Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utama
BANDUNG, KOMPAS.TV - Larangan study tour yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, direspons beragam oleh berbagai pihak.

Di Bandung, ratusan sopir bus dan pelaku industri pariwisata berdemo menuntut pencabutan surat edaran terkait larangan tersebut.

Sementara itu, meski ditentang banyak pihak, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berkeras dengan kebijakannya.

Lalu, apakah kebijakan pelarangan study tour yang dikeluarkan Dedi Mulyadi sudah tepat? Atau ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan?

Kita akan bahas soal ini bersama sejumlah narasumber. Ada Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, dan pengamat kebijakan publik Universitas Padjajaran, Asep Sumaryana.

Baca Juga Maaf Gubernur Dedi Mulyadi ke Warga Jawa Barat, Terkait Hal Ini di https://www.kompas.tv/nasional/607407/maaf-gubernur-dedi-mulyadi-ke-warga-jawa-barat-terkait-hal-ini

#dedimulyadi #studytour #piknik #laranganstudytour


Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/607421/full-sekda-jabar-dan-pengamat-soal-polemik-larangan-study-tour-oleh-dedi-mulyadi-sapa-pagi
Transkrip
00:00Selamat menikmati!
00:03Saudara larangan study tour yang dikeluarkan Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi direspon beragam pihak.
00:10Di Bandung, ratusan sopir bus dan pelaku industri pariwisata berdemo menuntut pencabutan surat edaran terkait larangan tersebut.
00:18Sementara, meski ditentang banyak pihak, Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi bersikeras dengan kebijakannya.
00:25Lalu, apakah kebijakan pelarangan study tour yang dikeluarkan Deddy Mulyadi ini sudah tepat?
00:29Atau ada hal-hal lain yang perlu dipertimbangkan?
00:33Kita akan bahas soal ini bersama dengan sejumlah narasumber.
00:36Sudah hadir melalui sambungan daring, ada sekretaris daerah Jawa Barat, ada Kang Herman Suryatman,
00:43kemudian juga ada pengamat kebijakan publik dari Universitas Pajajaran, ada Pak Asep Sumaryana.
00:48Selamat pagi, Assalamualaikum Bapak-Bapak.
00:51Selamat pagi.
00:52Waalaikumsalam.
00:53Ini kita membahas soal bagaimana pro dan juga kontra soal larangan study tour.
01:01Saya mau ke Pak Sekda dulu.
01:03Pak Sekda, saya juga warga Jawa Barat begitu ya, sempat juga merasakan study tour dan segala macam pada saat saya dulu sebagai pelajar.
01:11Nah, ini Kang Deddy ini kan bersikeras untuk melarang study tour untuk mengurangi beban orang tua.
01:17Apakah memang banyak sejauh ini keluhan dari orang tua terkait dengan beban atau biaya study tour dari pantauan Pemprov Jawa Barat sendiri?
01:26Kan biasanya sekolah itu kedoknya adalah gini, rekreasi, pariwisata berkedok study tour.
01:32Ini yang kemudian menjadi mungkin disorot oleh Kang Deddy Mulyadi.
01:36Silahkan, Pak Sekda.
01:38Ya, terima kasih Mbak ya.
01:43Ya, sebetulnya pertanyaan kritis dari saya untuk Mbak, kebetulan Mbak juga warga Jawa Barat ya.
01:49Itu setuju nggak study tour seperti yang selama ini berjalan?
01:55Itu pertanyaan kritis ya.
01:57Dijawab, non.
01:58Dan dijawab juga nggak apa-apa.
01:59Oke, izinkan saya untuk memberikan sedikit penjelasan ya, bahwa tugas pemerintah itu adalah mensejahterakan.
02:07Salah satunya di bidang pendidikan.
02:09Memastikan semua masyarakat mendapatkan pengajaran yang baik, pengajaran yang berkualitas.
02:15Nah, study tour, kalau kita bedah, study ini kan belajar.
02:19Tour itu perjalanan ke beberapa tempat.
02:23Jadi perjalanan belajar ke beberapa tempat.
02:25Jadi sebetulnya itu bukan semata-mata piknik begitu ya.
02:31Tapi faktanya hari ini, study tour ini kan lebih ke piknik.
02:37Akhirnya memberikan pembebanan kepada orang tua.
02:40Ini persoalannya.
02:42Study tour yang berdampak terhadap pembebanan biaya terhadap orang tua.
02:47Harusnya study tour dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal.
02:51Misalnya orang Bandung.
02:52Kan bisa ke gedung sate. Di bawah itu ada museum gedung sate.
