00:00Dan kita juga akan bahas pertemuan Presiden Prabowo dengan Presiden ketujuh Jokowi di Kertanegara
00:05bersama pengamat politik Direktur Eksekutif Carta Politika, Yonarto Wijaya, Mas Toto. Selamat petang.
00:13Halo Mbak, selamat petang.
00:15Nanti juga rencananya akan bergabung bersama kami ada Valdo Maldini, Ketua DPP PSI.
00:20Mas Toto, ini terakhir ketemu Juli, terus sekarang ketemu lagi di Kertanegara Pak Jokowi dan Pak Prabowo.
00:26Yang Anda analisis pertemuannya ini soal apa sih?
00:30Ya kalau mau berspekulasi secara normatif kan tentu saja ini pertemuan biasa
00:34antara Presiden dengan mantan Presiden yang juga dilakukan oleh SB dengan Prabowo, Megawati dengan Prabowo
00:41yang notabene kita harus apresiasi kalau dalam konteks memberikan masukan atau meminta masukan dari Presiden
00:49tapi bisa juga kita lihat bahwa ini lebih daripada itu.
00:56Bobotnya dibandingkan dengan misalnya SB bertemu dengan Prabowo atau kemudian Megawati bertemu dengan Prabowo.
01:02Karena kita tahu ada nuansa politik yang lebih kuat bobotnya mengingat kita tahu
01:08anaknya Pak Jokowi masih menjadi wapresnya Pak Prabowo.
01:12Dan disitu kan orang ingin melihat dan menguji.
01:14Sebetulnya apakah masih dalam konteks hubungan yang baik-baik saja?
01:19Kenapa?
01:20Karena kita tahu ya bagaimana kemudian tanggapan-tanggapan negatif juga tetap ada.
01:25Misalnya dorongan untuk pemakzulan terhadap Gibran juga ada.
01:28Termasuk beberapa peristiwa politik aktual seperti digantinya Budi Ari yang orang mengkaitkan dengan misalnya
01:34makin tergesernya orang-orang yang dianggap dekat dengan Jokowi.
01:39Saya pikir kalau maupun mau kita berspekulasi ke arah itu ya dalam konteks pertemuan ini
01:46kita bisa melihat ya ini langkah politik yang dilakukan oleh seorang Jokowi.
01:50Selain secara normatif misalnya betul bulan Juli baru bertemu.
01:54Tapi kalau kita bicara terakhir pertemuan di Kertanegara udah gak lama Mbak.
01:59Itu 6 Desember 2024 artinya kunjungan yang dilakukan berbalas lah.
02:06Pak Prabowo ke Solo sekarang Pak Jokowi ke Kertanegara ke rumahnya Pak Prabowo.
02:12Tapi mungkin dalam konteks itu kalau mau ditarik lebih detail lagi ada peristiwa yang mirip-mirip nih.
02:17Yang mendahului pertemuan Jokowi dengan Prabowo.
02:20Pada saat pertemuan Juli lalu itu bersamaan dengan Kongres PSI.
02:25Kalau kita lihat peristiwa sekarang itu juga terjadi beberapa hari setelah pelantikan pengurus PSI.
02:32Dan kita tahu ada beberapa pengurus partai lain yang kemudian diambil ikut PSI.
02:37Ada Ahmad Ali, ada Bestari Barus.
02:39Dan orang tetap mengkaitkan PSI ini kan adalah partai Jokowi.
02:42Bukan tidak mungkin kalau mau dikaitkan dari si Momentum mungkin juga.
02:45Tanda kutip seperti laporan bentuk santun dari Pak Jokowi untuk kemudian sebagai sosok yang ada di belakang PSI.
02:53Untuk ikut memberikan laporan supaya kemudian tidak terjadi kesalahpahaman.
02:58Supaya kemudian paling tidak ada dalam koridor menjelaskan bahwa PSI dengan segala perubahannya dan momentum yang dilalui.
03:07Ini tetap menjadi bagian dari pemerintahan Prabowo-Gibran.
03:09Kalau saya mencoba berspekulasi dalam konteks politik praktis seperti itu.
03:13Nah Mas Soto, tapi berarti bisa dibilang gak?
03:15Ini sekaligus untuk membantah misalnya ya tadi ada reshuffle orang-orangnya Jokowi.
