- 17/7/2025
Kategori
🛠️
Gaya hidupTranskrip
00:00Terima kasih telah menonton!
00:30Terima kasih telah menonton!
01:00Terima kasih telah menonton!
01:30Terima kasih telah menonton!
01:59Terima kasih telah menonton!
02:01Terima kasih telah menonton!
02:03Terima kasih telah menonton!
02:05Terima kasih telah menonton!
02:07Terima kasih telah menonton!
02:09Terima kasih telah menonton!
02:11Terima kasih telah menonton!
02:13Terima kasih telah menonton!
02:15Terima kasih telah menonton!
02:17Terima kasih telah menonton!
02:19Terima kasih telah menonton!
02:21Terima kasih telah menonton!
02:23Terima kasih telah menonton!
02:25Terima kasih telah menonton!
02:27Terima kasih telah menonton!
02:29Terima kasih telah menonton!
02:31Terima kasih telah menonton!
02:33Terima kasih telah menonton!
02:35Terima kasih telah menonton!
02:37Terima kasih telah menonton!
02:39Terima kasih telah menonton!
02:41Terima kasih telah menonton!
02:43Terima kasih telah menonton!
02:45Terima kasih telah menonton!
02:47Terima kasih telah menonton!
03:17dan warna yang berani.
03:23Ciri khas kita ini dari warna,
03:27warna kita dominan karo banget lah gitu nih ya,
03:32kalau karo banget itu mau ngejreng-ngejreng,
03:34kalau mau merah pun merah,
03:36kalau hitam-hitamnya hitam,
03:37kalau merah-merah jangan redup-redup,
03:39biasanya begitu kesukaan orang karo.
03:42Jadi itu dipahamin oleh kami,
03:45jadi kami praktekkan dan diterima oleh masyarakat,
03:49sampai sekarang diterima gitu.
03:52Meski demikian, usaha yang sudah berjalan cukup lama ini
03:55bukan tak mengalami tantangan.
03:58Kalau dulu, tantangannya adalah modal usaha.
04:01Namun saat ini, Kristina sulit mendapatkan pekerja
04:03yang sungguh-sungguh tertarik dan sabar,
04:06belajar menenun.
04:08Daerah karo kan pada umumnya pekerjanya kan keladang.
04:11Kalau benang gini, pusing dia.
04:14Apaan sih itu kerjaan kayak gitu?
04:16Ya, sekarang yang kami lakukan ya,
04:19kami tampung aja orang yang mau bekerja,
04:23kami tampung aja dulu,
04:24dia mulai dari dasar,
04:25nah kita lihat dulu,
04:27kalau udah dia mulai dasar,
04:28kita beralih ke alat gitu.
04:32Tapi kalau dia niat,
04:33setengah jam aja dia situ melihat,
04:35loh gimana ya, caranya gimana ya,
04:37kemungkinan bisa.
04:38Nuri Brutarigan sudah menenun sejak 2019 di sini.
04:46Selain menenun,
04:47ia juga berperan mengontrol kualitas helayan UIS
04:49dan mengajari staff baru.
04:52Bersama penenun lain,
04:53Nuri bekerja dari jam setengah sembilan pagi
04:56hingga setengah lima sore.
04:59Biasanya, dalam sehari,
05:01penenun dapat menyelesaikan satu helai UIS.
05:04Menurut Nuri,
05:05upah yang didapat sesuai dengan hasil kerja penenun.
05:08Selain berkontribusi mengasah keterampilan penenun,
05:11usaha ini turut membantu keuangan keluarga.
05:15Perempuan usia 39 tahun ini berharap
05:18anak muda fokus meningkatkan keterampilan diri,
05:21tidak hanya terlena pada aktivitas di dunia daring.
05:25Walau rumit,
05:26keterampilan seperti menenun yang terus diasah
05:29pasti membuahkan cuan pula.
05:32Kalau dari kami,
05:34pertama-tama dulu,
05:36cara menyambung benang.
05:37itu yang paling pertama dasarnya dipelajari.
05:40Siap menyambung benang,
05:41tahan dia,
05:42kami tahan itu sampai setengah hari.
05:45Baru sudah,
05:46di situ saja sudah dapat kami,
05:48dia sanggup apa enggak.
