- 2 hari yang lalu
Drama series romantis terbaru tahun 2025 ipar adalah maut series
Garapan Hanung Bramantyo 👍
Garapan Hanung Bramantyo 👍
Kategori
🎥
Film pendekTranskrip
00:00Terima kasih.
00:30Sejak pertama kali kamu bawa perempuan lain ke dalam pernikahan kita.
00:33Apa kamu pikir ada perempuan yang rela berbagi suaminya sama perempuan lain?
00:37Janin di perut adik kamu tiap hari makin lama makin besar.
00:42Dia pasti akan malu.
00:43Atau itu yang kamu mau?
00:44Kamu harus bilang sama Bu Hanum bahwa gak akan ada pernikahan selama ibu masih koma.
00:49Ibu Fatima dapat merespon suara yang familiar saat ini.
00:52Walaupun Ibu Fatima tidak dapat menjawab, tapi Ibu Fatima dapat mendengar.
00:57Setiap kali aku masuk, Ibu kelihatan gelisah.
01:02Setiap kali Mas masuk, mesin EKG-nya bunyi kencang banget.
01:07Apa ya Mas yang mau Ibu sampaikan?
01:09Kita berdoa terus ya.
01:21Semoga Ibu bisa lekas siumat.
01:23Mbak Romana yang nanyain aku.
01:53Tentang kita, Mas.
01:54Dia udah mulai curiga.
01:56Kamu gak tau kan seberapa takut aku.
02:00Mas.
02:02Tunggu sama Ibu ke rumah lagi.
02:05Ibu tuh sempat manggil-manggil nama kamu sama Rani.
02:09Setiap kali Mas masuk,
02:12mesin EKG-nya bunyi kencang banget.
02:16Apa ya Mas yang mau Ibu sampaikan?
02:18Haris.
02:29Nggak.
02:32Haris, cerita sama Mbak.
02:36Apa yang sebenarnya terjadi?
02:39Apa benar kamu yang menyebabkan Ibu Fatima jadi seperti sekarang?
02:43Apa yang sebenarnya kamu sembunyikan dari semua orang?
02:51Nggak ada yang aku sembunyiin, Mbak.
02:53Aku juga nggak ngerti.
02:57Jangan bohong, Riz.
03:00Mbak kenal kamu dari kecil.
03:02Mbak tahu ada sesuatu yang kamu sembunyikan.
03:04Tunggu deh.
03:08Ini, ini kenapa jadi gini ya, Mbak?
03:12Kok Mbak bisa-bisanya tiba-tiba datang,
03:14terus nuduh aku?
03:17Padahal Mbak kan tahu,
03:19bertuah aku tuh sekarang lagi berjuang untuk hidupnya loh, Mbak.
03:24Mbak datang nuduh aku atas sesuatu yang aku juga nggak paham apa.
03:28Tolong, Mbak, jangan memperburuk keadaan, ya?
03:34Ya, terserah kamu mau bilang Mbak nuduh atau apa.
03:38Tapi Mbak nggak akan begini kalau nggak ada penyebabnya.
03:42Jelas-jelas tubuh Ibu Fatima itu selalu bereaksi
03:45setiap kali dengar suara kamu dan Rani.
03:49Mbak udah pernah bilang, kan?
03:50Hentikan.
03:52Hentikan apapun itu yang bisa membuat keluargamu hancur.
03:56Mbak.
03:58Mbak sebenarnya mau apa sih?
04:01Coba bilang.
04:04Mbak pikir aku tuh apa sih?
04:05Aku monster, gitu.
04:07Mbak pikir aku pengen ini semua juga terjadi.
04:12Mbak,
04:13bertuah aku tuh lagi sekarat.
04:15Kapan aja bisa meninggal?
04:18Bukannya khawatir memperbaiki keadaan,
04:20bikin semuanya nyaman,
04:22Mbak datang nuduh aku atas sesuatu yang aku juga nggak ngerti apa.
04:26Gini deh,
04:27kalau emang Mbak pengen nyari seseorang
04:30untuk disalahkan
04:31atas semua pikiran Mbak,
04:34gimana kalau Mbak salahin diri Mbak sendiri
04:35karena selalu berasumsi buruk?
