00:00Sekarang kita bertobat.
00:05Banyak orang Kristen merasa bahwa yang penting tidak jahat, kekerjaan.
00:13Padahal menjadi Kristen itu harus sempurna seperti Bapak, serupa dengan Kristus.
00:19Ini sepadan dengan kemuliaan yang kita akan peroleh bersama-sama dengan Tuhan Yesus.
00:26Harus seperti Tuhan Yesus.
00:30Ingat ya, kalau seseorang menunda apa yang harus dilakukan, itu dalam kurun waktu tertentu bisa menjadi meng-cancel.
00:43Dari menunda, jadi membatalkan.
00:46Dari mendelay, jadi meng-cancel.
00:48Hati-hati.
00:49Ngeri, saudara.
00:50Maka, aduh, segera.
00:54Ayo segera.
00:55Saya sampai tidak berani pulang ke rumah waktu dirawat di rumah sakit.
01:02Karena saya tahu penyakit ini.
01:05Jangan tubuh sehat, saya senang.
01:07Saya tidak lagi mengarahkan diri ke Tuhan.
01:10Oh, takut saya, saudara.
01:12Saya serius berdoa, Tuhan, jangan aku pulang sebelum aku sembuh.
01:19Sembuh bukan penyakit fisiku, penyakit rohaniku.
01:22Nah, dari situlah saya menemukan komitmen baru.
01:31Makanya kalau nyanyi lagu ini, saya seringkali trauma.
01:34Saya jadi kayak menghadirkan suasana rumah sakit.
01:38Engkau gairah hidupku, satu-satunya, ya Bapak.
01:47Hanya engkaulah kehidupanku.
01:54Tak ada kebahagiaan apapun selain dirimu.
02:01Hanya engkaulah bahagiaku.
02:06Jadi di rumah sakit itu kan pengen diinfus.
02:11Kita kayak di penjara ya.
02:13Benar-benar seperti di penjara.
02:16Karena waktu itu lagi tinggi-tingginya COVID-19 di pertengahan bulan Juli.
02:21Saya masuk tanggal 9 sampai tanggal berapa itu?
02:269-10 lah kira-kira.
02:27Jadi, ke restroom bawa infus ya.
02:39Terus sepanjang hari cuma duduk.
02:41Nanti kalau sudah jam 8-9 kita naik ke tempat tidur di ranjang.
02:46Tidak ada cooling.
02:48Bantalnya pun ini tipis.
02:51Tadi bawahnya saya kasih handuk.
02:53Dua handuk saya ambil, saya taruh di situ.
02:58Terus saya kan biasa tidur miring.
03:00Nggak bisa-bisa begini aja.
03:02Aduh, tapi bisa juga tidur.
03:05Tidak pernah minum obat tidur.
03:06Satu-dua kali saya minum obat tidur.
03:08Dulu-dulu hampir nggak pernah.
03:11Emang nggak pernah?
03:13Aduh, ampun deh.
03:15Jadi tiap hari begitu turun dari ranjang ke restroom balik lagi duduk.
03:20Itu trauma loh.
03:23Aduh.
03:24Dengan tangan yang pengkak sana-pengkak sini karena vena saya kecil.
03:30Kuhidupannya bagimu.
03:33Untuk kesukaan Bapak dalam segala hal, segala perkara.
03:44Itu kebahagiaan yang benar dan sesungguhnya membahagiakan hatimu Bapak.
03:57Gelora hati saya.
03:59Saya pulang.
04:01Saya mau mengajak sebanyak mungkin orang ke surga.
04:05Aduh, saudaraku.
04:07Nanti akan saya ulangi lagi beberapa pengalaman yang menjadi poin atau menjadi faktor di mana saya mengalami perubahan yang luar biasa.
04:25Jangan menunda.
04:27Aduh, Tuhan kalau pulang ke rumah lalu saya belum mengalami perubahan.
04:33Aduh, Tuhan aku takut.