02:57Bisa ke monumen juang.
02:59Ya, bisa ke museum geologi.
03:04Bisa ke museum seribaduga.
03:09Dan lain sebagainya.
03:10Jadi yang kami larang adalah study tour yang berdampak terhadap pembebanan biaya kepada orang tua.
03:17Ya, karena orang tua kan lagi sulit sekarang.
03:19Kalau dikasih beban lagi, bisa dibayangkan.
03:22Ujungnya pasti pinjam.
03:24Pinjamnya ke bank emok.
03:26Pinjamnya ke pinjaman online.
03:28Ilegal.
03:29Makanya standing, ya, standing loan.
03:32Ya, outstanding loan pinjaman online.
03:35Jawa Barat itu tertinggi sampai 18,6 triliun.
03:38Ini kan persoalan.
03:39Banyak masyarakat yang terjerat bank emok, ya, terjerat pinjaman online.
03:44Di antaranya di dalamnya, karena orang tua pinjam.
03:47Dan tidak sedikit dari orang tua, pinjamnya itu untuk kepentingan study tour.
03:52Makanya dengan pelarangan study tour, saya kira kita kembalikan jati pendidikan.
03:56Kalau mau melakukan perjalanan belajar, ya, manfaatkan destinasi yang ada di sekitarnya.
04:04Misalnya, kan bisa ke Sari Mukti tuh.
04:07Sambil melihat, ya, bagaimana realita pengelolaan sampah di Jawa Barat.
04:12Anak-anak kan bisa belajar bagaimana mengelola sampah dan sebagainya.
04:16Rekreasinya ada, tapi belajarnya juga sangat kental.
04:18Banyak hal yang bisa dilakukan, sebetulnya.
04:21Tidak dalam format study tour piknik.
04:24Yang biayanya itu, mbak, bisa sampai 1 juta.
04:28Ya, ada juga yang sampai 5 juta.
04:31Ya, kalau memang mau piknik, ya, kembalikan ke pribadinya masing-masing, silakan.
04:36Jangan sampai sekolah, ya, bergeser.
04:39Harusnya sekolah konsen dengan standar isi, dengan kurikulum.
04:45Oke, baik.
04:46Bagaimana anak didik kita?
04:47Nah, baik, apexinya baik, motoriknya baik, bukan ke hal-hal yang lain.
04:52Kita kembalikan jati diri pendidikan.
04:54Apalagi secara filosofis, Ki Hajar Rewantara mengatakan,
04:57setiap tempat adalah sekolah.
05:01Setiap orang adalah guru.
05:03Kan bisa memanfaatkan lingkungan sekitar.
05:06Oke, baik.
05:06Itu, ya, jadi kami tetap konsisten, ya,
05:10study tour yang berdampak terhadap pembebanan biaya ke orang tua,
05:14itu dilarang di Jawa Barat.
05:16Sebagaimana yang ditegaskan oleh Pak Gubernur.
05:18Untuk siapa?
05:19Untuk rakyat Jawa Barat.
05:20Oke, jadi memang underlinenya adalah study tour yang membebankan biaya itu kepada orang tua, begitu ya.
05:27Terlalu membebankan kepada orang tua, begitu.
05:29Kalau Kang Asep sendiri sebagai pengamat kebijakan publik dari Universitas Pajajaran,
05:35Anda melihatnya seperti apa terkait dengan pro-contra ini?
05:38Karena kan kalau kita lihat wali kota Bandung, begitu ya,
05:41Kang Farhan juga, apa ya, bisa dikatakan sedikit menolak lah ya, soal larangan study tour ini, begitu ya.
05:47Yang dilarang adalah ketika ada campur tangan soal penilaian.
05:54Kalau nggak ikut study tour, nilainya dikurangi.
05:57Atau kalau nggak ikut study tour, nilainya ada pengaruh nilai.
06:00Nah, ini yang kemudian didifokuskan oleh Kang Farhan.
06:04Anda melihatnya seperti apa soal kebijakan ini?
06:07Yang pertama, terima kasih Mbak Adisti, Pak Sekda izin.
06:15Yang pertama, memang ini larangan ini keluar dengan surat edaran.
06:22Nah, ketika surat edaran, berarti kan bukan peraturan gubernur.
06:26Kalau peraturan gubernur, berarti ikatannya kental.
06:29Kalau surat edaran kan itu agak longgar.
06:32Oke.
06:33Jadi, dengan demikian, orang bisa memberikan tafsiran-tafsiran yang bisa beragam.
06:40Itu yang pertama.
06:41Yang kedua, study tour itu menjadi penting sebetulnya.
