- 1 year ago
Kebijakan harga gas bumi tertentu (HGBT) sebesar USD6 per mmbtu yang efektif sejak tahun 2020 menjadi berkah bagi tujuh sektor industri penerima harga khusus ini. Tujuh sektor tersebut yaitu pupuk, petrokimia, oleochemical, baja, keramik, kaca dan sarung tangan karet. Namun, di sisi lain kebijakan ini juga menuai kontra, karena dinilai dapat menekan industri penyalur gas bumi di masa mendatang lantaran harga yang tidak sesuai dengan mekanisme pasar.
Category
📺
TVTranscript
00:00Hal-hal yang buat kita tidak ada kepastian apakah 6 dolar ini masih terus kita nikmati sampai berakhir tahun ini.
00:09Kita kan harus punya acuan di dalam perindustrian yang sudah memberikan kita bahwa yang harus dinikmati adalah ini,
00:16yang harus diberi subsidi adalah ini, yang menjalankan industrialisasinya ini, kementeriannya jelas.
00:23Halo teman-teman investor, Anda kembali dalam Vincas dimana kita mau ngobrol-ngobrol santai
00:34terkait dengan berbagai topik menarik dengan narasumber yang tentunya sangat mumpuni.
00:39Kali ini bersama saya Prinses Nomoda, kita mau ngomongin soal kebijakan harga gas bumi tertentu
00:44atau yang biasa kita dengar dengan HGBT dimana kebijakan ini sudah diluncurkan pada tahun 2020.
00:51Harganya itu adalah 6 dolar Amerika Serikat per MMBTU dan ditujukan kepada sekitar 7 sektor
00:59yaitu pupuk, petrokimia, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
01:04Nah sekarang di tahun 2024 relevansi dari insentif ini sebenarnya seperti apa sih?
01:10Akan kita ulas bersama dengan Bapak Ahmad Wijaya yang merupakan Wakil Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi
01:17atau FIPGB dan langsung saja akan kita ulas pro kontranya bagaimana dan dampaknya terhadap industri juga.
01:25Halo apa kabar Pak Awe?
01:27Sehat selalu.
01:28Sehat selalu, thank you sudah join bersama kita kali ini ngomongin terkait dengan harga gas bumi tertentu
01:36atau HGBT. Ini sebenarnya masalahnya dimana sih Pak?
01:40Enggak ada masalah.
01:41Enggak ada masalah sebetulnya. Jadi harga 6 dolar Amerika Serikat per MMBTU di 2024 itu kalau dilanjutkan masih oke?
01:50Posisi sekarang yang namanya Forum Industri Pengguna Gas Bumi ini kan sudah diberi kesempatan untuk menikmati yang disebut 6 dolar.
02:02Nah posisi pemberian insentif yang diberikan ke industri itu adalah bagian daripada kebersamaan pemerintah dengan industrialisasi untuk memberikan sumbangsi terhadap ekonomi.
02:20Kedua, di dalam perjalanan tidak seindah apa yang diberikan di cabmen.
02:26Sehingga di tujuh sektor tersebut banyak yang mengalami yang disebut ada yang dapat ada yang tidak dapat itu satu.
02:35Kedua, porsi daripada industri yang disebut pupuk kemudian chemical itu kan langsung.
02:43Sedangkan industri seperti baja, kaca lembaran, keramik semua itu kan ada di dalam naungan dimana kita punya pipanisasi ada di PGN.
02:53Nah porsi terakhir yang sudah dijalankan sejak dua tahun yang lalu, kita-kita ini sebagai pemakai tidak selalu mendapatkan yang disebut 6 dolar merata.
03:07Hal ketiga disebabkan oleh adanya PGN selaku yang menyalurkan selalu punya insentif-insentif tersendiri yang tidak terkait dengan porsi cabmen maupun PP yang diberikan oleh pemerintah.
03:27Sehingga kita sebagai pemakai merasa bahwa hari ini 6 dolar besok bisa keluar insentif baru, bisa keluar program baru, bisa keluarin yang namanya pelanggan terima insentif yang lain dari PGN.
