00:00Tentara Nasional Indonesia TNI resmi memiliki seragam pakaian dinas lapangan atau PDL baru.
00:07Seragam ini mulai digunakan secara serentak oleh semua matra pada perayaan HUT ke-80 TNI 5 Oktober nanti.
00:15Wakil Panglima TNI, Jenderal Tandio Budi Revita yang sudah menggunakan seragam PDL baru itu saat belah dibersih HUT TNI di Monas Jumat pagi.
00:24Ia menyatakan perubahan seragam lapangan merupakan arahan langsung dari Panglima TNI.
00:54TNI baru gimana? Pokoknya ada keputusan Panglima sudah menetapkan.
00:58Ya, ini sudah ditutupkan sama Panglima, kita pakai ini dari Bekasa dan nanti tanggal 5 Oktober semuanya sudah pakai ini.
01:05Kemarin bertanggal 27.
01:09Semua matra berarti itu ya.
01:11Ada filosofis khususnya nggak sih Pak? Motifnya begini ketimbang yang sebelumnya?
01:15Sama kayak yang acara Paradisen jarang.
01:17Ini kan Dureknya, namanya Durek Malvinas yang lama ya, dari tahun 82.
01:22Karena maksudnya berapa itu? 80-an.
01:2582. 82 kan, ini kembali di Runga Alvinas tadi.
01:29Jadi yang pertama. Yang kedua, efektasinya ya.
01:32Jadi kalau kita masuk ke hutan dan sebagainya, ini lebih tersama.
01:37Menyambut HUT ke 80 TNI, Panglima menghadiahi prajurit dengan seragam baru.
01:43Apa maknanya?
01:44Kita bahas bersama Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Pajajaran, Prof Muradi.
01:49Prof, selamat petang.
01:50Selamat petang, Mbak.
01:51Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
01:53Sehat selalu, Mbak.
01:53Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.
01:55Prof, nanti kita akan bahas juga soal fungsinya.
01:57Tapi kalau selain fungsi, dan juga selain ini sudah lama motifnya.
02:00Anda menangkap mencermati ada makna atau simbol lain dari perubahan seragam TNI?
02:05Ya, ada tiga hal ya.
02:07Pertama, memang ini refreshment.
02:09Ini penyegaran yang saya kira penting untuk setelah hampir 40 tahun lebih ya,
02:13menggunakan seragam dengan model Lorenc Malvinas,
02:18kalau dalam istilah tadi Pak Wakil Panglima.
02:20Yang kedua, ini menyangkut soal, saya nyebutnya sebagai satu, bukan shifting,
02:28proses bergeseran dari karakteristik hijaunya memang sudah menjadi karakter hijau
02:33yang banyak dipakai oleh banyak tentara di banyak di negara ya.
02:38Termasuk di US, kemudian kalau kita geser misalnya,
02:40teman-teman di Australia juga sudah pakai yang sama,
02:43warnanya agak mirip-mirip, hijau lebih muda dan seterusnya.
02:45Yang ketiga, saya kira ini agak penting buat ini adalah,
02:49ini adalah bagian penting dari upaya untuk mempositikan poli,
02:53apa-apa namanya TNI dalam posisi yang jauh lebih modern.
02:57Kenapa? Karena warnanya jauh lebih enerjik dibanding sebelumnya.
03:02Artinya apa?
03:03Artinya Pak, model-model yang ini kemudian menjadi salah satu poin,
03:06kenapa kemudian warna itu dipilih, dan motif itu dipilih.
03:10Saya kira itu menjadi salah satu yang agak kalah penting ya,
03:12kenapa kemudian pergantian warna,
03:15kemudian pergantian motif, dan juga pada akhirnya pergantian,
03:19apa namanya, seragam yang dimiliki oleh teman-teman di TNI begitu, Mbak.
03:23Tapi Prof. Muradi, artinya apakah lorengnya, warnanya,
03:26memang lebih relevan dengan berbagai tantangan yang akan dihadapi TNI di usia ke-80?
03:30Ya, kalau normal misalnya kita bicara soal teknologi,
03:33sebenarnya kan kalau untuk misalnya penyamaran dan sebagainya,
03:36kalau peperangannya model peperangan gerilya yang sifatnya kemudian
03:41tidak menggunakan alat yang jauh lebih modern, saya kira oke.
