JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejauh ini, tercatat sebanyak 10 orang tewas dalam gelombang aksi demonstrasi.
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana memastikan Polri benar-benar memproses dan mengadili para pelaku, baik yang berada di lapangan maupun pengambil kebijakan di level komando.
Simak pembahasannya bersama Ketua PBHI, Julius Ibrani dan Penasihat Kapolri, Aryanto Sutadi.
#prabowo #demo #warga #dpr
Baca Juga Kepergok Curi 1 Karung Asam Jawa, 2 Pria Diamuk Warga | BERITA UTAMA di https://www.kompas.tv/regional/615240/kepergok-curi-1-karung-asam-jawa-2-pria-diamuk-warga-berita-utama
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/615242/full-pbhi-penasihat-kapolri-ulas-penyebab-10-orang-tewas-saat-demo-prabowo-harus-tegas-kpg
Pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana memastikan Polri benar-benar memproses dan mengadili para pelaku, baik yang berada di lapangan maupun pengambil kebijakan di level komando.
Simak pembahasannya bersama Ketua PBHI, Julius Ibrani dan Penasihat Kapolri, Aryanto Sutadi.
#prabowo #demo #warga #dpr
Baca Juga Kepergok Curi 1 Karung Asam Jawa, 2 Pria Diamuk Warga | BERITA UTAMA di https://www.kompas.tv/regional/615240/kepergok-curi-1-karung-asam-jawa-2-pria-diamuk-warga-berita-utama
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/615242/full-pbhi-penasihat-kapolri-ulas-penyebab-10-orang-tewas-saat-demo-prabowo-harus-tegas-kpg
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Terima kasih Anda masih menyaksikan Kompas Petang Saudara, korban jiwa saat demonstrasi di berbagai kota di Indonesia bertambah.
00:06Komnas HAM mencatat total ada 10 orang meninggal dalam rentetan demo sejak 25 Agustus lalu.
00:14Ketua Komnas HAM Anies Hidayah prihatin atas dampak demonstrasi yang meluas ke berbagai daerah di Indonesia.
00:22Kericuan pecah di beberapa wilayah tercatat setidaknya ada 10 korban tewas dalam demo di berbagai kota.
00:28Selain itu Saudara, Komnas HAM berjanji akan mengusut dan menyelidiki dugaan kekerasan yang dilakukan aparat terhadap demonstran.
00:41Rangkaian demonstrasi di berbagai daerah pada tanggal 25 hingga 31 Agustus telah memakan korban baik dari warga biasa, mahasiswa maupun aparat pemerintah.
00:5310 korban tewas dan ratusan luka-luka sejumlah peristiwa ini memunculkan dugaan tindak kekerasan aparat yang harus diusut tuntas.
01:03Rusdam Diansyah, seorang pengemudi ojek online diduga menjadi korban pengeroyokan masa saat berlangsungnya aksi demonstrasi menolak tunjangan DPR di Jalan Kurib Sungi Harjo Makassar 30 Agustus lalu.
01:32Saat berada di lokasi, Rusdam diteriaki intel hingga diamuk masa.
01:38Korban diteriaki, diteriaki bilang ini intel, ini intel. Jadi langsung dikerumuni sama masa, dikeroyok.
01:50Di Sleman, Yogyakarta, seorang mahasiswa Universitas Amikom, Reza Sandy Pratama, meninggal dunia usai mengikuti unjuk rasa di Mapolda, D.I.E. pada minggu pagi.
02:05Ayah korban menyebut anaknya sempat dilarikan polisi ke rumah sakit Sarjito, namun nyawanya tak tertolong akibat menderita sejumlah luka di tubuhnya.
02:13Di sini tuh aku tadi kan ikut mandi, di sini tuh kayak patah, di mana ke sini.
02:20Terus di sini tuh ada bijakan bekas-kaki, kan kebedial gitu, apa sepatu-sepatu.
02:25Terus ini udah sehatan-sehatan.
02:28Terus sama kepala sini agak buah jalan, nggak salah.
02:31Terus ini tuh kayak putih-putih kena gas yang mata itu, di sini tuh.
02:36Sama kaki, sama tangan, aku udah lihat aja.
