Skip to player
Skip to main content
Search
Connect
Watch fullscreen
Like
Bookmark
Share
More
Add to Playlist
Report
Saham Konsumsi Menguat Ditengah Net Sell Asing
IDXchannel
Follow
2 years ago
"Saksikan tayangan kami Official Youtube IDX Channel di Program Power Breakfast, Jumat (06/10/2023) dengan Tema Saham Konsumsi Menguat Ditengah Net Sell Asing".
Category
📺
TV
Transcript
Display full video transcript
00:00
Dan kita akan simul agenda ekonomi di hari ini, Pemirsa, Jumat 6 Oktober 2023.
00:04
Diantaranya adalah di China ada libur nasional, kemudian juga ada data soal cadangan devisa di Indonesia,
00:12
Singapura, Malaysia, Jepang, dan Korea Selatan, dan juga di India di bulan September.
00:17
Kemudian juga ada data soal output sektor jasa Korea Selatan secara month on month di bulan Agustus,
00:22
dan ada data soal cadangan devisa Filipina di bulan September.
00:27
Dari Amerika Serikat, tingkat pengangguran Amerika Serikat di bulan September,
00:31
kemudian juga ada data soal posisi cadangan di Bank Federal Reserve.
00:35
Sementara dari agenda IMITEN hari ini, diantaranya adalah ada IPO PT Kokoh Exa Nusantara
00:42
dengan kodesaham Koci dan IPO dari PT Sumber Sinergi Makmur dengan kodesaham IOTF,
00:47
dan BBNI ini akan memasuki tanggal awal perendagangan nominal baru pasca stock split.
00:54
Kemudian ada AALI yang menggelar KUM Dividend Tunai dan HEXA akan menggelar EX Dividend Tunai,
01:01
dan BACA ini akan menggelar RUPS.
01:04
Dan kita akan lihat bersama bagaimana pembukaan bursa-bursa utama di Asia,
01:12
seperti Anda dapat saksikan di layar televisi, pemirsa bursa Asia di pagi hari ini dibuka kompak
01:18
Nikkei menguat 0,02% di level 31.081,81,
01:25
STI Singapura menguat 0,06% di level 3.156,85,
01:31
Kospi Korea menguat 0,43% di level 2.413,92,
01:36
dan Hang Seng Hongkong dibuka menguat 0,1% di level 17.213,87.
01:47
Dan untuk berbincang dan juga membahas beberapa hal menarik di market bahas kali ini
01:52
sudah tersambung melalui video conference ada Mas Andika Ciptal Labora
01:55
berwarna analis dari PT Kanakahita Sulfira.
01:58
Halo selamat pagi Mas Andika.
02:00
Halo selamat pagi Mas Wiki.
02:03
Baik, terima kasih sudah bergabung bersama kami, semoga kita sehat selalu ya Mas Andika ya.
02:07
Iya Mas.
02:08
Baik, bicara mengenai pelemahan dari IHSG kemarin,
02:11
kembali kemudian masuk ke area negatif, analisisnya, analisis ada seperti apa
02:18
dan secara antisipasi apa yang bisa kita antisipasi dari pelemahan IHSG ini?
02:23
Oke Mas, memang IHSG ini tertekan dalam seminggu terakhir ini
02:29
karena rupiah itu ke level 15.600an ya Mas,
02:34
karena memang The Fed ini masih memberikan sinyal bahwa tidak akan menurunkan suku bunga
02:40
dan justru akan menaikkan suku bunga lagi ya,
02:43
karena memang menargetkan untuk capai level inflasinya The Fed itu di sekitar 2%.
02:50
Selain itu juga memang indeks tertekan karena koreksinya harga komoditas,
02:56
seperti komoditas batubara yang beberapa hari belakangan terakhir ini juga koreksi
03:01
sehingga membuat saham-saham batubara yang juga memiliki market cap besar terkoreksi.
03:06
Selain itu juga harga minyak dunia yang mulai terkoreksi juga menjadi beban untuk IHSG.
03:13
Seperti itu Mas.
03:14
Oke, yang menarik adalah sebetulnya kalau bicara mengenai data-data dari Global sendiri,
03:18
ini yang kemudian akhirnya membebani pergerakan dari IHSG ya.