05:49Karena langsung titik kebosanan dia itu
05:51datang langsung.
05:53Dari raut wajah,
05:54apanya langsung dapat.
05:55Siap itu,
05:56baru naik ke gulungan benang.
05:58Dari gulungan benanglah nanti dia,
06:00sudah ku nampak,
06:00sudah ada pemanjantah kira-kira satu bulan,
06:03jadi gulungan benang baru ku naikkan ke tenun.
06:04Di tenun ini pun dia harus belajar lagi,
06:08lebih rumit lagi daripada
06:09belajaran gulung benang.
06:11Karena harus dia tahu cucuan,
06:14tahu pijakan kakinya itu,
06:17tahu dia membuka motif.
06:19Nah, itu harus dipelajarinya semua.
06:20Uwis yang sudah selesai ditenun,
06:31kemudian dijual di galeri yang terletak
06:34di jalan Sisingamangaraja,
06:36Kaban Jahe.
06:38Sahalai Uwis dibanderol dari harga
06:40Rp850.000 hingga Rp2,1 juta,
06:44tergantung ukuran dan varian motifnya.
06:46Selain dapat membeli berbagai varian Uwis secara langsung,
06:52galeri ini juga menerima pesanan dalam jumlah banyak.
06:58Tidak saja sebagai simbol budaya,
07:00Uwis mewakili kedudukan seseorang
07:02dalam upacara adat suku Karo.
07:05Hingga sekarang,
07:06penggunaannya masih menjadi bagian penting
07:08pada tiap upacara.
07:11Kiranya, warisan leluhur ini
07:12senantiasa terjaga kelestariannya.
07:15Di tangan generasi penerus,
07:17Uwis mampu menghadapi tantangan zaman.
07:26Rata-rata kehidupan petani ini
07:29masih di bawah garis kemiskinan.
07:32Itu juga masih tertinggal jauh
07:35karena petani hidupnya masih seperti zaman dulu.
07:38Kalau diolah bisa lebih dari Rp500.000 tuh Pak,
07:41satu tahun penghasilannya.
07:43Mungkin aksinya lokal ya,
07:46tapi dampaknya akan jadi global.
07:48Mimpi jadi nyata setiap minggu jam 7 malam
07:52hanya di The ITV.
07:53Mereka para pencari rezeki.
08:00Mereka mengerti bahwa lebih baik bekerja
08:02daripada meminta.
08:05Mereka yakin akan luasnya rezeki.
08:08Meski kadang bersabar membuatnya lelah,
08:11ketika hasil yang didapat
08:13tak sebanding dengan perjuangannya.
08:15Terima kasih kepada PT. Panca Budi Niaga
08:20yang telah mendukung misi budaya humanis
08:23bersama The ITV.
08:26Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk
08:29dan sebagainya itu juga sudah kami beli.
08:32Apalagi saya berangkat waktu ke sini,
08:34saya kan dulu kurang sehat.
08:35Tapi setelah saya di sini,
08:37makanan yang saya makan ini,
08:39saya produksi sendiri,
08:40itu alhamdulillah enak,
08:42lebih sehat dibanding saat awal-awal
08:44sebelum ke sini.
09:10Pesan ini disampaikan oleh PT. Growth, Asia, dan The ITV.
09:28Tahun ini, saya bersyukur bisa menjadi bagian
09:30dari perayaan ulang tahun The ITV.
09:33Tapi ini bukan sekedar perayaan,
09:35ini adalah panggilan untuk bersama
09:37menyalakan lebih banyak harapan.
09:40Melalui konser Hood The ITV,
09:44saya Yuni Syara mengajak Anda
09:46semua untuk menjadi bagian dari perjalanan ini.
09:50Yuk, mari datang
09:51dan bersama menyalakan kebaikan.
09:54Saya tunggu kehadiran Anda
09:55dan kita sebarkan kebaikan bersama The ITV.
10:06Nah, sekarang kita sudah siapkan loyangnya.
10:09Kita akan tuang nih,
10:10sebagian dulu ya, Nov.
10:12Untuk si adonan
10:13bolu ketan hitamnya.
10:16Oke, sekarang kita plating.
10:18Jadi lauk nasi juga bisa nih.
