinjangan saat ini
02:05yakni serangan siber ke pusat data nasional.
02:08Di mana pemerintah pusat data nasional mengalami gangguan yang berdampak pada fasilitas
02:13yang mengelola data dari berbagai instansi pemerintah termasuk sistem imigrasi di sejumlah bandara.
02:20Di Bandara Soekarno-Hatta misalnya layanan imigrasi lumpuh
02:23yang mengakibatkan antrean pemeriksaan yang panjang dan keluhan dari warga net di media sosial X.
02:31Ya hingga Sabtu 22 Juni 2024, sistem PDN ini masih dalam proses perbaikan.
02:37Menko Polhukam Hadi Cahyanto menyebutkan bahwa terdapat masalah teknis yang terjadi.
02:41Namun penyebab pastinya belum ditemukan.
02:44Mulai dari gangguan pada Kamis hingga Sabtu lalu,
02:46penyebab gangguan di pusat data nasional masih belum diketahui dan terus ditelusuri.
02:52Adapun kemarin pada Senin 24 Juni, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara atau BSSN, Hinsa Siburian
02:59mengonfirmasi bahwa gangguan disebabkan oleh ransomware.
03:03Ia menyatakan bahwa insiden tersebut adalah serangan siber dalam bentuk ransomware
03:07yang diberi nama brain cheaper ransomware.
03:10Ransomware sendiri merupakan malware yang mengunci data di komputer dengan enkripsi
03:15lalu berusaha memeras korban dengan meminta tebusan.
03:19Dan hingga Senin kemarin, pemerintah masih berupaya membereskan dampak peretasan
03:23yang dialami sistem pusat data nasional.
03:26Selain itu, pemerintah juga melakukan pemindahan sementara aktivitas yang berhubungan dengan
03:30imigrasi ke Amazon Web Service karena sistem di PDN masih terganggu.
03:35Menkumham Yasona Lawli menyatakan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan pelayanan
03:40publik tidak terganggu.
03:42Ya, pemerintah terkait serangan ransomware pada pusat data nasional, pemerintah mengungkapkan
03:47bahwa pelaku meminta uang tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika.
03:51Dan untuk lebih jelas, berikut kita simak informasi selengkapnya.
03:59Pusat data nasional diketahui mengalami serangan siber jenis ransomware.
04:03Data-data di dalamnya pun terkunci, dan pelaku peretasan meminta tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika.
04:09Direktur Network & IT Solutions Telkom, Herlan Wirianaku menyampaikan bahwa tebusan itu
04:14diminta oleh peretas kepada pemerintah jika ingin data di PDN yang terenkripsi atau terkunci
04:19kembali dibuka.
04:348 juta USD, ya.
04:37Demikian, terima kasih.
04:39Sementara itu, Kepala Badan Cyber dan Sandi Negara, Hinsa Siburian menyampaikan,
04:44PDN yang mengalami serangan siber dikelola oleh Telkom dan berlokasi di Surabaya.
04:49Serangan siber itu dilakukan menggunakan ransomware yang membuat data di dalam PDN
04:54terenkripsi atau terkunci.
04:56Mimpasnya, sejumlah layanan publik yang memanfaatkan PDN pun ikut terdampak.
05:01Insiden pusat data sementara ini adalah serangan siber dalam bentuk ransomware dengan
05:07nama Brain Cheaper Ransomware.
05:10Ransomware ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0.
05:17Jadi, memang ransomware ini kan dikembangkan terus.
05:21Jadi, ini adalah yang terbaru yang setelah kita lihat dari sampel yang sudah dilakukan
05:28sementara oleh forensik dari BSSN.
05:34Tentu ini perlu kita ketahui supaya bisa mengantisipasi di tempat kajian yang lain
05:39dan ini segera kita sampaikan juga kepada instansi ataupun teman-teman yang lain.
05:45Adapun sampai saat ini dampak serangan siber ke PDN masih belum ditangani sepenuhnya.
05:50Gangguan terhadap sejumlah layanan publik juga masih terjadi.
05:54Meski begitu, Kepala BSSN menegaskan bahwa tim gabungan BSSN, Kominfo, dan Cybercrime Polri
06:00masih terus berupaya memulihkan PDN serta layanan publik yang terdampak.
06:05Dimuniputan IDX Channel.
06:12Kepala BSSN menjelaskan Brain Cheaper Ransomware adalah ransomware jenis terbaru
06:17dalam serangan siber.
06:19Serangan ransomware yang dilakukan itu menginfeksi server pusat data nasional
06:24dan mengenkripsi data-data di dalamnya.
06:26Pihak Peretas pun diketahui meminta tebusan sebesar 8 juta dolar Amerika Serikat
06:31atau sekitar 130 miliar rupiah kepada pemerintah Indonesia
06:35jika ingin data yang terenkripsi tersebut dipulihkan.
06:40Tim gabungan BSSN, Kominfo, dan Polri tengah menginvestigasi penyerangan ini.
06:45Tim gabungan juga berupaya mengatasi dampak dari serangan siber tersebut
06:49sekaligus memulihkan gangguan layanan publik yang terjadi.
