Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
  • 2 hari yang lalu
Drama series romantis terbaru tahun 2025
Ipar adalah maut garapan Hanung Bramantyo 👍
Transkrip
00:00Terima kasih.
00:30Terima kasih.
01:00Terima kasih.
01:30Terima kasih.
02:00Terima kasih.
02:02Terima kasih.
02:31Terima kasih.
03:01Kalau bisa, ibu kasih tahu anak ibu.
03:04Jangan dekat-dekat dulu sama cewek sebelum lulus.
03:08Emangnya, ibu mau nasibnya anak ibu sama kayak anak ibu Nurul.
03:12Betul juga.
03:13Jangan dekat-dekat dulu sama cewek.
03:15Jangan dekat-dekat dulu sama cewek.
03:17Nol.
03:27Nih, bibi bawain susu.
03:29Nol.
03:33Nuraya, Nen pasti baik-baik aja kok.
03:37Besok juga Nen pulang dan ketemu lagi sama Nuraya.
03:41Sekarang Nuraya istirahat dulu di kamar, ya.
03:45Besok Nuraya harus pergi sekolah loh.
03:47Enggak, ibu.
03:48Enggak, bi.
03:49Emang menunggu ini sampai pulang aja.
03:53Assalamualaikum.
03:54Assalamualaikum.
03:55Assalamualaikum.
03:56Assalamualaikum.
03:59Apa, sayang?
04:02Udah, anterin raya ke rumah sakit ya.
04:05Ayo.
04:09Ayo, bu.
04:10Apa, sayang?
04:11Anterin raya ke rumah sakit pokoknya.
04:13Ayo.
04:14Ayo, sekarang.
04:15Itu loh, bu.
04:16Tadi siang bu Fatimahnya pingsan.
04:18Jadi semua pernah nunggu di rumah sakit.
04:20Sialah.
04:21Dan sampai sekarang pun,
04:22belum ada kabar apapun dari bu Nisa.
04:27Ayo, bu.
04:29Sayang.
04:30Enin sekarang lagi diobatin sama dokter.
04:34Jadi Raya jangan khawatir ya.
04:36Nanti ibu dibantuin buat teleponin mama.
04:39Sekarang yang harusnya Raya lakukan,
04:42berdoa buat Enin.
04:44Supaya Enin juga sembuh.
04:46Ya, sayangnya.
04:51Bu Fatimah udah berapa hari di sini, bi.
04:53Udah beberapa hari sih, bu.
04:55Karena kan minggu depan itu
04:57Mbak Rani sama Mas Yusuf mau menikah.
04:59Tapi malahan
05:02Bu Fatimahnya masuk rumah sakit, bu.
05:05Kok mendadak banget, bi?
05:07Iya, bu.
05:08Assalamualaikum.
05:10Assalamualaikum.
05:11Assalamualaikum.
05:12Tante Rani.
05:13Enin gimana?
05:15Sayang.
05:16Kamu gak perlu khawatir ya.
05:18Enin kan kuat.
05:20Ntar lagi juga bakal sembuh.
05:23Kita doain sama-sama ya.
05:33Mbak.
05:37Mbak.
05:38Mas.
05:39Kamu pulang aja gak apa-apa.
05:40Biar aku yang urus semuanya.
05:42Jangan lupa ya.
05:43Bilang ke Mama juga.
05:45Iya.
05:46Ya udah.
05:47Kalo gitu aku pamit ya.
05:48Mbak.
05:49Pamit dulu.
05:50Assalamualaikum.
05:51Waalaikumsalam.
05:52Waalaikumsalam.
05:53Waalaikumsalam.
05:54Waalaikumsalam.
05:55Udah gak apa-apa.
05:56Eh.
05:58Kita ke atas yuk.
06:07Ya udah, Bu Rohmah.
06:08Aku buatin minuman dulu ya.
06:10Ya, Bia.
06:20Kapan kamu mau nikah, Ren?
06:31Apa masih tetap mau dilanjutin dengan kondisi ibu Fatima lagi sakit gitu?
06:36Mam.
06:37Belum tau, Mbak.
06:39Setelah liat kondisi ibu kayaknya pernikahannya bakal ditunda deh.
06:45Nunggu ibu sembuh dulu.
06:46Tapi kenapa kamu buru-buru nikah?
06:49Bukannya kuliah kamu baru aja mulai.
06:51Apa enggak kecepetan?
06:56Iya, Mbak.
06:57Semuanya terjadi gitu aja.
06:58Ya, ada yang ngelamar aku.
07:00Aku memutuskan untuk nikah muda.
07:06Ya udah ya, Mbak.
07:07Aku mau bersih-bersih dulu abis dari rumah sakit, kan?
07:11Iya.
