JAKARTA, KOMPAS.TV - Komite Olimpiade Internasional melarang Indonesia menggelar ajang olahraga internasional.
Larangan ini buntut dari sikap Indonesia yang tidak memberikan visa bagi kontingen Israel yang akan mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik di Jakarta.
Dalam rapat pekan ini, IOC menyatakan akan menghentikan seluruh bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia terkait penyelenggaraan olimpiade maupun konferensi di masa mendatang.
Permintaan ini berlaku hingga Indonesia memberikan jaminan akses bagi semua peserta tanpa memandang kewarganegaraan.
Permintaan ini merupakan buntut dari pembatalan visa kontingen Israel untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta oleh Pemerintah Indonesia.
Merespons keputusan Komite Olimpiade Internasional, Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir menyatakan pemerintah Indonesia memiliki alasan dan dasar yang kuat dalam menolak kedatangan delegasi Israel pada Kejuaraan Dunia Gimnastik di Jakarta.
Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia, Ita Yuliati Irawan bilang pembatalan visa atlet Israel mendapat dukungan dari Federasi Senam Internasional.
Dengan pembatalan visa, atlet Israel tidak dapat tampil di Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Indonesia Arena, Jakarta pada 19 hingga 25 Oktober 2025.
Penolakan visa atlet Israel berujung pada larangan penyelenggaraan olimpiade di Indonesia oleh Komite Olimpiade Internasional atau IOC.
Lebih lengkap, kita akan bahas bersama Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKB Lalu Hadrian Irfani dan Analis Olahraga Anton Sanjoyo.
Baca Juga IOC Larang Event Olahraga Dunia di Indonesia, Apa Langkah Pemerintah? Begini Kata Andi Mallarangeng di https://www.kompas.tv/nasional/624985/ioc-larang-event-olahraga-dunia-di-indonesia-apa-langkah-pemerintah-begini-kata-andi-mallarangeng
#atletisrael #ioc #senam
_
Sahabat KompasTV, apa pendapat kalian soal berita ini? Komentar di bawah ya!
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/625028/dpr-dan-analis-olahraga-respons-ioc-larang-indonesia-gelar-olimpiade-buntut-tolak-atlet-israel