03:21
Kalau kita lihat dari beberapa sektor yang justru mengalami penguatan masa nikah
03:25
di antaranya adalah sektor konsumsi dan juga farmasi,
03:28
kemarin Mayora contohnya menguat 7,5% dan Sido naik 8%.
03:33
Nah, analisis Anda mengenai sektor-sektor ini seperti apa?
03:37
Oke Mas, memang karena adanya ketidakpastian ekonomi global,
03:42
karena The Fed masih ingin menaikkan suku bunga ini,
03:45
jadi investor ini kembali melirik saham-saham defensif Mas.
03:49
Ya kita ketahui ya, konsumer memang ketika krisis terjadi,
03:53
produknya akan tetap dipakai oleh masyarakat,
03:56
sehingga memang para pelaku pasar melirik kembali sektor konsumer seperti Mayora,
04:00
lalu kemarin juga Unilever naik, ULTJ naik, lalu Sido juga naik,
04:05
karena memang investor melihat saham defensif ini menjadi pilihan
04:10
ketika market ini sedang dilanda ketidakpastian ekonomi global, seperti itu Mas.
04:15
Jadi sektor-sektor defensif ini kembali difavoritkan oleh investor
04:20
pada saat-saat momen ketidakpastian global ini begitu ya?
04:24
Oke, dari sektor-sektor berbasis konsumsi dan juga farmasi lah,
04:30
yang kemudian Anda nilai cukup menarik dan juga cukup direkomendasikan,
04:34
yang mana saja Mas Sandika?
04:35
Oke, kalau saya sendiri melihat pergerakan saham-saham konsumer,
04:40
saya paling menarik itu di saham Unilever ya Mas,
04:44
seperti kita ketahui, memang produknya itu kita pakai setiap hari ya,
04:49
seperti itu dan juga di lain sisi ya secara teknikal juga sudah mulai bergerak naik,
04:56
dan ini sedang retrench dan kemarin kembali menguat,
05:00
dan saham Unilever ini kalau saya lihat dibandingkan dengan saham konsumer
05:04
yang memiliki market cap besar seperti Mayora, ICBP, ini masih terbilang sangat murah Mas.
05:08
Oke, artinya potensial upside-nya dibandingkan dengan saham-saham lain
05:12
di sektor yang sama untuk Unilever masih cukup lebar gitu ya?
05:17
Oke, harga terakhir menarik untuk bisa langsung masuk
05:20
atau Anda melihat justru ada potensi peluang sedikit
05:24
untuk kemudian bisa masuk ke Unilever di harga yang lebih murah?
05:27
Oke, karena memang kemarin Unilever naik sekitar 2,23% ya,
05:34
dan di level 3660, nampaknya saya sudah mulai akan beli ya Mas,
05:41
kalau di harga sekarang seperti itu.
05:43
Oke, baik. Untuk target price ini di akhir tahun untuk Unilever di level berapa Mas Sandika?
05:50
Oke, saya menarikkan untuk akhir tahun itu Unilever sudah kembali ke level 4.000 Mas.
05:56
Baik, oke. Ya, itu sudah dianalisis mengenai saham Unilever,
05:59
salah satu saham berbasis konsumsi yang direkomendasikan oleh Mas Sandika.
06:03
Kita ke BBNI yang menarik diperdagangkan pasca stock split dengan harga yang baru,
06:09
bagaimana ini kemudian menimbulkan semacam appetite dari investor untuk bisa masuk ke BBNI
06:15
dan secara teknikal atau mungkin fundamental,
06:18
apa saja alasannya untuk kemudian kita bisa masuk ke BBNI Mas Sandika?
06:22
Oke, karena memang BBNI akan stock split perdagangan hari ini
06:27
dan akan lebih terjangkau ya harganya oleh investor retail,
06:34
ini membuat nantinya saham BBNI akan semakin menarik ke depannya.
06:39
Tapi ya secara historis yang saya perhatikan,
06:42
saham-saham yang baru stock split itu dengan nominal baru itu akan cenderung lebih terkoreksi,
06:47
karena memang dia itu sudah naik terlebih dahulu sebelum tanggal come date.
06:53
Karena para investor tertarik ya dengan stock split seperti itu Mas.