06:46Yang tidak boleh itu adalah study tour yang dikomersialisasikan.
06:51Sehingga dengan demikian, banyak orang yang keberatan dengan study tour.
06:56Sehingga saya berpikir, study tour itu bukan.
06:59Itu bukan kewajiban mestinya, tapi adalah pilihan.
07:02Bagi yang mampu, silakan.
07:04Yang tidak mampu, ya jangan dipaksakan juga.
07:07Sehingga tadi Pak Sekda mengatakan, banyak yang pinjam ke Bang Emok segala macam juga.
07:12Yang sampai saat ini Bang Emok juga belum bisa diperhatikan juga oleh pemerintahnya.
07:15Nah, begitu beranggai terima kasih.
07:17Oke, jadi ini karena bentuknya surat edaran, jadi sebenarnya masing-masing kepala daerah punya keleluasan tersendiri untuk bisa mengikuti atau tidak soal surat edaran dari Gubernur Jawa Barat ini?
07:33Kalau menurut Kang Asep.
07:34Sebetulnya begitu memang.
07:36Yang perlu diperhitungkan adalah saat ini, saya belum studi ya mengenai kemampuan orang tua dan sikap orang tua terhadap study tour.
07:46Mungkin kalau saya cermati dari berbagai media, itu banyak yang umumnya kontra dengan study tour.
07:53Karena tadi alasannya ekonomi, tapi mungkin ada juga yang netra, tapi mungkin juga ada yang setuju juga.
08:00Kalau setuju itu dianggap punya manfaat untuk misalnya menambah wawasan, menambah hiburan bagi anak-anaknya yang saat ini mungkin banyak didril oleh tugas-tugas sekolah segala macam.
08:13Sehingga Gubernur kita Jawa Barat itu melarang.
08:16Kalau tidak salah, tidak boleh ada PR di rumah.
08:20Kita memang jadi membebankan juga.
08:22Nah yang terjadi itu seringkali banyak oknum yang memanfaatkan studi-tugas itu untuk piknik gratis.
08:30Misalnya pun kan sejumlah oknum buruk, kalau begitu bisa piknik.
08:35Tapi bebannya ke siswa, jadi yang tidak boleh terjadi.
08:39Karena memang fakta banyak sekali di lapangan seperti itu kasusnya.
08:42Nah tapi yang kemudian menjadi sorotan saya adalah begini, Kang Asep.
08:45Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi, kita tahu bersikeras tetap melarang study tour.
08:50Karena ini sifatnya pariwisata lah, hanya rekreasi begitu.
08:54Tidak ada apalagi membebankan biaya kepada orang tua, tidak ada kaitannya dari dunia pendidikan.
09:00Sementara kemudian wali kota Bandung, Kang Farhan ini tidak melarang.
09:04Ada pertentangan soal kebijakan ini.
09:06Nah Anda melihat win-win solution-nya terkait dengan surat edaran ini, kondisinya seperti apa?
09:11Yang pertama adalah bahwa pemerintah, kabupaten, kota dengan kompunisi itu punya otoritas masing-masing.
09:20Panjang memang otoritasnya itu ada pada bupati wali kota, laksanakan otoritas itu.
09:28Jangan sampai kurang, jangan sampai lebih.
09:30Karena kalau lebih, itu bisa tabrakan dengan otoritas yang lain.
09:33Demikian juga Pak Gubernur itu juga memiliki otoritas yang sama.
09:37Sehingga di sini perlu dibicarakan antara pimpinan-pimpinan daerah itu seperti apa realisasinya.
09:46Jangan sampai terjadi satu dengan jahat benturan, sehingga itu akan mengurangi energi untuk pelayanan publik.
09:55Nah ini yang terjadi.
09:57Oke, kalau Pak Sekda gimana Pak Sekda?
10:00Nah ini kalau menurut Pak Asep harus ada pertemuan lah kepala-kepala daerah, kabupaten, kota, kemudian ada Pak Gubernur juga, ada Kang Deddy juga.
10:09Ada win-win solution-nya.
10:10Jangan sampai kemudian ada kebijakan yang ditentang, ada yang begini, ada yang begitu, tidak satu tujuan.
10:16Begitu biar juga ada ketemulah win-win solution-nya.
10:20Pak Sekda?
10:21Ya saya kira kita kalibrasi ya.
10:26Tujuan utama Pemda Kepupaten Kota, tujuan utama Pemda Provinsi Jawa Barat sama, mensejahterakan masyarakat.
10:35Ya di bidang pendidikan memastikan peningkatan kualitas pendidikan.