02:38Pala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigjen Druno Yudo mengklaim,
02:45Polda, D.I.E. sudah menemui pihak keluarga, memeriksa sejumlah saksi,
02:49dan berkonsolidasi dengan pihak-pihak yang berada di lokasi saat almarhum Reza ditemukan.
02:56Pak Kapolda, D.I.E. sudah melakukan kegiatan tindakan penyelidikan,
03:04dan juga mendatangi orang tua korban, memberikan perkembangan apa yang langkah-langkah akan dilakukan.
03:14Tentu itu nanti akan disampaikan lebih lanjut.
03:16Namun demikian, proses itu sudah dilakukan penyelidikan oleh Polda.
03:21Termasuk beberapa hal lainnya, kita tentu melakukan konsolidasi,
03:26dan kemudian melihat dari apa kejadian-kejadian ini,
03:30dan kita tunggu perkembangannya secara utuh.
03:34Terbaru, Senin 1 September kemarin,
03:38seorang pelajar berusia 16 tahun asal Kabupaten Tangerang,
03:41Andika Lutfi Falah, meninggal dunia usai koma selama 3 hari dalam perawatan di rumah sakit.
03:48Diduga, Andika meninggal usai mendapat kekerasan di bagian kepala
03:51saat mengikuti aksi demo di Jakarta pada 28 Agustus lalu.
03:56Keluarga tidak tahu, tetapi memang sudah warning karena khawatir ada kegiatan ini.
04:06Jadi memang keluarga sama sekali tidak mengetahui kalau berangkat ikut.
04:13Terkait benturan itu, saya tidak tahu persis apakah memang dia posisinya jatuh,
04:20dan bagaimana hasil medisnya juga disampaikan memang ada benturan,
04:27tapi pihak keluarga pun tidak tahu terkait itu.
04:31Jatuhnya korban jiwa dalam gelombang demonstrasi,
04:36kini harus menjadi fokus polisi untuk membawa para pelaku diadili secara transparan dan akuntabel.
04:42Hal ini demi mengembalikan kepercayaan publik kepada institusi Polri.
04:47Tim Liputan Kompas TV
04:49Lalu bagaimana memastikan Polri memproses dan mengadili pelaku,
04:58baik yang di lapangan maupun para pengambil kebijakan di level komando?
05:02Kita bahas bersama dengan Ketua PBHI, Julius Ibrani, dan juga penasihat Kak Polri,
05:06Pak Arianto Sutadi yang telah bergabung bersama kami di Kompas Petang.
05:09Selamat sore semuanya.
05:11Selamat sore.
05:12Selamat sore.
05:13Saya ke Bang Julius dulu, 10 orang nih Bang ya, sekali lagi saya tekan Kak Nina,
05:1810 orang tewas dalam rentetan demo yang terjadi.
05:21Apa yang menjadi catatan Anda, terutama tindakan aparat sejauh ini?
05:26Ya, ini hal yang paling fundamental sekali.
05:29Ketika fungsi kepolisian yang namanya melakukan fungsi keamanan dalam negeri,
05:37itu tidak didasari pada pendekatan hak asasi manusia.
05:40Jadi dia harus membedakan dahulu apakah kerumunan ini, apakah kelompok ini
05:45melakukan demonstrasi dalam konteks hak asasi manusia yang namanya
05:49The Rights to Peaceful Assembly.
05:51Nah, ketika teman-teman mahasiswa ini, teman-teman penggiat kemanusiaan
05:56memang melakukan demonstrasi dengan damai,
05:59tidak ada pengerusakan, tidak menggunakan alat-alat yang dilarang, dan segala macam,
06:03maka seketika pendekatan dari kepolisian itu harus menjaga mereka.
06:07Indikator sederhananya adalah memunggungi teman-teman yang sedang beraksi,
06:12bukan menghadapkan badannya.
06:13Tidak menggunakan peralatan-peralatan seperti rantis, anti-huru hara, dan yang lain segala macamnya.
06:18Jadi, itu yang di lapangan kita lihat.
06:20Tapi, dari tanggal 25, kemudian 26, dan 28 kemarin,
06:25memang kami melihat ada dinamika di lapangan.
06:27Ada beberapa kelompok di lapangan.
06:29Ada memang kelompok intel dari beberapa instansi,
06:31dan kemudian ada kelompok yang memang kami lihat itu juga membawa alat-alat seperti batu, botol, dan segala macam.