06:59
Oke, jadi momen akan melakukan stock split ini dimanfaatkan untuk kemudian bisa masuk lebih dahulu,
07:06
kemudian pada saat stock splitnya atau mungkin mulai perdagangan dengan harga baru,
07:11
baru dilepas dulu gitu ya, terjadi koreksi gitu.
07:14
Ya, ini terbukti juga ya Mas, BNI mencetak all time high pergerakan harga sahamnya.
07:19
Oke, baik. Untuk rekomendasinya BBNI buy on weakness aja ya?
07:23
Saya sih lebih sell on strength ya Mas, untuk seminggu dua minggu ke depan.
07:28
Karena memang akan ada tekanan jual terlebih dahulu nih setelah stock split.
07:33
Karena kan sebelum stock split ini BNI sudah naik signifikan dan memang rawan untuk profit taking Mas.
07:39
Karena ada aksi stock split ya, sentimen positif yang membuat BNI ini all time high.
07:45
Baik, semakin menarik. Mas Sandika kita akan lanjutkan usaha jadwal berikut ini
07:49
dan Pak Bistraf tetap bersama kami sejadwal kami ajakkan seri belakang balik.
07:52
[suara anjing]
07:54
Terima kasih telah menonton!
Be the first to comment
Add your comment
Recommended
2:59
|
Up next
KEJU Berencana Membangun Fasilitas Produksi Baru
IDXchannel
6 months ago
2:41
Tesla 'Berdarah' Elon Musk Akan Mundur dari Doge Bulan Mei
IDXchannel
6 months ago
2:51
BI: Ketahanan Stabilitas Eksternal Indonesia Kuat
IDXchannel
6 months ago
2:05
Gunung Raja Paksi (GGRP) Menetapkan Pertumbuhan Moderat
IDXchannel
6 months ago
1:41
Hartadinata Abadi (HRTA) Membidik Pertumbuhan 50-60%
IDXchannel
6 months ago
1:25
Perkembangan Negosiasi Perdagangan RI dan AS
IDXchannel
6 months ago
2:27
Pemerintah Terus Jajaki Negosiasi dengan AS
IDXchannel
6 months ago
2:07
Acset Indonusa (ACST) Kantongi Pinjaman Sebesar Rp1 Triliun
IDXchannel
6 months ago
1:49
IHSG Menguat ke Level 6.664 di Sesi I (25/04/2025)
IDXchannel
6 months ago
44:27
Perkembangan Lanjutan Negosiasi Perdagangan Indonesia-AS
IDXchannel
6 months ago
1:40
Harga Minyak Menguat Terdorong Sejumlah Sentimen
IDXchannel
6 months ago
2:24
Wall Street dan Bursa Eropa Kompak Lanjutkan Kenaikan
IDXchannel
6 months ago
1:59
China Bantah Klaim Trump Soal Negosiasi Tarif
IDXchannel
6 months ago
2:03
BI: Tekanan Global Sebabkan Investor Keluar dari Negara Berkembang
IDXchannel
6 months ago
2:26
Negosiasi Tarif Resiprokal AS Terus Berjalan
IDXchannel
6 months ago
4:37
Analisis Saham BBCA, ICBP, BBRI, ANTM
IDXchannel
6 months ago
2:17
PT Mulia Boga Raya Tbk Berencana Membangun Fasilitas Produksi Baru
IDXchannel
6 months ago
11:08
Inkonsistensi Kebijakan Tarif Trump, Ke mana Arah Pasar Modal Global?
IDXchannel
6 months ago
13:44
Tarif Royalti Minerba Direvisi, Suplemen Baru Bagi Sektor Tambang?
IDXchannel
6 months ago
1:59
Prabowo Terima Kunjungan Wakil PM Malaysia
IDXchannel
6 months ago
2:58
China Peringatkan Negara Lain Soal Kesepakatan Dagang dengan AS
IDXchannel
6 months ago
2:30
Kemendag Respons Ancaman China Terkait Negosiasi Tarif Trump
IDXchannel
6 months ago
4:38
AS Terapkan Tarif Impor Tinggi Bagi Panel Surya dari Asia Tenggara
IDXchannel
6 months ago
2:59
Rencana Pemberlakuan Tarif Royalti Baru Sektor Mineral
IDXchannel
6 months ago
2:37
IMF Pangkas Pertumbuhan Ekonomi dan Transaksi Dagang
IDXchannel
6 months ago
Be the first to comment