10:20Benar banget.
10:22Oke, Chef.
10:23Nih menu dua-duanya udah jadi nih.
10:25Betul banget.
10:25Langsung saatnya kita akan cicikin ya.
10:28Ayo.
10:28Vegetarian Kitchen, setiap Sabtu dan Minggu,
10:32jam setengah sebelas siang.
10:33Hanya di The ITV.
10:39Para penggiat lingkungan dari Yayasan Sanggar Anak Sungai Deli
10:43atau Sasude,
10:44tak henti-hentinya mengajak masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Deli
10:47untuk giat menjaga dan melestarikan sungai.
10:50Seperti belum lama ini pemirsa,
10:52mereka mengajak ibu-ibu rumah tangga membuat ekobrik bersama.
10:56Kegiatan ini merupakan aksi nyata mereka
10:58dalam seruan cegah sampah plastik ke laut.
11:08Kegiatan ini dilaksanakan karena memang kita melihat kondisi Sungai Deli saat ini
11:12yang banyak sampah plastik
11:14dan itu bisa berpengaruh buruk terhadap laut.
11:17Jadi akhirnya kita buat gerakan aksi bersih sungai
11:20dan cegah sampah plastik masuk ke laut.
11:27Pemirsa banyak cara yang bisa dilakukan
11:29untuk meminimalisir terjadinya penumpukan sampah plastik.
11:33Salah satunya dengan membuat ekobrik.
11:37Ekobrik merupakan seni meminimalisir sampah plastik
11:40dengan memasukkan sampah plastik ke dalam botol plastik.
11:45Ekobrik bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan,
11:48furnitur, dan karya seni.
11:52Inilah yang terus digiatkan oleh Lukman Hakim Siagian,
11:56seorang pegiat lingkungan asal kota Medan.
12:00Sejak mendirikan Sanggar Anak Sungai Deli atau Sasude tahun 2018,
12:05Lukman dan sejumlah relawan Sasude
12:07terus mengajak dan menggiatkan masyarakat
12:09yang tinggal di bantaran Sungai Deli.
12:14Mereka diajak mengatasi permasalahan sampah,
12:17khususnya sampah plastik.
12:21Salah satu upaya yang dilakukan
12:23adalah mengedukasi masyarakat membuat ekobrik
12:26seperti yang diadakan belum lama ini.
12:30Kegiatan ini dilaksanakan karena memang kita melihat
12:32kondisi Sungai Deli saat ini yang banyak sampah plastik
12:35dan itu bisa berpengaruh buruk terhadap laut.
12:38Jadi akhirnya kita buat gerakan aksi bersih sungai
12:42dan cegah sampah plastik masuk ke laut.
12:49Karena memang setelah kita mengkutip sampah plastik,
12:52banyak memang hal yang bisa kita lakukan
12:55untuk daur ulang sampah plastik.
12:56Tapi memang ekobrik menjadi salah satu
12:58solusi yang efektif menurut kami
13:02karena memang sampah bisa diminimalisir dan disimpan
13:05serta dijadikan sebagai bahan baku
13:08untuk batu-batu seperti itu.
13:15Ada beberapa hal yang harus diperhatikan
13:18dalam membuat ekobrik,
13:20yakni sampah plastik harus bersih dan kering.
13:23Itulah mengapa sampah plastik harus dicuci
13:27dan dijemur terlebih dahulu.
13:30Kemudian potong plastik menjadi ukuran kecil
13:33untuk memudahkan saat dimasukkan ke dalam botol plastik.
13:39Lalu masukkan plastik ke dalam botol
13:41hingga penuh dan padat.
13:44Nah, ekobrik sudah jadi.
13:46Pelatihan ini disambut baik oleh puluhan peserta
13:54yang semuanya merupakan warga lingkungan 12
13:57Kelurahan Sehima, Timedan Maimun.
14:00Salah satunya, Okta Maulina.
14:03Perempuan usia 35 tahun ini
14:05mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan ekobrik.
14:10Selain menyadarkan agar tidak membuang sampah ke sungai,
14:14ekobrik bisa menjadi peluang
14:16untuk menambah pemasukan.