07:19Kamu sudah di luangkan isteri. Kamu lihat adiknya sendiri.
07:26Ibu.
07:27Ibu.
07:28Ibu.
07:29Ibu.
07:30Ibu.
07:31Ibu.
07:32Ibu.
07:33Ibu.
07:34Dokter.
07:47Dok.
07:48Ada apa, Mas?
07:50Barusan tangan ibu gerak, Say.
07:52Aku panggil dokter sebentar ya.
07:56Aku panggil dokter sebentar ya.
08:08Ibu.
08:09Dokter akan periksa.
08:10Jadi ibu harap tenang sambil menunggu di depan ruangan saja ya ibu.
08:12Sayang, tadi beneran aku lihat tangan ibu gerak.
08:33Iya, Mas. Aku yakin ibu akan bangun secepatnya.
08:37Ibu juga pasti lagi berjuang.
08:40Dok, gimana kondisi ibu?
08:48Saat ini kondisi gula darah ibu Fatima sudah mulai turun.
08:52Tapi masih belum berada di status yang stabil.
08:55Jika ada pergerakan pada jari atau tangan yang terlihat pada pasien sebelumnya,
08:59bisa saja itu merupakan gerak refleks otot yang biasa terjadi pada pasien.
09:04Terima kasih, dok.
09:06Kira-kira ibu kami kapan siumannya, dok?
09:14Atau mungkin dari pihak keluarga ada yang bisa kami lakukan untuk membantu kesembuhan?
09:18Ya, yang terpenting saat ini adalah kita terus memantau kadar gula darahnya ibu.
09:24Karena jika kondisinya semakin membaik,
09:26maka akan semakin cepat untuk si pasien agar bisa sadar.
09:29Bapak ibu kalau gitu saya permisi dulu.
09:31Makasih, dok.
09:33Terima kasih, dok.
09:36Terima kasih.
09:38Terima kasih.
09:40Depang-nya Sars- 카�ju wcześniej,
09:42pergi ke ayatraneualai dengan sual itu,
09:48mengaantarakan cobang barang-barangnya dan sual itu luetzkan.
09:51Terima kasih.
10:21Terima kasih.
10:51Terima kasih.
11:21Terima kasih.
11:51Terima kasih.
11:53Terima kasih.
12:24Kita tuh sekarang gak perlu mikirin omongan orang tentang kita atau gosip tentang kita.
12:30Kita harus paham kalau semua orang lagi fokus sama Bu Fatimah sekarang.
12:34Enggak, gak bisa begitu.
12:39Assalamualaikum.
12:40Waalaikumsalam.
12:43Hadi, mama mau minta nomor.
12:46Telefonnya harus.
12:47Bisa ya?
12:49Buat apa, ma?
12:50Udah, kamu gak usah tanya-tanya.
12:53Mama perlu bicara sama dia ini mengenai pernikahan adik kamu sama Rani.
12:57Ini penting banget.
12:58Ibu, Nisa ada di sini ya, Bu.
13:10Nisa yakin Ibu pasti kuat.
13:14Kita semua di sini nungguin Ibu bangun ya.
13:28Halo, dengan siapa?
13:54Saya Hanum, ibunya Yusuf.
13:57Aris, saya perlu bicara sama kamu masalah pernikahan Yusuf sama Rani.
14:02Saya gak mau kalau pernikahan ini ditunda lagi.
14:06Ini sangat penting dan saya harus segera bicara ini sama kamu dan Nisa.
14:10Bu Hanum, sebelumnya saya minta maaf.
14:13Tapi mengingat kondisi sekarang yang memang tidak memungkinkan,
14:17apalagi Ibu Fatimah belum sadarkan diri,
14:19saya minta Bu Hanum untuk bisa mengerti sekiranya memberikan waktu.
14:24Saya gak punya waktu lagi, Aris.
14:26Keadaan sudah menesak.
14:28Dan kamu mau kalau orang-orang tahu keadaan Rani yang sekarang kehamilan dia?
14:35Pokoknya segera kita harus ketemu untuk bahas ini.
14:39Oke, Bu.
14:40Nanti begitu kondisi Ibu Fatimah sudah mulai membaik,
14:44saya akan bawa keluarga saya untuk datang
14:46dan kita bisa bicarakan pernikahan Yusuf dan Rani.
14:49Aris, saya gak bisa nunggu lebih lama lagi, ya.
14:51Saya minta besok kamu ke rumah saya.
14:53Kalau sampai kamu gak datang,
14:55saya pastikan saya akan datang ke rumah sakit untuk bahas ini.
14:58Jelas?
15:00Oke, oke, Bu.
15:02Besok kami datang.
15:03Assalamualaikum.
15:04Waalaikumsalam.