10:40Kan fokusnya di sana.
10:42Jangan sampai cul-dok-dok tinggal igel, kalau kata orang Sundama.
10:47Ya jangan sampai kita ngagugulukan, membesar-besarkan masalah study tour, lupa dengan esensi pendidikan.
10:54Ya kita punya PR yang banyak, kita fokus ke sana.
10:57Makanya Pak Gubernur ya menerbitkan surat edaran untuk mengembalikan jati diri pendidikan, jangan ke sana kemari.
11:04Ya pendidikan ini kan intinya ingin mewujudkan anak-anak kita sebagai generasi penerus, sebagai pemimpin masa depan, yang sager, sehat, lahir batin.
11:17Yang bager, yang memiliki kasih sayang, empati.
11:21Yang sayang kepada sesamanya, yang sayang kepada lingkungannya, begitu.
11:26Yang benar, yang mengikuti aturan.
11:28Yang pintar, yang berpengetahuan dan berwawasan.
11:31Dan yang singer, yang lincah, yang tanggap, tanggon, terengginas, kan itu pendidikan.
11:38Mewujudkan anak-anak yang kalau dalam bahasa kami itu namanya pancawaluya, yang cager, bager, benar, pinter, tour singer.
11:47Nah study tour, ini kan sesuatu yang harus kita redah ya, karena study tour itu seperti yang saya sampaikan tadi, adalah perjalanan belajar ke beberapa tempat.
11:58Ya, dan tentu jangan membebani orang tua, jangan berkonsekuensi terhadap pembiayaan, jangan sampai ada iuran-iuran.
12:08Ya kalau mau mendorong perjalanan belajar, bisa memanfaatkan alam sekitar.
12:15Seperti yang tadi sudah saya eksplor ya, kemudian mbak, bisa saya sampaikan, di dalam surat edaran itu bunyinya seperti ini ya, biar semuanya bisa memahami dengan baik dan utuh.
12:29Ya, ini terkait dengan surat edaran sembilan langkah pembangunan pendidikan ya, menuju Gapura Pancawaluya yang tadi saya garisbawahi.
12:40Ada poin tiga, intinya begini, sekolah dilarang membuat kegiatan piknik yang dibungkus dengan kegiatan study tour yang memiliki dampak pada penambahan beban orang tua.
12:56Kegiatan tersebut ya, bisa diganti dengan berbagai kegiatan berbasis inovasi, seperti mengelola sampah ya, secara mandiri di lingkungan sekolah, mengembangkan sistem pertanian organik, ya kemudian aktivitas peternakan, perikat anan dan kelautan, serta meningkatkan wawasan dunia, usaha dan industri.
13:20Itu beberapa contoh. Jadi kami juga, ya Pak Gubernur, memberikan solusi-solusi kreatif.
13:26Ya, mohon maaf Pak, Pak Asep ya, Mbak, kita kan membutuhkan anak-anak yang tangguh ya, untuk masuk di era disrupsi, bahkan era distraksi.
13:38Ya, ini anak yang punya pertama kompetensi critical thinking.
13:45Anak-anak kita harus kritis, ya punya pemikiran yang kritis, kemudian harus kreatif.
13:51Ya, kemudian communication dan yang tidak kalah penting adalah kompetensi untuk bisa membangun kolaborasi, collaboration.
13:58Nah, saya kira 4 kompetensi dasar masa depan ini kan harus dimiliki.
14:05Pertanyaannya, study tour yang seperti apa?
14:08Saya kira perjalanan belajar yang memanfaatkan alam sekitar, bukan yang berujung pada pembiayaan.
14:14Faktanya, mohon maaf, faktanya bisa dipastikan ujung-ujungnya piknik, ya kan?
14:21Dan membebani orang tua, ini yang saya kira yang harus kita kritisi.
14:26Study tour yang berujung ke pembebanan biaya orang tua, yang kemudian di dalamnya piknik.
14:32Bukan tidak boleh, ya silakan. Mau piknik, ya silakan.
14:35Tapi itu kan urusan personal.
14:36Jangan sampai diorganisasikan yang kemudian menjadi kewajiban orang tua ujungnya.
14:43Ya, mungkin tidak diwajibkan, tapi anak kan beban moral.
14:46Ya, bisa dilihat kejadian yang di Sumatera Utara itu.
14:48Bagaimana seorang anak bisa down, hanya karena dia belum memberikan yuran.
14:55Ini kan bukan persoalan sederhana sebetulnya.
14:58Ini harus menjadi concern semua.