14:18Saya mau ikut itu
14:20biar ada peluang untuk anak saya ke depannya.
14:24Jadi kan sampah ini
14:25biar bisa kita mengajarkan anak kita
14:27kalau bahasanya buang sampah itu
14:29ada tempatnya, yang plastik mana,
14:32yang sampah bisa berurak itu yang mana.
14:36Pamanfaatnya banyak ya.
14:38Biasanya sampah kan itu banyak bisa barang.
14:40Jadi dengan adanya ini,
14:42sampah itu berkurang.
14:43Bapak Ibu,
14:44laut kita itu sekarang sudah sangat mencengkampan.
14:46Kenapa?
14:47Harapannya warga bantaran sungai Delhi
14:49tak hanya mampu mengurangi sampah plastik
14:52di lingkungan mereka,
14:54tapi juga menjadi agen perubahan
14:57yang menjaga sungai tetap bersih dan lestari
15:00dari tangan-tangan sederhana
15:02untuk masa depan yang lebih hijau.
15:05IDN Membaca,
15:14sebuah komunitas yang bergerak di bidang literasi
15:16punya cara menarik dalam mengajak
15:18dan mendekatkan akses bacaan kepada masyarakat,
15:21khususnya anak muda.
15:23Seperti belum lama ini,
15:24mereka menggelar perayaan seni, buku, dan budaya
15:27di Taman Budaya Medan.
15:29Seperti apa kira-kira keseruan mereka, Pak Mirsa?
15:31Berikut leputannya.
15:35Membaca buku itu ada suatu hal yang sangat utama.
15:43Bagaimana kita mengetahui tentang apapun,
15:46fenomena, tentang knowledge,
15:47tapi kalau kita nggak baca buku, apa gunanya?
15:49Makanya di dalam suatu pemberitahuan
15:53dalam sesuatu masyarakat adalah
15:54baca buku itu paling hal utama,
15:56paling fundamental di hidupan kita.
16:02Di tengah kemajuan teknologi digital,
16:05masih ada sekelompok orang yang memilih larut
16:08dalam lembar demi lembar buku.
16:12Salah satu di antaranya adalah Nancy Sibarani.
16:17Membaca menjadi hobi yang ditekuni
16:19perempuan usia 24 tahun ini
16:21sejak ia isimpe.
16:24Karena begitu gemar membaca,
16:27ia sering mengunjungi berbagai acara literasi
16:29dan bajar buku.
16:31Seperti belum lama ini,
16:34ia hadir di acara perayaan seni,
16:37buku, dan budaya
16:38yang diselenggarakan oleh komunitas literasi
16:41bernama IGN Membaca.
16:45Nancy merasa senang bisa membaca
16:47beragam koleksi buku yang dijajakan.
16:53Ba'oasa di tengah gurun yang tandus,
16:55kegemaran dan kecintaannya terhadap buku
16:57tersalur dengan baik.
17:01Ya, di acara ini,
17:03IDN Membaca memfasilitasi
17:05para pengunjung yang hadir
17:07dengan membuka lapak buku gratis.
17:09Ya, tanggapan dari saya terkait acara ini
17:13sangat seru ya, Bang.
17:15Karena saya nggak ekspek bahkan begini
17:17suasananya.
17:19Di sini tersedia banyak buku
17:20yang bisa kami bebas baca,
17:22banyak penampilan-penampilan seru
17:24yang ternyata nggak ada saya ekspektasi
17:27dari rumah tadi pas berangkat ke sini.
17:32Perayaan seni, buku, dan budaya
17:35merupakan gambaran spirit anak muda
17:37yang gemar membaca dan melek
17:39terhadap literasi.
17:42Ya, setahun sudah.
17:45Muda-mudi yang tergabung di IDN Membaca ini
17:48tak henti-hentinya mengajak
17:49dan memfasilitasi orang-orang
17:52untuk membaca buku
17:53kapanpun dan dimanapun.
17:56Dalam aktivitas kita di sore ini,
17:59di kehidupan ini adalah
18:00di mana momentum hari jadi Indonesia yang baca
18:04adalah bagaimana anak mudanya
18:06itu peduli terhadap literasi.
18:08Bagaimana anak mudanya
18:09itu mau membaca
18:11untuk meningkatkan baca buku
18:13dari segi lintas sektor.