15:07Teleponan sampai siapa, Mas?
15:09Bu Hanum.
15:11Dia minta kita untuk segera bicarakan pernikahannya Yusuf.
15:13Nanti biar aku aja yang temuin.
15:15Kamu disini aja jagain Ibu, ya?
15:19Nisah.
15:22Mbak.
15:30Wah, darah Ibu naik, Mbak.
15:33Tadi pagi Ibu pingsan.
15:35Tenang ya, Nis.
15:37Kamu jangan putus asa.
15:39Tetap doakan Ibu.
15:41Ibu butuh doa-doamu sekarang.
15:42Ya, tenang ya.
15:45Gua pasti sehat lagi.
15:52Permisi, Bu.
15:53Pak, siapa disini?
15:54Wali pasien dari keluarga Ibu Fatima?
15:56Maaf, Sus.
15:57Saya menantunya.
15:58Ada apa ya?
15:59Mas, biar aku aja.
16:03Ada apa, Sus?
16:04Boleh minta waktunya sebentar, Bu.
16:06Karena ada data pasien yang perlu dilengkapi.
16:15Mbak perlu bicara sama kamu, Riz.
16:17Sob?
16:27Mama mau ngomong.
16:28Duduk.
16:37Kalau kamu berpikir Mama akan tunda pernikahan kamu,
16:40jangan harap Mama gak akan berubah pikiran.
16:43Ma, please.
16:49Yusuf tahu banget kok,
16:50Mama tuh orangnya peduli sama orang lain.
16:53Sob, Mama tuh peduli sama keluarga kita.
16:56Kamu kan gak tahu,
16:58tetangga-tetangga udah mulai ngomong jelek tentang kamu.
17:01Atau kamu mau?
17:03Mereka sadar,
17:04kalau kamu tuh maksa mau nikahi perempuan yang udah kamu hamilin.
17:08Ya?
17:11Sob.
17:13Kamu tahu gak sih?
17:15Mama ini seorang ibu.
17:17Kalau sampai orang-orang ngomong jelek tentang kamu,
17:20rasa sakitnya itu sakit banget, Sus.
17:23Rasanya kayak diiris-iris sama pisau,
17:26nih Mama ini.
17:28Ya, tapi kan ini bukan cuma soal aku, Ma.
17:30Bukan cuma soal keluarga kita doang.
17:33Keluarga Rani juga butuh.
17:35Kita peduliin gitu loh.
17:37Gak mungkin pernikahan ini bisa terus berjalan.
17:40Dan satu hal lagi.
17:41Menurut aku, Ma,
17:43kita gak bisa deh terus-terusan bersikap seolah-olah gak terjadi apa-apa
17:46seolah aku sama Rani.
17:48Biarin aja lo orang mau ngomong apa,
17:50gak dipeduli juga kok.
17:51Kamu gak tahu gimana rasanya
17:52kalau Mama harus dengar orang-orang ngomong jelek tentang kamu, Suk.
17:57Mama gak bisa terima, tau gak?
18:00Mama ketahan dengernya.
18:01Pokoknya pernikahan kamu harus dilaksanakan secepatnya.
18:17Jujur sama Mbak Riz,
18:19sebenarnya kenapa Rani tiba-tiba harus menikah sama Yusuf?
18:23Mbak gak percaya ini cuma kebetulan.
18:24Mbak, gak semua yang tiba-tiba tuh terburu-buru itu pasti ada skandal.
18:31Lagian ini kan urusan keluarganya Nisa.
18:34Gak menarik juga buat Mbak.
18:36Tapi kamu paham kan,
18:37apa pendapat orang kalau ada perempuan tiba-tiba menikah?
18:41Ini maksud Mbak,
18:42Mbak Roma tuh berasumsi kalau ada sesuatu yang terjadi di keluarga aku,
18:45terus aku sembunyiin gitu.
18:47Mbak,
18:48kalau emang Mbak gak bisa bantu,
18:50paling gak gak usah menghakimi Mbak.
18:53Riz,
18:54Mbak tuh bukannya mau menghakimi kamu.
18:57Mbak kalatir banget sama kamu,
18:59sama Nisa.
19:01Kamu gak boleh kayak gini, Riz.
19:03Lagian kalau Mbak perhatiin,
19:05kamu kayak orang yang udah berhari-hari gak tidur,
19:07tegang, panik.
19:10Kamu yakin gak ada sesuatu yang kamu sembunyikan?
19:12Mbak, aku udah bilang berulang kali sama Mbak Roma.
19:14Gak ada yang aku sembunyiin, Mbak.
19:18Kalau kedatangan Mbak Roma ke sini cuma buat meragukan adiknya sendiri,
19:22udah ya Mbak,
19:22aku udah gak mau ngobrol,
19:23aku capek.
