00:00Sampurasun.
00:03Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
00:09Untuk persiapkan waktu, Pak Sekda yang mempersiapkan acara ini,
00:13tolong nanti saya dipersiapkan dua kontraktor, dua developer,
00:18dua toko bangunan, satu-satu-satu, sama UMKM ya,
00:22saya pengen dengar langsung pemahamannya ya, disiapkan aja.
00:26Kalau bisa untuk persiapkan waktu, tolong adik-adik dari Bang Jabar siapin mic-nya delapan,
00:32kemudian nanti ke depan, nanti Pak Yusuf juga saya minta ke depan.
00:35Tolong persiapkan waktu ke depan, supaya kita bermain dengan waktu yang cepat.
00:40Pak Kodari, sahabat saya, selamat Bapak sudah menjadi Kepala Staff Presiden.
00:49Saya tahu Pak Kodari punya kualitas, integritas yang akan sangat membantu
00:56kinerja Presiden kita, Presiden Prabowo,
01:00untuk bisa makin melakukan komunikasi yang baik,
01:09apa maunya Presiden, apa maunya pemerintah,
01:13sekaligus juga apa maunya rakyat.
01:15Jadi itu akan ketemu sehingga ada keputusan kebijakan yang baik,
01:23ada dialog yang baik, sehingga negara mengambil keputusan-keputusan yang tepat,
01:28karena clear rakyat maunya apa, kesulitannya apa,
01:32perlu dibantu di mana, kapan, bagaimana, berapa,
01:36kemudian bagaimana juga Presiden arahnya seperti apa.
01:40Saya yakin Mas Kodari bisa memberikan nilai tambah untuk itu.
01:43Tepuk tangan buat Pak Kodari.
01:47Yang saya hormati Ibu Kepala BPS,
01:50Ibu menyampaikan apa adanya,
01:54terima kasih ini adalah vitamin buat kementerian kami, perumahan,
01:59karena kami memang betul, kata Pak Kodari,
02:02kalau dari anggaran yang disiapkan APBN buat 2024,
02:05waktu saya pertama jadi Menteri, bulan Oktober tanggal 21,
02:08Pak Gubernur itu disiapkan Rp220.000 untuk rumah subsidi.
02:15Baru pas saya jadi Menteri.
02:20Kemudian waktu itu kalau tidak salah,
02:22buat renovasi BSPS mungkin sekitar Rp40.000an.
02:32Kemudian rumah susun dan sebagainya,
02:34saya rasa tidak sampai Rp280.000 kalau total Pak Kodari.
02:37sementara kita punya target membangun dan merenovasi Rp3.000.000.
02:41Tapi itu fakta.
02:44Dan saya bersyukur punya tim yang solid, yang kerja keras.
02:49Ini saya kenalkan Pak Heru mana?
02:50Komisioner Tapera.
02:51Dengan kerja keras, ini ada Ibu Dirjen, mana berdiri?
02:57Kemudian ada Pak Budi.
03:00Coba yang PKP berdiri semuanya, biar semangat.
03:03Termasuk PKP Jawa Barat.
03:08Kerobosan itu Pak, dimulai dengan pemikiran Pak Deddy, Pak Gubernur.
03:12Bagaimana pemikiran, tadi Bapak Kodari mengatakan GWMBI,
03:17Pak James mengerti banget karena punya bank,
03:19itu biasa 5% jadi 4%.
03:22Kemudian burden sharing,
03:24sehingga akhirnya kita mendapatkan Rp130.000.000 berkat dukungan Bapak Presiden,
03:30di DPR pada sekolah yang banyak bantu saya,
03:31Gubernur BI, sehingga akhirnya ada satu terobosan.
03:35Terobosan itu harus dilakukan dengan niat dan pemikiran.
03:37Tadi saya katakan kepada Pak Deddy, betul, mungkin sekarang ada kendala-kendala di daerah.
03:44Tapi saya lahir, saya yakin, akan lahir Bupati-Bupati Wali Kota-Wali Kota Petarung Jawa Barat
03:50yang tidak kalah dari tekanan-tekanan itu.
03:54Karena orang hebat itu lahir dari tekanan,
03:57dari peneritaan, bahkan dari kemiskinan, bahkan dari ketidakadilan.
04:01Gak ada orang hebat lahir dari kemanjaan.
04:03Yang saya tahu, orang-orang hebat itu lahir dari proses-proses yang berat.
04:10Dan dia bisa bertahan, dia berdoa, dia yakin, dia tidak sendirian,
04:15dan dia yakin tidak ada yang mustahil bersama Tuhan.
04:18Dan akhirnya masalah itu yang kalah, bukan dia yang kalah dari masalah.
04:24Saya doakan lahir Bupati Wali Kota Petarung.
04:26Di sini banyak adik-adik saya, kawan-kawan saya,
04:29dari Bupati Purwakarta, Intramayu, Kota Bandung, Subang, Majelengka, Sumedang, Cirebon, Bogor.
04:40Saya yakin, kita sudah memilih mengabdi kepada negara ini,
04:46artinya kita sudah tahu bahwa di depan kita banyak masalah.