03:44Contoh saat ini yang berlaku di lapangan adalah 6 dolar kita tidak menikmati secara menyeluruh.
03:51Mereka menentukan dengan adanya surcharge, menentukan ada yang namanya AGIT alokasi gas industri tertentu.
04:01Seperti contoh di Surabaya, Surabaya itu gasnya melebih di mana-mana tapi tetap dilakukan AGIT tadi.
04:11Kemudian kalau begitu ngomong di Jawa Barat, Jawa Barat ada tempat-tempat tertentu yang mana memang ada kekurangan tapi juga diberlakukan hal ini.
04:20Sedangkan insentif pemerintah kan garis bawahnya clear ya, you are receiving 6 dolar adalah 6 dolar.
04:27Tapi ternyata di lapangan tidak seindah warna asli.
04:31Tidak 6 dolar, tidak kucuk-kucuk langsung memperoleh harga juga 6 dolar.
04:35Artinya mereka melakukan hal-hal yang di luar cabmen.
04:40Itu perlu perhatian pemerintah mengenai PGN harus melakukan hal-hal yang sesuai dengan apa yang sudah ditentukan pemerintah.
04:48Itu pasti sudah ada masukan penyampaian atau semacam menyampaikan kritikan soal itu nggak Pak Awe?
04:56Nah kalau bahasa jeleknya adalah kita kalau pengaduan ini kan hanya bisa ke kementerian perindustrian.
05:02Karena kita dibawa bapak angkatnya kan ini.
05:05Sedangkan kondisi PGN ataupun Pertamina Gas itu kan dibawa BUMN.
05:11Nah kita tidak bisa komunikasi, kita cuma bisa komunikasi ke kemenperin.
05:16Nah Menteri selalu mengatakan bahwa nanti akan diakomodir.
05:21Kemudian perasaan mau diakomodir adalah dua hal.
05:24Satu harus berdialog dengan ESDM, satu. Kedua harus berdialog dengan BUMN kan.
05:30Akhirnya di Kemenko kita tidak terima apa-apa.
05:33Nah ini yang menjadi hal-hal yang buat kita tidak ada kepastian apakah 6 dolar ini masih terus kita nikmati sampai berakhir tahun ini
05:44atau memang di ujung pertengahan sekarang pun sejak Januari sampai sekarang lima bulan terakhir masih simpang siur.
05:51Baik Pak Awe, contoh kasus boleh nggak Pak?
05:54Misalnya ketika melakukan pembelian gas BUMN, penggunaan gas BUMN ini kok harganya tidak seharusnya menurut Pak Awe?
06:05Karena ada yang namanya internal scheme ataupun skema baru dari PGN ke setiap pelanggan.
06:14Contoh di Jawa Barat mereka menentukan bahwa minimum kontrak sekian kalau pakai di bawah itu kena surcharge.
06:21Kemudian maksimum kalau pakai lebih kena ini surcharge.
06:25Kemudian ada di daerah tertentu seperti di Jawa Barat bagian timur ada yang disebut kena yang disebut alokasi gas agit.
06:34Kemudian kita kalau pindah ke Jawa Timur yang termasuk industri yang cukup padat, disitu total dilakukan agit.
06:44Sedangkan di Jawa Timur itu sudah melimpah itu yang namanya gas, tapi kenapa masih dikenain agit.
06:52Kondisi ini menjadi sebuah unstabilities yang ditemui oleh kita antara para industri.
07:02Bagaimana yang namanya satu jenis barang yang diproduksi seperti industri keramik ataupun industri baja, industri lainnya.
07:09Di Surabaya ada, di Jawa Barat ada, kok harga gasnya beda-beda.
07:14Karena ada ketentuan-ketentuan menyertai.
07:16Ketentuan internalnya PGN, karena kita kan menerima hal-hal seperti ini semua kan dari PGN.
07:22Ujung-ujungnya nanti harganya jadi berapa Pak?
07:24Kalau di blend totalnya adalah kita saat ini sudah bayar sembilan, bukan enam ya.
