Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 17/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Terjawab sudah siapa lawan Timnas Indonesia, di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Pasukan Patrick Kluivert harus bertarung dengan Irak dan Arab Saudi demi tiket langsung ke Piala Dunia.

Meski Indonesia menghuni grup sulit, pelatih Kluivert bilang, Timnas sudah tahu kekuatan Arab Saudi yang pernah dihadapi di fase grup dan mempersiapkan dengan baik menghadapi dua pertandingan babak keempat, termasuk melawan Irak.

Sementara itu, optimisme disampaikan manajer Timnas yang bilang Timnas bakal lolos langsung ke Piala Dunia.

Menurut pengamat sepak bola Weshley Hutagalung, Timnas punya kans meladeni Saudi dan Irak asalkan kerangka Timnas tidak diganggu dalam mempersiapkan tim.

Namun perjuangan Timnas Indonesia menjalani babak keempat Kualifikasi Piala Dunia, menghadapi tantangan.

Penyerang andalan, Ole Romeny striker Oxford United mengalami cedera serius, saat berlaga melawan Arema di Piala Presiden kemarin.

Kehilangan Ole Romeny bakal memengaruhi daya dobrak Timnas Garuda.

Apakah Patrick Kluivert akan mencari penggantinya atau bertahan dengan skuad yang ada?

Lalu bagaimana kans Timnas di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia nanti? Kita coba ulas bersama Analis Sepak Bola, Gita Suwondo.

Baca Juga Timnas Lawan Arab Saudi dan Irak Kemungkinan Tanpa Ole Romeny, Bagaimana Peluangnya? di https://www.kompas.tv/olahraga/605792/timnas-lawan-arab-saudi-dan-irak-kemungkinan-tanpa-ole-romeny-bagaimana-peluangnya