04:37Bahkan termasuk untuk adik kandungnya sendiri.
04:39Nggak.
04:40Jangan coba-coba membalikkan keadaan
04:43dan menjadikan diri kamu seolah korban Riz.
04:46Kamu nggak pantas.
04:46Ternyata bener ya?
05:01Mbak tuh emang nggak pernah peduli sama aku.
05:04Setiap kali ada sesuatu yang salah,
05:07Mbak selalu ngejar aku seolah
05:09Mbak, aku ngerencanain ini semua
05:11dan aku pengen ini semua kejadian.
05:16Udah ya Mbak?
05:19Aku udah capek.
05:21Aku udah muak.
05:22Apa lagi Mbak?
05:23Muak?
05:25Akhirnya Riz.
05:26Hentikan semuanya.
05:28Cukup.
05:29Hentikan sebelum kamu hancur
05:31dan kehilangan semuanya.
05:38Mbak, aku tuh nggak ngelakuin apapun.
05:42Yang aku coba lakuin sekarang ini
05:43mempertahankan keluarga aku yang udah mau hancur
05:45di saat semuanya merantakan.
05:49Kamu masih mau bohong Riz.
05:53Kenapa Mbak?
06:09Nggak, nggak apa-apa.
06:11Aku dulu Ania, Nis.
06:14Assalamualaikum.
06:15Waalaikumsalam.
06:19Mas.
06:23Tak apa-apa.
06:27Yuk, kita ke dalam lagi.
06:28Man, kamu pulang sekarang ya?
06:51Ada apa, Tan?
06:53Aku lagi nggak bisa pergi nih.
06:54Tokonya nggak bisa ditinggal.
06:55Halo, Tanpa ada apa?
07:06Manda.
07:07Di sini ada Intan sama ayahnya.
07:11Ayahnya teriak-teriak
07:11manggil namanya Erwin.
07:15Ayahnya tuh nggak tahu
07:16kalau Intan itu istri keduanya Erwin.
07:18Dia pikir Erwin yang lantarin Intan sama bayinya.
07:21Aduh, Erwin tuh bener-bener dalam masalah besar deh.
07:25Yaudah, Tante, biarin aja.
07:26Itu kan urusannya Erwin, bukan urusan aku.
07:29Tapi ayahnya Intan itu nyariin kamu,
07:31mau bicara sama kamu.
07:33Dia tuh mau ngomong sama istri pertamanya Erwin.
07:36Yaudah.
07:37Yaudah, aku kesana ya, Tante.
07:38Sebentar, Pak, biarin sih bicara dulu sama istri saya, Pak.
07:43Selesaikan dulu urusan kamu sama istri pertama kamu.
07:46Setelah itu, kamu baru boleh jemput anak saya.
07:49Sebelum urusan kamu selesai,
07:51kamu tidak boleh jemput anak saya.
07:52Selama itu, anak saya akan tinggal dengan saya.
07:55Pak, sumpah, saya pulang.
07:56Intan, please jangan kenjali aku, Tan.
07:58Pak, Intan.
07:58Erwin, cukup!
08:01Selesaikan dulu perceraian kamu dengan istri kamu.
08:03Anak saya, Intan,
08:04ini bukan mesin pembuat anak yang bisa kamu perlakuan
08:06semau kamu sendiri.
08:08Ikut ayah pulang, Intan.
08:21Man, Man, Man, Man, Man, Man, Man.
08:25Sebentar, Man.
08:27Itu tadi kenapa?
08:29Kenapa ayahnya Intan sampai ngomong kayak gitu?
08:34Ayahnya Intan pikir,
08:36aku sama kamu gak bisa punya anak.
08:42Terus dia pikir aku manfaatin Intan buat dapetin anak.
08:45Buat aku sama kamu.
08:48Cuk, ya.
08:50Aku bahkan udah ngajuin gugatan cerai.
08:53Dan aku gak akan mundur.
08:54Kamu mau sama Intan, kan?
09:17Nih, tanda tangan.
09:18Aku akan ngirim berkas itu ke pengacara aku besok.
09:29Aku mau ini semuanya selesai, Erwin.
09:30Udhu billah kimina syaitun nirajim.
09:51Bismillahirrohmanirrohim.
