JAKARTA, KOMPAS.TV - Cuaca semakin sulit ditebak, siang terasa membakar, malam disambut hujan deras.
Perubahan ekstrem membuat aktivitas harian sangat terganggu terutama bagi warga yang bekerja di luar ruangan.
Di balik cuaca terik, sejumlah keluhan kesehatan mulai dirasakan, terbukti dengan temuan lonjakan pasien yang terjangkit infeksi saluran pernapasan akut.
Di wilayah DKI Jakarta saja, kasus infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA meningkat.
Sejak Juli hingga Oktober 2025 mencapai 1.966.308 kasus.
BMKG memprediksi perubahan cuaca dari panas ke hujan masih mungkin terjadi hingga beberapa hari ke depan.
Namun, di tengah sengatan cuaca panas ekstrem, turunnya hujan seolah dianggap bisa meredakan suhu.
Tapi kabar tak mengenakkan datang dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menyebut hujan ternyata justru bikin waswas, khususnya bagi warga Jakarta.
Dari sampel penelitian BRIN, butiran hujan di utara Jakarta mengandung mikroplastik.
Ditemukan rata-rata 15 partikel mikroplastik per meter persegi per hari pada sampel hujan di kawasan pesisir Jakarta.
Keberadaan mikroplastik ini berbahaya karena bentuknya sulit dideteksi.
Ia dapat dengan mudah masuk ke tubuh manusia melalui udara yang dihirup, makanan dan air minum.
Partikel superkecil ini kemudian bisa menyusup ke dalam berbagai organ penting seperti hati, ginjal, paru-paru, dan masuk ke dalam aliran darah.
Hal ini bisa memicu gangguan kesehatan seperti peradangan kronis.
Bahkan efek radikal bebas bisa memiliki efek jangka panjang seperti degeneratif dan bisa berujung pada kerusakan jaringan.
Baca Juga Cuaca Ekstrem Picu Lonjakan Kasus ISPA di Bengkulu dan Merauke | KOMPAS SIANG di https://www.kompas.tv/regional/624900/cuaca-ekstrem-picu-lonjakan-kasus-ispa-di-bengkulu-dan-merauke-kompas-siang
#cuacaekstrem #mikroplastik #brin
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/625012/cuaca-panas-ekstrem-disusul-hujan-mikroplastik-brin-peringatkan-bahayanya-untuk-warga-jakarta