Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia menemui Bagong Suyoto, Ketua Koalisi Persampahan Nasional.

Ia menyoroti persoalan krusial lain yakni jarak TPST Bantargebang yang nyaris berhimpitan dengan permukiman warga.

Kondisi ini dinilai berdampak langsung terhadap kualitas hidup masyarakat sekitar, mulai dari kesehatan hingga lingkungan sosial.

Menurutnya, rumah warga lebih dulu ada dibanding TPST Bantar Gebang. Kini, warga yang tinggal dekat dengan TPST memilih bekerja sebagai pemulung.

Bagong menyebut TPST Bantar Gebang sudah overload dan bisa disebut darurat sampah. Hal ini terjadi lantaran pemilahan sampah 3R (reuse, reduce, recycle) di tingkat sumber tidak berjalan optimal dan hanya mengandalkan TPA. Apa dampaknya ketika TPA sudah tidak bisa menampung sampah warga?

Menurut Bagong, udara kotor TPST Bantar Gebang menyebabkan penyakit ISPA. Ia menyebut ada 20 penyakit utama di sekitar area TPST Bantar Gebang. 2-5 tahun ke depan, kondisi TPST Bantar Gebang akan semakin parah.

Selengkapnya saksikan dalam Program DIPO INVESTIGASI.

