Skip to playerSkip to main content
Polemik utang Kereta Cepat Whoosh yang memicu perdebatan terbuka antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan kini mereda, pasca Presiden Prabowo Subianto turun tangan langsung. Dia menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab penuh atas utang megaproyek ini.

Prabowo juga mengaminkan pernyataan Mantan Presiden Jokowi bahwa Whoosh bukan sekadar proyek komersial, melainkan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation atau PSO).

Ekonom Celios Nailul Huda menilai, pernyataan Prabowo dan Jokowi yang menyebut Whoosh adalah investasi sosial adalah pernyataan yang keliru. Menurutnya, Whoosh tidak dapat dianggap memiliki manfaat sosial yang luas karena tarifnya yang cukup tinggi (mulai Rp250 ribu).

#keretacepat #whoosh #danantara #prabowo
Transcript
00:00Polemik utang kereta cepat WUS yang memicu perdebatan terbuka antara Menteri Keuangan Purbaya Yudhisa Dewa
00:06dan Ketua Dewan Ekonomi Nasional Lohut Bin Sarpan Jaitan
00:10kini meredah pasca Presiden Prabowo Subianto turun tangan langsung.
00:15Dia menegaskan bahwa pemerintah bertanggung jawab penuh atas mega proyek ini.
00:20Pertanyaannya bagaimana mekanismenya?
00:23Simak informasi selengkapnya di FOI hari ini.
00:30Utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB atau WUS yang nilainya mencapai sekitar Rp120,38 triliun
00:46menjadi pusat perdebatan tajam di Kabinet Merah Putih sepanjang bulan Oktober 2025.
00:52Persoalan ini memunca ketika Menteri Keuangan Purbaya Yudhisa Dewa menolak keras usulan danantara
00:58sebagai pengelola holding BUMN untuk menggunakan APBN dalam menanggung utang WUS.
01:03Langkah Purbaya ini diambil sebagai prinsip disiplin fiskal
01:08dan memisahkan risiko BUMN dari kas negara.
01:11Lalu pada 17 Oktober, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Lohut Bin Sarpan Jaitan
01:16menepis adanya permintaan pembayaran utang WUS menggunakan APBN.
01:20Lohut menegaskan utang WUS hanya masalah restrukturisasi pinjaman dengan Cina yang sudah disetujui.
01:26Meskipun faktanya, struktur pembiayaan WUS yang didominasi pinjaman CDB dan pembekakan biaya atau cost of run
01:33menjadi beban besar bagi PT KAI.
01:36Pada 29 Oktober, Presiden Prabowo menggelar rapat terbatas.
01:40Dilansir dari keterangan Mensesnek Prasetyo Hadi,
01:43Presiden Prabowo memintakan Menko Perekonomian Erlangga Hartarto,
01:47Menko Purbaya Yudhisa Dewa, dan CEO danantara Rosan Roslani
01:51untuk menghitung ulang detail utang WUS.
01:55Serta mencari skema terbaik untuk melunasi utang,
01:58termasuk opsi meminta perpanjangan masa pinjaman dari Cina.
02:01Setelah memerintahkan jajarannya mencari solusi,
02:04Presiden Prabowo membuat pernyataan tegas yang mengakhiri polemik.
02:09Pada selasa 4 November, saat meresmikan stasiun Tanah Abang Baru,
02:13Presiden Prabowo menegaskan bahwa WUS bukan sekadar proyek komersial,
02:17melainkan kewajiban pelayanan publik.
02:20Gak usah khawatir apa itu ribut-ribut WUS.
02:23Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah.
02:26Saya tanggung jawab nanti WUS itu semuanya.
02:32Indonesia bukan negara sembarangan.
02:37Kita hitung, gak ada masalah itu.
02:40Jadi PT KAI gak usah khawatir, semuanya gak usah khawatir.
02:45Kita rakyat, kita layani rakyat kita.
02:50Kita berjuang untuk rakyat kita.
02:53Teknologi, semua sarana itu tanggung jawab bersama.
02:57Dan itu di ujungnya tanggung jawab Presiden Republik Indonesia.
03:02Jadi saya sekarang tanggung jawab WUS.
03:03WUS itu semua public transport di seluruh dunia.
03:11Itu jangan dihitung untung-untung rugi-rugi enggak.
03:17Hitung manfaat enggak untuk rakyat.
03:23Di seluruh dunia begitu.
