Skip to playerSkip to main content
  • 1 year ago
Pemerintah telah merilis Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2024 Tentang Jalan Tol, yang salah satunya mengatur penerapan sistem pembayaran jalan tol nontunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF). Payung hukum penerapan sistem MLFF tersebut ditandatangani Presiden Jokowi pada 20 Mei 2024.

Peraturan terkait dengan penerapan MLFF tercantum dalam pasal 67 PP Nomor 23 tahun 2024 yang menyebutkan sistem pengumpulan tol secara elektronik dapat berupa teknologi nontunai nirsentuh nirhenti. Adapun, pelaksanaan pengumpulan tol dengan teknologi nontunai nirsentuh nirhenti dilaksanakan oleh Menteri, Badan Usaha dan dapat dikenai biaya layanan.

Category

📺
TV
Transcript
00:00Pemirsa, pemerintah telah merilis peraturan pemerintah nomor 23 tahun 2020 tentang jalan tol dan salah satu pasal menyebutkan implementasi sistem tol non-tunai, nirsentuh, atau multilane free flow, MLFF.
00:22Presiden Jokowi Dodo telah menekan peraturan pemerintah nomor 23 tahun 2024 tentang jalan tol yang salah satunya mengatur penerapan sistem pembayaran jalan tol non-tunai, nirsentuh, atau multilane free flow, atau MLFF.
00:40Payung hukum penerapan sistem MLFF tersebut ditandatangani Presiden Jokowi pada 20 Mei 2024.
00:48Peraturan terkait dengan penerapan MLFF tercantum dalam pasal 67 PP nomor 23 tahun 2024 yang menyebutkan sistem pengumpulan tol secara elektronik dapat berupa teknologi non-tunai, nirsentuh, nirhenti.
01:03Adapun pelaksanaan pengumpulan tol dengan teknologi non-tunai, nirsentuh, nirhenti dilaksanakan oleh Menteri atau Badan Usaha dan dapat dikenai biaya layana.
01:13Selain ini juga mengatur kewajiban pengguna jalan saat sistem MLFF telah diterapkan, yaitu mendaftarkan kendaraan bermotor yang digunakannya melalui aplikasi sistem teknologi non-tunai, nirsentuh, nirhenti yang disetujui Menteri.
01:27MLFF sendiri merupakan sistem berbasis teknologi Global Navigation Satellite System yang berfungsi memantau pergerakan penggunaan jalan tol melalui teknologi GPS pada ponsel pintar.
01:39Sementara itu implementasi MLFF juga telah masuk dalam daftar proyek strategis nasional.
01:46Keputusan terkait penerapan MLFF tersebut dilakukan sebagai salah satu inovasi modernisasi jalan tol yang bertujuan untuk menginisiasi transformasi pemeliaraan dan pengoperasian jalan tol yang sudah terbangun.
01:59Jakarta Tim Liputan, IDX Channel
02:02Pemirsa untuk membahas tema kita kali ini, menilai efektivitas sistem tol, non-tunai, nirsentuh, MLFF, kita sudah tersamu melalui Zoom bersama dengan Prof. Agustofik Mulyono,
02:16beliau adalah Ketua Majelis Profesi dan Etik Masyarakat Transportasi Indonesia.
02:20Yalu, selamat pagi, berbagus.
02:23Selamat pagi Mas Prasetyo, selamat pagi.
02:27Baik, salam sehat Bapak?
02:28Sehat.
02:30Baik, terima kasih atas waktu yang disempatkan.
02:33Pemerintah ataupun Presiden telah menaikkan PP nomor 23 tahun 2004 tentang jalan tol,
02:39yang mengatur salah satu pasalnya terkait dengan sistem pembayaran tol, non-tunai, nirsentuh.
02:44Atau mungkin biasa dikenali masyarakat juga ada multi lane free flow pada 20 Mei lalu.
02:50Anda melihat apakah momentumnya juga sudah tepat dengan ballot baru ini untuk jalan tol?