18:15Nah, baca buku ini kan sebenarnya bervariasi.
18:17Baik itu baca buku secara formal
18:19ataupun informal,
18:20di mana bagaimana anak mudanya itu
18:21paham apa yang dibaca,
18:23mau dibaca.
18:25Seperti itu.
18:28Tidak hanya membuka lapak buku,
18:31IDN Membaca
18:32juga menyediakan panggung kreasi.
18:37Di panggung ini,
18:39sejumlah penampilan menarik dipertunjukkan,
18:42seperti tarian tradisional,
18:44pementasan musik biola,
18:46monolog,
18:47visualisasi puisi,
18:49dan lainnya.
18:53Kemriahan ini tercipta
18:55berkat kolaborasi IDN Membaca
18:57dengan sejumlah komunitas musik
18:59dan kelompok seni.
19:01Pesan kita adalah
19:04ke anak muda,
19:05bagaimana anak muda ini
19:06tetap mempunyai gairah
19:08untuk membaca buku,
19:11mempunyai gairah
19:11untuk berdiskusi,
19:13mempunyai gairah
19:14untuk bagaimana
19:15men-reach out sekitarnya
19:17untuk membaca buku.
19:18Karena di era hari ini,
19:20banyak masyarakat itu,
19:21apalagi anak muda itu skeptis
19:23dengan baca buku,
19:24apalagi untuk memberikan
19:25virus-virus pengetahuan
19:26membaca buku itu.
19:27Karena membaca buku itu
19:30ada suatu hal yang sangat utama,
19:32bagaimana kita mengetahui
19:34tentang apapun,
19:35fenomena,
19:36tentang knowledge,
19:37tapi kalau kita tidak
19:37membaca buku,
19:38apa gunanya?
19:42Pergelaran seni,
19:43buku dan budaya
19:44yang diselenggarakan oleh
19:46komunitas literasi IDN Membaca
19:49bukan hanya menjadi
19:50ruang ekspresi,
19:52tetapi juga ajakan
19:53untuk terus mencintai literasi
19:55dan melestarikan budaya.
19:58Dari IDN Membaca,
19:59untuk Indonesia yang lebih sadar,
20:01kreatif dan berpengetahuan.
20:10Kita memutuskan untuk adopsi gitu kan ya,
20:12untuk mengangkat Jeremy
20:13bagian jadi anggota otak keluarga kita.
20:15I was not the one
20:16who gave birth to you.
20:17Hadirnya kamu dalam kehidupan kita
20:19adalah satu berkat yang
20:20gak henti-hentinya
20:21sampai sekarang kita syukuri.
20:22Gak pernah ditreat beda gitu kan,
20:24selalu sama,
20:25equal sama ade,
20:26bahkan kadang-kadang
20:27lebih gala karyanya kita
20:28dibandingkan dianya.
20:29Karena dia sweet boy banget.
20:40Bahan-bahan yang digunakan
20:42untuk pembuatan pupuk
20:44dan sebagainya itu juga
20:45sudah kami beli gitu ya.
20:47Apalagi saya berangkat
20:48waktu ke sini,
20:48saya kan dulu kurang saya,
20:50tapi setelah saya di sini,
20:51makanan yang saya makan ini
20:53saya produksi sendiri,
20:55itu alhamdulillah
20:56enak,
20:56lebih sehat
20:57dibanding saat awal-awal
20:58sebelum ke sini.
21:01Saksikan Bumi Kusatu
21:02Jumat 11 Juli 2025
21:04jam setengah delapan malam
21:06hanya di The ITV.
21:10Komitmen bukan hanya
21:11mengantar barang,
21:13tapi juga membawa harapan
21:15untuk semua.
21:16hadir untuk bergerak,
21:18turun langsung
21:19mengantarkan kebaikan.
21:22Menjangkau penjuru negeri,
21:24mengulurkan kasih tanpa batas,
21:26mencintai tanpa pamrih.
21:29Terima kasih kepada
21:30PT Infinity International Logistics
21:33yang telah mendukung
21:34misi amal sosial
21:36bersama The ITV.