#timnas #pialadunia2026 #oleromeny

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/olahraga/605803/full-prediksi-analis-sepak-bola-soal-peluang-timnas-lawan-arab-saudi-dan-irak
Transkrip
00:00Dan saudara, bagaimana kan timnas di babak keempat kualifikasi piala dunia?
00:06Nanti pada bulan Oktober 2025 kita coba ulas bersama analis cepat bola Gita Suwondo.
00:11Selamat malam, Bung Gita.
00:12Malam, Radhi.
00:13Sehat, Bung Gita.
00:13Sehat, Alhamdulillah.
00:14Berat nih kayaknya, tapi kita harus optimis lah ya.
00:16Nah, tapi sebelum kita ngobrol-ngobrol, saya akan paparkan dulu, kita akan lihat dulu.
00:20Ada beberapa informasi yang akan saya sampaikan lewat grafis di sini.
00:25Ini adalah timnas Indonesia yang saat ini mayoritas ya bermain di abroad ya.
00:33Ada apa namanya, Jordi Amat dan kawan-kawan.
00:36Nah, ini kalau kita lihat calon lawan timnas di babak keempat ini, di kualifikasi piala dunia ini kan ada Arab Saudi.
00:43Tapi kita lihat track recordnya.
00:45Arab Saudi ini pernah bermain melawan timnas berapa kali ya?
00:5011, apa itu 16 kali.
00:5211 kali menang, Indonesia hanya 1 kali menang, dan draw 4 kali.
00:57Nah, selanjutnya kita lihat juga informasi selanjutnya di babak selanjutnya, atau di informasi selanjutnya, Arab Saudi saat ini berada di peringkat 59 dunia.
01:09Itu tentu saja masih di bawah Irak ya, nanti kita akan bahas juga Irak.
01:13Nah, kalau melihat putaran ke 3 kualifikasi piala dunia kemarin, Arab Saudi mencetak 7 gol dan kemasukan 8 gol.
01:23Produktivitas kita sedikit lebih baik, walaupun jumlah kebobolan kita lebih banyak.
01:29Kita bahas nih kalau gitu.
01:30Dengan track record seperti ini, 11 kali menang, Indonesia baru 1 kali menang, dan draw-nya tadi ada 4 kali.
01:38Gimana kan sedi babak keempat?
01:40Saya sih lebih melihat ke head to head terakhir kita ya, 2 kali pertandingan terakhir kan sebenarnya kita tidak kalah lawan Arab Saudi.
01:451 kali imbang pada saat kita main di Riyad tahun lalu, dan kita menang juga tahun lalu di bulan November pada saat main di GBK.
01:53Itu satu-satunya kemenangan kita lawan Arab Saudi.
01:56Sejarah tercipta saat itu.
01:57Tapi yang menjadi persoalan adalah, rekor away kita kan tidak terlalu bagus.
02:03Kita main 5 kali di putaran ke 3, kita 2 kali draw, 3 kali kalah, tapi salah satu draw-nya lawan Arab Saudi.
02:10Kalau kita bicara 5 pertandingan itu kan 10 babak kita mainkan.
02:13Permainan terbaik kita hanya satu babak pada saat away itu ya, pada saat kita meladeni Arab Saudi dengan kita menyerang di babak pertama.
02:20Dimana kita mencetak satu gol-unggul, kemudian disamakan di babak kedua.
02:24Jadi artinya kita punya peluang sebenarnya, cuman pada saat pertandingan di bulan September 2024 itu kan pelatih kita bukan pelatih yang sekarang.
02:34Nah itu pasti akan ada perbedaan strategi atau perbedaan penanganan.
02:38Saya tidak mengecilkan arti pelatih yang sekarang, tapi dalam 4 pertandingan yang sudah kita lalui bersama dengan pelatih terbaru sekarang itu,
02:46saya sih menganggap bahwa dia tidak punya plan B, C, D, E, F, G, dan seterusnya pada saat plan A-nya nggak jalan.
02:53Kita menang 2 kali lawan Bahrain, lawan China karena plan A kita jalan.
02:57Kita bertahan, kita menang.
02:58Lawan Australia, di pertandingan pertama dia, plan A-nya adalah attacking.
03:03Pada saat lawan meng-counter, kita nggak punya plan B.
03:06Plan B-nya.
03:07Lawan Jepang lebih berantakan lagi.
03:09Kita bertahan, tapi berantakan tanpa kita bisa keluar sama sekali.
03:13Ini persoalannya pada saat kita nanti harus menghadapi Arab Saudi dan juga Irak nanti.
03:17Tadi juga saya sempat mendengar ya, kita juga sempat menyimak pernyataan dari Patrick Clever.
03:22Dia juga tidak menganggap Arab Saudi ini tim yang lemah atau tim yang mudah dikalahkan.