06:37Tetapi, kelompok-kelompok mahasiswa dan masyarakat yang kemudian meninggal dunia ini,
06:42ini berada pada kelompok yang fiskul assembly.
06:43Yang penanganannya tidak boleh dipersamakan dengan mereka-mereka yang merusak dan merusuh.
06:49Jadi, menurut Anda, penanganan polisi terhadap demo ini berlebihan?
06:54Ini yang ingin saya tanyakan juga ke Pak Arianto.
06:57Secara fundamental sudah salah ya, Sir.
06:59Jadi, ibaratnya ketika dia demonya adalah berbasis konsep hak asasi,
07:04dia dijagain.
07:05Ketika dia demonya rusuh, dia ditertibkan.
07:08Nah, ini demo damai, hak asasi,
07:11tetapi kemudian dia direpresi.
07:13Ini konsep yang salah.
07:14Itu yang pertama, ya Sir.
07:15Yang kedua adalah, kami juga melihat bahwa
07:17di sini ada kelemahan intelijen kita,
07:20intelijen kepolisian,
07:22untuk memilah-milah kelompok mana yang memang perusuh,
07:25yang membakar, merusak, dan segala macam,
07:27yang merupakan intelijen dari negara juga,
07:29dan kelompok mana yang merupakan mahasiswa,
07:31yang memilah hak asasi manusia.
07:33Nah, dua titik kunci itu yang kemudian menyebabkan
07:35banyaknya teman-teman yang dipersamakan dengan para perusuh.
07:38Ada yang digriminalisasi,
07:39Del Pedro baru saja diumumkan,
07:41kemudian juga ada yang terkena tindakan represi,
07:44hingga luka-luka, dan bahkan meninggal dunia.
07:45Menarik tadi yang disampaikan oleh Bang Julus ya,
07:47ada kelemahan intelijen,
07:48sehingga tidak bisa memilah-milah
07:50mana yang benar-benar murni pendemo,
07:53mana yang benar-benar ada oknum ataupun yang menghasut.
07:56Ini yang ingin saya tanyakan kepada Yanto,
07:58betul demikian,
07:59tapi jangan dibahas dulu ya,
08:00kita akan lanjutkan diskusi kita usai jeda berikut ini.
08:12Sebelum itu, kita akan kamparkan dulu informasi terkini,
08:15ini adalah situasi terkini,
08:16dari Polri yang melakukan patroli,
08:20demi menjaga ketertiban wilayah saudara.
08:23Kalau kita lihat memang patroli yang digelar ini,
08:26tidak hanya hari ini,
08:27tapi beberapa hari yang lalu juga sudah dilakukan patroli,
08:30di mana Polri menggelar patroli di Jakarta,
08:33dalam penguatan operasi keamanan dan ketertiban masyarakat.
08:36Pasca aksi perusahaan yang dilakukan oleh demonstran,
08:41ataupun maksud kami perusahaan yang terjadi di beberapa wilayah di tanah air saudara.
08:47Operasi ini saudara,
08:49dilakukan untuk menjamin rasa aman bagi masyarakat.
08:53Karena kalau kita lihat,
08:54Polri memang berkomitmen untuk menjaga situasi kondusif,
08:57dan memahami keresahan dan kekhawatiran masyarakat.
09:01Diharapkan saudara dengan bertindak profesional dan sesuai prosedur hukum yang berlaku,
09:08serta tetap menjunjung tinggi hak asasi manusia.
09:11Patroli yang dilakukan ini saudara,
09:13merupakan bentuk perlindungan untuk kedaulatan dan ketentraman masyarakat.
09:18Kami masih berbincang bersama dengan sejumlah narasumber yang telah bergabung,
09:27saya ke Pak Arianto.
09:29Pak Arianto, tadi kalau kata Bang Julius itu sebenarnya salah satu pemicunya adalah
09:33tidak bisa menganalisa ini,
09:35mana yang merupakan provokator,
09:37mana yang benar-benar murni,
09:39pendemo yang menyampaikan aspirasi secara baik.
09:41Betul demikian?
09:42Ya, saya tidak membantah itu ya.
09:45Karena itu sudut pandangnya kan dari Pak Julius yang melihat secara teoretis.
09:48Saya hanya ingin menerangkan secara pengalaman saya
09:52dalam penanganan demo di lapangan.