02:55Prof Agus, silakan.
02:58Ya, sebenarnya sistem pembayaran dengan nirsentuh atau MLFF ini kan sudah wacana yang lama ya.
03:10Hanya saja memang sebuah wacana teknologi baru itu harus dilakukan uji coba.
03:20Kalau tidak dilakukan uji coba itu biasanya ada pertentangan konflik sosial.
03:27Tapi karena pengguna jalan tol itu bervariasi.
03:33Kalau jalan tol yang di dalam kota-kota besar seperti Jakarta,
03:38itu peradaban pengemudi di dalam tol itu sudah bisa menerima peradaban teknologi baru
03:49MLFF.
03:51Tetapi yang perlu kita pikirkan adalah pengemudi-pengemudi antar kota di jalan tol yang
03:58antar kota ini perlu intensif di dalam hal sosialisasi.
04:10MLFF, karena mereka belum terbiasa melihat bagaimana kalau kita masuk dalam jalan tol
04:23dengan tidak membayar atau tidak berhenti.
04:26Padahal itu adalah manfaat yang sangat besar.
04:29Tetapi mereka harus siap, siap teknologinya.
04:32Sekarang aja ini masih ditemui, mereka masih gak bisa antar e-tol dan sebagainya.
04:40Kan sering kita lihat video-video tol untuk jalan tol luar kota atau antar kota.
04:46Itu juga peradabannya mesti kita temukan dalam hal dia patut di dalam menyediakan e-tolnya.
04:56Kemudian berdua patut di dalam memahami lajuran lintas di jalan tol.
05:02Nah ini dua hal yang perlu untuk dilakukan pendekatan.
05:07Kalau menurut saya sih MLFF ini saya rasa tidak bukan permohonan penghalang dalam peradaban.
05:15Untuk mengubah penggunaan tol, untuk segera menyesuaikan tidak terlalu sulit.
05:21Asalkan memang segera disosialisasikan.
05:24Nah Prof tadi Anda katakan juga kan masih ada masyarakat yang mungkin akhirnya tidak siap
05:28dengan sistem yang ada sekarang, ada kehabisan dana begitu di kartu e-tol mereka.
05:34Sementara ini ada sistem baru lagi.
05:36Berarti kan transaksi ataupun adaptasinya nanti akan membutuhkan waktu yang lebih lama lagi
05:41atau bagaimana Anda melihatnya?
05:44Kalau pintu-pintu tol itu akan dipisah-pisahkan.
05:47Ini yang pakai e-tol, ini yang tidak.
05:50Itu hati-hati lajurnya juga harus betul-betul dipertimbangkan
05:56terhadap keselamatan berlalu lintas.
05:59Karena itu kan tidak diberikan kesempatan untuk berhenti yang terlalu lama.
06:03Bahwa hitungannya detik lah gitu.
06:05Sementara di satu sisi, hitungannya bisa menit.
06:09Menit kalau terjadi antrian.
06:12Nah ini yang perlu dipersiapkan dalam segi penyiapan prasarannya atau infrastrukturnya.
06:19Ini kalau mau diterapkan semuanya, itu juga bagaimana mengubah paradigma masyarakat
06:25yang biasanya pakai e-tol menjadi tidak pakai e-tol.
06:28Bagaimana kesiapan mobilnya untuk dipasang peralatan-peralatan MLFF
06:35itu juga membutuhkan satu perubahan paradigma.
06:40Tidak sekedar hanya diubah gitu ya.
06:43Kalau saya melihat jalan tol di negara-negara tetangga, semua sudah memakai MLFF.
06:48Tapi memang peradaban para pengemudinya sudah tinggi gitu.
06:53Kita ini masih campuran.
06:56Dari pengemudi lokal, dari kabupaten, masuk ke jalan tol.
07:02Itu kan malah jalan tol jadikan tempat rekreasi.
07:07Mengingat bahwa wacana MLFF ini kan sudah lama begitu dianggungan oleh pemerintah.
