Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
KOMPAS.TV - Desa Kota Lintang Bawah, Kabupaten Aceh Tamiang, jadi salah satu lokasi terparah banjir bandang.

Bencana menyisakan lautan tumpukan kayu. Tak hanya itu, warga juga menemukan akar pohon sawit.

Jurnalis Kompas TV, Dipo Nurbahagia, dan juru kamera Heri Ardi, mendengar tangis dan kesaksian warga, termasuk saksi mata, yang bertahan di atas tumpukan kayu saat banjir bandang terjadi.

#banjir #acehtamiang #kayugelondongan

Baca Juga Dua Kampung di Aceh Utara Rata Dengan Tanah Usai Disapu Banjir Bandang | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/regional/635813/dua-kampung-di-aceh-utara-rata-dengan-tanah-usai-disapu-banjir-bandang-kompas-petang



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/635816/cerita-warga-aceh-tamiang-tidur-di-atas-tumpukan-kayu-pasca-banjir-kompas-petang
Transkrip
00:00Desa Kota Lintang bawah Kabupaten Aceh Tamiang jadi salah satu lokasi terparah banjir bandang.
00:06Bencana menyisakan lautan tumpukan kayu.
00:09Tak hanya itu warga juga menemukan akar pohon sawit.
00:12Jurnalis Kompas TV di Ponur Bahagia dan Juru Kamera Heri Ardi mendengar langsung tangis dan kesaksian warga.
00:19Termasuk saksi mata yang bertahan di atas tumpukan kayu saat banjir bandang terjadi.
00:25Gambar yang Anda lihat adalah tumpukan kayu saudara yang ada di mungkin pesisir ataupun bantaran sungai Tamiang yang terbawa oleh banjir bandang.
00:39Dan tentu ini sedikit banyak atau mungkin bahkan banyak sekali menghancurkan rumah warga.
00:45Saya akan coba berbincang dengan salah satu warga yang masih bertahan tinggal di bantaran sungai Tamiang.
00:53Tidak ada apa-apa, tidak ada asas untuk kami ke sana saja, bisa sampai.
00:59Kami belum ada bantuan, kami tidak ada jaringan, HP, tetapi tidak ada.
01:03Kami cari di mana ada internet, mana ada jaringan, dapat dua titik kami,
01:08dan perkeluarkan untuk kirim apa yang bisa dibangkan.
01:11Karena kami sayang anak-anak.
01:13Kalau kami lakar tidak apa-apa, oh, mempertimbangkan anak-anak kecil ini.
01:16Karena kami dari pertama banjir, kalau dibilangkan, kenapa kami tidak usah, karena kami dihantam air.
01:22Yang disyukuri adalah masih diberikan keselamatan.
01:28Kalau dibilang 100% kota lintang bawah ini hangus semua, tidak ada tersisa.
01:33Itu mata pencarian orang ini di sini hilang.
01:37Tahu kayu ini datangnya dari mana?
01:39Kalau tidak salah kayu ini dari sungai Lescent, entah mana pokoknya.
01:44Dia lanjut semua kemari, om.
01:46Kalau ke sana sebagian tidak banyak, kan?
01:48Tapi kalau di sini memang rata, itu abang itu orang asli, bisa om tanya.
01:54Ini kayu om, karena...
01:55Ya, nggak apa-apa.
01:56Kita akan coba masuk lebih ke dalam ya, saudara, untuk melihat situasi.
02:02Rumah pertua saya.
02:03Bayi di Estafet pakai ember?
02:05Ada tiga bayi kami di Estafet.
02:07Sampai di situ, itu udah ngantem kayu semua, kami panik semua.
02:11Akhirnya kami berani-berani dengan diri, air semakin naik di sini kami.
02:14Tidur di sini, Bika Jalan.
02:16Abang tidur di sini?
02:17Iya, semua satu keluarga, ada tujuh kepala keluarga di sini tidur.
02:21Saya ingin tunjukkan dulu ya, itu yang pertama itu rumah abang ya, sudah hancur.
02:24Dan abang ketika banjir dan kayu-kayu ini datang, tidur di sini?
02:28Iya, di ampar-amparan ini.
02:29Ini bang, ampar-amparan ini.
02:31Ini rame nih.
02:33Bertahan hidup, kami bang, tiga hari, tiga malam nggak makan.
02:36Abang tahu kayu ini datang dari mana?
02:38Dari Pucuk Gunung, om.
02:39Dari Aceh Tenggara, anak, Gayu Luwes ya.
02:42Gayu Luwes, longsoran berarti ya?
02:44Iya, mungkin dia banjir bandang dari sana kemari.
02:47Apa mungkin tebangan?
02:48Enggak, ini memang dari hutan kemari.
02:50Oke, dari hutan ke sini ya.
02:52Tapi memang sebanyak ini ya.
02:53Karena kayunya nggak gini aja, ada akar-akar pohon juga.
02:56Udah mudah hajut ke sana, udah ketimpa-timpa nggak tahu kita.
02:58Akar pohon, semua pohon sawit, pohon apa aja lah.
03:02Kita doakan yang terbaik ya bang ya.
03:03Semoga-moga bantuan segera datang.
03:05Makasih, Bang Mansa.
03:06Itu saudara perbincangan saya dengan saksi mata yang bertahan di atas tumpungan kayu di tengah banjir bandang yang terjadi di Aceh Tamiang.
03:14Sekali lagi kita berharap bahwa bantuan dari pemerintah, entah itu perbaikan jalan, pembersihan kayu-kayu termasuk juga logistik makan dan minum.
03:24Dan juga air bersih, obat-obatan juga di dalamnya untuk bisa segera datang ke sini dan membantu warga kita yang kesusahan.
03:31Saya Dimun Urbahagia dan juga Heri Ardi mengaporkan langsung dari Kota Lintang, Aceh Tamiang.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan