In this intimate conversation, Malaysia’s former Prime Minister Tun Dr Mahathir Mohamad reflects on life after heart surgery - from fear and fragility to full recovery and renewed strength.
He recounts how, after the operation, he was cautious even to move too quickly, unsure if his heart would hold. But within months, the same discipline that shaped his decades in leadership helped him regain confidence and return to work.
Tun M shares how calmness, control and discipline became his anchors through pain and uncertainty.
WATCH FULL VIDEOS: FACEBOOK: https://www.facebook.com/reel/1554975035673364
00:00Dari muda, saya belajar untuk menjadi disiplin.
00:05Dan tidak berbicara terlalu banyak.
00:10Maksud saya, itu adalah sebahagian daripada ibu bapa saya.
00:17Apakah anda pernah nampak semua makanan Malaysia seperti nasi lemak, teh tarik?
00:23Ya, selepas operasi, saya sedikit tak pasti
00:29kembali kembali saya.
00:31Saya sangat timid.
00:33Saya tidak mahu melakukan apa-apa yang berbicara,
00:39atau mencoba bergerak atau melakukan sesuatu seperti itu.
00:46Saya fikir saya mungkin mempunyai sesuatu di dalam.
00:54Tapi sebenarnya, setelah dua bulan, saya menjaga saya okey.
00:58Saya boleh berbicara.
01:00Saya boleh berbicara.
01:02Saya boleh berbicara dan melakukan sesuatu yang biasa.
01:10Jadi sebenarnya,
01:14kembali kembali kembali kembali kembali kembali.
01:18Kami melihat bahawa mereka sedih dalam hati dan memasak upaya kembali kembali kembali kembali kembali kembali kembali kembali kembali kembali kembali,
01:30dan dikaitkan ke atas dan dikaitkan ke dalam hati.
01:34Jadi ia sangat stabil.
01:38Selepas itu, saya mendapat percaya.
01:41Dan saya berkaitan seperti orang biasa.
01:44Ada sesuatu yang sudah bersama saya.
01:48Dari muda, saya belajar untuk menjadi disiplin.
01:53Dan tidak berbicara terlalu banyak.
01:58Itu adalah sebahagian dari ibu bapa saya.
02:05Jadi ketika mempunyai problem, crisis,
02:10saya tidak mempunyai masalah mempunyai calm.
02:19Saya tidak terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu.
02:27Saya melihat perkara seperti itu,
02:31tanpa merasa apa-apa, tanpa merasa apa-apa, tanpa merasa.
02:36tersebut terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu menghormati ini.
02:41Tapi saya belum salah terlalu terlalu terlalu terlalu terlalu terlatur.
02:45Dan saya en giburn-sexkan untuk disiplin.
02:50I must not allow my feelings to overcome my common sense.
Be the first to comment