03:45Tapi kan hari ini misalnya kita sudah mengatakan bahwa
03:48bahkan yang tertutup pun sekalipun itu bisa ditemui dengan misalnya
03:52apa namanya, radar pencari panas dan seterusnya.
03:56Tapi saya kira dalam fase proses shifting tentara Indonesia
04:02dari tentara yang kemudian lebih banyak menjadi bagian dari peperangan konvensional ya,
04:09itu kepeperangan yang jauh lebih modern,
04:10saya kira ini menjadi salah satu integrasi yang perlu dihargai juga.
04:15Kenapa kemudian?
04:16Karena tentara kita, sekali tadi bilang,
04:18oh warna ini sudah menjadi warna kecenua yang digunakan oleh banyak negara.
04:21yang memang pada akhirnya kemudian menegaskan ada nilai penyamaran tadi,
04:27supaya kemudian tidak terintegrasi terlalu jauh dengan misalnya warna-warna yang ada di alam.
04:34Jadi memang pada akhirnya perlu ditegas seperti itu, saya kira itu poin penting ya.
04:39Oke, nah dalam rangkaian HUD kan juga kemarin ada parade di Teluk Jakarta yang cukup besar,
04:44terus juga dibilangin di HUD nanti juga akan lebih meriah, lebih masif lagi.
04:47Ini apa yang bisa dan mau ditunjukkan TNI sih sebenarnya dengan parade alutsista yang semakin besar dari tiga matra?
04:56Ya yang pertama kalau kita mau lihat misalnya,
04:59ini kan tahun pertama Pak Prabowo memimpin hampir satu tahun ya.
05:03Ini kan salah penting kenapa?
05:05Karena beliau background tentara.
05:07Saya kira ini juga menjadi salah satu pembeda dengan Pak Prabowo sebelumnya,
05:11dimana kemudian karena Pak Prabowo backgroundnya tentara,
05:13maka beliau ingin pengembangan, penentuan, kemudian persepsi publik berkaitan dengan posisi TNI harus jauh lebih positif, lebih modern.
05:24Yang kedua, ini juga kemudian memberikan signal ke teman-teman di negara-negara regional ya,
05:31katakanlah di Asia Tenggara dan kemudian di Asia Pasifik,
05:34bahwa Indonesia dalam posisi sekarang itu sudah melakukan pengembangan yang serius terkait dengan kekuatan di tiap matra.
05:41Nah yang ketiga saya kira juga penting,
05:44ini untuk kemudian memastikan bahwa ini menjadi inspirasi betul misalnya,
05:49ketika Pak Prabowo datang ke acara parade militer yang ada di China bulan September awal ya,
05:57itu kan menjadi mungkin menginspirasi juga bahwa kemudian Indonesia sebagai satu kekuatan di regional
06:03juga memiliki hal yang kurang lebih mirip dengan yang dimiliki oleh China.
06:05Nah paling tidak misalnya ini akan menjadi progres baru-baru untuk pengembangan kekuatan militer di Indonesia
06:12di minimal sekali di regional ya, di Asia Pasifik, di Asia Pasifik begitu Pak.
06:17Artinya bisa dibilang momentum juga untuk memamerkan kekuatan pertahanan Indonesia termasuk di mata internasional?
06:23Ya artinya ini ada dua konsepensi, pertama langkah Pak Prabowo untuk memodernisasi alutsisa itu tidak boleh berhenti.
06:32Kenapa? Karena orang misalnya kemudian kita di dunia internasional misalnya memperdebatkan
06:36apakah penting Indonesia memiliki misalnya kapal induk, itu kan artinya memang perlu kemudian tidak boleh berhenti.
06:43Yang kedua adalah pengembangan terus-menerus misalnya soal pengembangan apa namanya induksi pertahanan kita
06:49untuk bisa menopang. Karena dua konsepensi ini yang saya kira penting buat kita semua
06:53karena kalau ini hanya sekedar misalnya hari ini saja atau misalnya 5 saja nanti
06:58sementara kemudian berikutnya tidak secara konsisten terus-menerus maka orang akan menangkapnya berbeda.