07:30Jadi kondisi yang ada di Capman 91 terakhir adalah sekian dan sekian.
07:36Tapi ternyata setelah melakukan internal yang namanya skema baru dari PGN, kita akhirnya dapat blend harganya.
07:43Ujung-ujungnya si pemakai hanya bayar apa yang sudah di blend.
07:49Antara agitnya antara 6.
07:53Dapat-dapat tadi ya itu sekitar sembilan.
07:55Kita sebetulnya efektifnya sudah bayar sekitar sembilan.
07:57Nah sementara ini kan sebenarnya insentif ya Pak.
07:596 USD per MBTU insentif.
08:03Berarti sebenarnya harganya tidak segitu.
08:05Harganya sebenarnya berapa sih Pak seharusnya kalau nggak ada insentif ini?
08:08Kalau nggak ada insentif waktu 2017-2020 sebelum implementasi 6 USD ini, kita sudah bayar sembilan koma sekian.
08:18Berarti cuma beda tipis dong Pak dengan...
08:20Jadi tidak ada arti apa-apa.
08:22Sekarang yang sudah di blend dengan skema baru ya.
08:24Sehingga efektifnya 6 USD itu tidak murni dijalankan pada saat setengah tahun terakhir ini.
08:32Awalnya sebenarnya masih berjalan.
08:34Awalnya berjalan cukup baik.
08:36Akhirnya kita melihat bahwa pemerintah cukup komit.
08:39Daya saing cukup bagus.
08:41Kemudian kontribusi industri terhadap makroekonomi sampai ke mikro cukup baik.
08:45Nah alhasil terakhir-terakhir ini aja nih.
08:49Awal tahun ini hampir tidak menikmati kita.
08:51Ada lagi kebijakan internal.
08:53Ya itu namanya skema internal lah ya.
08:55Di luar capman ya.
08:57Sebelumnya tadi tidak seperti itu.
08:58Satu setengah di awal-awal.
09:01Nah sebenarnya yang Pak Awe dan rekan-rekan inginkan.
09:03Apakah kebijakan harga gas bumi tertentu ini yang tidak dilanjutkan, di stop.
09:09Karena itu juga harganya tidak jauh-jauh beda.
09:11Ataukah Pak, skema internal tadi dihilangkan?
09:17Mungkin tidak itu Pak?
09:19Intinya gini.
09:20Kalau pemerintah mau menerapkan harga one price one policy.
09:25Industri siap kok menerima mau 6 dolar, mau 7 dolar, mau berapapun yang akan disepakati.
09:31Tapi dengan catatan jangan punya skema internal.
09:34Yang disebut sebagai perseroan ke perseroan.
09:37Ya ini kan B2B.
09:38Selalu kalau PGN mengatakan apa-apa yang dilakukan adalah B2B.
09:42Nah B2B itu kan harus ada acuan dong.
09:44Acuan pemerintahnya apa?
09:46Capman kah? PP kah?
09:48Kan ada peraturan.
09:49Tidak bisa semena-mena walaupun itu B2B kan.
09:52Satu.
09:53Dua, kalaupun memang mesti ditentukan bahwa kita harus membayar 6 dolar dan tidak bisa.
09:59Dan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah.
10:01Karena subsidi terlalu besar.
10:03Silakan ditutup tapi bikin one price one policy dari government.
10:07Kalau tujuh, mari kita salaman.
10:09B2B melalui jalur PGN, silakan.
10:13Jadi jangan ada lagi ada AGIT, kemudian ada kuota, kemudian ada surcharge bawah dan atas segala macam.
10:22Itu kan skema-skema yang diluar Capman sebetulnya.
10:25So we are ready sebetulnya.
10:27Kesannya narasinya bagus ya.
10:28Kebijakan harga gas bumi tertentu HGBT 6 dolar AS per MBTU.
10:34Tetapi kan pada kenyataannya setelah ditelusuri harganya dengan banyak skema internal tadi ya sama aja tidak.
10:43Tidak menikmati.
10:46Mana kemungkinan yang paling mendekati yang bisa terjadi?