09:57Alam nashra lakasabroh.
10:00Wa wadokna anka wizzroh.
10:03Alladhi anka da zahroh.
10:06Warfa'na lakazifroh.
10:09Wa inna ma'al usri yusroh.
10:12Inna ma'al usri yusroh.
10:16Wa idha farob ta pangsob.
10:18Wa ilarob bika farob.
10:22Sadakallahul adhi.
10:24Ibu, Nisa keluar sebentar ya.
10:54Ibu, Ibu Hanup.
10:58Ibu.
11:01Setelah ibu ngeliat kondisi ibu saya seperti itu,
11:05ibu masih mau memaksakan pernikahan Rani dan Yusuf.
11:09Dengar ya, Nisan.
11:11Saya udah jelasin ke kamu kenapa pernikahan ini harus secepatnya dilakukan.
11:17Pasti ibu kamu juga faham kok.
11:20Dan kalau makin lama yang jelas, keluarga kamu akan bikin malu.
11:24Kamu tahu?
11:28Di luar sana, orang udah mulai membicarakan masalah ibu kamu.
11:33Dan mereka bilang apa?
11:35Mereka bilang kalau ibu kamu itu ibu yang gagal.
11:39Terus kamu mau bilang kalau saya kejam, jahat gitu sama kalian.
11:43Yang jelas, saya ingin melindungi nama baik ibu kamu.
11:48Termasuk nama baik anak saya di sini.
11:51Saya yang paling tahu apa yang ibu saya mau ya, ibu.
11:57Dia ingin melihat putrinya menikah.
11:59Dia ingin memeluk cucunya.
12:01Bukan hanya sekedar acara tanpa kehadirannya.
12:04Kalau sampai ibu kamu enggak bangun, bagaimana?
12:12Gimana kamu mau jelasin ke orang-orang itu keadaan ini?
12:15Gimana?
12:15Gimana?
12:16Gimana?
12:20Terima kasih.
12:50Terima kasih.
13:20Melihat aku sehancur ini, sungguh kecil kalian berdua tak pentas dalam kehidupanku.
13:50Selamat, dah.
14:02Del, ini taruh.
14:04Terima kasih.
14:10Mau ngapain lagi kamu kesini?
14:12Aku udah proses perceraian sama Erwin.
14:15Aku nggak peduli ya dia tanda tangan atau nggak.
14:18Dan jelas sidangnya akan tetap jalan.
14:32Ayahku...
14:35Ayahku juga mau aku cerai sama Mas Erwin, Mbak.
14:39Ayahku nggak mau aku menyianyiakan hidup aku sama orang yang nggak cinta sama aku.
14:54Ya udah, terus...
14:57Terus kamu mau ngapain kesini?
14:59Aku nggak...
15:02Aku nggak tahu harus ceritakan siapa lagi, Mbak.
15:04Apa lagi, Mbak?
15:16Saya udah jelasin ke kamu kenapa pernikahan ini harus secepatnya dilakukan.
15:22Pasti itu kamu juga faham kok.
15:25Dan kalau makin lama yang jelas, keluarga kamu akan makin malu.
15:34Kalau sampai ibu kamu nggak bangun, bagaimana?
15:38Gimana kamu mau jelasin ke orang-orang ibu keadaan ini?
15:41Gimana?
15:54Apa yang harus Misa lakuin ibu sekarang?
16:07Misa bingung ibu.
16:09Misa harus ngapain ya?
16:24Maksud.
16:25Terima kasih.
16:55Kalau emang kamu udah yakin mau cerai sama Erwin,
17:00ada satu hal yang kamu harus pikirin baik-baik.
17:04Anak kamu.
17:25Terima kasih.
17:34Bismillahirrahmanirrahim.
17:37Bismillahirrahmanirrahim.
17:39Ya Allah, tolong hamba untuk memutuskan jalan yang terbaik.
17:52Harus hamba ambil dalam situasi ini, ya Allah.
17:57Tunjukkanlah jalan yang terbaik.
17:59Jangan biarkan hamba tersesat dan mengambil keputusan yang salah.
18:05Ken, aku tahu kamu lagi nganafsi makan.
18:32Dan makan dikit, ya.
