JAKARTA, KOMPAS.TV - Peneliti Litbang Kompas, Yohanes Advent menganalisa arus keluar masuknya barang ekspor impor yang dilansir dari data UN Comtrade Database. Tercatat sejak 2020 hingga 2024, Malaysia menjadi negara yang paling banyak mengirimkan baju bekas ke Indonesia.
Litbang Kompas menyebut ada selisih data global dan BPS lebih dari 500 miliar rupiah.
"Kita mengkomparasikan data yang dimiliki oleh UN Comtrade, ekspor, kemudian juga data yang dimiliki oleh BPS, impor. Kalaupun ada selisih, tidak besar seharusnya. Temuan Litbang Kompas sangat besar selisihnya. Di sini sudah saya konversi ke dalam rupiah, nilainya berapa yang dikirim ya dari negara asal. Dari 2020 ada 307 miliar, dan yang terbaru di 2024 yaitu 579 miliar dengan beratnya 30 ribu ton baju bekas," katanya.
Seberapa besar negara dirugikan atas praktik impor baju bekas? Pengamat mengatakan persaingan pasar baju impor memengaruhi industri tekstil lokal.
Menurut Direktur Next Policy, Yusuf Wibisono, saat ini daya yang saing dari industri padat karya kita terus melemah. Industri tekstil dan pakaian jadi itu kontribusinya dari 1,4% turun menjadi 1,1%. Barang hasil industri domestik kita akan sulit bersaing dengan produk dari China yang sangat murah, apalagi ilegal.
"Kita akan berpotensi permasalahan pengangguran kita akan semakin kuat, ya. Ketika permasalahan impor ilegal ini tidak ditangani dengan serius," ungkapnya.
Bagaimana menurut Anda?
Selengkapnya saksikan di sini: https://youtu.be/X2E26PccAQg?si=sZbCrJ1nMU1YdOb0
#impor #bajubekas #thrifting
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/628025/terungkap-malaysia-negara-paling-banyak-kirim-baju-bekas-ke-indonesia-sejak-2020-2024