07:12Melihat review dari pelaksanaan uji cobanya untuk MLFF sendiri,
07:17gimana nih Prof. Fagus?
07:19Apakah sudah sesuai harapankah?
07:21Atau memang masih ada perlu pembenahan juga di sana-sini?
07:25Menurut saya sih uji cobanya itu hanya bagus bagi masyarakat yang berperadaban tinggi.
07:32Terutama yang menghargai nilai waktu.
07:35Yang menghargai tentang keselamatan dan sebagainya.
07:43Itu tinggi.
07:44Dia nggak mau terganggu di dalam jalan tol.
07:46Mengembalikan kepada hakikat jalan tol.
07:48Karena jalan tol itu adalah jalan yang tidak boleh ada hambatan, freeway.
07:53Sebenarnya memang begitu.
07:54Kalau banyak pintu-pintu tol dengan e-tol, itu kan sebenarnya juga kehambatan.
07:59Perjalanannya juga terganggu.
08:02Bagi masyarakat seperti itu, memang MLFF ini merupakan satu teknologi yang bisa diterima.
08:09Dan mengembirakan.
08:11Tapi harus ingat bahwa ada banyak juga untuk jalan-jalan tol yang memiliki akses ke wilayah-wilayah kabupaten.
08:20Atau akses kewisata.
08:22Itu berbagai macam, ragam pengguna jalan tolnya.
08:27Sehingga ini juga harus dipertimbangkan betul.
08:31Kalau memang MLFF itu akan dilakukan secara serta.
08:38Yang dilakukan pertama adalah bagaimana edukasi kepada masyarakat publik.
08:43Sebenarnya, kan kita punya data, masyarakat punya data.
08:47Harus punya data masyarakat yang kayak apa, penggunaannya dan sebagainya.
08:51Itu yang terlihat sebenarnya dari misalnya ada nomor mobil, nomor polisi.
08:55Itu bisa juga dilihat dan lain sebagainya.
08:58Jadi menurut saya, apakah MLFF ini perlu?
09:03Perlu sekali. Sangat perlu.
09:05Karena kita mengembalikan jalan tol pada hakikatnya.
09:09Tapi apapun itu sangat tergantung pada daya beli tarif tolnya.
09:14Tapi kan kalau misalnya penerapan dari MLFF ini tidak ada perubahan tarif tol di sana?
09:19Karena hanya sistem pembayaran saja yang berubah, Prof?
09:22Ya, mestinya tidak.
09:25Kalau ingin menarik ya tidak.
09:27Tapi kalau bagi investor, padangkali MLFF itu dianggap memudahkan di dalam perjalanan.
09:35Ketika kata memudahkan, itu secara bisnis ada tambahan keuntungan yang di situ.
09:43Jadi itu tidak terlepas sebenarnya dari upaya untuk meningkatkan tarif tol juga di ujung-ujung.
09:49Oke, nah terus mekanisme penerapan dari sistem MLFF di jalan tol ini nantinya akan memudahkan penggunanya
09:56atau justru sebaliknya kalau kita bicarakan tadi dari sisi unsur keamanan
10:00dan juga keselamatan perjalanan di jalan tol.
10:03Tapi tahan dulu jawabannya, Prof Agus kita akan jeda sebentar ya.
10:06Dan pemirsa kami akan segera kembali usai pariwara berikut ini.
10:17Terima kasih Anda masih bergabung bersama kami dalam market review.
10:20Pemirsa berikut ini kami sampaikan sejumlah data untuk Anda terkait dengan kewajiban pengguna jalan tol
10:24pada saat penerapan sistem pembayaran tol MLFF.
10:28Yang pertama pengguna jalan tol wajib membayar tol sesuai dengan tarif yang telah ditetapkan.
10:32Kemudian pada saat sistem teknologi nontunai, nirsentuh, nirhenti telah diterapkan.
10:37Pengguna jalan tol wajib mendaftarkan kendaraan bermotor yang digunakan
10:40melalui aplikasi sistem teknologi nontunai, nirsentuh, nirhenti yang disetujui oleh Menteri.