03:25Ini namanya public service obligation.
03:27Ada yang menyarankan.
03:33Tadi disampaikan oleh Menteri Perhubungan.
03:37Semua kereta api kita,
03:40pemerintah subsidi 60%.
03:43Rakyat bayar 20%.
03:47Ya ini kehadiran negara.
03:54Ini kehadiran negara.
03:58Dari mana uang itu?
04:00Uang itu?
04:01Dari uang rakyat.
04:03Uang itu dari pajak.
04:05Uang itu dari kekayaan negara.
04:07Makanya kita harus mencegah semua kebocoran.
04:18Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewangan dan korupsi.
04:25Prabowo juga membenarkan ucapan mantan Presiden Joko Widodo
04:29yang menyebut WUS adalah investasi sosial
04:32untuk mengatasi kerugian triliunan akibat kemacetan
04:35dan bukan sekadar mencari laba.
04:37Lantas bagaimana respon DPR?
04:40Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua Banggar DPR Said Abdullah
04:43menyambut baik keputusan pemerintah
04:45untuk membahas penyelesaian utang WUS di komisi terkait.
04:49Said Abdullah mengingatkan,
04:51utang WUS seharusnya ditanggung oleh danantara.
04:53Namun, DPR akan mendukung kebijakan Presiden
04:56selama itu bukan prioritas fiskal utama.
04:59Kalau dengan berbagai program Pak Prabowo,
05:02apakah sanggup, Pak,
05:03menggai untuk utang-utang WUS itu?
05:05Ini bukan soal sanggup tidak sanggup,
05:08karena fiskal kita masih baik.
05:12Walaupun baik dalam pemertian,
05:16ya cadangan ada,
05:18cadangan anggarannya ada,
05:23DDA pun ada,
05:24tapi itu memang harus dipergunakan
05:26bagaimana menjalankan sektor liu,
05:31agar berikutnya tetap terus menulis.
05:35Bu, ya ini kan juga rencana menambah
05:37penyakatan Surabaya, ya Bu, ya.
05:38Apakah sebaiknya diselesaikan dulu
05:40permasalahan utang-utangnya,
05:41baru langkah selanjutnya,
05:42karena juga dari KPK,
05:43juga PCMP ini juga diusupkan,
05:47kalau sudah cukup.
05:47KPK segera melakukan penyelidikan-penyelidikan,
05:53itu akan lebih baik.
05:55Kami juga jangan sampai menghidupkan program
05:59yang dalam tanda kutip sangat baik.
06:03Sementara itu,
06:04Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur
06:06dan Pembangunan Kewilayahan,
06:08Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY,
06:11juga memastikan pemerintah akan hadir
06:13dalam restrukturisasi utang.
06:14Presiden Prabowo bahkan menyatakan harapannya
06:17agar rute WUSH dapat diperluas
06:19hingga ke Surabaya dan Banyuwangi
06:21sebagai wujud pemerataan pembangunan.
06:23Putusan Presiden Prabowo
06:25untuk menanggung penuh utang WUSH
06:26mengakhiri polemik internal.
06:28Namun, juga mementahkan prinsip B2B
06:31yang dikadang-kadang Cina di awal proyek.
06:33Pertanyaannya,
06:34apakah janji tanggung jawab Presiden ini
06:36realistis di tengah krisis fiskal
06:39dan pinjaman CDB yang berbunga tinggi?
06:41Ya, yang pertama seperti ini, Mbak Riva.
06:44Jadi, memang seperti yang sudah saya sampaikan
06:48di beberapa media,
06:50untuk pernyataan Prabowo kemarin,
06:55itu memang terkesan patriotik.
06:57Tapi, kalau kita lihat,
07:00sebagai seorang Presiden
07:02yang memang diambil sumpahnya
07:04untuk mengelola negara ini,
07:06tentu sudah sewajarnya
07:10ketika ada permasalahan WUSH,
07:13ada hutang WUSH yang memang harusnya
07:15dijadikan beban
07:17bagi Pak Presiden.
07:21Jadi, memang
07:22pernyataan tersebut
07:23terkesan patriotik,
07:25tapi sewajarnya itu adalah
07:27sudah menjadi tanggung jawabnya Pak Presiden.
07:29Nah, yang kedua adalah
07:32kita masih belum melihat
07:34pernyataan secara clear
07:36bahwa untuk hutangnya
07:38ataupun bunga hutang
07:40dan juga potongan,
07:42sorry, untuk pokok cicilannya
07:44itu akan dibayarkan
07:45melalui APBN
07:48atau melalui Danantara.