18:39Buat bayi juga yang diperlukan kamu.
18:42Makan dikit aja.
18:43Jangan sampai kamu sakit.
18:45Ya, berkosa, Ben.
18:53Please.
18:53Potong-potongin, ya.
19:11Sayang, udah beres.
19:14Kamu mau makan apa biar aku pesenin?
19:16Nanti aja, Mas.
19:17Mana?
19:39Mana?
19:39Kenapa, Mas?
20:03Mama ku bilang, aku disuruh pulang sekarang.
20:07Udah gapapa, lanjut makannya.
20:09Ya udah gitu, kamu pulang aja, Mas.
20:11Mama kan pasti butuh kamu.
20:15Terus kamu gimana?
20:17Ya gapapa, kan aku ada teknisa sama Saris.
20:20Udah ya, pulang aja. Gak apa-apa kok.
20:23Ya, tapi kamu lanjutin makannya.
20:27Ya, tapi kamu lanjutin makannya.
20:29Ya, tapi kamu lanjutin makannya.
20:31Ya, tapi kamu lanjutin makannya.
20:35Hati-hati, Mas.
20:37Ya, tapi kamu lanjutin makannya.
20:38Ya, tapi kamu lanjutin makannya.
20:44Hati-hati, Mas.
20:46Pak Ustadz, saya mau tanya.
20:48Untuk saat ini, apa yang harus saya lakukan?
20:50Ya, kalau menurut saya kan lebih baik penuh.
20:54Pernikahannya tetap dilanjutkan.
20:56Supaya kita bisa tahu.
20:58Dan memperbaiki apa yang salah.
21:01Ya, kalau menurut saya kan lebih baik pernikahannya tetap dilanjutkan.
21:07Supaya kita bisa tahu dan memperbaiki apa yang salah.
21:13Ya, kalau menurut saya kan lebih baik pernikahannya tetap dilanjutkan.
21:19Supaya kita bisa tahu dan memperbaiki apa yang salah.
21:26Ya, lagi pula kan anak saya juga udah bertobat.
21:32Dan dia juga tahu apa yang dia hadapin.
21:35Menurut saya, pernikahan itu harus tetap dilanjutkan sesuai dengan rencana.
21:40Itu yang terbaik.
21:42Sini, lu disini aja.
21:48Bang, bang.
21:49Kenapa sih lu ngayungin gue?
21:51Gue tuh harus bicarain soal ini sama Mama.
21:54Suf, gue tahu kok pikiran lu.
21:56Tapi sekali ini aja.
21:57Coba deh lu pikirin semua ini.
21:59Tapi dari sisi Mama.
22:00Ya, lu gak tahu Rani gimana di rumah sakit, Bang.
22:03Dia gak tidur, gak makan, gak istirahat cuma gara-gara menungguin ibunya, tahu gak?
22:07Dia tuh hancur, Bang, gara-gara kondisi ibunya kayak gitu sekarang.
22:11Terus gue bisa gitu biarin Mama maksain semua kendaknya Mama?
22:15Enggak, Bang.
22:16Semua hancur gara-gara gue.
22:30Suf.
22:32Coba lu dengerin gue.
22:35Gimana kalau semua ini terjadi sama kita?
22:38Kita puter deh posisinya.
22:40Mama yang jatuh sakit dan koma, Suf.
22:42Gue yakin Tante Fatima akan ngelakuin hal yang sama seperti yang Mama lakuin sekarang.
22:47Lu mau tahu kenapa?
22:49Karena itu cara orang tua buat melindungi anak-anaknya.
22:52Iya.
23:01Gue udah gak tahu lagi Bang harus gimana.
23:03Kita pulang dulu ya, sayang.
23:17Hati-hati ya, Mas.
23:20Muluan ya, teh.
23:21Assalamualaikum.
23:22Assalamualaikum.
23:23Assalamualaikum.
23:24Waalaikumsalam.
23:25Udah, Mas.
23:26Udah.
23:27Udah.
23:28Udah.
23:37Udah.
23:39Muluan, Teh.
24:09Selamat menikmati.
24:39Selamat menikmati.
25:09Selamat menikmati.
25:11Selamat menikmati.
25:15Selamat menikmati.
