Skip to playerSkip to main content
  • 1 week ago
Presiden RI ke-7 Joko Widodo buka suara terkait Kereta Cepat Whoosh yang belakangan menjadi sorotan akibat besarnya beban utang dari proyek tersebut. Jokowi menegaskan pembangunan kereta cepat tersebut merupakan bagian dari investasi.Hal itu disampaikan Jokowi kepada wartawan, Senin (27/10).
Transcript
00:00This is what we need to know first.
00:06In Jakarta, it was already bad.
00:11This has been since 30 years, 40 years later, 20 years later.
00:19And Jabodetabek juga kemacetannya parah, termasuk Bandung juga kemacetannya parah.
00:31Dari kemacetan itu, negara rugi secara hitung-hitungan,
00:36kalau di Jakarta saja kira-kira 65 triliun per tahun.
00:41Kalau Jabodetabek plus Bandung kira-kira sudah diatas 100 triliun per tahun.
00:48Nah, untuk mengatasi itu, kemudian direcanakan dibangun yang namanya MRT, LRT, kereta cepat.
01:01Dan sebelumnya lagi KRL.
01:04Ada juga kereta bandara, agar masyarakat berpindah dari transportasi pribadi,
01:11mobil atau sepeda motor ke kereta cepat, MRT, LRT, kereta bandara, KLM.
01:23Agar kerugian itu bisa dikurangi dengan baik.
01:30Dan prinsip dasar transportasi masal, transportasi umum itu adalah layanan publik.
01:38Ini kita juga harus ingat, bukan mencari laba.
01:45Jadi, sekali lagi, transportasi masal, transportasi umum itu tidak diukur dari laba,
01:54tetapi adalah diukur dari keuntungan sosial, social return on investment.
02:02Apa itu?
02:04Misalnya, pengurangan emisi karbon, produktivitas dari masyarakat menjadi lebih baik.
02:18Kemudian, apalagi, polusi yang berkurang, waktu tempuh yang bisa lebih cepat.
02:28Disitulah keuntungan sosial yang didapatkan dari pembangunan transportasi masal.
02:37Jadi, sekali lagi, kalau ada subsidi, itu ada investasi, bukan kerugian.
02:48Terima kasih telah menonton!
Be the first to comment
Add your comment

Recommended