10:46Ini dari PP nomor 23 tahun 2024.
10:50Berikutnya kita lihat sanksi juga sudah termaktub begitu di dalam PP tersebut
10:55untuk pada saat penerapan sistem MLFF.
10:59Yang pertama ada denda administratif tingkat 1 ini dikenakan 1 kali tarif tol
11:05apabila pengguna jalan tol tidak melakukan pembayaran tol dalam jangka waktu 2x24 jam
11:11terhitung sejak pemberitahuan pelanggaran diterima.
11:14Kemudian denda administratif tingkat 2 dikenakan 3 kali tarif tol
11:18apabila pengguna jalan tol tidak melakukan pembayaran tol
11:21dan denda administratif dalam jangka waktu 10x24 jam.
11:26Dan berikutnya ada denda administratif tingkat 3 dikenakan 10 kali tarif tol
11:33dan pemblokiran STNK apabila pengguna jalan tol tidak melakukan pembayaran tol
11:38dan denda administratif dalam jangka waktu lebih dari 10x24 jam.
11:45Dan selanjutnya kita akan lihat dari sisi panjang tol yang beroperasi di Indonesia.
11:49Ini data perseptember 2022 Trans Jawa ada 1055,4 km,
11:55Trans Sumatera 707,58 km, kemudian Jabodetabek 327 km,
12:02Non Trans Jawa 285,26 km, Kalimantan 92,2 km, Sulawesi 61,46 km, dan Bali 10,07 km.
12:14Baik kita akan lanjutkan kembali perbicaraan bersama dengan Prof. Agus Taufik Mulyono,
12:19Ketua Majelis Profesi dan Etik Masyarakat Transportasi Indonesia.
12:23Baik Prof. Agus kita akan lanjutkan kembali.
12:25Nah bicara mengenai beberapa informasi tadi yang sudah disampaikan kewajiban,
12:30kemudian ada juga sanksi administratif berjenjang begitu yang diberikan nanti oleh pelanggar.
12:36Anda melihat bagaimana untuk mekanisme pelaksanannya sendiri di lapangan
12:40yang tadi merubah behavior kebiasaan masyarakat yang mungkin ini kan masih ada PR tersendiri begitu ya Prof.
12:46Bagaimana Anda melihat nanti dengan mekanisme pelaksanannya pada saat sistem ini diterapkan begitu?
12:53Ya memang dari awal saya sampaikan penerapan teknologi baru ini membuat dampak berubah.
13:02Bisa berubahnya lebih baik, bisa berubahnya kurang baik.
13:06Saya tidak mengatakan tidak baik, kurang baik.
13:09Nah kita belajar dari fenomenan.
13:14Sekarang saja dengan e-toll, orang itu juga belum menjalani edukasi bahwa e-toll itu harus cukup.
13:24Yang kedua, jalan tol antar kota kita itu kan masih sepi.
13:29Tidak ada kurang penggunanya, jalan tol antar kota penggunanya kurang.
13:34Mestinya kalau ada jalan tol yang jajar dengan jalan yang macet,
13:39dan itu jalan tol kan alternatif.
13:42Sehingga apabila itu masih sepi, tidak ada 30% yang pindah dari jalan yang padat tadi ke jalan tol.
13:49Itu menggambarkan bahwa bisnis jalan tolnya belum tercapai.
13:53Karena secara teori itu kan 30-30% pindah itu sudah layak secara ekonomi dan secara finansial.
14:00Tapi faktanya kan masih ada beberapa, bahkan banyak jalan tol kita yang sepi pengguna.
14:07Nah apabila mau diterapkan MLFF pada jalan tol yang sepi, oke-oke saja, senang.
14:16Tapi persoalannya, ketika dia laleng atau lengah tidak memenuhi nilai yang disampaikan oleh sanksi tadi, itu menjadi persoalan.
14:33Karena sanksinya kok berat banget gitu, jadi orang lebih malas untuk menerima.