#sampah #Bantargebang #bekasi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/640772/aktivis-lingkungan-sebut-20-penyakit-utama-di-area-tpst-bantar-gebang-dipo-investigasi
Transkrip
00:00Intro
00:00Sebenarnya yang belakangan jadi sorotan publik adalah ketika
00:24tempat pemrosesan akhir tidak cukup mampu
00:27untuk kemudian menampung tumpukan sampah
00:30ini dikhawatirkan akan berpengaruh pada kondisi lingkungan warga
00:35saya berada di area TPST Bantar Gebang
00:38saya akan tunjukkan seberapa dekat kawasan TPST Bantar Gebang
00:42dengan perumahan warga
00:43tapi saya tidak akan sendiri
00:44saya bersama dengan Ketua Koalisi Persampahan Nasional
00:47dengan Pak Bagong Suyoto
00:48Pak Bagong, terima kasih untuk waktunya Pak
00:50Pak, boleh langsung tunjukkan kepada kami
00:53seberapa dekat Pak tumpukan sampah di Bantar Gebang
00:55dengan perumahan warga
00:56ini warga asli sini
00:58oke
00:58jadi mereka, orang tuanya
01:01itu sudah ada di sini sebelum ada TPST
01:03oke, sebelum ada TPST ya
01:06sebelum ada TPST
01:07itu orang tuanya sudah ada di sini
01:09oke, dan TPST Bantar Gebang ini
01:11diberfungsikan pada tahun 1989
01:141989, iya
01:16oke, ini bisa lihat ya
01:18perumahan warga
01:18ini juga rumah warga
01:20dulu rumahnya bilik lah gitu
01:21ini juga rumah warga ya
01:23sudah permanen lah
01:25tapi juga masih ada yang
01:26lantai tanah nih kita lihat
01:28kita bisa tunjukkan pemandangannya langsung
01:30TPST Bantar Gebang
01:32jadi yang lokasi sini nih
01:35sebelah sini
01:36itu kan ada batas sekali sebetulnya
01:38ya
01:39yang sebelah sini
01:40ini TPA Sumur Batu
01:43TPA Sumur Batu
01:45jadi luasnya itu sekitar 21 hektare
01:47nah kalau yang Bantar Gebang itu
01:51luasnya hampir 117 hektare
01:54kalau untuk sampah-sampah ini Pak?
01:56di sekitar perumahan warga?
01:58nah ini pemulung mereka itu pemulung
02:00akhirnya kan lokus mereka
02:02tempat mereka jadi tempat pembuangan sampah itu
02:06berimplikasi pada pekerjaan
02:08karena mau bertani sudah nggak ada lagi
02:11gitu
02:11jadi mereka akhirnya ya ikut mengaih sampah
02:14ini sedekat ini dari dulu
02:17atau memang karena semakin hari
02:20sampahnya semakin banyak Pak?
02:22ini antara TPST Bantar Gebang
02:25sama Sumur Batu ini
02:26dibatasi oleh Kali Ceketing namanya
02:30dulu lebar kalinya
02:31ya airnya jernih gitu
02:33nah karena ada sampah terus nyempit-nyempit gitu
02:36terus kemudian posisi sekarang
02:38itu mengalami kedaruratan sampah
02:42jadi TPA-nya udah overload lah
02:44karena ternyata di sumbernya
02:47itu tidak jalan
02:48pemilahan sampah, pengurangan sampah
02:51maksudnya 3R di tingkat sumber itu
02:54tidak jalan
02:56akhirnya hanya mengandalkan TPA
02:58saya ingin tanya Pak Bagong
03:00ketika sebuah TPST ataupun TPA
03:03ini sudah overload
03:04ataupun tidak lagi mampu
03:08untuk kemudian menampung sampah
03:10yang paling berdampak signifikan di lingkungan publik itu apa?
03:15mungkin pencemaran lingkungan itu seperti apa?
03:17mereka itu ya masalah airnya
03:20ya tercemar
03:22kemudian ada bau
03:24nah bau itu kan
03:26campuran macam-macam gas
03:28termasuk gas metana, CO2, macam-macam
03:31ya memang mereka dapat bank bau lah
03:33400 ribu per bulan berkaka
03:36tapi untuk mencukupi
03:39ya dari segi medis
03:41misalnya kebutuhan air bersihnya
03:43kan mereka rata-rata sekarang
03:45sudah minum air mineral
03:48nggak berani dari dalam tanah
03:52ada penyakit mungkin yang ditimbulkan Pak?
03:54ya
03:55kalau di rongsen
03:58ya secara medis
03:59itu rata-rata
04:00anak-anak itu nge-plag
04:02terus kemudian
04:03memang faktor
04:04yang paling berat itu
04:06karena udara kotor itu menyebabkan ispa
04:08saluran itu gitu
04:10terus ada
04:11alergi kulit
04:13jadi
04:14di Banjar Gebang itu ada
04:1520 penyakit
04:18utama
04:1920 penyakit utama?
04:20termasuk gigi
04:21karena kan
04:22akhirnya kan
04:23nggak normal
04:25ya pH-nya
04:26mungkin
04:275,6
04:28atau gitu
04:29jadi nggak sampai 6
04:30gitu
04:31jadi itu tingkat keasamannya tinggi
04:33ketika
04:34kondisi darurat sampah ini
04:37mohon maaf
04:38tidak ditangani serius oleh pemerintah
04:40prediksi Pak Bagong
04:41Banjar Gebang ini
04:42hanya sampai tahun berapa Pak?
04:44cukup untuk menampung sampah dari Jakarta?
04:47ya memang
04:48akal-akalan ya
04:49akal-akalan
04:51jadi sebetulnya
04:515 tahun ke depan
04:53katakan 2 tahun ke depan itu
04:54sudah parah gitu
04:565 tahun ke depan?
04:57ya 5 tahun ke depan itu sudah parah
04:59karena
05:00baru
05:02sebulan yang lalu itu longsor
05:04ya
05:05jadi kalau ada hujan
05:07longsor
05:08nah
05:08itu yang
05:09sekarang posisinya sebenarnya
05:11Banjar Gebang ini
05:12sangat kritis gitu
05:14sampah itu
05:17wujud dari
05:18peradaban kita
05:19kalau kita masih
05:20membangun gunung-gunung baru
05:22itu berarti
05:23kita masih harus membangun
05:24peradaban kita
05:25dalam perpes nomor 12
05:26tahun 2025
05:27persoalan sampah
05:28tahun 2029
05:29selesai 100%
05:30apakah Kailham
05:31meyakini
05:32hal ini akan terrealisasi?
05:33selamat menikmati
05:35selamat menikmati
05:37selamat menikmati
05:39selamat menikmati
05:40selamat menikmati
05:41selamat menikmati
05:42selamat menikmati
05:44selamat menikmati
05:44selamat menikmati
05:46selamat menikmati
05:48selamat menikmati
05:48selamat menikmati
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan