Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
BALI, KOMPAS.TV - Manajemen Garuda Wisnu Kencana (GWK) Bali memblokir akses jalan warga yang tinggal di sekitar objek wisata patung tertinggi keempat di dunia.

Akibatnya, puluhan warga terdampak dan kesulitan untuk keluar masuk rumah.

Sejumlah warga Banjar Adat Giri Dharma, Desa Adat Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, bersama anggota DPRD Kabupaten Badung mengecek langsung pagar tembok yang dibangun oleh manajemen GWK Bali.

Tembok beton yang dipasang sejak akhir 2024 ini menutup akses keluar masuk warga.

Bahkan di sejumlah titik, tembok berdiri tepat di samping pagar dan gerbang rumah warga, sehingga mereka hanya bisa berjalan dengan posisi miring di antara tembok pembatas.

Sejumlah anggota DPRD Badung yang melakukan inspeksi pun mengaku kaget dengan kondisi ini.

Rencananya, DPRD Badung akan memanggil manajemen GWK bersama pengurus desa setempat untuk mencari solusi.

Menurut warga, jalan yang diblokir oleh manajemen GWK sebelumnya telah dihibahkan ke Pemkab Badung untuk dijadikan jalan umum.

Sementara itu, terkait kasus ini, pihak manajemen GWK memberikan keterangan tertulis yang menyebut sudah melakukan sosialisasi rencana pemagaran kepada masyarakat pada 30 April dan 10 Juli 2024.

Pemagaran kemudian dilaksanakan pada 10 hingga 20 September 2024.

Pihak GWK mengklaim pemagaran dilakukan di atas tanah milik PT Garuda Adhimatra Indonesia, yang merupakan bagian dari manajemen GWK.

Kini, warga menunggu penyelesaian kasus ini dan berharap pagar tembok tersebut dibuka kembali agar mereka bisa beraktivitas normal.

Baca Juga Kapolri Jawab soal Gas Air Mata hingga Ribuan Orang Ditangkap, Bagaimana SOP Penanganan Demo? di https://www.kompas.tv/talkshow/619871/kapolri-jawab-soal-gas-air-mata-hingga-ribuan-orang-ditangkap-bagaimana-sop-penanganan-demo

#tembokgwk #gwk #dprdbadung

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/619878/dprd-badung-tinjau-tembok-gwk-bali-blokir-akses-warga-pihak-manajemen-akan-dipanggil
Transkrip
00:00Pembatasan lainnya saudara, manajemen Garuda Wisnu Kencana atau GWK Bali
00:03memblokir akses jalan warga yang tinggal di sekitar objek wisata patung tertinggi keempat di dunia.
00:10Akibatnya puluhan warga terdampak dan kesulitan untuk keluar masuk rumah.
00:18Sejumlah warga banjar adat Giri Dharma, desa adat Ungasan,
00:23kecamatan Kuta Selatan bersama anggota DPRD Kabupaten Badung
00:26mengecek langsung pagar tembok yang dibangun oleh manajemen GWK Bali.
00:30Tembok beton yang telah dipasang pada akhir 2024 ini menutup akses keluar masuk warga.
00:36Bahkan di sejumlah titik, tembok berdiri tepat di samping pagar dan gerbang rumah warga,
00:42sehingga warga hanya bisa berjalan dengan posisi miring di antara tembok pembatas.
00:47Sejumlah anggota DPRD Badung yang melakukan inspeksi pun mengaku kaget dengan kondisi ini.
00:51Rencananya DPRD Badung akan memanggil manajemen GWK bersama pengurus desa setempat untuk mencari solusi.
00:58Gapura warga, tempat warga keluar masuk itu diblokir.
01:03Tidak manusiawilah temuan-temuan kita.
01:05Tapi apapun itu, kita selaku anggota Dewan yang kita juga paham, kita pahami bersama
01:11bahwa negara kita ini adalah negara hukum yang berdasarkan atas hukum.
01:15Tentu apapun kita akan mengacu kepada ketentuan peraturan perundangan dan hukum yang berlaku.
01:20Kita akan segera melakukan tindakan.
01:22Dalam tindakan, dalam hal ini, kita akan segera melayangkan surat panggilan kepada pihak manajemen GWK,
01:29begitu juga perjuru adat, begitu juga warga masyarakat.
01:34Menurut warga, jalan yang diblokir oleh manajemen GWK sebelumnya telah dihibahkan ke Pemkap Badung
01:39untuk dijadikan jalan umum.
01:43Jalan ini kan katanya pemerintah sudah dilepaskan ke Pemkap Badung.
01:49Oh, tapi kok tiba-tiba ada tembok, Miki, penembokan.
01:53Untuk jalan ini, masalahnya banyak nih.
01:56Untuk jalan ini begitu masalahnya, Pak.
01:58Jadi warga minta temboknya ini dibuka karena warga kita ini kan nggak bisa keluar dia.
02:02Artinya aksesnya terutup?
02:04Iya, akses keluarnya dia kan nggak bisa, Miki, karena ditemok.
02:07Padahal katanya ini, dulu jalan ini sudah dibebaskan ke Pemkap Badung.
02:12Sementara terkait kasus ini, pihak manajemen GWK memberikan keterangan tertulis
02:16yang menyebut sudah melakukan sosialisasi rencana pemagaran kepada masyarakat
02:21pada tanggal 30 April dan 10 Juli 2024 lalu.
02:25Kemudian pemagaran dilaksanakan pada 10 hingga 20 September 2024.
02:30Pihak GWK mengklaim pemagaran dilakukan di atas tanah milik PT Garuda Adimatra Indonesia
02:35yang merupakan bagian dari manajemen GWK.
02:39Kini warga menunggu penyelesaian kasus ini
02:42dan berharap agar tembok tersebut dibuka kembali
02:44agar warga bisa kembali beraktifitas normal.
02:48Nandang Astika, Kompas TV, Badung, Bali.

Dianjurkan