PEKANBARU, KOMPAS.TV - Penerapan tatanan normal baru di masa pandemi Covid-19 membuat gereja harus menerapkan protokol kesehatan jika nanti kembali dibuka.
Gereja Santo Paulus, Pekanbaru, Riau pun, menggelar simulasi protokol kesehatan saat pelaksanaan misa.
Kegiatan simulasi direkam dan akan dibagikan kepada umat sebagai bahan edukasi untuk mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan gereja.
Umat yang akan mengikuti misa diwajibkan menggunakan masker.
Umat harus mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan cairan pembersih tangan yang sudah disediakan oleh pengurus gereja.
Sebelum masuk ke gereja, suhu tubuh akan diperiksa terlebih dahulu.
Di dalam gereja, umat harus duduk di kursi yang tidak diberi tanda silang agar tetap berjarak satu sama lain.
Jumlah umat yang hadir juga akan dibatasi hanya 50 persen saja dari total kapasitas gereja, yakni 1.500 umat.
Untuk memastikan semua umat berkesempatan mengikuti misa, gereja menambah jadwal pelaksanaan misa, dari dua kali menjadi empat kali misa.
Pada saat penerapan tatanan normal baru, gereja masih belum memperkenankan anak-anak dan lansia untuk mengikuti misa di gereja.
Gereja Santo Paulus Pekanbaru masih menunggu arahan dari keuskupan Padang mengenai kapan umat bisa kembali mengikuti misa di gereja.
Sementara itu, gereja akan tetap bersiap dan memastikan umat menaati setiap protokol kesehatan.