00:00September lalu kan Pak Jokowi bilang kalau soal tudingan atau polemik ijasa palsu ini bisa bertahan berterus-terus gitu ya dibahas terus bertahun-tahun.
00:10Ada karena Pak Jokowi ini yakin ada yang membacking Anda dan rekan-rekan?
00:16Itu insinuasi yang berlebihan. Jadi orang kok berinsinuasi.
00:21Baiknya dia itu kan sesuai dengan janjinya aja. Pulang ke Solo, ngomong cucu lah gak usah ribut lagi.
00:26Kalau ada orang meributkan ijazanya ya karena memang ada fakta yang terungkap.
00:30Bahwa ijazanya 99,90% palsu. Dari kami itu gak ada sama sekali orang.
00:34Tapi di belakang orang-orang Tarater Mall inilah ada orang kurus.
00:37Tapi sekali lagi saya setuju dengan Pak Arianto. Itu senada juga dengan yang sampaikan Pak Komjensus Nodwaji.
00:43Bahwa Pak ijazah ini harus dibuka dan diteliti dulu sebelum perkara yang dilaporkan di Polda Metro itu jalan.
00:49Karena harus dibuktikan dulu ini asli atau enggak. Apalagi ada novum, ada bukti baru kayak gini.
00:54Jadi gak apa-apa, kita tunggu.
00:56Jadi tidak ada backing-an?
00:57Sama sekali gak ada. Backing-an itu di mereka ada orang kurus di belakang mereka.
01:00Kalau di kami itu gak ada.
01:02Ada siap juga membuka backing-an? Oke.
01:03Iya, gak ada sudah. Ada dua orang ya waktu itu. Di Kompas TV ini juga.
01:07Oke.
01:07Saya tanya. Ayo, ngaku gak? Anda berani sumpah gak? Gak berani?
01:13Oke, kita fokus ya. Kemudian Bang Freddy.
01:15Bang Freddy, apakah keyakinan Pak Jokowi waktu Stammer lalu ini bilang kalau ada backing-an kuat di balik istruh?
01:22Polemik itu dengan ijazah palsu ini, ini beralasan?
01:24Ya, tentunya sangat beralasan.
01:31Kenapa beralasan?
01:32Pertama, ini panjang.
01:35Ini sangat panjang.
01:36Ya, udah bertahun-tahun.
01:39Sambung menyambung.
01:40Ya, kalau tidak ada kepentingan di sini.
01:43Ya, kalau ada.
01:45Kalau tidak ada kepentingan politik di sini.
01:48Ya, kepentingan apa lagi kan begitu.
01:51Jadi, memang target mereka ini.
01:54Apa yang ditutup-tutupi sih?
01:56Orang juga udah banyak ngomong di media juga.
02:00Kamarnya mau maksulkan Gibran.
02:03Loh, ya memang pantas dimaksulkan.
02:05Tahan dulu.
02:05Jokowi sehingga nanti targetnya pasti di 2029 tidak akan memberikan kepercayaan kepada Jokowi.
02:18Tentu konteksnya melalui Gibran.
02:20Kan sesederhana itu.
02:21Nah, kalau dihubungkan ke situ tentunya banyak kepentingan politik ya di situ.
02:27Jadi, banyak orang-orang juga yang berkepentingan sama untuk itu.
02:31Dan orang-orang itulah yang hari ini berada di belakang kepentingan.
02:37Masukkan kawan-kawan ini, simpel aja sih.
02:40Tapi kalau proses hukum, ini kan ada dua.
02:43Selalu saya katakan ada dua.
02:45Proses hukum dan proses politik.
02:47Proses hukum memang harus diselesaikan secara hukum.
02:50Ya, kalau bicara bareh skrim, ya setahu kami juga itu sudah dihentikan.
02:55Bahkan Mas Roy dan kawan-kawan ini sudah meminta, ya gelar perkara khusus lah,
03:01laporan keatasan lah, segala macam.
03:03Silahkan.
03:03Silahkan gimana.
03:04Kalau buku, silahkan saja, silahkan.
03:08Jadi, bareh skrim itu setahu saya menghentikan itu
03:13karena memang dia sudah memeriksa keaslian izazah itu.
03:17Keaslian izazah itu termasuk izazahnya sendiri
03:20dan juga yang berkaitan dengan keaslian itu
03:23misalnya universitas yang mengeluarkan
03:25saksi-saksi, ya saksi-saksi mahasiswa yang pada saat itu
03:29bersama Pak Jokowi, KKN-nya segala macam.
03:32Jadi, itu tidak saya berani bertaruh apapun.
03:37Jadi, bareh skrim itu tidak akan melanjutkan penyelidikan itu.
03:41Sementara, ini korelasinya, konteksnya berhubungan dengan Polda Metro Jaya.
03:45Karena laporan izazah palsu sudah tidak berlanjut,
03:51maka pasti di Polda Metro Jaya,
03:53pasti di Polda Metro Jaya,
03:55memang itu kan sudah penyelidikan.
03:57Pasti ada tersangkanya.
03:58Jadi, ya kita berupa jangan dalam dekat
04:01Mas Roy dan kawan-kawan ini.
04:03Pasti, ya, jadi tersangka.
04:05Saya yakin itu.
04:06Oke, kita setangkap.
04:08Nah, tapi saya mau kembali lagi ke Bung Roy.
04:11Bung Roy, bagaimana Anda bisa yakin
04:12kalau, kalau saya gelar perkara yang dilakukan oleh bareh skrim Polri saja,
04:16gelar perkara khusus itu pada saat awal Juli,
04:19ini belum ada hasilnya, belum ada kesimpulannya.
04:21Bagaimana Anda bisa yakin
04:23dengan selembar ijazah yang dari KPU ini,
04:26bakal bisa jadi bukti baru?
04:28Nanti nofumnya bukan hanya ini.
04:30Karena ada 8 institusi yang juga kita berikan surat,
04:33dan kita tunggu yang 7 yang lain.
04:35Dan dari itu nanti bisa dikomparasi.
04:37Setelah gelar perkara khusus,
04:38kami juga mendapat laporan dari Kompolnas,
04:40dari Komnas HAM,
04:42kemudian dari Ombudsman,
04:43yang mereka katanya dihadirkan.
04:45Mereka ternyata tidak diajak untuk menyembuhkan hasilnya.
04:47Jadi mereka juga nunggu,
04:48mereka juga ngejar ke Wasidik, ya.
04:52Nekaru Wasidik untuk,
04:53ayo ini, mana hasilnya gelar perkara itu?
04:55Dan yang lain lagi adalah,
04:56nggak ada kemudian legal standing-nya orang ini,
04:59atau apalagi kemarin ada kelompok ya,
05:01gerombolan yang kemudian bikin konferensi pers,
05:03desek-desek polda metro.
05:05Ya, oh itu dibuka,
05:06bahkan kalau 2 minggu nggak dibuka,
05:08itu nanti akan ada pertujukan aksi porno-aksi dan pornografi.
05:12Oke.
05:13Bang Freddy,
05:13Anda nggak punya legal standing katanya Bang Freddy.
05:15Tindakan asusila,
05:16kayak gini.
05:17Ya, itu tindakan asusila itu mereka.
05:19Bang Freddy,
05:20jelek banget.
05:21Katanya nggak punya legal standing Bang Freddy.
05:22Emang Kompas butuh legal standing saya,
05:30berpendapat di Kompas ini?
05:33Iya lah,
05:33Anda nggak punya legal standing ngomong aja.
05:35Ngapain ngomong aja?
05:39Khoisulio mah,
05:40di mana-mana ngomongnya memang ngasal.
05:43Itu dari tadi juga,
05:44dari biasanya memang,
05:46satu pun sampai sekarang ngomongan dia,
05:48nggak ada yang benar.
05:49Iya, kamu aja nggak benar ini.
05:51Bebas-bebas aja.
05:52Udah nggak bisa didengerin,
05:53nggak ada legal standing-nya.
05:54Yang apapun,
05:56tapi kan saya mau sampaikan,
05:58saya di dalam kasus ini adalah saksi pelapor resmi.
06:02Dari siapa?
06:04Siapa yang ngelaporin?
06:05Orang yang ngelaporin,
06:06nggak ada legal standing-nya kok,
06:07saksi pelapor resmi.
06:10Dari kemarin,
06:11teriak-teriak,
06:12pasti tersangka pasti.
06:13Orang yang teriak-teriak pasti tersangka melaburan sekarang,
06:15sudah terpidana.
06:16Namanya Silvestre Matusina.
06:19Itu tanda titik publik itu.
06:20Silvestre Matusina malah menghilang,
06:23melarikan diri.
06:23Katanya dia saksi pelapor.
06:25Itu ngaco lah orang-orang ini.
06:26Sebentar, Bum Roy.
06:30Makanya saya yakin,
06:32itu unsurnya sudah memenuhi bukti.
06:34Hanya ada kemarin sedikit ya,
06:36karena memang...
06:37Mana sedikit?
06:38Orang burun jadikan saksi.
06:40Oleh proses memang,
06:41karena demo itu,
06:43unit yang sangat memeriksa,
06:45kemudian ada tambahan sedikit-sedikit untuk...
06:48Kasian kepolisian lah,
06:49kalau meriksa saksi-saksi yang gak punya negatif standing.
06:51Jadi, gak.
06:52Sangat tidak berpengaruh.
06:54Itu bukti baru.
06:55Tidak ada bukti baru di situ.
06:57Itu polisi.
06:58Penyidik,
06:58itu sudah memeriksa KPU.
07:01Itu dokumen penyidik sudah punya.
07:03Jadi,
07:03tidak ada bukti baru di situ.
07:05Justru itu lah yang ditandang.
07:06Masyarakat Indonesia menyaksikan ketelolahan Anda,
07:09Mas.
07:09Kalau orang di PAPES Polri,
07:10Mas Roy,
07:11adalah tidak memenuhi unsur pindahannya,
07:15makanya itu dihentikan.
07:17Jadi,
07:17bukti itu sudah diperiksa oleh penyidik PAPES Polri.
07:24Penyidik PAPES Polri.
07:26Demikian, Mbak.
07:26Oke, saya terakhir ke Pak Arianto.
07:29Pak Arianto,
07:29biar ini kisrunya tidak berlama-lama,
07:32kemudian juga memberikan kejelasan kepada publik,
07:34apa yang harus dilakukan oleh polisi?
07:36Penyelidikan di Polri Metro Jaya,
07:37ini kan kesannya lama,
07:39sejak kasus ini naik sidik,
07:40sampai sekarang belum ada penetapan tersangka.
07:43Iya.
07:44Saya tadi kebetulan sudah tanya sama penyidiknya,
07:47katanya,
07:48apakah ada ambatan,
07:49atau ada perintah untuk menghentikan?
07:51Tidak.
07:52Proses masih tetap berjalan terus.
07:54Ya, mudah-mudahan bisa cepat selesai.
07:57Itu.
07:58Jadi,
07:59proses di Metro-Metro,
08:00sesuai dengan rencana,
08:02tetap berjalan,
08:03hanya karena kemarin,
08:04karena ketambrak dengan,
08:05demo yang banyak sekali itu,
08:07sehingga para penyidiknya,
08:09tidak bisa bekerja di sini,
08:10dan sekarang,
08:11setelah urusan yang demo-demo itu selesai,
08:14ini bisa meneruskan kembali.
08:16Dan diharapkan,
08:17katanya sih,
08:18penyidikan itu bisa segera selesai.
08:20Itu kurang lebih.
08:20Oke, bisa segera selesai,
08:22dan juga memberikan kejernyian atas kasus,
08:24tudingan ijasa palsu,
08:26Presiden ketujuh Republik Indonesia,
08:27Jokowi Dodo.
08:28Terima kasih sudah bergabung bersama kami,
08:29Pak Arianto,
08:30Bang Freddy,
08:31dan juga Bung Roy Suryo.
08:32Terima kasih,
08:33dan jangan sampai mereka melakukan tindakan,
08:34hari ini.
08:35Terima kasih.