03:28Dia bicara bahkan ini grup yang sangat berat, yang harus dilalui oleh tim nasi Indonesia.
03:33Nah kalau lihat kita pemain kunci di Arab Saudi dengan peringkat FIFA 59,
03:37ada Salem Al-Dawshari, lalu Saleh Al-Sehri.
03:40Ini performanya cukup bagus lah ya, di putaran ketiga.
03:44Arab Saudi ini ada 7 gol tadi dan kemasukan 8 gol.
03:47Dengan pemain kunci 2 orang ini dan dengan squad yang kita miliki sekarang,
03:53ditambah kita di depan kehilangan Ole Romani.
03:56Bagaimana ini?
03:57Sebenarnya kehilangan Ole Romani itu yang paling mungkin akan membuat kita,
04:02tapi percaya bahwa tim kita akan optimis.
04:05Patrick Clever sudah membuktikan, sudah membicarakan bahwa dia optimis.
04:08Kemudian dia bilang dia punya plan B.
04:09Masih harus dilihat plan B-nya ini apa dengan tidak adanya Ole Romani.
04:12Dan kita belum boleh tahu plan B-nya apa.
04:13Kita belum boleh tahu.
04:14Mungkin dengan memasukkan naturalisasi baru.
04:17Kan biasanya seperti itu.
04:18Karena dia berpikir bahwa tidak akan ada,
04:20dia kan pernah bilang bahwa tidak akan ada pemain baru yang dimainkan nantinya.
04:23Mungkin Mauro Zilsra yang akan dimainkan.
04:25Tapi yang harus dilihat adalah Al-Sheri.
04:28Al-Sheri ini pada saat uji coba di bulan Juni lalu setelah mereka tersingkir dari Australia,
04:34di Gold Cup dia mencetak 2 gol.
04:36Kemudian mereka sampai ke perempat final Gold Cup.
04:38Artinya secara persiapan mereka sudah mempersiapkan.
04:40Mereka ikut Gold Club.
04:41Nanti di bulan September mereka berhadapan dengan Republik Ceko.
04:45Di away di Republik Ceko.
04:46Jadi mereka sudah memikirkan bagaimana untuk menghadapi lawan-lawannya nanti di putaran keempat.
04:52Oke.
04:53Dan yang harus diwaspadai.
04:54Waktu putaran sebelumnya itu ada home and away.
04:58Kalau masih di fase grup.
05:00Sekarang kan gak ada home and away itu.
05:01Ya, betul.
05:01Dan bermain di Arab Saudi.
05:03Apa yang harus diwaspadai?
05:05Ya, segala macam permainan.
05:07Terutama menghadapi negara-negara Jazira Arab kan pasti harus menghadapi bagaimana tricky-nya mereka.
05:11Betul.
05:12Lawan Arab Saudi yang satu sama aja mereka banyak sekali loh melakukan tricky-tricky yang walaupun kalau dibandingkan dengan Qatar,
05:18tricky-nya Arab Saudi itu sangat minim dibandingkan dengan Qatar, dibandingkan dengan Bahrain.
05:22Saya lebih mengatakan bahwa kita beruntung tidak berhadapan dengan Bahrain.
05:25Kenapa?
05:26Karena Bahrain di putaran ketiga, home, mereka menang 4 kali dan hanya kalah 1 kali.
05:30Arab Saudi ini hanya menang 1 kali pada saat home.
05:33Kalah 2 kali dan draw 2 kali diantaranya draw itu melawan kita.
05:36Tanda kutip masih lebih fair lah ya.
05:38Ya, masih lebih fair dan kita masih lebih punya peluang setidaknya imbang menghadapi mereka.
05:42Oke.
05:43Kalau melihat performa mereka dengan produktivitas 7 goal di putaran sebelumnya,
05:49ini cukup produktifkah atau sebenarnya biasa saja Arab Saudi ini bisa disaingi oleh tim-tim lawan?
05:54Terutama nanti di babak keempat kualifikasi.
05:55Main 10 kali dengan cetak 7 goal kan.
05:57Artinya mereka bahkan tidak sampai ke hanya 0,7 ya.
06:00Dan saya pikir juga tidak terlalu istimewa untuk gambaran mereka ada di ranking ke-59.
06:07Pada saat putaran ketiga terakhir kan mereka ada di ranking 58 sebelum disalib oleh Irak.
06:11Jadi dari sisi mencetak goal, saya tidak terlalu mengkhawatirkan mereka.
06:14Dari sisi kemasukan goal, mereka hanya 8.
06:17Nah, yang menjadi persoalan adalah kita kan banyak sekali ya kemasukan,
06:20terutama pada saat kita away.
06:22Terakhir kita kalah away itu 1-5, kemudian kalah 0-8.
06:25Kita kalah 1-2 juga dari Cina, tim yang ada di urutan Juru Kunci Group.
06:28Jadi yang harus kita waspadai adalah lini belakang kita pada saat kita mau melakukan strategi.