15:00Kita harus sayang kepada anak kita, kita harus sayang kepada masa depan anak kita,
15:05bukan mengikuti apa yang pada akhirnya akan menyulitkan anak kita dan menyulitkan orang tua.
15:11Nah, study tour yang berdampak terhadap pembebanan biaya itu saya kira akan menyulitkan masyarakat.
15:19Makanya, sekali lagi kami tegas bahwa ini adalah yang terbaik untuk rakyat.
15:24Oke, saya sudah tangkap di sini.
15:26Yang perlu dibegaris bawahi adalah study tour yang memang belajar.
15:30Belajar bisa di pertanian, kemudian di perikanan, kalau ke museum juga museum yang ada di sekitar,
15:36begitu memanfaatkan alam sekitar, begitu ya lingkungan sekitar terlebih dahulu.
15:40Kalau memang dulu memang faktanya adalah, oke kita study tour ke Jogja, kita ke Bali, kemana, kemana,
15:46begitu ya sampai jauh-jauh biayanya dilihat, begitu itu juga saya cukup terbebani pada saat itu ya.
15:53Tapi kemudian yang tidak bisa dipungkiri juga adalah kegiatan study tour ini menggerakkan ekonomi.
15:59Karena bisa kita lihat ada penyewaan bus, ada penginapan, rumah makan, ada tempat oleh-oleh, begitu ya.
16:07Tapi jangan dijawab dulu Pak Sekda, kita ada durasi, kita harus jeda dulu Pak Sekda,
16:11soal imbas dari larangan study tour ini yang kemudian menuai gejolak juga dari pelaku pariwisata, begitu ya.
16:20Terutama adalah salah satunya penyewaan bus, penginapan, rumah makan, dan segala macam.
16:24Itu terimbas paling tidak.
16:26Tapi kita akan bahas usai jeda, tetap bersama kami di Sampai Indonesia Pagi, kami akan segera kembali.
16:44Terima kasih Anda masih bersama kami dalam Sampai Indonesia Pagi.
16:47Saudara, kita masih membahas soal pro dan juga kontra terkait dengan kebijakan dari Gubernur Jawa Barat,
16:53Dedy Mulyadi, yang melarang study tour untuk para siswanya di lingkungan Jawa Barat.
17:00Masih bersama saya ada Pak Sekda, kemudian juga ada Pak Asep.
17:04Saya ke Pak Sekda dulu.
17:06Pak Sekda, ini kan kalau kita lihat oke lah, saya setuju soal itu.
17:10Karena faktanya di lapangan ketika saya juga dulu belajar study tour, oke ke Bali, oke ke Jogja, begitu.
17:17Lah, ini mah bukan study tour, ini mah pariwisata, ini mah piknik, begitu ya.
17:20Yang hanya dibalut dengan kata study tour, begitu ya.
17:22Banyak hal yang bisa dilakukan sebenarnya kegiatan study tour di lingkungan sekitar.
17:28Soal perikanan, pertanian, kemudian pengelolaan sampah, bahkan ke museum yang harusnya dihidupkan kembali.
17:33Saya setuju sekali soal itu.
17:35Tapi, kemudian yang tidak bisa dipungkiri adalah soal kegiatan study tour ini juga kan kita tahu,
17:40menggerakan ekonomi, ada gejolak perusahaan otobus, kemudian berlamai-ramai menggeruduk kantor gedung sate pada saat itu.
17:50Karena memang penyewaan, bus, penginapan, rumah makan, tempat oleh-oleh, mengalami penurunan yang sangat signifikan omset mereka.
17:56Nah, bagaimana harusnya Pemprov Jawa Barat melihat efek ini jangan sampai berimbas terlalu signifikan kepada pelaku-pelaku usaha ini?
18:05Oke, terima kasih Mbak.
18:09Ya Pak Gubernur, ya Kang Deddy Mulyadi, kami di Pemda Provinsi Jawa Barat sangat setuju, sangat mendukung untuk mendorong pembangunan pariwisata di Jawa Barat.
18:20Tapi tentu caranya, yang harus kita bicarakan bersama, caranya harus elok, caranya harus baik, ya tidak dengan mengkapitalisasi fiknik yang dibungkus dengan study tour itu.
18:32Ya misalnya, ya kita bangun ekosistem pariwisata di Jawa Barat.
18:37Ya Pak Gubernur, hari ini luar biasa, ya mendorong bagaimana mengendalikan alipungsi lahan.
18:44Kami sudah melahirkan peraturan Gubernur tentang pengendalian alipungsi lahan, ya agar lahan hutan tetap terjaga, ya gunung-gunungnya hijau, ya kan sawah-sawahnya juga membentang sedemikian rupa, sungai-sungainya berliku dan bersih.
