Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
BENGKULU, KOMPAS.TV - Puskesmas Sukamerindu, Kota Bengkulu, mencatat peningkatan jumlah pasien yang mengeluhkan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dengan gejala demam dan batuk.

Kenaikan jumlah pasien terjadi sejak Agustus hingga pertengahan Oktober 2025. Lonjakan kasus ini cukup signifikan dibandingkan periode JuniJuli yang rata-rata hanya 200 pasien per bulan, kini mencapai sekitar 320 pasien.

Kasus ISPA didominasi kelompok rentan, mulai dari anak-anak hingga lanjut usia. Peningkatan kasus dipicu oleh cuaca ekstrem yang sering berubah dan menurunkan daya tahan tubuh.

Puskesmas mengimbau warga untuk memperbanyak konsumsi air, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam atau batuk.

Sementara itu, cuaca panas ekstrem di Merauke dalam beberapa pekan terakhir juga berdampak pada meningkatnya kasus ISPA, terutama pada anak-anak.

Puskesmas Mopah Baru mencatat peningkatan 10 hingga 20 persen kunjungan pasien anak dengan gejala batuk, pilek, dan ISPA. Kepala Puskesmas Mopah Baru menjelaskan, kondisi ini dipicu minimnya curah hujan, meningkatnya debu akibat kemarau panjang, serta suhu udara yang cukup tinggi.

Baca Juga Siklon Tropis FENGSHEN Melemah, BMKG Imbau Waspada Gelombang Tinggi di Laut Utara Indonesia di https://www.kompas.tv/info-publik/624869/siklon-tropis-fengshen-melemah-bmkg-imbau-waspada-gelombang-tinggi-di-laut-utara-indonesia

#ispa #cuacaekstrem #pasien #kesehatan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/624900/cuaca-ekstrem-picu-lonjakan-kasus-ispa-di-bengkulu-dan-merauke-kompas-siang

Dianjurkan