25:17Selamat menikmati.
25:19Selamat menikmati.
25:21Selamat menikmati.
25:23Selamat menikmati.
25:25Selamat menikmati.
25:27Selamat menikmati.
25:57Selamat menikmati.
25:59Selamat menikmati.
26:01Selamat menikmati.
26:03Selamat menikmati.
26:05Selamat menikmati.
26:07Selamat menikmati.
26:09Selamat menikmati.
26:11Selamat menikmati.
26:13Selamat menikmati.
26:15Selamat menikmati.
26:17Selamat menikmati.
26:19Selamat menikmati.
26:21Rani juga mau pakai kebaya putih kayak waktu tenisa nikah.
26:35Kebaya putih itu lambang kesucian, Ran.
26:39Harusnya kamu tahu itu.
26:51Terima kasih telah menonton.
27:21Terima kasih.
27:23Terima kasih.
27:50Kamu kenapa Rani?
27:53Ibu.
27:58Ibu bilang aku nggak pantas, Mas.
28:02Ibu bilang aku udah menghancurkan semuanya.
28:09Apa Ibu masih kasih aku ini?
28:14Itu karena apapun yang terjadi,
28:16mau sebenci apapun kamu sama diriku sendiri,
28:19kamu tuh tetap anaknya Ibu, Rani.
28:23Aku nggak bisa merasa ini semua sendiri, Mas.
28:35Aku nggak bisa.
28:38Siapa bilang kamu sendiri?
28:39Karena ada Mas.
28:41Mas ada di sini buat kamu.
28:42Mas.
28:43Mas.
28:44Aku mohon jangan tinggalin aku, Mas.
28:58Ini adalah selesai telepamerikan.
28:59Aku siapa kurang ini bersemangat.
29:00Sebenci aku.
29:01Aku jangan kau jangan sesuai di.
29:03Aku jangan sesuai di.
29:04Aku jangan sesuai.
29:05Aku jangan sesuai di.
29:07Aku jangan sesuai, bukan saya.
29:08Aku jangan sesuai di.
29:09Aku jangan sesuai.
29:11Kau jangan sesuai.
29:13Aku jangan sesuai.
29:14Buang-mu.
29:15Terima kasih.
29:45Terima kasih.
30:15Terima kasih.
30:45Terima kasih.
30:50Terima kasih ya, Pak.
30:51Terima kasih.
30:56Terima kasih.
31:26Kita coba cari jalan keluarnya sama-sama, ya?
31:30Terima kasih.
31:42Assalamualaikum.
31:44Assalamualaikum.
31:46Ibu Fatima dapat merespon suara yang familiar saat ini.
32:05Walaupun Ibu Fatima tidak dapat menjawab, tapi Ibu Fatima dapat mendengar.
32:10Sayang, gimana?
32:12Jangan tinggalin aku, ya, Mas.
32:21Jangan tinggalin aku, ya, Mas.
32:31Jangan tinggalin aku, ya, Mas.
32:35Dengan aku sendiri, ya.
32:38Maaf ya.
32:52Maaf ya.
32:53Semua ini gara-gara aku.
32:57Coba aja kalau misalnya aku gak bikin ini mustres.
33:00Tidak.
33:01Tidak.
33:02Tidak.
33:03Tidak.
33:04Tidak.
33:05bedak.
33:06Tidak.
33:07Tidak.
33:21Tidak.
33:25Kenapa pintu yang dikunci, Dik?
33:30Dek, buka, Dek!
33:39Dek!
33:41Dek!
33:42Kamu lagi ngapain sih, Dek?
33:44Dek!
33:45Buka, Dek! Pintunya, Dek!
33:52Dek!
33:53Buka!
33:55Dek!
33:57Buka, Dek!
33:59Tintunya, Dek!
34:12Dek!
34:13Dek!
34:14Buka!
34:15Dek!
34:16Dek!
34:17Dek!
34:18Dek!
34:19Kamu kenapa?
34:21Iya, Tia, aku nggak apa-apa kok!
34:23Sebentar!
34:25Auh!
34:27Auh!
34:28Auh!
34:29Auh!
34:30Auh!
34:31Auh!
34:32Auh!
34:33Auh!
34:37Auh!