04:50Ngapain kita menjadi mengabdi kepada negara,
04:54kalau semuanya sudah baik-baik saja.
04:56justru kita tahu, masih banyak yang tidak baik-baik saja kita hadir untuk menyelesaikan itu.
05:03Saya harus katakan ini di depan, karena kami mengalami sendiri.
05:07Betul kata Pak Kodari tadi, kami bukan kayak I.O.
05:11I.O. yang duitnya sudah ada.
05:13Atau kayak kontraktor yang duitnya sudah ada semuanya, Pak Jams.
05:16Kami harus berpikir bagaimana mengadakan duitnya.
05:19Makanya salah satunya adalah bagaimana kita membuat GWMBI,
05:24bagaimana burden sharing.
05:27Itu harus saya katakan apa adanya.
05:29Dan tidak mungkin saya bisa begini tanpa saya punya eselon 1, 2, 3,
05:34yang hebat-hebat, yang cepat-cepat di perumahan.
05:38Artinya birokrasi juga bisa kok, pintar, kerja keras, bersih gitu.
05:43Bahkan saya suka keteter Pak Deddy,
05:46karena eselon 1 saya dan 2 saya lebih kerja keras, lebih pintar dari saya.
05:50Semoga Kang Deddy juga bisa di Jawa Barat,
05:53eselon 1-nya, 2-nya lebih cepat, lebih pintar dari Kang Deddy,
05:58saya yakin Jawa Barat akan maju.
05:59Kalau Kang Deddy bisa menemukan eselon 1, 2, 3,
06:03yang bisa lebih cepat, lebih bersih, lebih kerja keras dari pemimpinnya.
06:08Itu karena kita mesti punya mesin yang luar biasa.
06:13Bapak TNI dari kepolisian, kejaksaan,
06:16Ketua Merai, sahabat saya,
06:18juga Ketua Umum dari Pak Syawali,
06:20dan teman-teman juga di sini ada dari Rektor ITB yang saya hormati.
06:24Pak Rektor, saya ingin kurup rumah ini segera di ITB,
06:30karena saya tahu ekosistem ITB itu luar biasa.
06:33Pasti akan banyak ratusan kontraktor.
06:35Saya hari Sabku di Unpar,
06:37di Unpar Ibu Dirjen sudah berapa ternyata kontraktor developer UKM yang hadir?
06:42Itu di Unpar saja sudah begitu.
06:45Makanya mekanisme kita, Kang Deddy,
06:47saya banyak belajar dari Kang Deddy soal sosialisasi.
06:50Pertama, melalui pemerintah daerah.
06:52Ini yang kedua.
06:52Yang pertama, DKI minggu lalu bersama Gubernur Jakarta.
06:56Ini yang kedua.
06:57Di Jakarta, 500 orang.
06:59Di Jawa Barat, 3.000 orang hari ini kontraktor developer hadir semuanya.
07:05Kemudian melalui bank.
07:07Bank pertama adalah banknya Pak James,
07:09bank Nobu, tepuk tangan buat beliau.
07:11Terima kasih, Pak.
07:13Bahkan lebih duluan daripada bank-bank BUMN.
07:18Saya harus katakan apa adanya.
07:19Kemudian melalui HIPNI, KADIN, asosiasi.
07:23Saya baru dari Sulawesi Selatan, ada 4 asosiasi yang kita sosiasikan.
07:28Kemarin saya bersama Mas Joko di RE.
07:31Jadi bagaimana sosiasikan ini, hal baik ini bisa terjadi dengan masif.
07:35Pak Segda sudah siap orang-orang yang mau saya tes?
07:40Nah, kita semakan kalau soal siapnya, orangnya ada di sini, banknya ada di sini, itu namanya siap.
07:47Kenapa? Ini adalah sosialisasi.
07:50Jangan sampai keluar dari sini, nggak jelas, nggak ngerti.
07:52Nggak ada gunanya acara ini, ya, datang jauh-jauh, tetapi tidak mengerti apa tujuan dari acara ini.
08:01Ini jelas, sosialisasi.
08:03Kita harus menjadi bagian negara yang setiap sen uang negara itu digunakan harus bermanfaat sesuai dengan tujuan.
08:11Apa yang menjadi tujuan itu dilakukan?
08:14Pak Gubernur, Pak Wagup, saya senang sekali lihat Gubernur dan Wagup hari ini duduk berdampingan, ya.
08:20Itu luar biasa.
08:23Saya yakin ini kompak betulan bukan pura-pura kompak, ya, begitu.
08:28Bagus sekali.
08:29Kapan lagi bisa nyela KDF, ya.
08:32Sekarang saya bisa nyela, ya.
08:34Setuju nggak, teman-teman?
08:37Apalagi dikawar sama ketua DPRD yang patent, ya.
08:40Begitu.
08:41Harus bersatu, ya.
08:43Semuanya bisa bersatu.
08:45Itulah.
08:46Mana?
08:46Micnya, orangnya, kita mau tes, ya.
08:49Pak Kodari nanti lihat bagaimana, buat apa acara kayak gini kalau tujuannya tidak sampai gitu, ya.
08:56Sayang sekali.