19:01Itu yang sedang kami ganggarap dengan baik.
19:03Dan warga Jawa Barat, ya warga Indonesia barangkali bisa menyimak bagaimana concern kami terhadap kelestarian lingkungan.
19:16Dan saya kira ini adalah rohnya pariwisata.
19:19Jadi Jawa Barat itu, kata Brower, diciptakan Tuhan sambil tersenyum.
19:25Ya para hiangan ini diciptakan Tuhan sambil tersenyum.
19:27Jadi kalau ingin pariwisata Jawa Barat hebat, kembalikan alamnya, jaga budayanya.
19:33Dua hal itu, alam dan budaya.
19:35Dan bukan dari piknik yang dibungkus dengan study tour, yang tentu tadi membebani orang tua.
19:43Mari kita bicara tentang pariwisata.
19:45Dan kami sangat sepakat, pariwisata harus maju.
19:47Apalagi sekarang ada uang sekalian dari Jakarta hanya 30 menit.
19:51Dan sehingga Jawa Barat punya segalanya, terutama alam dan budaya.
19:56Itu yang harus kita kembalikan.
19:57Itu baru namanya fair, pariwisata berbasis alam dan budaya.
20:01Alam dan budaya tidak mengkapitalisasi study tour.
20:04Oke baik Pak Asep, bagaimana Anda melihat ini soal kebijakan ini?
20:08Begitu yang kemudian Gubernur Jawa Baratnya seperti ini, kemudian Kang Farhan dari wali kotanya seperti ini.
20:16Termasuk juga imbasnya.
20:18Kita lihat ini juga kan ada ekonomi yang bergerak juga.
20:21Walaupun kita tahu itu soal pariwisata lah, berbeda gitu.
20:25Tapi bagaimana untuk bisa, apa ya, paling tidak ada win-win solutionnya lah di sini?
20:32Yang pertama bahwa kebijakan itu, itu kan dimulai dengan kebijakan yang ada yang dibuat.
20:41Kemudian itu diinternalisasi kepada pihak-pihak yang akan menegakkan kebijakan itu.
20:47Kemudian disosialisasikan kepada para pihak yang akan menerima kebijakan itu, yang menjadi objek kebijakan itu.
20:54Nah oleh karena itu, kelihatannya ini terjadi akibat dari mandeknya komunikasi para pihak yang bermanfaat dengan implement kebijakan itu.
21:04Mungkin disini ada yang pertama misalnya pemerintah kabupaten kota yang mungkin bagian dari implement kebijakan itu.
21:13Yang kedua mungkin tadi dari para pelaku pariwisata yang menyebabkan mereka menggeruduk ke kantor gubernuran.
21:23Yang ketiga mungkin para pihak itu diantara sekolah-sekolah.
21:27Nah ini hal-hal yang perlu dilakukan.
21:29Karena pemerintah itu leading and commanding dalam kegiatan pembangunan dan pelayanan publik, maka ini perlu dilakukan oleh pemerintah.
21:37Agar apa? Agar sinkronisasi, harmonisasi terjadi dan terbangun.
21:42Sehingga apa yang jadi tujuan dari kita semua itu bisa dilaksanakan secara cari mendeksa igel, sabawa capian.
21:48Begitulah kira-kira bahwa saya.
21:50Oke, saya tangkap ada mandeknya komunikasi begitu.
21:54Saya ingin tanya dulu ke Pak Herman, emang sebelum ada surat edaran ini Kang Deddy gak ngobrol dulu apa sama Bupati sama Wali Kota di bawahnya begitu?
22:04Supaya komunikasi atau niat baik ini bisa berjalan selaras, beriringan bersama begitu sampai ke bawah?
22:12Ya, perlu kami informasikan bahwa mungkin salah satu kepala daerah ya, karena saya menyaksikan langsung dari dekat dan bahkan saya bagian di dalamnya.
22:21Karena salah satu kepala daerah yang sangat intensif komunikasi itu adalah di Jawa Barat.
22:28Antara Pak Gubernur dengan Pak Bupati, Pak Wali Kota, hampir setiap bulan komunikasi.
22:33Termasuk persoalan ini.
22:34Saya kira ini kan gak ada masalah perkara interpretasi.
22:40Saya kira ini debatable ya, gak ada persoalan.
22:43Yang jelas ujungnya kan, jangan membebani orang tua.
22:46Jangan dikaitkan dengan nilai.
22:49Dan berbicara tentang study tour dalam konteks perjalanan belajar, manfaatkan alam sekitar.