34:38Auh!
34:39Aduh!
34:40Aduh!
34:41Aduh!
34:42Aduh, duk!
34:43Aduh!
34:44Ngapain sih, Dek?
34:45Tunggu, terutu. Udah gapapa kok!
34:47Bagian, kamu tuh ngapain sih?
34:49Pake dikunci segala pintunya!
34:51Kalo kamu kenapa-kenapa gimana?
34:53Gimana?
34:54Ya kebiasaan, Teh. Maaf.
34:56Itu kenapa kakinya?
34:58Ya tadi kan buru-buru mau buka pintu.
35:00Ya kepentok.
35:02Ya Allah, Rani. Kamu tuh lagi hamil loh.
35:05Kamu harus hati-hati.
35:07Ya namanya juga gak sengaja, Teh. Maaf.
35:11Udah gak apa-apa, Teh. Nanti tinggal diobatin kok.
35:13Yaudah sih. Teteh aja yang ngobatin.
35:15Teh, gak usah. Biar aku sendiri aja. Nanti bisa kok.
35:17Enggak. Udah kalau kamu sendiri nanti malah infeksi karena gak diobatin.
35:20Ada obat merah kan di situ?
35:22Udah, Teh. Gak apa-apa. Aku sendiri aja. Gak apa-apa.
35:25Lagian ini juga udah gak apa-apa.
35:27Tete nih aku cuma hamil. Bukan sakit keras atau lumpuh.
35:31Teteh ini suka lebay deh.
35:33Udah gak apa-apa tuh. Lihat. Darahnya udah berhenti kan?
35:36Nanti aku obatin sendiri.
35:37Yaudah kalau kamu mau obatin sendiri biar Teteh ambil obatnya.
35:40Teh.
35:52Gak apa-apa, Teh?
35:53Gak, enggak Teteh. Tadi kayak denger sesuatu.
36:05Oh, iya aja teh. Nah, sini biar aku aja yang obatin.
36:11Bagian, Tan, udah gak apa-apa kok.
36:13Udah gak gitu sakit juga.
36:15Teteh istirahat, Gi.
36:17Kamu nih ada-ada aja.
36:19Udah selamati istirahat.
36:20Iya, teteh juga ya.
36:35Sampai jumpa di video selanjutnya.
36:37Sampai jumpa di video selanjutnya.
36:39Sampai jumpa.
37:07Mas.
37:15Sayang.
37:16Pindah kamar, yuk.
37:22Ya, oke.
37:24Kayaknya kasur ini terlalu kecil deh buat kalian berdua.
37:28Iya, tadi aku ketiduran.
37:33Kebawa juga sama cerita dongengnya.
37:37Iya.
37:55Kamu malam ini harus tidurin cukup ya, sayang?
37:59Iya, aku gak tau. Dua bakal bisa tidur waktu malam, Mas.
38:07Sampai jumpa di video selanjutnya.
38:09Bukit Tufek.
38:11Iya, udah.
38:13selamat menikmati
38:43selamat menikmati
39:13selamat menikmati
39:43selamat menikmati
40:13terima kasih ya mas
40:20kamu udah jadi kekuatan aku selama ini
40:23jangan pernah pergi dari sisi aku ya
40:31sekarang dan selamanya
40:35aku akan terus ada di sisi kamu
40:39aku bersih-bersih dulu
40:50serius amat sih man
41:15tante
41:17ya ini orderan lagi banyak banget
41:19ada requestan buat event juga
41:21gimana
41:26sementara ini
41:29tante bantuin kamu di toko
41:30paling enggak
41:31sampai Nisa bisa balik kerja lagi
41:33serius tante?
41:36iya
41:36ya udah makasih banget ya tante
41:39mari kita habis ini jalan ya
41:41iya tante ambil tas dulu ya
41:42ntar ya
41:43yuk kita berangkat yuk
41:50iya
41:50iya
41:51iya
41:52iya
41:54selamat menikmati
42:24selamat menikmati
42:54selamat menikmati
43:24selamat menikmati
43:54selamat menikmati
44:24selamat menikmati
44:54selamat menikmati
45:24selamat menikmati
45:26selamat menikmati
45:28selamat menikmati
45:30selamat menikmati
45:32selamat menikmati
47:04selamat menikmati
47:08selamat menikmati
47:38selamat menikmati
47:40selamat menikmati
47:42selamat menikmati
47:44selamat menikmati
47:46selamat menikmati
47:50selamat menikmati
47:52selamat menikmati
47:54selamat menikmati
47:56selamat menikmati
47:58Ray juga pasti kangen.