06:52Sementara itu pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alphonse Tanujaya menyatakan
06:58Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Badan Sandi dan Sibernegara
07:02semestinya dipimpin oleh sosok yang kompeten.
07:05Menurut Alphonse, kasus peretasan atau serangan siber ke pusat data nasional
07:09yang terjadi saat ini menunjukkan buruknya manajemen digital di Indonesia
07:13karena lembaga yang terkait dipimpin oleh orang yang tak kompeten.
07:17Ia pun berpandangan pemerintah belum menjadikan Kemenkominfo maupun BSSN
07:22sebagai instansi penting untuk proses digitalisasi dan pengembangan
07:26serta penanganan dunia siber.
07:28Hal itu terlihat dari sosok menteri maupun kepala di instansi tersebut
07:32yang tidak dipilih dari kalangan profesional di bidang teknologi informasi
07:35atau terkait keamanan siber.
07:37Dan pemerintah terkait serangan siber ke pusat data nasional
07:41Wakil Presiden Maruf Amin pun meminta hal ini untuk diinvestigasi
07:44dan berharap kejadian serupa tak terulang lagi.
07:47Dan berikut informasi selengkapnya.
07:54Wakil Presiden Maruf Amin meminta investigasi terhadap gangguan
07:57pada server pusat data nasional terus dilakukan
08:00agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
08:04Hal tersebut disampaikan Maruf Amin saat menanggapi adanya gangguan
08:07server PDN pada Kementerian Komunikasi dan Informatika
08:10yang mengalami serangan cyber ransomware sejak Kamis 20 Juni lalu.
08:37Dan kita berharap bahwa kejadian kemarin ini tidak terulang lagi.
08:53Oleh karena itu, kita sedang menyiapkan antisipasi-antisipasinya.
09:01Dalam kesempatan yang sama, Wakil Presiden Maruf Amin memastikan
09:04bahwa pemerintah terus melakukan langkah antisipasi
09:06demi melindungi data negara dan masyarakat.
09:10Maruf Amin pun meminta agar Kementerian dan lembaga terkait
09:12untuk memperkuat keamanan data.
09:15Sementara itu terkait terserangan cyber terhadap server pusat data nasional
09:19diketahui terjadi karena adanya virus ransomware jenis baru
09:22yang dikenal sebagai Log B3.0.
09:32Tiap badan siber dan sandi negara memaparkan data masyarakat
09:36pada pusat data nasional sementara yang terenkripsi
09:38akibat serangan siber perangkat lunak jahat dengan tebusan ini tidak aman.
09:43Akan tetapi BSSN menyampaikan mereka sudah berupaya melakukan
09:46konversi informasi atau enkripsi data masyarakat sebagai pengamanan sementara.
09:53Menurut BSSN, pusat data nasional sementara mengalami serangan
09:57brain chip ransomware versi terbaru bernama Log B3.0.
10:01Malware itu bekerja dengan cara mengambil alih kendali akses terhadap data
10:05lalu menguncinya dengan sandi yang hanya bisa dibuka
10:09jika korban membayar tebusan dengan nilai yang ditentukan pelaku.
10:13Akan tetapi kemungkinan besar pelaku sudah terlebih dahulu menyalin data masyarakat
10:17yang berada di pusat data nasional sebelum dikunci
10:20dan data masyarakat sudah terlanjur berada di tangan pelaku
10:23juga berpotensi diperdagangkan di situs khusus para peretas.
10:28Sementara itu pemerintah kasus kebocoran data ini bukanlah hal baru di Indonesia.
10:33Sebelumnya beberapa insiden kebocoran data terjadi
10:35seperti data pemegang paspor Indonesia, pengguna MyIndyHome,
10:40data BPJS Ketenagakerjaan, data dari aplikasi peduli lindungi,
10:44data MyPertamina, data Komisi Pemilihan Umum,
10:48kemudian juga surat yang dikirim ke Presiden Joko Widodo,
10:51data SIM card hingga browsing history pengguna IndyHome.
10:55Insiden-insiden ini menunjukkan bahwa masih ada banyak pekerjaan yang perlu dilakukan
10:59untuk memperkuat keamanan data di Indonesia.
11:03Dan kita harapkan pemerintah juga terus menaruh perhatian terhadap sumber daya manusia
11:08yang memang ditugaskan khusus untuk menjaga keamanan siber di Indonesia
11:12agar kemudian tidak kalah pintar dibandingkan hacker-hacker
11:16ataupun peretas-peretas di luar sana
11:18yang memang melakukan jutaan serangan terhadap sejumlah layanan
11:22ataupun website ataupun domain-domain milik pemerintah
11:25sehingga akhirnya keamanan dari sisi dunia digital dan juga cyber
11:29dapat terus terjaga.
11:31Dan memang satu hal yang menarik adalah serangan cyber ini terjadi
11:34pasca pemerintah mengumumkan perang melawan judi online.
11:38Dan pemerintah kita cukupkan informasi di segmen ini,
11:40pastikan Anda masih bersama kami dalam IDX First Session Closing.
Be the first to comment
Add your comment

Recommended