Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman umumkan pencabutan izin 2.039 kios, distributor pupuk bersubsidi nakal yang merugikan petani.

Pencabutan izin bukan berarti distribusi terganggu, pemerintah pastikan stok pupuk aman jelang puncak musim tanam 2025/2026.

“Masih ada keluhan petani, kami cek dan temukan pelanggaran harga hingga 20 persen,” kata Amran di Kantor Kementan, Senin 13 Oktober 2025.

Total pelanggaran yang diperiksa mencapai 6.383 kasus, dengan taksiran kerugian petani hingga Rp600 miliar per tahun, potensi Rp 6 triliun dalam 10 tahun.

Distribusi pupuk bersubsidi akan diambil alih oleh koperasi desa Merah Putih untuk kurangi rantai pasok dan permudah akses petani.

Amran buka peluang klarifikasi bagi kios nakal, namun izin tetap dicabut sebagai langkah tegas pemberantasan mafia pupuk subsidi.

Pro TV - Televisi Digital Berjaringan

Pro TV (@protv_id) bagian dari ekosistem Promedia Teknologi Indonesia (@promediateknologi)
-
SUBSCRIBE OFFICIAL CHANNEL YOUTUBE :
@protv_official | PROMEDIA TV
www.protv.id

#mentan #andiamransulaiman #petani #pupuk #koperasidesamerahputih #viral #fyp #berita

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Tetapi masih ada geluhan petani-petani seluruh Indonesia.
00:08Kami temukan ada 2039.
00:17Kios, distributor, pengecer yang bermasalah, hari ini kami hubungkan izin yang dicabur.
00:30Tetapi yang menganggap bahwa mereka benar boleh menyampaikan klarifikasi kepada direksi.
00:45Tetapi hari ini kita cabut.
00:49Ini enggak boleh.
00:50Enggak boleh terjadi.
00:51Jadi, estimasi kebudian petani, ini estimasinya, itu 600 miliar pertanian.
01:01Itu yang kedapatan, yang tidak kedapatan.
01:05Kalau 10 tahun, kan 6 triliun.
01:07Kasian petani kita, kita harus jaga mereka.
01:21Terima kasih.
Jadilah yang pertama berkomentar
Tambahkan komentar Anda

Dianjurkan