14:37Bangsa kita ini tidak suka diberikan sanksi yang berjenjang-jenjang gitu.
14:43Kalau diberi sanksi sekali aja, gak boleh lewat ya sudah gak boleh lewat.
14:48Kalau berjenjang-jenjang itu malah pusing.
14:51Nah itu yang menyebabkan nanti konflik gugatan.
14:56Menimbulkan peluang gugatan sih menurut saya, bagi masyarakat yang merasa kok sulit banget lewat jalan tol,
15:02belum bayar, kok dipersulit lagi denda, belum peralatannya mahal, dan sebagainya.
15:09Dan apakah BUJD sebagai Badan Usaha Jalan Tol ini sudah siap?
15:15Misalnya, satu persiapan di dalam melakukan edukasi publik.
15:21Yang kedua, persiapan untuk mengubah infrastrukturnya.
15:25Tidak hanya masyarakat yang suruh beli MLFF saja,
15:30tapi BUJD juga siap untuk mengubah kelancaran berlarulitas di jalan tol yang sekarang itu dicegat.
15:40Kasarnya ada jalan tol yang dicegat, tapi lebih tebal, dan sebagainya.
15:44Itu juga harus bebas, betul-betul bebas.
15:49Berarti akan ada perubahan sisi dari infrastruktur jalan tol yang ada saat ini,
15:52seperti gerbang tol yang mungkin nanti akan ditiadakan begitu Prof?
15:56Iya, harus ada.
15:58Kalau pendek-pendek, ya rugi tuh.
16:01Ini panjang-panjang harusnya itu.
16:03Artinya tidak ada lagi halangan.
16:05Kita mau dikasih MLFF terus.
16:10Bagi jalan tol yang mungkin memiliki volume kendaraan yang cukup padat,
16:14ramai misalnya dikatakan begitu,
16:16apakah nanti potensi akan terjadi penumpukan kendaraan justru pada saat di ujung tol,
16:20pada saat pintu terakhir dari tol, pada saat masuk mungkin ke jalur arteri?
16:24Karena kan tadi saking bebasnya, begitu freeway seperti yang Anda sampaikan tadi Prof?
16:29Iya, itu kan juga harus menjadi antisipasi PUJT.
16:33Pengelola jalan tol.
16:35Di endingnya itu kayak apa, dan masukannya kayak apa.
16:38Problem jalan tol kita itu sesungguhnya, itu kan pada enter point, enter dan out.
16:45Apakah sudah siap kalau mau dilakukan MLFF?
16:49Karena itu nanti numpuk di ujung, dan numpuk yang mau masuk jalan tol.
16:54Itu yang harus dipertimbangkan.
16:57Tapi yang paling penting sebenarnya keluar dari jalan tol.
17:00Paling besar nanti itu.
17:01Kalau pakai MLFF.
17:03Karena orang sudah tidak diberikan patuhnya.
17:06Kedua, memang budaya kita juga harus dipahami,
17:10budaya mengemudi.
17:14Apabila tidak ada gangguan, pintu-pintu tol itu
17:17menjadi kencang dan kencang sekali,
17:20dan mudah-mudahan tidak menjadi krodi di dalam perjalanan.
17:26Sebaliknya juga dengan MLFF,
17:29tetapi dalam peak-peak tertentu jalan tolnya macet.
17:33Itu juga tidak cocok, tidak pantas.
17:38Tidak efektif begitu ya Prof?
17:39Tidak efektif, tidak pantas.
17:41Kalau Indonesia itu kurang pas bicara efektif-efisien.
17:45Tidak pantas, tidak etis.
17:47Kira-kira gitu ya kalau Indonesia.
17:50Lebih cocok menggunakan kalimat begitu.
17:52Kalau efektif-efisien kan bagi orang yang sudah peradabannya tinggi,
17:55standar-minded, orang sudah patuh standar.
17:58Kita ini belum.
18:01Kita masih memerlukan contoh beretika yang baik kayak apa,
18:04kita belum punya contohnya.