04:38Nah, kuasa kegelapan itu menipu dengan pemikiran bahwa sekarang ini selama masih di dunia dan belum menghadap tata pengadilan Allah.
04:48Kita itu tidak akan bisa mengerti kita ini masuk surga atau masuk neraka.
04:55Jadi diyakini saja.
04:57Kalau sudah mulai berpikir begitu, yang penting hanya diyakini.
05:02Tidak ada usaha yang maksimal.
05:05Tidak ada usaha yang maksimal.
05:07Anda pernah lihat tidak perenang kalau lagi latihan berenang?
05:14Atau pelari.
05:17Dimenitin.
05:19Sudah sampai berapa detik atau berapa menit seratus meter itu.
05:24Jadi kepastian, kalau tidak jangan dikirim ke olimpiade.
05:32Dari seribu memanah berapa yang kena?
05:36Itu bisa dipastikan.
05:39Nah, Tuhan pun juga mau kita memastikan diri untuk itu.
05:44Sudara, kalau berpikir bahwa Tuhan membuat ini hal yang spekulatif.
05:52Wah, Tuhan itu sudara tuduh jahat, saudaraku.
05:57Anda memandang Allah itu jahat.
06:01Ini menyesatkan.
06:06Dan ini membuka celah iblis menguasai hidup seseorang.
06:10Jadi sementara menunda karena harus diyakini yang dikuatkan hanya keyakinan-keyakinan saja.
06:21Biasanya itu berdampingan dengan doktrin.
06:25Doktrinnya harus mengarahkan orang cukup percaya.
06:30Dan yang membunuh itu kalimat keselamatan bukan karena perbuatan baik.
06:34Dari penjelasan yang keliru.
06:36Sehingga tidak perlu perbuatan baik.
06:38Loh, baik saja tidak menjadi target kok.
06:42Sempurna.
06:44Ini sudah sesat.
06:45Aduh, banyak.
06:49Gerija sesat.
06:51Sesat yang tidak disadari.
06:53Kenapa?
06:53Nah, sekolah teologi saja juga tidak mengajarkan dengan jelas.
06:58Perubahan kodrat.
07:00Langit baru, bumi baru.
07:02Semua harus dirumuskan secara definitif dalam kalimat.
07:05Makanya saya bicara kepada civitas akademika STT ekumene.
07:14Harus ada pelajaran sekarang.
07:16Ayo bagaimana menggunakan mulut.
07:19Bagaimana kejujuran.
07:20Bagaimana menghadapi lawan jenis.
07:23Khusus pria-pria.
07:24Bagaimana menghadapi gairah sek.
07:25Bagaimana mengatasi masturbasi.
07:28Nanti dianggap itu sebagai,
07:30Aduh, kok enggak akademis.
07:32Nah, justru itu yang penting.
07:34Apa sekarang ini proyeksimu terhadap kekekalan.
07:37Itu mesti ada mata kuliah itu.
07:41Semua dirumuskan di doktrin, di sistematika-dokmatika.
07:45Kalau terkait dengan hal-hal yang menyangkut Tuhan.
07:49Keselamatan dan lain-lain.
07:50Makanya banyak lulusan STT yang moralnya tidak baik.
07:55Karena memang tidak mengalami perubahan kodrat.
07:57Lalu jadi pendeta.
07:59Ngerti enggak?
08:02Apa enggak rusak itu gereja?
08:05Yang penting itu kan justru batinianya.
08:10Ya, memang ada kurikulum dari pemerintah.
08:15Tapi muatan lokal harus ada.
08:17Saya sudah lebih seperempat abad di sekolah tinggi teologi.
08:23Sudara, maaf ya.
08:25Bukan sembarang ngomong.
08:29Makanya sudah lihat itu.
08:30Doktor-doktor itu kalau berdebat.
08:33Itu seperti orang tidak memiliki manner yang baik.
08:37Memang enggak punya.