48:00Dadah, Min!
48:05Kami semua kangen banget sama Ibu.
48:10Ibu cepet sembuh, ya.
48:28Demi keluarga kamu dan demi kesembuhan Bu Fatimah,
48:35ada baiknya kamu dan Rani nggak usah kesini dulu.
48:38Maksud Mbak apa?
48:41Mbak yakin kamu sadar Bu Fatimah selalu jadi tegang
48:45tiap kali ada kamu dan Rani di dekatnya.
48:48Mungkin kamu dan Rani bisa cari kesibukan lain dulu ke kampus,
48:53main paddle atau apalah.
48:55Intinya kalian nggak usah kesini.
48:57Cukup ya Mbak?
48:59Mbak udah kelewatan.
49:01Mbak nggak bisa dong ngelarang aku kesini.
49:03Aku nih suaminya Nisa.
49:05Aku nggak bisa pergi kemanapun sementara istri aku itu Nisa
49:08lagi butuh aku disini.
49:10Oh.
49:12Satu lagi Mbak.
49:14Aku bersyukur banget Mbak ngerawat aku dari kecil
49:16sejak orang tua kita meninggal.
49:18Aku bersyukur. Terima kasih Mbak.
49:20Tapi Mbak nggak bisa pakai alasan itu untuk menekan aku terus-terusan.
49:23Sebenarnya maksud Mbak ngomong semua ini apa sih?
49:27Gini deh.
49:28Coba koreksi kalau aku salah.
49:30Mbak nuduh aku jadi penyebab Ibu Fatima jatuh sakit.
49:33Soal Rani.
49:35Mbak pikir aku, aku ngapain sama Rani?
49:39Mbak bisa lihat Riz.
49:43Mbak bisa lihat gimana kamu mandangin Rani.
49:45Gimana sikap dia tiap kali ada kamu di dekatnya?
49:49Jangan belagang Mbak bodoh.
49:51Nggak tahu apa-apa.
49:53Mbak.
49:54Dari dulu sampai sekarang yang namanya firasat itu bukan fakta.
49:57Emang Mbak punya bukti aku ngapain sama Rani?
50:03Cuman karena firasat Mbak yang nggak jelas itu, Mbak ngajak ngobrol Rani hal macam-macam.
50:07Dan Mbak tahu kan Rani itu orang tuanya sedang berjuang untuk hidupnya.
50:11Kalau Mbak mau nyalain orang, mau nyalain aku.
50:13Yaudah nggak apa-apa aku terima.
50:15Nggak usah libatin orang lain Mbak.
50:17Kamu sedang bermain api, Riz.
50:20Dan Mbak khawatir, api itu akan membakar dan menghanguskan semuanya.
50:26Terima kasih.
50:42Tak seperti dugaanku.
50:46Terima kasih.
50:47Terima kasih.
50:48Terima kasih.
50:49Terima kasih.
50:50Terima kasih.
51:10Terima kasih.
51:11Terima kasih.
51:12Terima kasih.
51:16Aku harus ngelakuin ini, Ibu.
51:18Aku berharap Ibu bisa mengerti keputusanku ini, ya.
51:21Kamu yakin?
51:22Aku melanjutkan pernikahannya.
51:24Aku tahu apa yang aku lakuin.
51:25Ini semua buat Ibu dan buat Rani juga.
51:28Tapi kamu harus ingat satu hal ini.
51:30Dia akan malu dua kali lipat sama keadaan sekarang.
51:33Kata semua ibu tuh, Ibu.
51:37Dok, pasien Aisyu yang bernama Ibu Patimah mengalami kejang.
51:40Kamu tenang, ya?
51:41Kamu tenang, ya?
51:42Gimana aku bisa tenang, Mas?
51:44Gimana kalau...
51:45Ibu!
Jadilah yang pertama berkomentar