09:55Secara teori ya,
09:56sejak tahun 98 dengan adanya itu penyampaian pendapat di muka umum itu,
10:01polisi itu sekarang dalam mengamankan demo itu,
10:04di lapangan selalu berhadapan dengan empat kelompok paling tidak.
10:07Kelompok pertama adalah pendemo yang murni,
10:10itu di mana polisi menghadapi kelompok itu harus melakukan perlindungan
10:14dan pengamanan sampai terakhir dia.
10:16Makanya ketika mereka akan mengadakan unjuk rasa pun,
10:20mereka hanya bunyinya cuma memberitahu,
10:23bukan minta izin.
10:24Memberitahu itu maksudnya supaya polisi bisa menyiapkan pasukan
10:27berapa yang untuk mengamankan mereka.
10:30Tetapi kenyataannya di lapangan itu,
10:32setiap ada unjuk rasa,
10:34pasti ada kelompok yang lain juga.
10:35Yang kedua adalah kelompok pengembira yang melihat,
10:38ikut-ikut dan sebagainya.
10:40Tapi itu yang baik.
10:40Di situ juga polisi kewajibannya juga harus melindungi.
10:45Kemudian yang ketiga ini yang paling berbahaya
10:47dan itu paling sering terjadi.
10:49Setiap unjuk rasa yang masif,
10:51itu pasti dimasuki oleh para perusuh,
10:53kelompok perusuh.
10:55Kelompok perusuh itu memancing aparat untuk marah,
10:59kemudian melanggar,
11:00sehingga nanti akhirnya terjadi kekacauan
11:02dan di situlah akhirnya mengakibatkan tindakan anarkis.
11:06Nah, di situlah polisi harus berkinta.
11:09Tapi kalau kita lihat pada hantu ini seperti...
11:11Belum selesai.
11:12Oke, baik. Silahkan dilanjutkan.
11:14Maaf.
11:14Yang keempat adalah ada penggerak.
11:17Penggerak itu adalah yang mendesain
11:19supaya itu demo itu berbuat terju.
11:21Dan yang kita hadapi sekarang ini, Pak,
11:23ini demo yang paling berat dihadapai polisi.
11:25Karena, Pak, isunya banyak sekali, Pak.
11:28Kalau dulu 98 itu kan,
11:30isunya cuma tunggal.
11:31Gampang dilihat itu.
11:32Kira-kira kelompoknya mana, ininya mana, itu.
11:35Penangkisannya tak mudah.
11:36Ini ada delapan isu, ya.
11:38Kekecewaan pada anggota DPR, lah.
11:40Orang rakyat yang sudah menerita
11:42kebencian dengan politik-politik tertentu,
11:45a priori kepada polisi.
11:48Itu akibatnya, ya.
11:49Kemarin itu,
11:50perencanaan daripada demo itu sangat besar sekali.
11:52Makanya itu polisi kemarin sudah merancang yang kuat sekali.
11:56Dan kemudian saya terangkan, ya.
11:58Kenapa kalau kemudian terjadi anarkis itu, ya.
12:00Yang namanya tindakan anarkis yang menimbulkan korban itu, Pak,
12:03itu biasanya dilakukannya setelah demo yang murni itu berjalan dengan baik.
12:07Dan kemudian,
12:08perusahaan itu dari memancing,
12:11makanya sering terjadian kan malam itu.
12:13Kejadiannya malam ketika harus bubar,
12:15kemudian polisi mengusir,
12:16disitulah para perusahaan memancing untuk berbuat.
12:19Disitulah banyak sekali terjadi kekerasan.
12:21Maka tak heran kalau seandainya Presiden Prabowo Subianto
12:24juga akhirnya menyatakan bahwa sebenarnya ada tindakan makar
12:28begitu yang dilakukan oleh mereka-mereka yang ingin merusak demonstrasi
12:32atau penyampaian inspirasi itu, ya.
12:34Nah, saya ke Bang Julius.
12:35Yang kita hadapi itu bukan hanya demo, Pak.
12:37Kemarin yang kita hadapi itu adalah tuguhan anarkis memang tidak didesain.
12:40Itu yang kita hadapi, ya.
12:42Betul, ini yang kita hadapi.
12:44Pertanyaannya adalah ke Bang Julius,
12:45jika ini, seperti yang tadi disampaikan oleh Pak Arianto,
12:48sebenarnya sebelum-sebelumnya juga selalu seperti itu.
12:50Setelah demo, ada penyusup yang masuk, ada yang menunggangi.
12:54Kenapa hal-hal yang sering salah terjadi ini tidak bisa diantisipasi?
12:59Nah, itu yang selalu kami bilang.
13:01Kemarin beberapa hari, bahkan tanggal 25, 26, 27, 28, saya di lapangan.
13:07Itu kita yang memang biasa di lapangan dengan kasat mata itu sudah bisa membedakan, General.
13:13Kita sudah bisa membedakan mana yang...
13:14Ya, memang kalau yang demo murid, bisa.
13:15Betul, kita sudah bisa membedakan.
13:18Kemudian siapa yang menyusup untuk datang merusuh, siapa yang...
13:21Bahkan dari bau badannya pun kita bisa memisahkan di antara mereka.
13:24Cuma memang yang kami sesalkan, yang bikin kami kecewa adalah
13:28ketika penanganan dari anggota kepolisian itu mempersamakan keseluruhan kelompok itu
13:34tanpa melakukan penyisiran terlebih dahulu.
13:35Nah, itu, itulah keterbatasan yang di lapangan, Pak.
13:39Tidak mudah kita bisa mempertamakan.
13:40Nah, betul. Pasti itu. Satu itu.
13:41Dan kami pun di lapangan berkoordinasi, General.
13:44Itu satu. Yang kedua adalah, padahal dalam beberapa konteks itu kami juga memberikan arahan.
13:50Kami lihat itu ada beberapa badan-badan kekar, kemudian berambut cepak segala macam,
13:55memprovokasi polisi dan segala macam.
13:58Lalu kami sampaikan bahwa itu adalah perusahaan-perusahaan yang bukan dari kita.
14:01Nah, tapi tetap saja responnya sama terhadap semua perusahaan ini yang saya katakan.
14:05Satu, membaca eskalasi itu penting untuk membaca secara terukur
14:10dan terlebih lagi melakukan mapping terhadap kelompok-kelompok yang ada
14:14di dalam kerumunan masa unjuk rasa itu.
14:17Berarti Mas Julius melihat ini pola-pola yang dilakukan ini pola-pola baru
14:21atau sebenarnya pola-pola yang lama yang terulang lagi?
14:24Ini pola-pola yang lama ya, Sir.
14:26Ini pola-pola yang sama, pola-pola yang lama dari mulai demo tahun 2002, 2006,
14:312008 kenaikan BBM, dan seterusnya ini pola-pola yang sama gitu.
14:35Nah, itu yang pertama.
14:36Yang kedua adalah, kami juga tidak melihat ada kepemimpinan di dalam
14:40mendinamisasi tim pengamanan di tubuh anggota kepolisian.
14:45Yang kami lihat itu betul-betul terpojok kemudian,
14:48kemudian dia melakukan hal yang defensif dan bahkan represif.
14:53Nah, terhadap semua orang tanpa batas, tanpa ada pembedaan.
14:56Tahan sampai di situ dulu ya, saya ingin minta tangkapan dari Pak Adianto.
15:01Ya, itulah seperti itu tadi Pak.
15:03Sekarang yang memenenggalkan,
15:06bayangkan Pak, dalam perencanaan demo itu,
15:08ajakan yang diajukan seperti oleh penggerak itu ya,
15:11mari kita turun ke lapangan, kita bakar DPR,
15:15intelijen itu kita bunuh, gitu.
15:16Kan ada kayak gini bunyinya.
15:19Makanya anggota polisi sekarang
15:20gak gampang atau suruh masuk menjadi intelijen di antara mereka.
15:24Nah, contohnya ada itu tukang bakso tadi itu yang terjadi di Jogja tuh.
15:28Dia kan dibunuh gara-gara dia dituduh sebagai intelijen.
15:31Itulah yang mengambat sehingga kita tuh kesulitan, Pak,
15:33untuk memilah-milahkan di lapangan itu.
15:35Tapi intinya gini lah,
15:36kalau saya hanya ingin menyampaikan ya,
15:38gara-gara daripada kebrutalan, anarkis itu dibiarkan, Pak.
15:42Akhirnya mereka merajalela.
15:44Dan merasa rakyat itu tidak takut,
15:46dan itu sudah menjadi kebiasaan.