10:50Apakah itu tadi salaman di angka tujuh tapi pasti begitu ya?
10:55Atau ini kebijakannya ya sudah tidak usah dilanjut HGBT ini?
10:59Kita tidak mengharapkan bahwa keterusan untuk diberi subsidi tidak.
11:03Sebagai industri.
11:04Tapi kita perlu dua hal.
11:06Satu, kepastian supply.
11:09Kedua, kepastian harga yang ditentukan oleh pemerintah, dijalankan oleh BUMN yang ditunjuk.
11:15Sudah.
11:16Itu saja.
11:17Jadi dua hal itu yang harus kita garis bawahin.
11:19Kenapa?
11:20Karena industri kalau tidak ada kepastian, we are almost problem.
11:25Ya kan?
11:26Satu.
11:27Kedua, produksi kan tidak bisa hari ini ngomong untuk besok.
11:30Itu kan harus ada plan.
11:31Jadi kalau memang kondisinya mesti 7 dolar, kemudian AGIT habis, internal skema sudah tidak ada lagi,
11:39insentif B2Bnya sudah tidak ada, semua fix dalam satu capman, silahkan mari kita work together.
11:45Oke, jadinya kan ngitungnya juga enak.
11:48Ya, jadi kita punya good plan yang bisa kita targetkan bahwa oke, untuk produksi 3 shift, 2 shift, 3 shift, kita akan jalanin.
11:57Karena kalau tidak kan, namanya industri nggak bisa kayak orang buka toko.
12:02Hari ini buka, besok tutup.
12:03Ya nggak bisa.
12:04Karena industri adalah kontinuitas.
12:07Oke.
12:08Kalau misalnya bisa berbeda dengan 1,5 tahun yang lalu dan 1,5 tahun belakangan ini,
12:13berarti kan karena skema internal itu tadi,
12:15apa yang membuat menurut pengamatan Anda Pak, kenapa ada skema-skema internal lagi?
12:20Karena gini, PGN itu adalah public listed company.
12:24Mereka perlu profit.
12:25We are fully understood.
12:27Tetapi, di dalam skema-skema ini harus selalu punya kebijakan yang netral terhadap the business and the incentive of the government.
12:37Jangan semata-mata dibuat, kemudian diluncurkan, jadi begitu ditanya adalah bahasanya B2B.
12:43Cannot.
12:44Karena kita kan harus punya acuan di dalam perindustrian,
12:48yang sudah memberikan kita bahwa yang harus dinikmati adalah ini,
12:52yang harus diberi subsidi adalah ini,
12:54yang menjalankan industrialisasinya ini,
12:57kementeriannya yang jelas.
12:59Jadi, jangan semata-mata kalau memang begitu lihat graphic income berbeda,
13:05karena kita juga banyak perusahaan TBK,
13:07tidak semata-mata begitu.
13:09Karena just sit together.
13:11Kalau memang bisa, kita lakukan sama-sama.
13:13Kalau tidak bisa, jangan begitu mau buat sesuatu tanpa diskusi langsung dijalankan.
13:18Itu yang menjadi masalah.
13:19Karena industri tidak bisa today kita garis bawahin,
13:22terus tomorrow kita harus start lagi.
13:24Kita harus benar-benar good planning.
13:26Dan TBK-nya PGN kan juga termasuk perusahaan yang wary, listed, blue chip, segala macam,
13:32harusnya lebih aware bahwa industri adalah penopang juga.
13:35Sama-sama ya ayo.
13:38Oke, dan kalau mau menyampaikan itu harus ke Memperin.
13:41Ya, kita apa-apa pasti ke Memperin.
13:43Karena kita punya Bapak Angkat.
13:45Nah, tadi Bapak kan sempat menyinggung bahwa dari ketujuh sektor tersebut kan ada pupuk,
13:50petrokimia, oleh kemikal, baja, keramik, kaca, dan sarung tangan karet.
13:55Ya, mungkin yang paling diuntungkan itu adalah yang memang insentif ini dirasakan langsung,
13:59tidak melalui lagi BUMN.