07:50Ini masih sangat
07:51sangat terbuka sekali
07:53opsi-opsinya.
07:55Kalau kemarin
07:56kita cuma mendengar
07:59bahwa
07:59Prabowo
08:00akan bertanggung jawab
08:03dan negara punya uangnya.
08:06Nah, tentu yang kita harapkan
08:08ini hutang dari WUSH ini
08:11bisa dibayarkan
08:13oleh Danantara,
08:15uang dari Danantara
08:16yang memang
08:17sewajarnya
08:18sudah jadi beban
08:21dari Danantara
08:22bukan
08:22beban
08:23APBN.
08:25Karena
08:25kalau kita lihat
08:26ketika
08:27awal penunjukan
08:29Cina
08:30alasan
08:31pemerintah kala itu
08:32adalah
08:33skemanya yang
08:34B2B
08:35tidak membebani
08:36APBN.
08:37Nah, kita tagih
08:38janji itu
08:39kita
08:40tagih
08:41ke pemerintah
08:42bahwa
08:43ini tidak boleh
08:44ada APBN
08:45yang masuk
08:46untuk membayar
08:48dijilan hutang
08:49ataupun
08:49bunga hutang
08:51dari WUSH ini.
08:52Jadi, kita harapkan
08:53sebenarnya
08:54tetap
08:55untuk uangnya
08:56berasal dari Danantara
08:57karena skema
08:58yang diampu
09:00ataupun diambil
09:01oleh pemerintah
09:02itu adalah
09:03skema
09:04B2B
09:05bukan
09:05G2G
09:07ataupun
09:08G2B
09:08yang pasti
09:09seharusnya
09:11tidak boleh
09:11ada
09:12uang dari
09:13APBN
09:13yang dialokasikan
09:14untuk
09:15membiayai
09:16hutang
09:17KCIC.
09:18Yang pertama
09:19adalah
09:19kita harus
09:20menjelaskan
09:20terkait
09:21dengan
09:22apa itu
09:22public service
09:23obligation.
09:24Bahwa
09:25public service
09:26application
09:26itu adalah
09:27public service
09:29atau layanan publik
09:30yang dibangun
09:31oleh uang negara
09:32secara langsung.
09:34Khususnya
09:35melalui
09:35APBN
09:36yang digunakan
09:37untuk kepentingan
09:38masyarakat secara luas
09:39dan
09:40ketika
09:41ada
09:42harga
09:43di situ
09:44maka
09:44muncul
09:45intervensi
09:46dari pemerintah
09:46agar
09:47membuat
09:48masyarakat
09:49yang
09:49tidak bisa
09:50menjangkau
09:51jadi bisa
09:52menjangkau
09:53dari harga
09:54layanan tersebut.
09:55Nah,
09:55kalau kita lihat
09:56dari awal
09:57memang
09:58bus ini
09:59tidak diperuntukkan
10:01untuk
10:01masyarakat
10:02yang
10:02berpendapatan
10:04menengah ke bawah.
10:05Karena apa?
10:06Karena di situ
10:07masih ada
10:08substitusi
10:09dari layanan
10:10yang
10:11menghantarkan
10:12individu
10:13dari Jakarta
10:14ke Bandung
10:14baik itu
10:15melalui
10:15bus,
10:16travel,
10:17ataupun
10:17kereta secara
10:18reguler.
10:19Nah,
10:19tentu
10:20memasukkan
10:22suatu
10:23layanan
10:23negara
10:25ke dalam
10:26public service
10:27obligation
10:27itu
10:28tidak
10:28semata-mata
10:30hanya
10:31ini untuk
10:32layanan publik
10:32dan sebagainya
10:33tapi
10:33ada kriteria
10:34tertentu.
10:36Nah,
10:36yang
10:36kedua adalah
10:38ketika kita
10:39bicara
10:39mengenai
10:40bisnis
10:41to bisnis
10:41tentu
10:42uang yang
10:43dibangun
10:43untuk
10:44membangun
10:45bus
10:45data cepat ini
10:46bukan dari
10:47uang negara
10:48melainkan
10:49uang korporasi
10:50dalam hal ini
10:51BUMN
10:52di situ
10:53ada
10:53PTKI
10:54dan
10:55dan
10:56berman lainnya
10:57sebesar
10:5860%
10:59dan 40%
11:00dari konsorsium
11:01dari
11:01China.