06:33Oke.
06:34Tadi sudah Arab Saudi, kita sekarang lihat Irak.
06:37Peringkat FIFA-nya ini tidak terpaut jauh dengan Arab Saudi.
06:40Di putaran ketiga kemarin, Irak mencetak 9 goal ya.
06:43Dari beberapa laga dan kemasukan 9 goal.
06:47Sebenarnya, ya tidak jauh-jauh beda dengan Arab Saudi.
06:50Tapi secara peringkat FIFA, mereka satu tingkat di atas.
06:53Kalau kita mengawas padai Arab Saudi, jangan lupa juga Irak lebih punya reputasi baik sepertinya.
06:59Apa yang harus diwaspadai dari Irak ini, Bung Gita?
07:01Yang harus diwaspadai adalah kita kalah tiga kali dalam satu tahun terakhir ini ya.
07:05Kita kalah 1-5 di Irak, kemudian kita kalah 1-3 di Qatar pada saat piala Asia.
07:10Bahkan di GBK kita kalah 0-2.
07:12Ini yang harus kita waspadai.
07:13Sambil tampilkan juga, Bung Gita, ini ada track record pertemuan kita dengan Irak di slide berikutnya.
07:19Silahkan dilanjutkan, Bung Gita, analisis.
07:20Ini, kekalahan kita tiga kali ini.
07:22Walaupun sekarang kan tim kita sudah berubah dibandingkan dengan kekalahan terakhir kita melawan Irak 0-2 di GBK itu.
07:30Tapi pada saat itu sudah ada, J.I.Z juga sudah ada, Ragnar juga sudah ada.
07:37Artinya sudah banyak pemain-pemain kita yang sekarang bermain sebagai pemain naturalisasi.
07:41Jadi, tetap kita harus waspadai karena kita belum pernah mencatat kebenangan sekalipun atas Irak, hanya satu kali imbang.
07:47Kalau kita, tadi saya bilang kan kita imbang satu-satu, mungkin kita imbang lawan Arab Saudi.
07:52Nah, kita tidak boleh kalah juga dari Irak karena kalau kalah peluang kita akan sangat sulit.
07:56Kenapa? Karena di pertandingan terakhir yang ketemu adalah Irak dan Arab Saudi.
08:00Ini ada juga, seperti kami hadirkan, beberapa pemain kunci dari Irak.
08:04Ada Ayman Hussain dan Ibrahim Bayesh.
08:07Apa yang Anda lihat dari dua pemain ini?
08:09Ini terutama Ayman Hussain ya, dia membuktikan bahwa dia salah satu goal-gator terbaik yang dimiliki oleh Irak sekarang.
08:16Banyak goal-nya juga kegawang tim kita.
08:18Kemudian juga membawa mereka progres banyak di Piala Asia.
08:22Ini agak penurunan di mana mereka hanya ada di urutan ketiga, di kualifikasi putaran ketiga.
08:26Mereka kalah peringkat dari Jordan walaupun mereka mengalahkan Jordan di away.
08:30Nah ini, bahayanya adalah kita tidak pernah menang away.
08:33Irak ini dua kali menang away, satu kali imbang away, dan hanya dua kali kalah.
08:37Jadi, ini tim terbaik away di putaran ketiga yang masuk ke putaran keempat.
08:41Ini yang harus kita waspadai.
08:43Kemudian masih ada Ali Jasim juga ya, pemain junior kita yang menyingkirkan kita di Piala Asia Under 23.
08:50Nah, kalau tadi Arab Saudi perlu kita waspadai, ini sebenarnya lebih-lebih harus diwaspadai.
08:54Karena melihat produktivitas mereka, melihat pemain-pemain kunci mereka yang selalu merepotkan lini belakang Timnas Indonesia di babak sebelumnya.
09:03Nah, kalau kita melihat Irak dan Arab Saudi ini kan pernah kita hadapi di babak sebelumnya, di fase-fase sebelumnya.
09:10Dan yang perlu diimat saat itu, belum ada Patrick Leifert, masih ada Sintayong.
09:15Dengan perubahan kepelatihan, sebenarnya tadi sudah Anda singgung juga beberapa hal yang bisa menjadi diferensiasi antara kepelatihan Sintayong dan Patrick Leifert.
09:26Kalau melihat perbedaan pola permainan, perbedaan kultur permainan yang selama ini kita tahu dari Sintayong dan juga Patrick Leifert.
09:35Dengan melihat dua calon lawan kita di babak keempat.
09:38Saya sih harus menganggap bahwa Sintayong lebih punya plan B, C, D, E.
09:43Contohnya melawan Australia, di mana kita bermain imang 0-0.
09:4710 menit pertama kita nyerang abis loh.
09:49Tapi begitu kita diserang oleh Australia, dia langsung memutuskan mundur.
09:53Walaupun itu dikritik oleh banyak orang.