14:02Itu sektor yang mana sih Pak yang bisa langsung dan agak berbeda dengan yang..
14:07Kalau pupuk kan langsung.
14:09Nah, kalau yang baja sebagian langsung, sebagian enggak.
14:12Kemudian kalau yang kaca lembaran, keramik, dan lain itu semua ketergantungan
14:18dengan suplainya melalui pipanisasi sodara PGN.
14:23Enggak bisa.
14:24Itu karena kita enggak punya pipanisasi lain.
14:26Jadi hanya pipanisasi yang ada di Pertamina Gas, turunannya adalah PGN.
14:31Itulah yang paling banyak terkena skema internal tadi ya.
14:34Itu skema internal, akhirnya kalau bilang monopoli kan nanti marah.
14:40Tapi perkembangan dari industri ini Pak, setelah kurang lebih 3 tahun mendapatkan insentif HGBT,
14:45itu Anda lihatnya seperti apa sih Pak?
14:47Posisi kontribusi kita terhadap ekonomi cukup baik.
14:51Artinya pertumbuhan ekonomi yang selalu kita garis bawahin kan tidak pernah di bawah 5%.
14:57Artinya makroekonomi kita juga cukup baik, ditopang oleh seluruh industri.
15:03Apalagi 7 sektor itu mendapat insentif, pasti melipat ganda dong.
15:07Tapi kalau di tengah jalan itu di-cut, artinya kan nanti akan ada efek kan.
15:11Income multiplayer efeknya terhadap pemerintah di dalam hal pajak dan lain-lain juga terganggu kan.
15:16Sehingga harus di-firm.
15:18Kalau memang kita perlu jalankan lagi, silahkan.
15:21Kalau memang tidak, pemerintah harus bikin keputusan bahwa mari kita taruhkan satu harga.
15:25Tapi sama-sama sepakat.
15:27Jadi kita tahu bahwa kedepan industri akan mengkontribusi buat makroekonomi adalah dengan harga sekian kita akan hitung lagi.
15:34Gimana kalau tiba-tiba dibilang harganya, ya Anda tadi mengatakan ya,
15:37kalau dulu-dulu itu mungkin kalau tampak insentif ini HGBT itu 9, 9 dolar gitu.
15:42Gimana kalau misalnya ke angka...
15:45Bahasanya begini, di industri itu mau dibilang harga berapapun, kita cuma perlu satu.
15:52Bahasa harganya itu adalah kepastian.
15:55Kita tidak mengkalkulasi nomor, tapi kita mengkalkulasi adalah kepastian.
16:02Mau enam, mau tujuh, mau berapa, silahkan tapi jangan berubah-berubah.
16:06Oke, semacam dolar ya, dolar kan naik turun tapi kan ada aging.
16:10Kita kan tidak bisa ikut aging dolar, kita ini kan industri berkesinambungan bahasanya.
16:15Jadi tidak bisa.
16:17Oke, lantas kalau ngomongin soal ketahanan energi,
16:24kalau kita kaitkan ke ketahanan energi sebenarnya seberapa efektif sih menurut Anda HGBT ini, Pak?
16:29Nah, kalau udah bicara ketahanan energi, justru pemerintah terpilih yang disebut presiden terpilih sekarang,
16:39yang akan melanjutkan pemerintahan saat ini itu,
16:43harusnya pada saat dilantik hari pertama besoknya harus pakai hashtag.
16:49Hashtagnya adalah ketahanan energi.
16:52Sebab gini, saat ini kita berbicara mengenai urusan 6 dolar.
16:58Tetapi di satu sisi kita melihat bahwa suplai gas di sumur-sumur natural
17:04yang ada di Sumatera sampai ke Jawa yang kita pakai itu sudah decline extreme,
17:13sudah sangat decline.
17:15Di satu sisi selama 10-15 tahun terakhir ini belum kelihatan ada eksplorasi-eksplorasi yang bisa mendukung.
17:22Decline-nya habis gitu maksudnya ya?
17:23Iya, udah hilang istilahnya.