22:55Dan kalau kita bedah surat edaran, kan intinya di surat edaran itu Mbak, dilarang melakukan piknik.
23:02Oke, saya mengerti.
23:03Yang dibutus dengan study tour.
23:04Oke, saya paham.
23:05Itu tuh klausulnya seperti itu.
23:07Dan kemudian komunikasi dengan para pelaku jasa pariwisata, kami sudah melakukannya dan akan terus kami lakukan.
23:14Tapi konteksnya dalam format ekosistem ekonomi Jawa Barat, ekosistem pariwisata Jawa Barat.
23:20Oke, yang kemudian jadi pertanyaan saya adalah begini Pak Sekda.
23:25Apa tidak sebaiknya, tidak dikomunikasikan dulu bersama dengan wali kota, bupati sebelum kemudian surat edaran itu datang?
23:35Kan ini yang jadinya, kita melihatnya begini, kita melihatnya, wah Kang Demul, one man show nih di medsos begitu.
23:42Langsung surat edaran keluar tanpa berkomunikasi dulu kepada bupati, wali kota.
23:47Ini gimana nih, setuju atau tidak?
23:49Kemudian ketika surat edaran itu keluar, barulah ada bupati, wali kota yang ternyata tidak sepaham dengan surat edaran itu.
23:56Pak Sekda.
23:58Ya, Mbak, jangan menghadap-hadapkan Pak Gubernur dengan wali kota, dengan bupati.
24:02Ini bukan masalah sepaham, tidak sepaham.
24:06Lebih kepada interpretasi teknis di lapangan.
24:09Kemarin saya bertemu dengan Pak Wali Kota Bandung.
24:11Ya, beliau menyampaikan, beliau tidak sepakat kalau ujungnya dikaitkan dengan nilai,
24:15kalau ujungnya membebani masyarakat.
24:18Dan isi dari surat edaran kan sebetulnya tidak jauh berbeda.
24:22Ya kan, itu.
24:23Kemudian, terkait dengan kebijakan, pelarangan setaditu yang berdampak terhadap pembebanan biaya ke orang tua.
24:30Ya, sebetulnya sudah dibahas sejak jauh hari sebelum Pak Deddy Pak.
24:39Saat itu, penjabat gubernur, Pak B. Mahmudin.
24:44Ya, kebetulan saya sudah menjadi sekda saat itu.
24:47Kami sudah membuat surat edaran kok, ditandatangani oleh Pak B. Mahmudin.
24:51Ya, ini salah satu respon terkait dengan kecelakaan yang staditur di daerah Subang.
24:58Ya, yang merenggut nyawa anak-anak kita.
25:02Ya kan.
25:03Dan kami membuat surat edaran yang melarang staditur yang berdampak terhadap pembebanan orang tua,
25:09yang kemudian tidak diantisipasi berbagai risikonya.
25:13Kalau sudah ada korban kan yang rugi kita semua.
25:16Jadi, ini bukan sesuatu yang baru, mbak ya. Tolong garis bawahi.
25:19Bukan sesuatu yang baru.
25:21Ini sudah cukup lama, sudah dibahas cukup lama.
25:23Betul.
25:23Dan Pak Gubernur menegaskan begitu.
25:26Betul.
25:26Saya setuju.
25:27Agar semua pihak aware lah, peduli terhadap anak-anak kita.
25:34Oke.
25:34Saya setuju soal bagaimana larangan staditur ini,
25:37yang kita lihat berkedokannya ternyata kegiatan piknik dan segala macam.
25:42Tapi kemudian pola komunikasi.
25:44Pola komunikasi yang terbangun begitu kan.
25:46Apa tidak.
25:47Ini kan memang sudah apa ya, sudah mendarah daging lah soal staditur ini.
25:51Kenapa tidak di-zoom meetingkan begitu ya.
25:54Ada Kang Deddy, kemudian seluruh bupati dan juga wali kota.
25:59Ini ada permasalahan seperti ini.
26:01Saya akan menggunakan surat edaran.
26:02Sudah, Pak.
26:03Sudah dikomunikasikan dan semua baik-baik saja kok.
26:06Ini kan persoalan yang lantas teman-teman mengambil angle-nya seolah-olah bersebrangan.
26:14Jadi biasa saja.
26:16Kami di berbagai rapat, Pak Gubernur menyampaikan,
26:21wali kota juga memberikan respon dan semua sama.
26:25Kepentingan anak, kepentingan pendidikan harus dikedepankan.
26:28Hanya masalah interpretasi teknis,
26:32Saya kira kita tidak boleh terlalu rigid ya.
