00:00Detik-detik pusat kota Surabaya mencekam, sangat terasa dikala bendera penjajah Belanda kembali dikibarkan di Hotel Yamato di Jalan Tunjungan Surabaya pada 19 September 1945.
00:16Belum genap sebulan, usai proklamasi kemerdekaan dikumandangkan Presiden Soekarno pada bulan Agustus 1945.
00:24Suasana ini digambarkan cukup jelas dalam pertunjukan drama kolosal yang digelar Pemkot Surabaya dan sejumlah seniman di sekitaran Hotel Majapahit yang dulunya merupakan Hotel Yamato.
00:38Wali kota Surabaya, Eri Cahyadi, berperan sebagai Residen Sudirman yang memimpin kota Surabaya kala itu dan menyampaikan amanat Presiden untuk serentak mengibarkan bendera merah putih.
00:50Namun sejumlah menir Belanda di Hotel Yamato justru mengibarkan bendera Belanda yang menjadi pemicu awal perlawanan arek Surabaya di Medan Perang.
01:00Kala itu seluruh pemuda di Surabaya berkumpul di Jalan Tunjungan untuk menurunkan bendera penjajah.
01:07Mereka berkotong royong memanjat bangunan dengan alat seadanya.
01:11Setelah berhasil, arek Surabaya ini merobek bagian bawah bendera agar menjadi merah putih.
01:16Namun perjuangan mereka mendapat perlawanan dari tentara Belanda dengan menembaki dari bawah hingga menyebabkan banyak korban.
01:25Untuk menjadikan Surabaya ini penuh dengan kejujuran, penuh dengan cinta dan kasih sayang.
01:33Seperti yang tadi kita sampaikan.
01:35Bahkan Presiden Sudirman menyampaikan juga bagaimana harus menjaga kota Surabaya ini.
01:42Karena itu saya berharap dengan acara hari ini akan semangat arek-arek Surabaya terus berkobar,
01:50terus saling bergerak bersama untuk menjadikan Surabaya ini kota yang aman, kota yang nyaman,
01:59kota yang bisa menjelaskan seluruh warganya.
02:01Dengan cara apa? Dengan cara berkotong royong.
02:04Eri berharap agar generasi muda di kota Surabaya tidak melupakan sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan.
02:12Ia juga berharap semangat pahlawan dan gotong royong terus berkobar di kota Surabaya.
02:18Drama kolosal ini menyedot antusias ribuan warga kota Surabaya yang menyaksikan di sepanjang jalan tunjungan.
02:25Noman Deni, Kompas TV Surabaya, Jawa Timur