17:25Kan namanya sumur dipakai lama-lama kan hilang secara natural ya.
17:29Jadi yang kita terima ini kan sekarang kan di SSWJ.
17:32SSWJ itu adalah line di mana mereka akan mengisi semua buat industri.
17:37Nah tempat-tempat itu sudah decline, sangat decline.
17:41Nah ada sebagian yang di Jawa Timur memang cukup penuh.
17:45Itu kan nanti akan disuplai lewat Semarang.
17:49Yang namanya Cisem, Cirebon Semarang.
17:52Itu akan suplai ke Jawa Tengah.
17:53Jawa Tengah kan ada beberapa industri baru yang disebut kendal dan batang dan lain-lain.
17:58Nah di satu sisi di Jawa Timur kan juga ada beberapa lahan yang baru.
18:02Seperti di Tiong Bahru dan lain-lain, Tiong Biru.
18:05Itu ada kondisi yang dipakai oleh PLN.
18:08Tidak buat industri.
18:10Nah kondisi ini harus dipelajari secara komprehensif dari government.
18:14Bahwa hashtag tadi itu ketahanan energi kita mau kemana?
18:18Apakah industri 5 tahun ke depan akan melakukan blending antara natural gas sama LNG?
18:28Apa yang akan kita lakukan?
18:29Nah ini perlu ada Pertamina Gas yang memberitahukan kepada industri
18:32supaya siap-siap kita tidak mungkin menerima harga 6 dolar.
18:36Karena blending LNG dan natural gas.
18:39Apa yang menjadi tantangan kalau itu di plan?
18:41Nah kalau itu terjadi, tidak apa-apa.
18:43Kita dikasih tahu bahwa 2 tahun ke depan kita harus siap sebagai industri.
18:48Bahwa kalkulasi energi kita 40% di dalam industrialisasi harus siap-siap bahwa menerima harga baru.
18:56Tapi 2 tahun ke depan.
18:57Tetapi kita ada cadangan juga beberapa yang harus bisa dibenahi antara lain.
19:02Hari ini kita ada suplai ke Singapura.
19:04Lewat pipanisasi yang ada di Batam.
19:07Apakah pemerintah siap untuk cut kembalikan ke Republik ini?
19:11Balik lagi ke tahanan energi.
19:13Balik lagi ke hashtag tadi.
19:15Kalau hashtag tadi belum clear, artinya turunannya tidak akan clear.
19:19Mau itu PLN pakai, mau kita pakai.
19:22Mau itu yang namanya petrokimia pakai.
19:25Ini kan masing-masing punya pemakaian yang berbeda.
19:29Seperti contoh PLN pakai untuk utilisasi.
19:32Sedangkan kita pakai untuk energi.
19:34Sedangkan di petrokimia pakai untuk bahan baku.
19:37Nah ini where are we going to do?
19:39Jadi apakah LNG akan di blend atau LNG murni akan dibawa ke sini?
19:44Ini belum ada plan sama sekali.
19:46Jadi hashtag itu harus benar-benar ditaruh sebagai prosesi transisi pemerintah baru ke depan.
19:53Supaya energi kita itu adalah ketahanan yang sesungguhnya yang akan terjadi adalah ketahanan energi turunannya apa?
20:00Masalah kemana?
20:02Sampai hari ini kan tidak ada kabar.
20:04Terus kita dengar bahwa ada andaman di Aceh.
20:07Kita belum tahu semua.
20:09Berarti yang dikhawatirkan Pak Awey dan rekan-rekan ini adalah kuota ya?
20:14Bukan kuota.
20:15Jaminan supply belum ada.
20:18Kalau terjadi semua line yang namanya naturalnya berkurang.
20:23Sumurnya berkurang, mulai kering, mulai blablabla.
20:26Next apa?
20:28LNG kah?
20:30Atau kita mau importasi kah?
20:32Mau apa?
20:33Kan kita sudah mesti ada antisipasi 2 years from now.
20:37Betul. Kalaupun ada supply, harganya berapa?
20:40Yes, itu saja.
