Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Polemik perbedaan data dana Pemda yang mengendap di bank masih bergulir. Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, belum berencana duduk bersama untuk mensinkronisasi perbedaan data tersebut.

Purbaya bahkan menduga, Badan Pemeriksa Keuangan akan memeriksa dana pemerintah daerah menyusul polemik dana mengendap ini.

Menurut Purbaya, keputusan Pemerintah Jawa Barat menyimpan dana daerah dalam bentuk giro justru lebih merugikan karena bunganya lebih kecil.

Terkait perbedaan data uang Pemda yang ada di kas daerah antara Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia, Purbaya belum berencana untuk berdiskusi dan mensinkronisasi data tersebut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyambangi kantor Kementerian Dalam Negeri dan Bank Indonesia untuk mencocokkan data milik Pemprov Jabar dan Kemendagri soal dana mengendap sebesar Rp4,17 triliun.

Usai pertemuan dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Dedi mengatakan data Pemprov Jawa Barat dan Kemendagri selaras.

Dedi pun menampik pernyataan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, yang menyebut dana Pemprov Jabar mengendap sebesar Rp4,17 triliun.

Baca Juga [FULL] Menkeu Purbaya Balas Dedi MulyadiBobby Nasution, Singgung Dana Daerah Ditaruh di Giro di https://www.kompas.tv/nasional/624901/full-menkeu-purbaya-balas-dedi-mulyadi-bobby-nasution-singgung-dana-daerah-ditaruh-di-giro

#menkeupurbaya #dedimulyadi #dana #jabar #giro

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/ekonomi/624915/dedi-mulyadi-bantah-endapan-dana-apbd-rp-4-17-t-di-bank-purbaya-nanti-diperiksa-bpk-jmp

Dianjurkan