19:25Terserah,
19:26kamu mau mikir Mbak kenapa,
19:28tapi Mbak cuma mau ngingetin,
19:30bahwa sesuatu yang sudah terjadi gak mungkin bisa kamu ubah.
19:33Sekarang coba kamu pikirkan,
19:35gimana Nisa,
19:36dan gimana diri kamu sendiri.
19:37Mbak, udah cukup Mbak.
19:40Ini urusan keluarga aku,
19:41biar aku yang urus.
19:42Ya?
19:48Bang,
20:07gue butuh bantuan lo nih.
20:10Bantuan gue, Bang.
20:17Bantuan gue yakinin Mama dong.
20:20Kalau pernikahan gue sama Rani tuh emang harus diundur.
20:23Tolongin ya, Bang.
20:26Buat gue.
20:27Buat Rani.
20:28Buat semua orang.
20:31Tolong lah, Bang.
20:34Gue gak bisa, Soh.
20:36Mama tuh cuma ngelakuin
20:40yang menurut dia itu yang terbaik buat lo.
20:45Mama itu khawatir sama keluarga kita.
20:47Terutama sama lo.
20:49Jadi gak mungkin lah gue bisa ngubah keputusan Mama.
20:53Ya tapi kan lo belum coba, Bang.
20:55Ayolah, Bang.
20:56Ayolah, bang.
21:18Ayolah.
21:25Terima kasih.
21:55Terima kasih.
22:25Terima kasih.
22:55Terima kasih.
23:25Terima kasih.
23:28Ibu Fatima itu masih belum sadar.
23:31Kasian Pak Aris.
23:33Belakangan ini dia banyak pikiran.
23:35Sekarang ibu mertuanya masuk rumah sakit.
23:39Iya Pak.
23:41Ya mudah-mudahan lah ibu Fatima cepat sadar ya.
23:45Oke.
23:47Iya Pak.
23:51Guys.
23:53Gue baru aja denger dari Pak Hadi kalau ibu Rani masuk rumah sakit terus belum sadar.
23:59Oh my God.
24:01Aduh kasihan banget Rani.
24:03Kira-kira dia masih di rumah sakit ya sekarang?
24:07Gimana kalau dicat aja?
24:08Terus kita samperin biar kita hibur bareng-bareng gitu.
24:11Ya enggak?
24:13Ya udah gue coba call ya.
24:15Ya enggak.
24:25Gimana kalau nanti siang kita langsung ke rumahnya aja?
24:29Iya.
24:31Gue lagi.
24:33Assalamualaikum.
24:35Rani.
24:37Nih.
24:39Tan.
24:41Tan.
24:43Ya.
24:45Rani.
24:47Tan.
24:48Lu nggak apa-apa kan?
24:49Nyokap lu masih di RS.
24:51Sebenernya nyokap kenapa sih Ran?
24:59Semuanya.
25:00Udah, it's okay.
25:02It's okay, Ran.
25:04Tenang aja dulu, oke?
25:06Kalau nggak kuat ngomong nggak usah ngomong.
25:20Taruh lu tenang dulu ya Ran.
25:22Kita di sini ada buat loko.
25:29Kalian tau nggak?
25:30Kenapa berang-berang itu cuma satu?
25:34Kenapa emangnya?
25:35Karena kalau berempat, kita bareng-bareng.
25:39Fiksi, lu memang anaknya Pak Juneady ya?
25:49Aku nggak bisa selama ini cerita sama kalian.
26:19Karena aku takut sama ibu aku.
26:29Tapi aku nggak bisa.
26:31Aku nggak bisa.
26:32Makin lama...
26:34Rasanya...
26:36Terpekan gitu kok aku pendam.
26:40Oke, dan sekarang lu mau cerita sama kita.
26:42Sebenernya lu kenapa Ran?
26:44Cerita aja.
26:46Kita di sini kok.
26:47Iya Ran.
26:48Aku mau nikah sama Mas Yusuf.
26:56Aku mau nikah sama Mas Yusuf.
27:12Aku...
27:13Aku malu banget sama kalian.
27:14Bener-bener malu.
27:18Ran...
27:19Kita ikut seneng buat lo.
27:21Tapi...
27:22Kok...
27:23Kita ngerasa pernikahan lo tiba-tiba banget ya Ran?
27:27Iya...
27:28Sebenernya ada apa Ran?
27:30Tenang aja kita nggak akan ngejudge lo kok.
27:33Lo bisa jujur sama kita, oke?
27:35Que?
27:36Apa yang?
27:37Apa yang ini?
27:50Aku malu banget. Aku malu banget.
28:04Aku malu banget.
28:06Makanya selama ini aku gak bisa temuin kalian karena...