09:55Kok takut menghadapi Australia?
09:56Tapi ini bukan soal takut atau tidak takut.
09:58Ini soal mendapatkan, menggapai satu poin.
10:00Dan dia berhasil di situ.
10:01Patrick Leifert belum berhasil pada saat plan itu nggak jalan.
10:04Melawan Bahrain itu tadi yang saya bilang.
10:07Kita jalan karena Bahrain tidak punya kemampuan untuk menekan pertahanan kita.
10:10Jadi kita anteng-anteng aja bertahan.
10:12Kita bermain seperti solid.
10:14Melawan Cina jauh lebih luar biasa ya.
10:16Egy kerjasama dengan Ole buat itu sangat luar biasa sekali.
10:19Sehingga kita bisa mencetak satu goal.
10:20Itu pun lewat penalti.
10:21Tapi penalti ataupun tidak penalti itu goal.
10:23Nah, yang harus diperbaiki dari Patrick Leifert juga Alex Pasur.
10:27Juga Deden Lansat adalah bagaimana kalau kita terdesak.
10:30Tidak punya plan A nggak jalan.
10:32Kita harus plan B.
10:32Karena ini wajib setidaknya satu kali menang dan satu kali imbang untuk lolos.
10:36Nggak bisa cuma hanya dua kali imbang aja.
10:38Nah, yang terakhir.
10:40Kalau bicara soal plan tadi.
10:41Ya, kalau Anda mengkomparasi antara Sintayong dan Patrick Leifert.
10:46Sintayong punya plan B, plan C.
10:48Kalau Patrick Leifert sepertinya belum ada.
10:50Belum tampak.
10:51Belum kelihatan ya.
10:52Belum kelihatan.
10:52Dan dia bicara hari ini soal ada plan B ketika Ole Romani.
10:56Tidak bisa bermain di kualifikasi B keempat.
10:58Apakah solusinya James Treven yang kemarin mencetak enam gol di FU23?
11:05Susah juga ya kalau menganggap lawan Brunei ya.
11:07Kemarin saya melihat pertandingan lawan Brunei itu kayaknya apa ya.
11:09Brunei itu kagum banget sama pemain kita.
11:12Jadi seperti tidak memberikan tekanan ke kita.
11:15Memberikan ruang.
11:16Kan pemain bisa cetak gol yang bagus itu kalau dia dikasih ruang, dikasih waktu.
11:19Dan James Treven itu banyak sekali dikasih ruang dan waktu.
11:22Bahkan dua gol luar biasa kita dari Raihan Hanan dan juga dari Arkan Fikri.
11:28Itu dari tendangan bebas, bukan tendangan bebas.
11:30Tendangan dari luar kotak penalti yang mereka diberi kesempatan.
11:34Treven terbukti pada saat piala Asia Under 20 tidak banyak berkembang melawan Iran.
11:40Kalah 0-3 kita.
11:41Dia cetak satu gol memang lawan Uzbekistan.
11:43Tidak main lawan Yemen.
11:44Tapi pada saat di Stadion Madia juga berhadapan dengan Timur Resi dia hanya bikin satu gol.
11:49Jadi kalau dulu pelatih kita sebelum Clever bilang bahwa dia belum saatnya dewasa untuk main di Timnas.
11:55Ya mungkin itu.
11:56Tapi kan ada Mauro Zilstra.
11:57Zilstra yang sedang proses ya sekarang untuk naturalisasi.
12:00Mudah-mudahan itu jadi solusi.
12:02Dan kalau mau bicara soal Raven, kita mungkin masih bisa lihat di pertandingan-pertandingan berikutnya.
12:06Ada Filipina dan Malaysia.
12:08Atau di fase berikutnya di PLAFF U23.
12:11Ada Thailand atau mungkin Vietnam.
12:13Itu dia.
12:14Setelah bisa lolos dari situ dan menunjukkan performa barulah kita bisa bicara plan B-nya.
12:18Tapi kan Ole Romani tadi bilang di sosial medianya bahwa operasinya lancar.
12:23Dia akan ingin kembali dengan cepat dan alegria dia bilang.
12:27Alegria itu kan artinya cheerful, joyful, penuh optimisme.
12:30Ya mudah-mudahan aja.
12:31Selalu ini ya, motonya dia ya.
12:33September mungkin gak ikut FIFA MSD yang lawan Lebanon Kuwait tapi siapa tahu.
12:36Kalau gitu finger cross.
12:38Ya finger cross.
12:38Finger cross.
12:39Mudah-mudahan Ole ini bisa segera sembuh.
12:41Dan mungkin proses Mauro Zilstra juga akan lebih cepat.
12:45Dan menjadi plan B-nya Patrick Leifertnya di saat beberapa keempat kualifikasi Piala Dunia Zona Asia.
12:51Terima kasih Bung Gita sudah memberikan analisisnya di Sapa Indonesia Malam Kompas TV.
12:56Sampai jumpa lagi.
12:56Selamat malam Bung Gita.
12:57Sampai jumpa lagi.

Dianjurkan