26:38Ya, tidak apa-apa.
26:39Terakhir.
26:40Pro kontra biasa dalam kebijakan publik.
26:42Oke.
26:42Ya, pro kontra biasa.
26:44Dan bagi kami, seperti demo kemarin,
26:46tidak ada persoalan.
26:48Yang penting melakukan sesuai ketentuan dan itu suplemen bagi kami.
26:51Sembari kami pun melakukan evaluasi.
26:53Oke, terakhir saya ke Pak Asep-Pak Asep.
26:56Kalau tadi Pak Sekda mengatakan tidak ada,
27:00itu komunikasi-komunikasi sudah dikomunikasikan kepada seluruh kepala daerah juga,
27:05di bawah naungan Gubernur Jawa Barat, Kang Deddy.
27:09Anda melihat ada interpretasi teknis yang kemudian agak sedikit berbeda nih di masing-masing kepala daerah.
27:15Kang Farhan juga punya interpretasi teknis yang tersendiri.
27:18Kalau menurut Anda, akan seperti apa?
27:21Harusnya seperti apa?
27:22Kedepannya, jangan sampai kemudian ada kesan one-man show,
27:25tidak kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu,
27:28terus tiba-tiba surat edaran terbit,
27:29barulah kemudian ada interpretasi teknis yang berbeda-beda di masing-masing kepala daerah.
27:34Yang pertama yang menarik itu adalah pernyataan Pak Sekda barusan
27:39sebagai bahan evaluasi dari pemerintah provinsi.
27:43Itu saya sepakat.
27:44Kenapa? Karena sebuah kebijakan tidak langsung sempurna.
27:48Menggunakan kontrak itu menjadi hal yang penting betul juga.
27:53Nah yang kedua, ketika ini dikomunikasikan dengan catatan bahwa
28:00struktur tidak boleh membuangkan ekonomi,
28:04maka oleh masing-masing pemda kebuatan kota bisa ditaksirkan beragam.
28:09Dan itu memang ada pada ranah interpretasi teknis.
28:13Nah oleh sebab itu, sebetulnya ketika paparhan atau yang lain juga menaksirkan seperti itu,
28:19sebetulnya ini tidak ditaksirkan sebagai benturan antara pemerintah kabupaten kota dan provinsi.
28:27Tidak begitu.
28:28Cuma interpretasi teknis tadi.
28:30Mungkin saja untuk kebupaten kota yang lain,
28:34struktur itu memang tidak membuangkan ekonomi juga.
28:37Sehingga bisa dilaksanakan.
28:39Kan kata kuncinya, struktur tidak boleh membuangkan ekonomi.
28:43Kan begitu.
28:44Ia-ia kepada orang tua.
28:45Nah mungkin, taksirat itulah yang terjadi di lapangan.
28:49Oleh sebab itu, saya sepakat masing-masing pihak untuk melakukan evaluasi,
28:54kemudian melakukan harmonisasi, kemudian melakukan sinkronisasi,
28:58supaya persoalan ini jangan menghabiskan energi untuk pelayanan publik.
29:04Ini yang tidak boleh terjadi.
29:05Oke, terakhir.
29:07Singkat saja, Pak Asep.
29:09Apa yang seharusnya bisa dilakukan oleh seorang gubernur,
29:11kemudian bupati, wali kota, soal kebijakan sebelum pengambilan kebijakan itu
29:17benar-benar diterbitkan atau direalisasikan?
29:21Kebijakan itu dibuat berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.
29:26Semakin banyak data dan informasi yang diperoleh,
29:29kemudian diramu sedemikian baik,
29:31maka kebijakan itu akan mendekati sesuatu yang bermanfaat.
29:35Ketika kebijakan itu dengan informasi dan data yang sedikit, yang minim,
29:39itu akan bisa menjauhkan dari realita yang diinginkan oleh semuanya.
29:46Padahal itu.
29:47Oke, baik. Terima kasih, Bapak-Bapak.
29:50Ada Kang Asep, kemudian ada Pak Herman juga,
29:55dari Sekretaris Daerah Jawa Barat ada Kang Herman Suriatman,
29:58kemudian ada Pengamat Kebijakan Publik Universitas Pajajaran,
30:01ada Pak Asep Sumariana telah bergabung bersama kami.
30:03Nanti kita akan lihat win-win solution-nya seperti apa,
30:05dan interpretasi teknisnya seperti apa soal larangan study tour ini.
30:08Terima kasih, Bapak-Bapak. Assalamualaikum, sehat selalu.

Dianjurkan