15:48Makanya saya kemarin terima kasih Pak Prabowo
15:50yang mengatakan bahwa beliau perintahnya ada dua itu.
15:53Para pendemo, silakan menyampaikan pendapat dengan jame,
15:57tertib, damai.
15:58Dan kemudian kepada anarkis,
16:00jangan dikasih kesempatan, tindak tegas, gitu.
16:02Tapi kan kemudian dibelesetkan,
16:03kadang-kadang kita memberangus kebebasan.
16:05Itu yang harus diluruskan di lapangan.
16:08Jadi kan arsisme ini,
16:09karena sudah terlalu terbiasa, terbiarkan,
16:12seperti kemarin hari pertama, hari kedua itu,
16:14kan polisi kan terlalu pasif, betul.
16:15Akhirnya apa?
16:16Kita diserang habis-habisan.
16:18Karena kalau waktu itu kita responsif,
16:20kita mesti timbul martir itu.
16:21Lebih parah lagi.
16:22Itu kejadian kemarin.
16:23Akibat daripada ada musibah,
16:25adanya ojol yang meninggal itu.
16:27Kemarin hari pertama kita pasif,
16:29tapi kemudian setelah Pak Prabowo
16:31merintahkan itu harus tegas,
16:33kemudian kan ada Pak Torori Gabungan.
16:35Alhamdulillah itu kemarin itu,
16:36apa yang didesain oleh si Provokator
16:38untuk menghancurkan negara ini.
16:40Kemarin itu targetnya pasti gitu, Pak.
16:41Untung mereka tidak berhasil.
16:43Ini penilaian saya pribadi.
16:44Baik, saya ke Bang Julius.
16:45Betul begitu yang Anda lihat di lapangan,
16:48bahwa tindakan tegas,
16:50tindakan yang disampaikan oleh instruksi yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto
16:54untuk parut polisi bertindak tegas ini sudah dieksekusi dengan baik,
16:58tegas terukur.
16:59Iya, ini yang tidak kami lihat di lapangan ya, Sir.
17:03Ketika dikatakan tegas, ketika dikatakan terukur,
17:06maka siapa pihak yang akan dipertegas melalui tindakannya itu?
17:10Ketika dikatakan oleh terukur,
17:12sejauh mana tindakan itu,
17:13kepada siapa itu diberlakukan,
17:15yang pertama tadi harus dijawab,
17:17bahwa tanggal 25,
17:18tadi saya perhatikan betul Mas Ade Ari ketika membicarakan bahwa
17:22telah diperhatikan sejak tanggal 25,
17:25sudah dimonitor dan segala macamnya.
17:27Artinya, sebetulnya bacaan ini sudah ada.
17:29Ketika bacaan ini sudah ada,
17:31artinya seharusnya sudah bisa dipilah-pilah mana kelompok perusuh,
17:34mana yang memang masyarakat muni yang tadi Jenderal Arianto jelaskan.
17:38Dan kemudian bisa diimbau untuk memelindungi diri,
17:41kemudian memisahkan diri dari kelompok perusuh,
17:43bahkan menjaga diri.
17:45Dan itu kan tujuannya sama
17:46dengan apa yang diperjuangkan oleh aparat keamanan juga
17:49agar terjadi unjuk rasa yang damai,
17:52menyampaikan pesan gitu ya,
17:53menyampaikan pesan kepada negara.
17:55Nah, ini yang tidak terjadi.
17:57Yang dihadapi oleh teman-teman adalah
17:59kita diperlakukan sama seperti para perusuh.
18:03Jadi, tindakan tegas itu
18:04lebih kepada timbangan yang represif
18:06dan tidak terukur.
18:07Bahkan melampaui ukuran yang seharusnya.
18:10Jadi, menurut Anda,
18:11apa yang disampaikan Prabowo,
18:13Presiden Prabowo,
18:14terkait dengan adanya makar
18:16dalam aksi demonstrasi ini
18:18beralasan?
18:19Atau seperti apa?
18:20Itu tentu harus dipertegas.
18:25Kalau kalimatnya menggantung seperti itu,
18:26Yassir,
18:27maka tentu ada kelompok-kelompok pro-demokrasi,
18:29mahasiswa,
18:30masyarakat yang menuntut
18:31haknya untuk lebih baik lagi,
18:33itu merasa dipersalahkan,
18:34merasa dianggap bahwa mereka bagian dari makar.