21:38Perempuan itu
21:43bisa mengalami
21:44mobilitas secara
21:45lebih luas,
21:46mobilitas ke atas ya,
21:47artinya kan
21:48tidak lagi
21:49dilapis bawah
21:50misalnya dari aspek
21:51pendidikan.
21:52Karena itu sebuah perjuangan,
21:53salah satunya adalah
21:54Kartini.
21:55Itu terlihat jelas tuh ya?
21:56Ya,
21:57karena itu sebetulnya
21:58yang membuka akses
21:59perempuan akhirnya juga
22:00bisa ke lapangan kerja,
22:01ke pasar kerja.
22:03Saksikan Podcast Nusantara
22:04setiap Jumat
22:05pukul 7 malam
22:06waktu Indonesia Barat.
22:08Hanya di The ITV.
22:10Soto betawinya ini
22:11yang biasanya orang bikin
22:12soto betawi itu plain.
22:14Enggak.
22:14Yang ini beran.
22:16Enak banget aromanya.
22:18Jadi kayak soto banjar ya
22:19dikasih perkedel ya.
22:21Udah kudu musti
22:22ini dicocolin segala macem nih.
22:24Cabai hijau.
22:26Kedua terenak
22:26yang pernah aku cobain
22:28seumur hidup aku.
22:32Cerita dan rasa
22:33Minggu 13 Juli
22:35jam setengah 3 sore
22:36hanya di The ITV.
22:44Pemirsa kami punya
22:45cerita inspiratif
22:46dari ibu-ibu hebat
22:47yang mengasuh
22:48anak disabilitas.
22:50Sebut saja
22:50Depika Lubis
22:51dan Siti Fatimah.
22:52Depika,
22:53seorang ibu rumah tangga
22:54yang memiliki
22:54anak Down Syndrome.
22:56Sementara Siti Fatimah
22:57adalah ibu tunggal
22:58asal kota Binjai,
22:59Sumatera Utara
23:00yang memiliki
23:01anak serebral palsi
23:02dan autisme.
23:03Saksikan semangat mereka
23:05di liputan berikut ini.
23:18Kalau rasa mali itu
23:19enggak ada.
23:20Malah saya
23:21Alhamdulillah
23:21saya bangga
23:22dengan anak-anak saya
23:23karena kita diunjuk
23:27oleh Allah
23:27bahwasannya kita lah
23:29orang tua yang istimewa
23:31karena
23:31anak kita
23:33yang bisa membawa kita
23:34ke pintu surga.
23:39Dari banyaknya
23:40ibu di dunia,
23:41Depika Lubis
23:42terpilih menjadi
23:42salah seorang ibu
23:43yang dianugerahi
23:44anak istimewa.
23:47Perempuan usia
23:4848 tahun ini
23:50memiliki
23:50anak dengan
23:51Down Syndrome
23:52namanya Res Kiano
23:53Ahsan Simatupang
23:54atau Kiano
23:55yang berusia
23:5610 tahun.
24:00Kalau kita
24:01orang tua
24:02anak dengan
24:03berkebutuhan khusus
24:04ya
24:04disabilitas lah
24:06pasti semua
24:08itu
24:08up and down.
24:10Yang pertama
24:10misalkan
24:11pas
24:12anak itu
24:14lagi tantrum
24:15pas kita ada
24:16di suatu
24:17keramaian
24:18atau apa
24:18gitu.
24:19Banyak kan tuh
24:20orang-orang yang
24:22liatin kita
24:22pas anak kita
24:23lagi tantrum
24:24banyak mata-mata
24:25yang melihat
24:25anak kita
24:27kan gitu.
24:28Dan mereka juga
24:29kan gak tahu
24:30bahwasannya
24:30anak kita itu
24:31spesial.
24:33Cara
24:33melihat
24:35anak tantrum itu
24:36pasti orang-orang
24:37seperti heran
24:38atau apa
24:39gitu.
24:39disitulah
24:41titik
24:42bahwasannya
24:44kita itu
24:45harus kuat
24:45bahwasannya
24:48kita itu
24:48harus
24:49semangat
24:50bahwasannya
24:50kita itu
24:51bisa menjaga
24:52anak-anak kita.