18:08Ini Kementerian PUPR berencana untuk mengoperasikan
18:10sistem pembayaran jalan tol MLFF ini
18:12pada bulan Oktober tahun ini di tol Bali Mandara.
18:15Anda melihatnya bagaimana potensinya?
18:18Kalau jalan tol Bali Mandara oke saya rasa,
18:22tidak ada persoalan.
18:24Hanya saja memang perlu dipertimbangkan
18:26pintu-pintu tol tadi
18:28jangan sampai menjadi pengabat yang tadinya itu pengabat menjadi pengabat.
18:31Kalau itu enggak ada persoalan menurut saya.
18:34Karena cuma, ada cumanya ini,
18:36kalau pada saat peak event-event internasional di Bali itu,
18:40jalan tol kita itu tidak beda dengan jalan arteri non-tol.
18:45Tidak beda.
18:47Sehingga menjadi wajar total dan bahkan banyak orang turun dari jalan tol,
18:50jalan kaki menuju bandara.
18:52Ini kan memadukan.
18:54Bahkan itu melukai para yang hadir-hadir di luar negeri.
18:58Itu yang enggak cocok.
19:00Kalau seperti itu harus dipertimbangkan,
19:02harus dipertimbangkan pantas enggak MLFF.
19:04Karena MLFF itu kan tujuannya,
19:06satu, mempercepat perjalanan.
19:08Travel time-nya menjadi lebih turun.
19:10Travel time itu kan nilai waktu.
19:12Nilai waktu itu kan bisnis.
19:14Jadi, berapa turun.
19:16Jadi, itu yang kedua.
19:18Berkeselamatan mestinya.
19:20Prof, satu lagi nih Prof.
19:22Yang menurut Anda tepat tidak sih langkah pemerintah
19:24menetapkan sistem jalan tol MLFF ini
19:26sebagai proyek strategis nasional?
19:28Ini singkat saja nih, masuk dalam PSN ini Prof.
19:31Belum tepat betul.
19:33Belum tepat betul.
19:35Artinya masih belum tepat betul.
19:38Yang perlu diubah dulu itu paradigma penggunaan tol.
19:42Itu ditanamkan dulu.
19:44Tanamkan dulu sampai begitu mateng,
19:46paham, baru.
19:48Terutama jalan tol yang antar-kota.
19:50Satu.
19:52Yang kedua, jalan tol di dalam kota itu semuanya macet.
19:55Semuanya macet.
19:57Itu salah satu dipicu oleh antrian pada pintu tol misalnya.
20:01Kalau itu memang tujuannya
20:03tentu pintu tol-pintu tol harus dihilangkan.
20:06Tetapi dipertimbangkan pada saat output luarnya
20:09dari pintu tol yang terakhir.
20:12Atau titik yang terakhir, bukan pintu tol titik yang terakhir.
20:15Itu juga harus dipertimbangkan.
20:17Baik, terima kasih atas analisis yang sudah Anda sampaikan ini Prof Agus.
20:20Terkait dengan rencana penerapan MLFF
20:24Multilane Free Flow di jalan tol Indonesia.
20:27Dan semoga tadi beberapa PR juga yang perlu diperhatikan.
20:30Outflow-nya seperti apa pada saat ujung jalan tol tidak ada kemacetan.
20:34Justru kemacetan baru yang nanti dikhawatirkan akan muncul.
20:37Prof Agus, terima kasih banyak atas waktu dan sharing yang sudah Anda sampaikan.
20:41Selamat melanjutkan aktivitas Anda kembali.
20:43Salam sehat Prof.
20:47Baik, Pemirsa. Satu jam sudah saya menemani Anda dalam Market Review.
20:50Saya Prasetyo Ibo beserta Kedapatan Kerja yang bertugas undur diri.
20:53Terima kasih dan sampai jumpa.
21:20Terima kasih atas dukungan Anda.
21:50Sub indo by broth3rmax
Be the first to comment
Add your comment

Recommended