18:36Padahal tidak demikian.
18:37Makanya saya katakan,
18:39mapping,
18:39mana yang perlu semangat,
18:40mana yang bukan,
18:41itu penting.
18:41Kalau mengatakan bahwa ini ada demonstrasi
18:44yang disusupi,
18:45maka siapa yang menyusupi itu
18:46tidak pernah dijawab.
18:47Bahwa ada yang ditangkap kemudian
18:48dia bagian dari intelijen dan segala macemnya,
18:50itu harus dibuka.
18:51Itu harus dijelaskan kepada publik
18:53supaya masa-masa
18:55yang betul-betul beruntuk rasa
18:56tanpa vandalisme,
18:58tanpa anarkisme,
18:59ini bisa dengan tenang
19:00memberikan aspirasinya kepada negara.
19:02Baik, Pak Rianto ada sepakat
19:04yang disampaikan oleh Bang Julius.
19:05Semua orang sama,
19:05semua yang dijalankan sama.
19:06Dia ada sepakat,
19:07karena memang kesehatiannya
19:08sebagian ada di situ.
19:09Tapi tidak semuanya.
19:10Perlu kita lihat, Pak,
19:11sekarang berapa anggota BRIMOB
19:13yang jadi korban, Pak.
19:1548 kemarin yang dititik,
19:17di rumah sakit itu.
19:19Kan tidak hanya
19:20rakyat yang jadi korban,
19:23akhirnya kan semua.
19:24Saya akui,
19:25saya tidak menolak
19:26apa yang ditudukan oleh Pak Julius tadi itu.
19:29Tapi itulah kesulitan kita
19:30di lapangan ya.
19:31Kita sangat sulit, Pak.
19:33Kita sudah menekankan,
19:34tapi yang kita hadapi itu
19:36kemarin itu masif, Pak.
19:37Kalau saya sekarang benci betul
19:39sama itu tadi,
19:40Pak, penggerak yang Bapak tanyakan tadi ya.
19:42Kita nggak bisa nyari, Pak.
19:44Tetapi ya, kita bisa buktikan kemarin
19:46yang di Solo.
19:48Hampir semua itu
19:48anak-anak kecil dari luar kota semua
19:50di drop ke situ.
19:51Siapa yang nyuruh?
19:52Kan nggak ngomong dia.
19:53Yang di Sukabumi.
19:54Hampir semua itu terjadi,
19:55bahkan yang di luar
19:56Pulau Jawa pun
19:57kayak bisa marinda.
19:59Kan kayak gitu.
20:00Jadi ini jelas
20:00ada penggerak, Pak.
20:02Cuman untuk yang
20:02menggerakkan itu siapa,
20:04itulah kita sulit
20:04untuk menangkap.
20:06Tetapi penggerak itu
20:07kita yakin ada, Pak.
20:08Jadi kita mari kita hadapi
20:09bersama-sama gitu.
20:10Dengan sekarang ini,
20:11kita diadu domba,
20:12mereka senang-senang,
20:14kita beropuk sendiri gitu,
20:15saling menyalahkan.
20:16Itu yang terjadi, Pak, itu.
20:17Yes, itu yang tadi ingin saya
20:19general itu.
20:20Dan ini yang saya yakin
20:21antara Bang Julius
20:22dan juga Pak Rianto ini
20:23sepakat ya,
20:24dari diskusi kita
20:25sepakat bahwa
20:25jangan sampai ada
20:26yang memprovokasi
20:28demo ataupun penyampaian
20:29aspirasi ya.
20:30Sepakat soal ini ya.
20:31Jangan diadu domba,
20:33kita itu, Pak.
20:33Betul, jangan diadu domba,
20:34jangan terprovokasi,
20:35sampaikan aspirasi
20:36secara tertib
20:36dan pemerintah juga harus
20:38merespon dengan baik.
20:39Terima kasih Ketua PBI
20:40Julius Ibrani
20:41dan juga ada penasihat Kapoli
20:43Pak Rianto Su tadi
20:43telah bergabung.
Dianjurkan
1:40
|
Selanjutnya
3:26
2:52
2:26
1:58
11:28
11:08
3:54
1:51
3:19
4:39