03:19Membantah kalau ada kerenggangan sejak ada reshuffle atau justru ini menguatkan dukungan yang disampaikan oleh Pak Jokowi untuk Prabowo-Gibran di periode kedua?
03:28Tujuannya pasti itu Mbak ya, yang utama ya.
03:30Masih ingin menunjukkan bahwa hubungan mereka baik-baik saja.
03:34Bahwa hubungan Pak Jokowi dengan Pak Prabowo kalau dilihat baik-baik saja kan juga akan menyelamatkan image dari hubungan Pak Prabowo dengan Mas Gibran.
03:43Dan notabene itu kan seperti membantah lah asumsi-asumsi yang mengatakan bahwa Jokowi sudah habis kekuatan politik.
03:52Jokowi sudah habis di kabinet dan itu akan membuat posisi Mas Gibran menjadi lemah.
03:58Dan itu sangat mungkin dilakukan.
04:00Dan kita tahu Pak Jokowi dalam konteks berpolitik praktis sangat luas.
04:04Sangat cepat ya mengambil positioning untuk kemudian bisa menetralisasi isi-isisi seperti ini.
04:09Tapi apakah ini baik dalam konteks demokrasi? Menurut saya enggak juga.
04:13Saya lebih berharap sebetulnya pertemuan-pertemuan presiden dengan mantan presiden itu levelnya beda.
04:20Berbicara mengenai hal-hal kebangsaan.
04:22Berbicara betul-betul mengenai masukan-masukan terkait dengan hal-hal yang sifatnya lebih besar.
04:28Bukan terkait dengan politik praktis.
04:30Tapi saya pikir ya kita akan sulit mendapatkan jawaban sebenarnya seperti apa.
04:34Karena notabene nanti mungkin kalau ditanyakan ke Pak Jokowi atau Pak Prabowo pasti jawaban-jawaban normatif terkait dengan silaturahmi, kangen, atau hal-hal kebangsaan.
04:43Tapi sulit juga untuk menafikan bahwa Pak Jokowi pasti akan memiliki bobot politik praktis lebih besar dibandingkan dengan mantan presiden lain seperti SBA ataupun Megawatt.
04:52Di politik kan semua simbol itu ada maknanya.
04:56Nah tapi dengan kunjungan balasan, kalau tadi kata Mas Soto, Pak Jokowi ke Kertanegara hanya sebatas itu.
05:02Atau ya ini kira-kira siapa yang menisiasi kalau kita melihat dari peta politiknya?
05:07Ya kalau mau berspekulasi mengenai yang datang siapa Pak Jokowi.
05:12Lalu kemudian kalau bicara tadi terkait dengan spekulasi mengenai motif.
05:16Siapa sih yang paling berkepentingan untuk menunjukkan hubungan ini harmonis?
05:19Siapa yang kemudian paling banyak diserang dalam posisi yang tidak baik seakan-akan barisan Jokowi sudah makin terpinggirkan di dalam kabin atau pemerintahan Prabowo Gibran?
05:31Yang punya kepentingan ya kubunya Pak Jokowi, bukan kubunya Pak Prabowo.
05:34Sehingga kalau kita lihat dari sisi itu ya bukan tidak mungkin Pak Jokowi yang juga menginisiasi.
05:40Walaupun bisa dilihat juga dalam konteks positif bahwa ini kan kunjungan balasan.
05:45Setelah bulan Juli kemarin memang Pak Prabowo yang dalam Kongres PSI kemudian mendatangi Pak Jokowi.
05:51Nah oke, nah ini Bang Faldo Maldini juga sudah bergabung bersama kami Bang Faldo.
05:55Jadi dari spekulasi-spekulasi tadi Anda juga sudah dapat informasi belum?
05:58Pak Jokowi ketemu Pak Prabowo di Kertanegara hari ini buat apa?
06:01Bang Faldo bisa dengar? Oke silahkan.
06:07Halo, selamat sore. Hai Mas Soto. Halo. Halo.
06:11Bang Faldo oke.
06:12Saya sempat dengar Mas Soto bilang terpinggirkan.
06:15Nah Bang Faldo, Anda sudah dapat informasi belum Pak Jokowi ketemu Pak Prabowo di Kertanegara bahas apa sih?
