JAKARTA, KOMPAS.TV Sekretaris Kementerian BUMN periode 20052010, Said Didu, Ketua Umum Jokowi Mania, Andi Azwan, serta Ketua DPP PSI, Bestari Barus, terlibat perdebatan soal siapa yang bertanggung jawab atas utang proyek kereta cepat Whoosh pada era Presiden ke-7 RI, Joko Widodo.
"Jadikan pelajaran ini, bahwa grasak-grusuk mengambil keputusan yang menyebabkan kerugian rakyat harus diakhiri ke depan," ujar Said Didu.
"Rakyat itu tidak dirugikan, Pak," sahut Bestari Barus menanggapi pernyataan Said Didu.
Sementara itu, Andi Azwan menyerahkan persoalan tersebut kepada aparat penegak hukum jika memang terdapat dugaan markup dalam proyek Whoosh.
#prabowo #jokowi #keretacepat #whoosh
Penolakan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggung utang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, menggunakan APBN, menendang bola liar. Meski tengah dicari solusinya lewat Danantara, tak pelak sorotan publik mengarah ke relasi Presiden Prabowo dan Mantan Presiden Jokowi.
Menginjak setahun pemerintahan dengan isu keberlanjutan kuat digaungkan, kasus penolakan utang jumbo Whoosh, pencabutan status proyek strategis nasional seperti PIK-2, dan pembangunan IKN yang melambat, seolah membalik keadaan.
Apakah isu keberlanjutan pudar? Apakah dengan kasus utang Whoosh, Jokowi ditinggalkan Prabowo? Ataukah, Presiden Prabowo hendak keluar dari bayang-bayang pendahulunya?
Simak pembahasannya dalam BOLA LIAR, episode "TOLAK TANGGUNG UTANG WHOOSH, JOKOWI DITINGGAL PRABOWO?" Jumat, 17 Oktober 2025 pukul 20.30 WIB, LIVE di KompasTV.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/623728/panas-debat-said-didu-psi-dan-andi-azwan-soal-utang-whoosh-warisan-jokowi-bola-liar