20:41Makanya bahasa Indonesia kita adalah harga adalah sebuah kepastian.
20:45Bukan semata-mata angka.
20:47Wajar nggak sih Pak? Karena pemerintah terpilih kan juga belum dilantik.
20:51Jadi kita belum tahu kebijakannya akan kemana.
20:53Dan mungkin karena ini sudah masa transisi, jadi belum ada arah yang jelas.
20:58Bahasa politiknya adalah meneruskan apa yang menjadi kebijakan yang sekarang.
21:05Nah itu bahasa Indonesia yang baik harus dipakai.
21:07Setelah dipakai, hashtagnya dipasang dong.
21:11Betul. Ini yang masih jadi tanda tanya kok nggak ada gaungnya nih sampai sekarang.
21:16Kita perlu hashtag. Hashtagnya adalah ketahanan energi, turunannya apa.
21:20Mari kita sit together.
21:23Yang paling dikhawatirkan apa sih Pak kalau ini berlarut-larut?
21:26Itu industri bisa collapse.
21:28Artinya energi itu dipakai oleh industri untuk menggerakkan seluruh industri.
21:35Kalau ini energi tidak ada, kita kan juga pakai PLN.
21:39PLN kan juga pakai utilisasi sebagai bagian daripada untuk kita.
21:43Jadi di samping itu energi di dalam hal listrik, di dalam produksi,
21:49di dalam semua pergerakan energi yang kita akan pakai di industri.
21:54Nggak bisa. Plus ya itu hulu kita.
21:58Hulu kita juga pakai petrochemical untuk menjadi bagian daripada hulunya kan.
22:03Hulunya untuk masuk ke midstream, midstream masuk ke kita sebagai hilirnya.
22:07Itu.
22:08Berarti Anda khawatir kekurangan supply?
22:11Bahaya.
22:12Bahaya. Itu berapa tahun lagi Pak kira-kira?
22:14Diperkirakan hitungan-hitungannya dan menurut yang kita dengar,
22:19kiri kanan menurut intelligent-intelligent itu adalah maksimum 2 tahun ke depan.
22:24Tapi hopefully bisa lebih lama.
22:26Kalau memang cadangan-cadangan yang kita dulu jual-jual kemana-mana
22:30bisa ditarik kembali ke republik itu akan lebih baik lagi.
22:35Cadangan-cadangan yang dulu ada kita ditarik ke republik?
22:37Cadangan yang contoh dipakai di Singapura, ada yang kita supply ke Singapura.
22:41Nah Singapura sendiri sudah mandiri, sudah import banyak, punya tanki di mana-mana.
22:45Kenapa kita masih mensupply ke mereka?
22:49Oke. Apa tanggapan Kemenperin? Juga belum Pak.
22:52Kemenperin tidak ikut di dalam hal-hal mensupply,
22:55tapi Kemenperin akan mengikuti kita di dalam hal pengalokasi industrialisasinya tersebut.
23:02Bukan menjadikan bagian daripada ESDM-nya.
23:06Tapi kan ini harus disampaikan nih, suara-suara.
23:09Kita sampaikan melalui kementerian perindustrian,
23:13tapi kementerian perindustrian kan juga harus berkolaborasi dengan ESDM
23:17yang punya kementerian berbeda domennya.
23:21Akhirnya nanti di Menko akan diputusin apa, itu menjadi kebijakan ke depan.
23:26Tapi sejauh ini Anda menangkap sinyal bahwa ini sudah dianggap juga oleh Kemenperin bahwa urgent.
23:31Sudah diketahui dengan lengkap oleh kementerian perindustrian.
23:36Kita tahu bahwa kondisi industri saat ini kan banyak lah yang sedang goyang,
23:41PHK bahkan ada yang dikhawatirkan malah bangkrut.
23:45Itu ada kaitannya nggak Pak soal energi juga?
23:49Itu kalau kembali lagi adalah pangsa pasar, bukan urusan energi.
23:53Tapi belum ke sana berarti kan?
23:55Belum, karena gini kalau yang namanya persaingan itu semua kan komponennya banyak sekali.