28:21Karena ibu aku takut aku bakal ninjas sama orang-orang.
28:25Dan dia sekarang sakit gara-gara aku.
28:35Gue gak tau harus ngomong apa sama lo, Ran.
28:39Cuman yang gue tau ini pasti semua berat banget buat lo, ya kan?
28:44Ya udah, Ran. Ini semua udah kejadian.
28:48Jadi show must go on, oke?
28:53Tapi, Ran, lo pasti tetep butuh kita buat jadi bridesmaid lo, kan?
29:01Jangan sedih sendiri, Ran.
29:04Udah, udah, udah.
29:06Oh, udah, udah, udah, sih.
29:08Buur.
29:09Gak boleh putih sansut.
29:18Guys, maaf ya. Aku harus pergi sekarang.
29:22Menenai ibu di rumah sakit.
29:24Sorry banget.
29:25Ini gak usah minta maaf.
29:26Kita temenin, oke?
29:28Terima kasih, ya.
29:30Ya udah aku ambil tas dulu.
29:35Kamu mau ketemu gue, Hanum, Mas.
29:37Kok dia masih aja yang ngotot untuk nikahin Rani dan Yusuf sekarang?
29:42Emangnya dia gak tau kondisi ibu?
29:45Kenapa dia masih mikirin diri dia sendiri, ya?
29:51Aku gak nyangka ada orang sejala itu, Mas.
29:54Sayang, aku ngerti perasaan kamu.
29:57Tapi untuk sekarang, mendingan kamu fokus dulu sama ibu.
30:00Untuk urusan yang lain, termasuk Bu Hanum, biar aku yang ngurus, ya?
30:04Ya?
30:27Rani.
30:31Aku belum ngantarin kamu ke rumah sakit.
30:34Biar kita aja yang nemenin Rani ke sana, Kak.
30:36It's okay.
30:37Tante, tehnya ya?
30:38Ya.
30:39Makasih ya.
30:40Tante, tehnya ya?
30:41Ya.
30:42Makasih ya.
30:43Ini enggak dulu, Tante.
30:44Tante.
30:45Tante.
30:46Tante, tehnya ya?
30:48Ya.
30:49Makasih ya.
30:50Ini enggak dulu, Tante.
30:51Bentar lagi deh.
30:52Oke.
30:53Sekarang.
30:54Kita foto yuk.
30:55Hah?
30:56Ya udah.
30:57Yaudah.
30:58Yaudah.
30:59Yaudah.
31:00Yaudah.
31:01Yaudah.
31:02Yaudah.
31:03Yaudah.
31:04Yaudah.
31:05Yaudah.
31:06Yaudah ya.
31:07Yaudah.
31:09Yaudah.
31:10Yaudah.
31:11Yaudah.
31:12Slement.
31:13Ayo, ayo, ayo, ayo.
31:14Kita foto.
31:15Smile, smile.
31:17Smile.
31:21Aku udah capek banget sama semua yang terjadi sekarang, Mas.
31:25Aku cuma pengen hidup tenang.
31:27Aku yakin kamu sama Intan juga, kan?
31:29Jadi tolong kamu tanda tanganin surat ini.
31:35Mbak Manda.
31:43Mbak, saya...
31:47Saya sama baby Z mau pamit.
31:52Kita bakal...
31:54Kita bakal tinggal di rumah orang tua saya.
32:01Intan, kamu gak harus pergi loh.
32:03Kamu masih punya hak, Mbak.
32:06Aku gak bisa terus tinggal di rumah itu dan seolah-olah gak ada apa-apa, Mbak.
32:10Dan aku tahu...
32:15Mas Erwin itu gak bakal pernah cerahin, Mbak.
32:28Tante.
32:31Tante S.T. emang benar.
32:35Cinta Mas Erwin itu cuma buat Mbak Manda.
32:40Untuk cuma istri yang...
32:42Yang cuma bisa ngasih anak.
32:45Dan aku tahu Mas Erwin gak bakal cinta sama aku seutuhnya, Mbak.
32:53Dan sekarang aku...
32:56Aku cuma harus pikirin yang terbaik buat anak aku.
32:59Aku gak mau anak aku ada di situasi kayak gini, Mbak.
33:05Dia berhak mendapatkan lebih dari ini.
33:10Dan kalian juga gak support aku banget.
33:12Dan kalian juga gak support aku banget.
33:13Jujur...
33:15Jujur...
33:17Ini...
33:19Ini...
33:21Ini tuh berat banget.
33:22Guys, makasih banget ya. Kalian udah mau anterin aku kesini.
33:35Dan kalian juga udah support aku banget.
33:40Jujur.
33:45Ini, ini tuh berat banget buat aku.