11:02Nah,
11:03artinya
11:03ketika kita
11:04bicara bisnis
11:05to bisnis
11:05ini
11:06ada
11:07keuntungan
11:08keuntungan bagi siapa?
11:09Keuntungan bagi
11:10korporasinya
11:11baik itu
11:11korporasi yang
11:12dari China
11:13maupun korporasi
11:14yang
11:14berasal dari
11:15Indonesia.
11:16Nah,
11:17ketika
11:17mereka
11:18menetapkan
11:19bisnis-bisnis
11:20tentu harus ada
11:21labah yang harus
11:22dikejar.
11:23Labah ini
11:24diperuntukkan
11:26untuk apa?
11:27Untuk
11:27membayar hutang
11:28membayar
11:29biaya
11:30awal
11:31ataupun
11:32sekitin bilang
11:32APEX-nya
11:33dan juga
11:35pembelian
11:36untuk
11:37operasional
11:38expenditure
11:38atau APEX-nya
11:39jadi
11:40memang
11:40ini diperlukan
11:42penajemen
11:45keuangan
11:46yang baik
11:46tidak
11:47hanya
11:48dibangun
11:48terus
11:49merugi
11:49tidak masalah
11:50bukan seperti itu
11:51tapi
11:52karena ini
11:53dibangun oleh
11:54korporasi
11:54contoh
11:55ini bukan
11:56public service
11:57obligation
11:57yang
11:58memang
11:58tujuannya
12:00untuk memayani
12:00masyarakat yang
12:01lebih luas
12:02jadi
12:02kalau saya
12:03pribadi
12:04pernyataan
12:05Pak Parbobo
12:06dengan
12:06mengatakan
12:07bahwa
12:09kereta cepat
12:09ini masuk
12:10public service
12:10obligation
12:11itu
12:12keliru
12:12jadi
12:13bisa saya
12:14jelaskan
12:14disini
12:15bahwa
12:16pernyataan
12:16itu
12:16keliru
12:17dan
12:17memang
12:18kalau kita
12:19lihat
12:20seharusnya
12:21pihak
12:22dari KCEC
12:23ataupun
12:23operator
12:24dari WUS
12:25itu
12:26sudah harus
12:26memiliki
12:27keuntungan
12:28bukan
12:29hanya
12:30jadi saja
12:31tapi
12:32bisa untung
12:33bisa untuk
12:33operasional
12:34bisa untuk
12:35membayar hutang
12:35jangan sampai
12:37kejadian-kejadian
12:39pembangunan
12:40infrastruktur
12:42seperti
12:43misalkan
12:43LRT
12:44di Palembang
12:45kemudian
12:46juga
12:47beberapa
12:48bandara
12:49yang dibangun oleh
12:50BUMN
12:51itu merugi
12:52yang pada akhirnya
12:53tidak ada
12:55memasukan
12:56tidak ada
12:57uang untuk
12:58operasional
12:58yang pada akhirnya
13:00ini
13:00membebani
13:01membebani
13:02dari
13:02pihak
13:03korporasinya
13:07atau
13:07BUMN-nya
13:08dan juga
13:09bisa jadi
13:09akan
13:10membebani
13:11dari
13:11pemerintah
13:13ke depan
13:14apabila
13:15hutang yang
13:16ditanggung oleh
13:16korporasi
13:17itu sudah
13:18tidak sampai lagi
13:19dibayar oleh
13:20korporasi tersebut
13:21atau BUMN tersebut
13:22jadi
13:23kita harus
13:24meluruskan
13:25apa yang
13:25sampaikan oleh
13:26Pak Prabowo
13:27bahwa
13:28BUS ini
13:29data cepat ini
13:29tidak hanya
13:31menghitung
13:32manfaat
13:33sosial saja
13:34tapi juga
13:34harus
13:35menghitung
13:36manfaat
13:36ekonomi
13:37dan juga
13:37keuntungan
13:38bagi korporasi
13:39melihat tanggung jawab
13:40BUS kini
13:41di tangan
13:42Presiden
13:42apakah ini
13:43menjamin
13:44keberlanjutan
13:45proyek
13:45tanpa
13:45mengganggu
13:46prioritas
13:47APBN
13:47lainnya
13:59selamat menikmati
Be the first to comment
Add your comment

Recommended