24:00Bukan semata-mata sebuah energi kan.
24:02Jadi contoh kayak kita lihat bahwa industri ada yang kolaps.
24:07Terakhir kita lihat bahwa pangsa pasar.
24:10Jadi kita juga mesti lihat rantai pasok.
24:13Itu banyak komponen yang harus dipelajarin oleh industri bersama dengan pemerintah.
24:17Tidak semata-mata itu energi.
24:19Karena kalau begitu pabrik tutup seolah-olah disalahkan adalah perindustriannya salah.
24:25Bukan, kita harus lihat komponen yang mengakibatkan itu tutup dan bangkrut apa?
24:31Rantai pasok, hulunya benar nggak? Hilirnya benar nggak?
24:35Kalau tidak artinya kan tidak sinergi one into the others kan.
24:39Jadi termasuk daya saing kan yang paling penting.
24:42Karena kita tahu bahwa di sekeliling kita ini kan dilakukan penertipan yang namanya banyak sekali permen-permen yang keluar dari pemerintah.
24:52Sehingga hal-hal ini juga menjadi permasalahan utama kita di dalam dunia usaha.
24:57Masih soal itu.
25:00Pak, tadi kan ada katakan salah satu yang diharapkan adalah bagaimana kalau memang HGBT mau dilanjutkan.
25:06Tapi angkanya jelas, ayolah 6 dolar, 6 dolar 7, jangan ada lagi skema internal bagi sebagian yang tidak langsung.
25:15Yang dibawa dari anak usaha PGN misalnya.
25:19Kalau dilanjutkan, menurut Anda berkeadilan nggak Pak, 7 sektor ini saja?
25:25Kalau memang mau dijalankan 6 dolar untuk seluruh sektor industri, saya bilang kasihan buat the government.
25:32Kasian buat the government.
25:34Jadi pemerintah harus menanggung semua.
25:38Tapi kalau adilnya, pemerintah harus bikin one price, one policy.
25:43Jadi itu across the board, seluruh industri mendapatkan adalah satu harga, satu policy.
25:49Misalnya 7, 8, itu semuanya masih oke nggak Pak?
25:53Kalau 7 dolar kita siap dengan tidak ada skema berikut.
25:56Apa yang ditentukan pemerintah, kita selalu siap.
25:59Tetapi jangan ada skema-skema baru yang diterapkan antara perseroan dengan perseroan.
26:06Atau B2B, jangan.
26:08Bukan buka akses-akses lain.
26:10Kita hanya patuh kepada apa yang dihitung oleh pemerintah, pasti bersama dunia usaha.
26:15Lagi-lagi soal kepastian.
26:17Jadi kita tidak mengatakan HGBT perlu.
26:20Perlu HGBT.
26:22Apakah perlu naik harga? Perlu.
26:24Tapi kondisi ini harus ditentukan oleh pemerintah untuk menjadi sebuah kepastian buat industri.
26:30Itu yang paling penting dan kita selalu garis bawahin adalah kepastian yang kita perlu.
26:35Lagi-lagi kepastian itu yang paling penting.
26:37Kemudian juga hashtag terkait dengan ketahanan energi.
26:40Kenapa sudah pakai hashtag?
26:43Biar betul-betul diperhatikan oleh pemerintah baru.
26:50Itu dia ya. Terima kasih Pak Ahmad untuk sharing informasinya.
26:54Semoga ini bermanfaat untuk industri-industri yang ada saat ini di Indonesia.
27:01Itu semua yang kita harapkan, kepastian.
27:03Terima kasih banyak Pak Awet.
27:05Sampai berjumpa kembali.
27:07Demikian Vincast kali ini.
27:08Pemirsa bersama saya Prisol Sombodhatu.
27:10Dan sampai berjumpa kembali.
27:12Bye-bye.
27:13Thank you, Bapak.
27:19Terima kasih.
27:49Terima kasih.
Recommended
11:28
2:59
2:51
1:41
1:25
2:27
1:49
44:27
1:40
2:24
1:59
2:26
4:37
Be the first to comment