33:47Iya, aku tau Mas Yusuf nggak mungkin tinggalin aku.
33:53Dia orang yang bertanggung jawab dan juga baik.
33:56Ya, tapi susah banget gitu buat aku untuk menjalankan ini semua.
34:03Ran, kita di sini buat lo, oke?
34:11Ran, ini semua bukan salah lo, oke?
34:14Karena nggak seharusnya Kak Yusuf ngelakuin ini semua, tolong.
34:18Iya, Magiano tuh orang baik, kan?
34:21Lo tuh nggak pantas buat ngelamin ini semua.
34:25Kenal aja ya, ada kita.
34:27Pokoknya lo butuh apapun, kapanpun, dan dimanapun, kita pasti selalu ada.
34:31Lo butuh bridesmaid, temen ribut, apapun itulah kita ada.
34:36Sokasi banget ya.
34:37Tunggu sama.
34:38Aku nggak tau dia tanpa kancar aku bakal kayak gimana.
34:41Hmm.
34:56Halo, Man.
34:57Win.
34:58Dia bakal balik ke rumah orang tuanya.
35:05Aku rasa kamu harus tau ini.
35:14Halo, Man.
35:17Manda, kamu malah kasih tau Erwin sih.
35:20Kamu mau Erwin kejar Intan.
35:22Dia dari Intan.
35:23Kalau dengan aku kasih tau Erwin, Erwin masih bisa ketemu sama anaknya dia,
35:26emang apa salahnya?
35:28Mungkin Allah akan lebih baik ke aku karena aku udah bantuin mereka, Tante.
35:33Lu, Man.
35:35Kamu tuh terlalu lembek.
35:37Kamu selalu mikirin orang lain.
35:40Kapan kamu mikirin diri kamu sendiri?
35:42Tapi Tante, aku udah...
35:44Aku udah selesai sama semua ini.
35:45Aku akan lanjutin proses perceraian aku.
35:48Dan aku nggak peduli Erwin setuju atau nggak.
35:51Cuma aku udah nggak bisa kayak gini terus, Tante.
36:21Tante.
36:31Nah, Aris.
36:36Pernikahan akan tetap dilaksanakan.
36:39Sesuai kesepakatan.
36:41Tidak ada perubahan.
36:42Tidak ada perubahan.
36:49Ibu Hanum, saya...
36:51Saya mohon dengan sangat pengertian dari Ibu Hanum.
36:55Mertua saya sekarang sedang tidak sadarkan diri di rumah sakit.
36:59Keluarga kami sama sekali nggak punya waktu dan tenaga untuk mengurusi pernikahan itu.
37:07Aris.
37:08Kamu pikir cuma keluarga kamu yang menderita.
37:11Keluarga saya jauh, jauh lebih menderita.
37:15Orang-orang sudah mulai bicara negatif tentang pernikahan usul.
37:18Terutama mereka menanyakan kenapa kesannya tergur-gur.
37:30Saya paham perasaan Ibu Hanum, tapi...
37:32Tapi, lebih baik lebih cepat.
37:34Ya?
37:37Karena peruteraannya itu makin lama akan makin membesar.
37:41Apa kalian siap kalau nanti...
37:44Kalian akan tambah malu dengar omongan orang-orang?
37:52Aris, kamu dengar ya.
37:54Saya ini seorang ibu dan orang tua.
37:56Tugas orang tua adalah melindungi anaknya dari hinaan orang lain.
37:59Dalam hal ini, saya yakin kalau Ibu Fatimah juga nggak akan sanggup...
38:08Kalau sampai orang-orang melihat...
38:11Rani perutnya membesar di saat pernikahan nanti.
38:17Kamu juga pernah dengarkan yang Ibu Fatimah bilang waktu Rani keram perutnya.
38:22Dia berusaha mempertahankan reputasi anaknya.
38:25Dan itu yang akan saya lakukan untuk Yusuf, anak saya.
38:30Saya akan pertahankan reputasi dia.
38:40Baik kalau begitu, Bu.
38:42Saya akan coba sampaikan semua obrolan kita hari ini ke Nisa.
38:46Tapi saya juga nggak berani jamin kalau Nisa akan terima semuanya.
38:50Terima kasih untuk waktu, Bu Hanum.
38:52Saya permisi. Assalamualaikum.
38:54Waalaikumsalam.
38:55Selamat menikmati.
39:25Selamat menikmati.
39:56Selamat menikmati.
40:05Bu...
40:09Ibu gak morani pegang.
40:39Ma, saya udah malu gak ajak Enin cerita lagi.
40:57Enin pasti senang banget raya jungung Enin.
41:01Walau Enin masih belum bisa cerita-cerita sama ayah.
41:09Tapi, ayah boleh kok ajak Enin ngobrol pelan-pelan ya?