24:56Kiano
24:57yang merupakan
24:58anak dengan
24:58Down Sindrom
24:59termasuk dalam
25:00tunagrahita.
25:01Kemampuan
25:02intelektual
25:02dan kognitif
25:03yang dimiliki
25:03berada di bawah
25:05rata-rata
25:05anak pada
25:06umumnya.
25:08Oleh
25:08karenanya
25:09setiap hari
25:10Depika menghabiskan
25:11waktu bermain
25:12dan belajar
25:12bersama
25:13Kiano.
25:17Permainan
25:17yang dilakukan
25:18untuk mengasah
25:19motorik halus
25:19yaitu
25:20perkembangan
25:20gerak otot-otot
25:21halus pada
25:22anak.
25:23Misalnya
25:23meniup balon
25:24dan menulis
25:24dengan berbagai
25:25warna pensil.
25:26Hasilnya
25:27Kiano
25:28berkembang pesat.
25:29Ia aktif
25:29dan percaya
25:30diri.
25:30Kemampuan
25:31sensorik
25:31dan motoriknya
25:32perlahan meningkat.
25:36Down Sindrom
25:38merupakan
25:38kondisi
25:38keterbelakangan
25:39mental
25:40dan fisik
25:40disebabkan oleh
25:41kelainan
25:42kromosom
25:4221.
25:44Mona Lisa
25:44Elisabeth,
25:45dokter spesialis
25:46tumbuh kembang
25:46anak di Medan
25:47mengatakan
25:48hal utama
25:49yang harus
25:49diajarkan
25:50kepada anak
25:50dengan
25:50Down Sindrom
25:51yaitu
25:52latihan motorik,
25:53kemandirian,
25:53dan kemampuan
25:54sosialnya.
25:56Untuk
25:56masalah
25:57anak
25:57Down Sindrom,
25:58Down Sindrom
25:58itu
25:58pastinya
25:59akan terlambat
26:00untuk
26:00masalah
26:00perkembangan
26:01atau
26:01bahkan
26:02juga
26:02masalah
26:02pertumbuhan.
26:03jadi kalau
26:04kita bilang
26:04untuk masalah
26:05perkembangan
26:06itu
26:06yang paling sering
26:08itu lebih ke
26:09masalah motorik
26:10halusnya
26:11atau misalnya
26:12motorik kasarnya
26:13anaknya
26:13atau misalnya
26:14juga masalah
26:15bahasa.
26:16Ke motorik
26:17atau perkembangannya
26:18kita harapkan
26:19dia dapat
26:20mengejar
26:21keterlambatannya
26:22dari
26:23anak-anak
26:24yang normalnya
26:24dia.
26:25Nah,
26:25yang kedua
26:26adalah
26:26masalah
26:27kemandirian.
26:28Minimal apa?
26:28dia harus bisa
26:29mengurus
26:29diri dia sendiri.
26:31Kemudian
26:31pendidikan
26:32pastinya
26:32tapi pendidikan
26:33juga
26:34kita tetap
26:35harus melihat
26:35bagaimana
26:36anak tersebut.
26:37Nggak mungkin
26:38kita paksakan
26:38anak ini
26:39harus sesuai
26:39dengan anak
26:40seusianya dia.
26:41Jadi ya
26:42minimal kita
26:42mengajarkannya
26:43dia untuk
26:44pelajaran-pelajaran
26:45yang dapat
26:46diterapkan
26:47di kehidupan
26:48sehari-hari.
26:49Pemirsa
26:59masih ada
27:00satu lagi
27:00sosok ibu hebat
27:01yang dengan sabar
27:02mendidik
27:03anak istimewa.
27:04Dialah
27:04Siti Fatimah Lubis
27:05perempuan berusia
27:0646 tahun
27:07dari Binjai.
27:10Fatimah mengidap
27:11penyakit
27:11mikropilariasis
27:13atau kaki gajah.
27:14Dalam kondisinya
27:15yang sakit
27:16Fatimah juga
27:16harus membesarkan
27:17putrinya
27:18yang mengalami
27:19serebral palsi
27:20dan autisme.
27:25Kondisi serebral palsi
27:27atau perkembangan
27:28otak yang tidak normal
27:29membuat putrinya
27:30sulit berjalan.