06:21Saya kira kita semua sama-sama dapat informasi ya dari media juga.
06:26Tapi tentunya pertemuan ini juga bisa kita lihat sebagai pertemuan dua tokoh yang kami kira Pak Jokowi dan Pak Prabowo.
06:37Dua-duanya yang satu pernah memimpin Republik, yang satu sedang memimpin Republik.
06:43Dan tentunya dari awal Pak Prabowo adalah orang yang melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Pak Jokowi.
06:53Sehingga kita bisa melihat dua pertemuan ini adalah pertemuan dua tokoh besar Republik kita.
07:00Dua tokoh yang sama-sama dihormati oleh bangsa kita.
07:03Tentunya obrolan-obrolan yang diobrolkan tidak jauh dari kebangsaan.
07:08Tentunya tentang bagaimana tantangan-tantangan ke depan yang dihadapi oleh bangsa kita.
07:14Dan tentunya juga jika dilihat dari sudut pandang politik.
07:17Tentunya Pak Prabowo yang kita tahu selalu mengedepankan silaturahmi.
07:24Mengedepankan politik merangkul.
07:27Dan ini juga bukan pertemuan pertama bagi Pak Prabowo dan Pak Jokowi.
07:32Bahwa ini juga pernah dilakukan ketika di Solo, di Jakarta,
07:36atau mungkin di tempat-tempat lain yang kita juga sama-sama tahu bahwa
07:40dua-duanya tidak ada hambatan atau alasan apapun untuk tidak bertemu.
07:46Jadi kami kira dari PSI melihat ini sebagai sebuah upaya yang selalu dilakukan oleh Pak Prabowo.
07:54Tentunya Pak Prabowo juga bertemu dengan Pak SBY dan Presiden-Presiden sebelumnya.
07:58Kira-kira begitu Mbak.
07:59Bang Faldo, tapi kan selain sebagai kepala negara dan mantan kepala negara,
08:03dua-duanya punya background sebagai politisi Partai Gerindra.
08:05Dan kalau tadi kalau kata Mas Otto, adalah orang yang ketika berkaitan politik luwes banget.
08:10Masa iya nggak sih nggak ada bahasan selain konsultasi soal negara?
08:14Ya, kami kira kan kita melihat Pak Prabowo juga adalah seorang pemimpin politik yang besar,
08:22memimpin partai yang besar, Partai Gerindra.
08:24Dan Pak Jokowi juga pernah berada di pusaran politik yang sama-sama kita tahu.
08:30Jabatan Presiden, Kepala Negara penuh dengan kepentingan-kepentingan politik.
08:36Namun tentunya kami kira obrolan soal politik bagi para Kepala Negara dan mantan Kepala Negara
08:44bukan hal yang asing, Mbak, sebenarnya.
08:46Tapi lagi-lagi, beliau berdua lebih dari sekedar orang yang hanya mementingkan politik saja, kami kira.
08:55Beliau berdua adalah orang-orang yang kita sama-sama tahu, bertarung berkali-kali,
09:00namun tetap bisa bersatu demi kepentingan bangsa.
09:04Kalaupun seandainya politik yang dianggap adalah politik elektoral,
09:08politik yang bersifat bagaimana kekuasaan, pemilu, dan sebagainya,
09:15yang kami kira mungkin itu menjadi bahasan.
09:17Tapi, sekali lagi, ini adalah simbolisasi pertemuan dua orang tokoh bangsa kita
09:23yang kami kira pada akhirnya membuat masyarakat senang gitu.
09:28Bahwa, oh Pak Jokowi dan Pak Prabowo bertemu dengan apapun yang terjadi hari ini,
09:35tantangan yang kita hadapi, bangsa ini hadapi,
09:37tentunya ini adalah sebuah sinyal positif lah untuk bangsa kita.
09:40Atau bisa jadi, karena ini weekend, Mbak, hari santai mungkin,
09:45itu juga bisa jadi opsi ya, kami kira.
09:48Oke deh, kalau gitu Bang, Waldo Maldini, Mas Toto,
09:51terima kasih sudah berbagi pandangan di Kompas Petang,
09:53saya selalu semuanya.
09:54Terima kasih.
09:55Terima kasih.
09:56Terima kasih.