08:39Tidak menunjukkan keagungan sebagai anak Allah.
08:43Ya, jangan ikut-ikutan.
08:44Siapa pak?
08:46Oh, enggak boleh.
08:47Siapa?
08:48Pokoknya Anda bisa tahu sendiri dan jangan dicontoh.
08:52Saya pun juga belum sempurna.
08:54Tapi jangan konyol begitu.
08:58Jangan saudara berpikir bahwa hal diterima atau ditolak Allah tidak bisa dipersoalkan sekarang.
09:05Seakan-akan Allah menyembunyikan hal itu.
09:07Wah, jika saudara beranggapan bahwa Allah sekarang ini sementara kita hidup sengaja menyembunyikan kepastian diterima atau ditolak oleh Allah.
09:22Anda menuduh Allah itu jahat dan licik.
09:26Allah seperti bola liar yang gelinding dan tidak pernah bisa dipahami kemana larinya.
09:32Sejak masih hidup, kita harus sudah memiliki geliat usaha yang jelas.
09:43Sehingga kepastian keselamatan itu bukan dijawab di rumusan doktrin.
09:48Tapi dalam perilaku hidup, saudara.
09:52Nah, nampak itu di gairahnya.
09:56Manusia itu makhluk kekal.
09:58Gairahnya harus bernilai tinggi.
10:00Apa?
10:02Ya, fokus kepada kekekalan itu, saudara.
10:09Kita tidak akan menemukan apa-apa dalam hidup ini sebagai sesuatu yang berharga.
10:14Kecuali kita berani mengambil resiko.
10:16Apa itu resikonya?
10:19Resikonya adalah menaruh seluruh pengharapan kita kepada penyataan kedatangan Tuhan.
10:26Seperti 1 Petrus pasal 1 E 3 sampai 4 dan seterusnya.
10:3213 khususnya 14.
10:35Taruhlah seluruh pengharapanmu.
10:39Konyol, Pak.
10:40Ya memang dari dulu orang Kristen dipandang konyol.
10:43Jangan harap kebahagiaan dari dunia ini.
10:45Ini juga banyak salah di masa lalu.
10:50Punya banyak hobi dan kesenangan juga yang saya pikir itu wajar.
10:54Oh, itu kebocoran, saudara.
10:57Kebocoran yang saya sampaikan di renungan pagi tadi.
11:00Nanti akan saya lanjutkan lagi besok pagi jam 5.
11:04Saudara ikut berdoa ya.
11:06Jam 5 pagi lewat trut ahidi.
11:10Kebocoran.
11:11Ada yang tanya, Pak kebocoran maksudnya apa?
11:13Maksudnya begini loh.
11:15Mestinya kamu itu, misalnya kamu itu nonton film yang ini, bukan itu.
11:21Itu tidak baik.
11:21Anda nonton itu.
11:22Kebocoran.
11:23Mestinya hari ini kamu tidak perlu ke mall.
11:26Anda ke mall.
11:27Itu kebocoran.
11:28Memang tidak kelihatan.
11:30Anda mestinya baca Alkitab, bukan baca yang itu.
11:34Itu kebocoran.
11:35Mestinya kamu tidak perlu bertemu dengan si A.
11:38Tapi Anda nekat ketemu.
11:42Kebocoran.
11:43Mestinya hari ini kamu ketemu si B.
11:45Kamu bisa sharing.
11:47Anda tidak ketemu.
11:47Anda kebocoran.
11:50Itu hal-hal sederhana loh.
11:52Belum hal-hal lain yang lebih besar.
11:55Mestinya ke gereja, tapi tidak ke gereja.
11:57Mestinya bangun pagi berdoa.
11:59Anda tidak bangun.
12:00Itu kebocoran.
12:02Makanya harus berusaha untuk itu.
12:04Gairah hidup saudara harus gairah surgawi.
12:09Dan itu kita bangun dari diri kita sendiri.