41:16Mama jangan sedih ya.
41:36Enin!
41:39Enin!
41:40Enin!
41:41Enin!
41:42Enin!
41:43Enin!
41:44Raya pas tadi di sekolah buat kartu nih.
41:47Buat itu!
41:51Nah!
41:52Ntar!
41:53Saya taruh di sini.
41:54Oke?
41:55Biar Nintar cepet sembuh.
41:58Bisa ngobrol lagi sama Raya.
42:00Bisa main juga sama Raya.
42:02Dek, kamu nanti balik aja sama Raya ya. Kamu juga butuh istirahat.
42:15Tapi Teh gimana kalo dengerin nih Saran. Kamu juga butuh istirahat.
42:29Dek, kalo kamu memang merasa bersalah atas kondisi ibu saat ini.
42:35Tolong kamu nurut ya.
42:38Kalo sampe kamu kenapa-kenapa, nanti ibu bakal lebih khawatir lagi.
42:41Maaf ya, Mbak harus pergi dulu. Masih ada kerjaan yang harus diurus.
42:51Mbak dateng aja aku udah seneng banget.
42:53Kalau butuh apa-apa, jangan sungkan kabarin Mbak.
42:55Ya.
42:56Makasih banyak ya Mbak. Hati-hati.
42:57Ya.
42:58Assalamualaikum.
42:59Waalaikumsalam.
43:00Gimana mas?
43:01Ibu.
43:02Ibu.
43:03Ibu.
43:04Hanum tetep maksa untuk mengadakan pernikahan Yusuf.
43:06Dan harus diurus.
43:07Mbak dateng aja aku udah seneng banget.
43:08Kalau butuh apa-apa, jangan sungkan kabarin Mbak.
43:11Ya.
43:12Makasih banyak ya Mbak. Hati-hati.
43:14Assalamualaikum.
43:15Waalaikumsalam.
43:26Gimana mas?
43:27Ibu Hanum tetep maksa untuk mengadakan pernikahan Yusuf dan Rani.
43:34Dia bilang dengan kondisi Rani sekarang, dia takut jadi bahan gunjingan untuk kerabat atau juga tetangganya.
43:40Udah biar aku aja mas yang ngomong sama dia.
43:42Dia kan tau kondisi kita sekarang kayak gimana.
43:45Kita gak sengaja kok nunda ini.
43:47Sayang, menurut aku ada baiknya kalau kita nunggu 1-2 hari ke depan.
43:51Aku yakin semua orang pasti kaget sama situasi sekarang.
43:55Termasuk juga Bu Hanum.
43:57Dia kayaknya begitu tuh cuma karena mau ngelindungin anaknya doang.
44:00Ya udah.
44:01Kita liat aja.
44:06Sekarang mas antar Rani sama Raya pulang ya.
44:11Rani, Raya.
44:13Ayo siap-siap pulang.
44:16Iya say.
44:17Pemikin...
44:19Oani?
44:21Kamu?
44:22Kamu dibuka raya?
44:23Kamu?
44:24Kamu, Kamu terbuka.
44:26Kamu, Kamu?
44:27Kamu.
44:28Kamu, Kamu?
44:29Kamu tak mau ngasih.
44:30Kamu?
44:31Kamu kan harus ngasih saya?
44:32Kamu.
44:34Kamu?
44:35Kamu, Kamu?
44:36Kamu kan?
44:37Kamu, Kamu!
44:38Kamu!
44:39Kamu, Kamu.
44:40Kamu tak?
44:41Kamu?
44:42Kamu.
44:43Kamu.
44:44Kamu?
44:45Pernikahan kamu harus segera dilaksanakan.
44:50Gak bisa ditunda lagi.
44:52Mama udah gak mau denger omongan orang-orang gaya bersama.
44:56Ma, udah dong.
44:58Aku udah gak mau berpura-pura lagi, Ma.
45:00Sah kan semuanya tuh baik-baik aja gitu.
45:03Aku capek, Ma.
45:06Tolong jangan paksain semua kemauan Mama sama aku.
45:10Sekarang tuh yang Mama pikirin tuh diri Mama sendiri, bukan aku.
45:14Ini kopinya aku susuk jarak aja ya, jarak.
45:16Ya, jangan diberantakin aja, Mas.
45:18Iya, dijarakin aja biar gak ngobrol.
45:20Nah.
45:22Halo? Iya, Ma.
45:24Iya, Ma.
45:26Iya, Ma.
45:28Iya, Ma.
45:30Iya, Ma.
45:32Iya, Ma.
45:34Halo? Iya, Ma.
45:36Iya, Ma.
45:38Iya, Ma.
45:40Iya, Ma.
45:42Iya, Ma.
