Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
JAKARTA, KOMPASTV - Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa merespons aduan BUMN ke DPR terkait dirinya.

"Kita pernah bangun kilang baru enggak? Enggak pernah. Sejak sampai sekarang enggak pernah bangun kilang baru. Jadi nanti Bapak-bapak kalau Ibu-ibu ketemu Danantara lagi minta Pertamina bangun kilang baru," kata Purbaya di Rapat Komisi XI, DPR, Selasa (30/9/2025).

Ia pun menyinggung hingga kini belum ada satu kilang pun dibangun.

"Jadi pada dasarnya kalau gitu sekarang saya bukan juru bayar saja. Saya akan masuk, saya akan lihat mereka jalankan apa enggak proyek apa proyek-proyek yang diusulkan. Kalau enggak kita potong uangnya juga, Pak. Saya kan pengawas, saya ganti aja dirutnya," kata Purbaya sambil tersenyum.

Lebih lanjut ia pun menegaskan setuju dengan ambisi Presiden Prabowo untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi 8%.

"Walaupun susah, tapi selama kita bergerak ke arah sana dan bukan ke arah bawah seperti sebelumnya, harusnya cita-cita lama-lama akan tercapai juga. Jadi saya mohon komisi XI mendukung saya dalam hal itu bersama-sama menciptakan tadi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat," kata Purbaya.

Sahabat KompasTV, bagaimana pendapat kalian terkait berita ini, tulis di kolom komentar ya!

Video Editor: Galih

#menkeupurbaya #bumn #dpr

Baca Juga Purbaya Tanggapi Kiriman Bunga yang Kritik Cukai Rokok Tak Naik: Saya Nggak Mau Industri Kita Mati di https://www.kompas.tv/ekonomi/620454/purbaya-tanggapi-kiriman-bunga-yang-kritik-cukai-rokok-tak-naik-saya-nggak-mau-industri-kita-mati



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/620495/menkeu-purbaya-blak-blakan-usai-diadukan-bumn-saya-bukan-juru-bayar-saja
Transkrip
00:00Pada dasarnya kalau gitu sekarang saya bukan jurubayar saja, saya akan masuk, saya akan lihat mereka jalankan apa enggak proyek-proyek yang diusulkan.
00:10Kalau enggak kita potong uangnya juga Pak. Saya kan pengawas, saya ganti aja dirutnya.
00:14Bukan kita enggak bisa bikin atau kita enggak bisa bikin proyeknya, cuman pertaminannya males-malesan aja.
00:21Saya pernah kasih ke mereka, biar aja karena mereka jelek-jelekkan saya kemarin kan.
00:24Terus tentang apa, tepat sasaran apa enggak. Oh, satu lagi.
00:33Subsidi energi naik terus dari tahun ke tahun. Energinya kan, kalau itu utamanya ya, BBM kan.
00:42BBM itu solar, diesel, itu impor.
00:46Kita banyak impornya sampai puluhan miliar dolar setahun.
00:50Sudah berapa tahun kita mengalami hal tersebut, sudah puluhan tahun kan.
00:54Kita pernah bangun kilang baru enggak? Enggak pernah.
00:58Sejak kerti sampai sekarang, enggak pernah bangun kilang baru.
01:01Jadi nanti Bapak-Bapak kalau Ibu-Ibu ketemu dan antara lagi, minta Pertamina bangun kilang baru.
01:08Saya pernah, waktu saya di maritim, saya pernah tekan mereka tahun 2018 untuk bangun kilang.
01:15Mereka janji mereka akan bangun tujuh kilang baru dalam waktu lima tahun.
01:19Sampai sekarang kan enggak ada satu pun.
01:22Jadi Bapak tolong kontrol mereka juga.
01:25Jadi saya kontrol dari Bapak-Bapak juga kontrol, karena kita rugi besar.
01:29Karena kita impor dari mana? Dari Singapura.
01:32Minyak, produk-produk minyaknya.
01:34Sama pabrik pupuk juga.
01:39Jadi, pada dasarnya kalau gitu sekarang, saya bukan jurubayar saja.
01:45Saya akan masuk, saya akan lihat mereka jalankan apa enggak, proyek-proyek yang diusulkan.
01:50Kalau enggak kita potong uangnya juga, Pak.
01:52Saya kan pengawas, saya ganti aja dirutnya.
01:53Artinya timbal balik.
01:56Jadi ini saya bikin masukan yang bagus sekali dari DPR.
02:02Gimana caranya kita memproduksi, tadi Pak Herlimam juga memperbaiki alat-alat produksi,
02:09termasuk menyediakan alat produksi yang baru yang selama ini kita gagal membangun.
02:13Jadi kilang itu, bukan kita enggak bisa bikin atau kita enggak bisa bikin proyeknya,
02:20cuman pertaminannya males-malesan saja.
02:23Saya pernah kasih ke mereka, biar aja karena mereka jelek-jelekkan saya kemarin kan.
02:28Saya pernah kasih tawaran ke mereka, kalau enggak bisa bikin yaudah,
02:32ini ada investor dari Cina, mau bangun kilang, Anda perlu beli 30 tahun,
02:36setelah 30 tahun Anda dapat kilangnya gratis.
02:40Pertaminanya bilang, kami keberatan dengan usul tersebut,
02:43karena kami sudah over capacity.
02:46Waktu itu saya kaget, over capacity apa?
02:49Kami sudah rencana bangun 7 kilang baru, satupun enggak jadi kan.
02:54Mereka bilang, iya tapi seke depan akan jadi, sampai sekarang enggak jadi.
02:58Yang ada malah beberapa dibakarkan.
03:00Jadi tolong dari parlemen juga mengontrol pertamina untuk hal tersebut.
03:05Jadi kita kerjasama.
03:06Tujuan kita sama sebetulnya mengurangi subsidi,
03:10dan membuat subsidi yang ada pun lebih murah dan tepat sasaran.
03:17Jadi, untuk subsidi gimana nature-nya?
03:24Subsidi sebetulnya, kalau bisa enggak subsidi, subsidi.
03:27Enggak subsidi kan?
03:29Cuman karena ekonomi ketumbuhnya enggak cukup bagus,
03:32masyarakat yang paling bawah belum bisa bertahan ketika harus menghadapi harga pasar.
03:38Dikeluarkan latihan subsidi supaya mereka bisa hidup terus dan sejahtera,
03:43agak sejahteralah ke depan.
03:44Tapi kunci utamanya adalah menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
03:52Jadi kita akan mencoba meningkatkan kejahteraan semuanya,
03:56sehingga mereka semua kuat.
03:58Pada satu titik, enggak harus subsidi lagi.
04:00Jadi langkah itu ke depan, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
04:03Makanya saya setuju banget dengan ambisi Pak Prabowo untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi 8 persen.
04:09Walaupun susah menciptakan 8, tapi selama kita bergerak ke arah sana dan bukan ke arah bawah seperti sebelumnya,
04:16harusnya cita-cita lama-lama akan tercapai juga.
04:19Jadi saya mohon Komisi 11 mendukung saya dalam hal itu,
04:23bersama saya menciptakan tadi pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.
04:33Saya Triska Klarissa, saksikan program-program Kompas TV
04:38melalui siaran digital, pay TV, dan media streaming lainnya.
04:43Kompas TV, independen, terpercaya.

Dianjurkan