27:32Fatimah menyebukkan
27:32harinya dengan
27:33melatih sang putri
27:34agar dapat berjalan
27:35menggunakan
27:36standing frame
27:37dan sepatu
27:37AFO
27:38atau
27:38ankle foot artosis.
27:45Ya memang
27:46alhamdulillah
27:47step by step
27:48setiap tahun
27:48itu kan kemajuan
27:49dia bertambah.
27:51Kayak dulu
27:51dia duduk
27:52itu tegeleta
27:53aja.
27:54Tegeleta
27:54duduk aja
27:55dia gak bisa.
27:55Dia umur
27:56enam tahun
27:57baru bisa
27:57tidur,
27:58bangun,
27:59bisa duduk.
28:00Kalau harapan
28:00saya tuh alika
28:01bisa lah dia
28:02mengurus diri
28:03dia sendiri
28:03kayak
28:04dia mandi,
28:06pakai baju,
28:07dia berjalan.
28:08Jadi setidaknya
28:09misalnya pun lah
28:10duluan ibu
28:11tidak ada dari dia
28:12gitu kan.
28:13Jadi
28:13bisa lah
28:14dia tinggal
28:14dengan orang itu
28:15jadi
28:16tidak terlalu
28:17menyusahkan orang.
28:20Sebagai ibu tunggal,
28:21Fatimah memenuhi
28:22kebutuhan hidup
28:23ia dan anaknya
28:24dengan berjualan
28:25beragam jenis
28:26camilan dan
28:26aksesoris.
28:27Ia berjualan
28:28menggunakan
28:29sepeda motor.
28:30Dalam sehari,
28:31ia bisa mendapatkan
28:3270 ribu rupiah.
28:34Penghasilan ini
28:35hanya cukup
28:35memenuhi kebutuhan
28:36pokok anaknya
28:37seperti membeli
28:38popok dan
28:39minyak kayu putih.
28:42Agar ia selalu
28:43mendapatkan
28:44energi positif,
28:45Fatimah bergabung
28:46dalam sebuah
28:46organisasi sosial
28:47yaitu
28:48Yayasan Aksi
28:49Bajik Binjai.
28:51Di sini,
28:52ia bersama
28:52puluhan ibu
28:53dengan kondisi
28:53yang serupa
28:54saling memberi
28:55dukungan
28:55dan motivasi
28:56untuk tetap semangat
28:57menjalani hidup.
29:00Kasih ibu
29:01sepanjang masa.
29:02Itulah yang
29:03menggambarkan
29:03semangat Fatimah
29:04dan Depika Lubis
29:05dalam memberikan
29:06yang terbaik
29:07untuk buah hati mereka.
29:08Karena anak
29:09adalah harta
29:10terbesar dari Tuhan
29:11dan menjadi
29:12sebuah tanggung jawab
29:13mulia
29:13untuk dijalankan.
29:20Sekian program
29:21Bingkai Sumatera.
29:22Saat ini,
29:23Anda juga bisa
29:23menyaksikan program
29:24unggulan
29:25DAI TV
29:25di platform
29:26DAI Plus
29:27yang bisa diunduh
29:28secara gratis.
29:29Dan saksikan
29:30konten inspiratif
29:31serta menenangkan hati
29:32dimanapun
29:33dan kapanpun.
29:35Tetap semangat
29:36menyebarkan kebaikan
29:37saya Windy Nenggolan
29:38pamit.
29:38Sampai jumpa.
29:39selamat menikmati.
29:41Sampai jumpa.
29:42selamat menikmati.
29:43Sampai jumpa.
29:44Sampai jumpa.
29:44Sampai jumpa.
29:45Sampai jumpa.
29:46Sampai jumpa.
29:47Sampai jumpa.
29:48Sampai jumpa.
29:48Sampai jumpa.
29:49Sampai jumpa.
29:49Sampai jumpa.
29:50Sampai jumpa.
29:50Sampai jumpa.
29:51Sampai jumpa.
29:51Sampai jumpa.
29:52Sampai jumpa.
29:52Sampai jumpa.
29:52Terima kasih telah menonton!
Dianjurkan
1:00:00
|
Selanjutnya
1:00:00
1:45:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:25:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
30:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00
1:00:00