45:44Iya, Ma tenang dulu ya.
45:45Bentar lagi aku pulang kok.
45:46Nanti aku ngomong sama Yusof.
45:48Mama jangan desak Yusof terus dong.
45:51Kasian dia.
45:53Iya, iya, iya.
45:54Aku pulang sekarang.
45:56Hati-hati ya, Mas pulangnya.
46:01Makasih ya, We.
46:03Mama benar-benar beruntung punya kamu sebagai penantunya suatu hari nanti.
46:09Iya, amin.
46:11Udah, yang penting Mas Hadi sekarang pulang dulu aja ya.
46:14Hati-hati dan salam ya buat Tante.
46:17Ya.
46:18Karena pasti Tante butuh banget Mas Hadi sekarang.
46:21Bismillah.
46:22Udah, aku tinggal dulu ya.
46:24Iya.
46:25Iya, Mas.
46:26Iya, We.
46:35Bi, tolong dibantuin ya.
46:37Iya, Pak.
46:38Bibi.
46:39Iya, masuk-masuk.
46:40Iya.
46:41Masuk duluan sama Bibi ya, sayang.
46:43Oke.
46:51Mas, ini gimana ya?
46:57Mas juga bingung, Ran.
47:00Kalau sampai ibu bangun,
47:04semua nggak bakal sama lagi.
47:21Ya Allah.
47:22Tolong berikanlah ibu hamba kesembuhan.
47:33Ketenangan diri untuk hamba dan keluarga hamba.
47:38Kuatkan kami untuk menghadapi segala ujian darimu, Ya Allah.
47:44Sungguh hamba hanyalah manusia lemah di hadapanmu, Ya Allah.
47:51Hanya dengan ridomu hamba dapat melewati ini semua.
47:57Hanya kepadamu hamba memohon petolongan.
48:01Dan hanya kepadamu hamba berserahai Allah.
48:26Nisa.
48:27Nisa dimana?
48:29Nisa dimana?
48:30Nisa dimana?
48:31Nisa dimana?
48:34Nisa dimana?
48:35Kenapa, Sus?
48:36Aku akan menemukan dokter,
48:37memberitahu keluarga Bukatimah,
48:38bahwa Bukatimah sudah sabar.
48:39Baik, Sus.
48:40Terima kasih.
48:41Aris.
48:43Rani.
48:48Nisa dimana?
48:57Rani.
48:58Rani.
48:59Rani.
49:00Rani.
49:01Rani.
49:02Barusan Mas dapat telfon dari rumah sakit.
49:03Ibu sudah bangun.
49:04Ibu sudah bangun.
49:05Rani.
49:06Rani.
49:07Rani.
49:08Rani.
49:09Rani.
49:10Rani.
49:11Rani.
49:12Barusan Mas dapat telfon dari rumah sakit.
49:13Ibu sudah bangun.
49:14Rani.
49:15Rani.
49:16Rani.
49:17Rani.
49:18Rani.
49:19Rani.
49:20Rani.
49:21Rani.
49:22Rani.
49:23Rani.
49:24Barusan Mas dapat telfon dari rumah sakit.
49:25Ibu sudah bangun.
49:44Rani.
49:45Rani.
49:46Rani.
49:47Rani.
49:48Rani.
49:49Rani.
49:50Rani.
49:51Rani.
49:52Rani.
49:53Rani.
49:54Rani.
49:55Rani.
49:56Rani.
49:57Rani.
49:58Rani.
49:59Rani.
50:00Rani.
50:01Rani.
50:02Rani.
50:03Rani.
50:04Rani.
50:05Rani.
50:06Rani.
50:07Rani.
50:08Rani.
50:09Rani.
50:10Rani.
50:11Rani.
50:12Rani.
50:13Rani.
50:14Rani.
50:15Rani.
50:16Rani.
50:17Rani.
50:18Rani.
50:19Ibu mau ngapain?
50:21Sebaiknya kamu pulang aja deh, Suara.
50:23Ibu itu tadi ngeblap setelah liat kamu, De.
50:26Aku gak meninggalin Ibu. Aku tetap mau di sini, Mas.
50:28Cukup. Mas bilang pulang sama Youtube sekarang.
50:31Apa yang menjadi pemicu Bu Fatimah?
50:34Sampai ngeruk dan bingisannya gitu?
50:36Nid.
50:37Apa ada sesuatu yang kamu rahasiain, Ran?
50:39Ibu sempat bereaksi, Teh.
50:41Mas Raya ngajak ngobrol.
50:43Keadaan Ibu Fatimah saat ini sangat kritis.
50:45Ibu tuh sempat manggil-manggil nama kamu sama Rani.
50:49Saya kira Ibu mau ngomong apa ya?
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan