Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono angkat bicara terkait kabar atlet senam artistik Israel akan bertanding dalam acara Kejuaraan Senam Dunia Artistik di Indonesia pada 19-25 Oktober 2025 mendatang.

Sugiono mengatakan pihaknya tengah memantau hal tersebut.

"Saya monitor, tapi ini yang menyelenggarakan PERSANI, kita lihat perkembangannya seperti apa. Kementerian Luar Negeri tidak ada permintaan izin atau segala macam tidak ada," ujar Sugiono ditemui di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (8/10/2025).

Ia menambahkan terkait diterima atau tidaknya kedatangan atlet senam Israel tergantung dengan penerbitan visa.

"Kalau misalnya menerima atau tidak, itu akan ditentukan apakah mereka diberikan visa atau tidak," tambahnya.

Baca Juga Respons Menlu RI usai Netanyahu Soroti Pidato Presiden Prabowo di PBB di https://www.kompas.tv/internasional/619821/respons-menlu-ri-usai-netanyahu-soroti-pidato-presiden-prabowo-di-pbb

#menlu #sugiono #israel

Produser: Ikbal Maulana
Thumbnail: Awan

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/621886/jawab-menlu-sugiono-soal-kabar-atlet-senam-israel-akan-tanding-di-indonesia
Transkrip
00:00Konsuler kementerian luar negeri, nanti akan kita sampaikan juga.
00:06Itu saja.
00:07Mas, ini ramai ada israel mau mengikuti
00:10kejualan kuning artistik di Jakarta itu seperti apa?
00:14Dari pemerintah ada pengolahan juga ramai ya, Mas?
00:16Saya monitor, tapi ini yang mau dilenggarakan kan
00:19bersani ya.
00:22Kita lihat perkembangannya seperti apa.
00:24Ini pemerintah mengizinkan gak?
00:26Kita sudah mengizinkan kedatangan asetnya.
00:28Itu yang menyelenggarakan persani,
00:32kementerian luar negeri tidak ada permintaan izin atau segala macam,
00:35gak ada prosesnya kan?
00:36Tindak lanjut kembangannya gimana, Mas?
00:38Apa yang ditindak lanjut ya?
00:40Menerima dan menerima masuk kembangannya?
00:43Kalau misalnya menerima atau tidak,
00:45itu akan ditentukan apakah mereka diberikan visa atau tidak,
00:49dan itu bukan oleh kementerian luar negeri.
00:51Siapa yang menerima, Mas?
00:54Apakah menerima dari asetnya?
00:56Dari persani.
00:58Dari persani atau dari imigrasi?
01:00Kan yang mengeluarkan visa itu kan dari imigrasi ya.
01:06Itu pertanyaan yang sifatnya hipotetikal,
01:10kita belum tahu apakah disetujui atau tidak.
01:14Kita terlibat disitu,
01:22karena sejak awal pertemuan antara Menteri Luar Negeri
01:30yang dilakukan di New York di sela-sela UNGA kemarin,
01:37itu juga mengundang kita untuk terlibat di dalamnya.
01:43Dan semuanya ada di dalam satu kesepahaman dan kesepakatan bahwa
01:48perlu keterlibatan Amerika Serikat untuk bisa menyelesaikan permasalahan ini.
01:55Dan proses itu juga sudah terjadi, proposal yang sudah diberikan,
01:59dan ada tanggapan positif dari kedua belah pihak.
02:03Kita menganggap ini sebuah langkah yang konkret,
02:09yang progresif setelah sekian lama.
02:13Yang intinya adalah pertama kita menginginkan
02:18suatu gencatan senjata yang sifatnya permanen,
02:22mengingat situasi di Gaza sendiri merupakan situasi yang
02:26dalam terminologi yang kita sepakati pada saat itu adalah unbearable,
02:35di mana terjadi bencana kemanusiaan yang luar biasa,
02:39hasil dari pendudukan Israel.
02:42Kemudian ini yang harus dihentikan.
02:48Kemudian juga lalu lintas bantuan kemanusiaan,
02:55itu harus segera terbuka.
02:58Inti utama dari proposal tersebut itu tentu saja detail
03:04dari semua item dari proposal tersebut tetap harus dibicarakan,
03:09akan dibicarakan, ini juga dalam proses negosiasi.
03:14minggu lalu saya juga diberi update oleh rekan-rekan menteri luar negeri
03:21yang terlibat dalam pembicaraan tersebut mengenai progresnya seperti apa.
03:26Dan mudah-mudahan kita berharap
03:29kita ada di suatu titik awal dari
03:34perdamaian yang
03:40seutuh sebenarnya.
03:4520, bukan 10.
03:48Ya, saya mendukung semuanya.
03:52Detailnya dari proposal tersebut

Dianjurkan