07:05Jadi saya kira ini signal positif buat teman-teman di TNI, ini signal yang serius buat teman-teman di regional
07:11dan signal yang kemudian bisa ditangkap kooperatif dengan wilayah-wilayah yang jauh lebih luas
07:16katakanlah di beberapa regional lain misalnya di luar Asia Tenggara.
07:22Kalau misalnya alutsisa modern dari tiga matra juga kan akan dilibatkan, akan dipamerkan.
07:27Ini bagian dari gengsi di sisi pertahanan kita nggak?
07:30Iya, kalau misalnya gini sampai hari ini kalau misalnya kita melihat military balance ya 2025
07:35kan secara kuantitatif kita jauh lebih besar, di Indonesia Tenggara kita lebih besar ya.
07:43Bahkan dibandingkan misalnya dengan Vietnam sekalipun ya.
07:46Tapi kalau kemudian secara teknologi kita masih agak tertinggal dari teman-teman Singapura.
07:52Kita belum punya misalnya model pesawat F-35 yang Singapura sudah punya lebih dari tiga squadron.
07:59Kemudian misalnya kita belum bisa mengembangkan misalnya medium lighting
08:05yang baru kemarin kerjasama kita dengan Turki.
08:08Sementara Malaysia sudah mulai mengembangkan dalam lima-sepuluh tahun terakhir misalnya.
08:13Kemudian di Thailand misalnya juga sudah mengembangkan soal pansir yang jauh lebih multi-median ya.
08:21Nah artinya maksud saya ketika kemudian itu dikembangkan
08:23ada dua konsekuensi tadi.
08:25Konsekuensi melakukan modernis pertahanan jauh lebih masif.
08:28Yang kedua memastikan bahwa industri pertahanan kita bisa menopang itu.
08:32Tanpa dua itu saya kira kita akan kemudian agak tercecer.
08:36Kenapa? Karena secara prinsip yang memiliki komitmen paling tidak misalnya dalam tiga presiden terakhir
08:42ya dari mulai Pak SBY, Pak Jokowi, dan Pak Prabowo.
08:45Yang kelihatan komitmen dalam arti misalnya di tahun pertama katakanlah ya.
08:50Ya kita lihat misalnya di era Pak Prabowo ini.
08:52Kita tunggu saja misalnya mudah-mudahan ini akan bisa menjadi era tinggal anas kita
08:56untuk menjadi kekuatan yang serius ya.
08:58Bukan cuma kekuatan yang ada di tengah tapi kekuatan serius yang bisa memberikan
09:01apa namanya stimulasi perdamaian, stimulasi apa namanya
09:06kelihatan negara dan stimulasi untuk bisa memastikan Indonesia
09:09punya berdaya di regional maupun di dunia internasional secara masif gitu.
09:17Nah kalau selain juga macanegara, nah kalau kita melihat ke dalam negeri juga
09:21apakah para dialog sistem modern dari tiga matra ini akan bisa meningkatkan
09:24kepercayaan publik terhadap ketahanan Indonesia?
09:26Seperti yang publik itu dibajaman dua.
09:29Pertama TNI fokus pada bidangnya, profesional dan seterusnya.
09:33Yang kedua adalah kalaupun kemudian melibatkan diri di luar pertanian negara
09:40maka sifatnya perbantuan.
09:42Nah tinggal kita melihat bahwa apakah kemudian mau konsisten di situ atau tidak.
09:45Saya sih berharap misalnya dengan sinyalemen Pak Prabowo
09:50pengembangan alutsista, mendorong proses modernisasi tentara dan sebagainya
09:54maka tentara kita akan fokus di bidang pertanian negara.
09:58Upaya untuk membantu pemerintah berkaitan dengan non-pertanian negara
10:03itu hanya sifatnya perbantuan, tidak utama.
10:06Ini yang saya kira menjadi salah satu penting buat kita semua begitu.
10:08Oke Prof Muradi, Guru Besar Ilmu Politik dan Kamanan Universitas Pajajaran
10:12terima kasih sudah berbagi bersama Kompas Petang.
10:14Terima kasih.