Skip to playerSkip to main content
  • 17 minutes ago
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyindir orang-orang yang mengaku nasionalis namun justru membiarkan hutan gundul. Dedi menegaskan orang-orang seperti itu adalah pembohong.Hal itu disampaikan Dedi Mulyadi dalam pidatonya di acara puncak peringatan Hari Guru Nasional 2025 Jawa Barat, Selasa (9/12).
Transcript
00:00Hukum Tuhan yang benar, yang tidak perlu ditafsirkan, yang tidak melahirkan mazhab, yang tidak melahirkan kelompok, yang tidak melahirkan ormas adalah hukum alam.
00:17Hukum matahari tidak akan pernah berubah, hukum tanah tidak akan pernah berubah, hukumnya air tidak akan berubah, hukumnya udara tidak akan pernah berubah, tidak perlu pakai tafsir.
00:32Karena tidak perlu pakai tafsir, dalam pandangan saya mencintai Allah berarti tunduk dan patuh pada apa yang ditentukan oleh Allah, ketundukan dan kepatuhan kita pada apa yang ditentukan oleh Allah adalah ketundukan dan kepatuhan kita pada kausalitas, pada sebab hakibat, pada hukum alam, hukum yang universal, yang di seluruh negara sama itu hukumnya.
01:02Sehingga seorang nasionalis dia akan menangis ketika hutannya dibabat, seorang nasionalis dia akan menangis ketika hulu-hulu sungainya diuruk, seorang nasionalis dia akan menangis ketika mata airnya makin mengering.
01:18Kalau kita mengaku mencintai NKRI, mengaku menjadi nasionalis, membiarkan hutan dibabat, membiarkan sungai diuruk, membiarkan laut diuruk dan membiarkan mata air mengering, saya katakan Anda pembohong.
01:34Dan Anda tidak mencintai Indonesia.
01:43Saya secara pribadi hari ini anak-anak muda, Kak Warnas mulai posting.
01:50Di media sosial mereka menggugat Pak.
01:53Apa yang mereka gugat?
01:54Belanda menjajah Indonesia 350 tahun, gunung masih utuh, samudera masih terbentang luas, sungai-sungai jernih, dia meninggalkan perkebunan yang terhampar, bangunan-bangunan yang indah, gedung-gedung yang kokoh, jalan-jalan yang kuat, jembatan kereta api yang kokoh.
02:15Indonesia merdeka 80 tahun, gunung-gundul, sungai keru, hutang menggunung, bangunan-bangunan hampir tidak ada yang berkualitas, jalan-jalan mudah rusak, jembatan mudah roboh, pertanyaannya adalah siapa yang penjajah itu?
02:39Ini kesadaran, mungkin tidak layak diomongin sama gubernur, tapi saya mewakili hati runurani saya, yang selalu ingin saya ungkapkan dimanapun.
02:53Kenapa? Ini problem bangsa.
Be the first to comment
Add your comment

Recommended