Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • 16/7/2025
KOMPAS.TV - Beras oplosan jadi polemik di masyarakat. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menyatakan bahwa praktik pengoplosan beras di Indonesia telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.

Menurutnya, kerugian akibat beras oplosan mencapai Rp99 triliun per tahun.

Amran juga mengungkapkan bahwa sebagian produsen dan penjual dari merek-merek yang terlibat telah menarik produknya dari peredaran serta melakukan penyesuaian harga. Ia memastikan bahwa penarikan beras oplosan tidak akan menyebabkan kelangkaan di pasaran.

Sementara itu, Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menyoroti permasalahan ini dan menyebut nama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.

Titiek meminta Zulkifli turun tangan langsung dalam menangani persoalan beras oplosan. Selengkapnya terkait kasus ini, simak tayangan berikut.

#berasoplosan #titiek #zulkiflihasan #dpr

Baca Juga Ungkapan Gibran Gagas Hilirisasi Kemenyan Sempat Ditertawakan, Ini Alasannya | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/nasional/605566/ungkapan-gibran-gagas-hilirisasi-kemenyan-sempat-ditertawakan-ini-alasannya-kompas-petang



Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/605575/full-fakta-beras-oplosan-di-pasaran-dpr-titiek-buka-suara-dampaknya-bagi-masyarakat-sapa-malam
Transkrip
00:00Berikutnya Menteri Pertanian Saudara Andi Amran Sulaiman menyatakan praktik pengoplosan beras di Indonesia telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.
00:08Mentan menyebut nilai kerugian masyarakat mencapai Rp99 triliun per tahun.
00:16Dalam rapat kerja bersama Komisi 4 DPR RI Amran Sulaiman Saudara menyebut ada dua jenis kerugian dalam kasus beras oplosan
00:29yang pertama adalah kerugian negara terkait dengan program stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP.
00:38Menurutnya sebagian besar beras yang seharusnya dijual murah justru dialihkan ke pasar sebagai beras premium.
00:45Kerugian kedua yakni adalah kerugian masyarakat karena tertipu membeli beras yang tidak sesuai dengan mutu dengan harga yang tinggi.
00:53Ini SPHP diserahkan pada toko, 20% etalase, 80% dioplos jadi premium.
01:07Itu satu pak, ini kerugian negara.
01:09Kalau ini Rp99 triliun, itu adalah masyarakat.
01:13Sebenarnya ini satu tahun, tapi kalau ini terjadi 10 tahun atau 5 tahun,
01:18karena ini bukan hari ini terjadi, ini sudah berlangsung lama pak.
01:22Tetapi nanti angkanya sudah pasti bukan 100 triliun, pasti di atas.
01:28Kalau ini dilacak pak ke belakang.
01:30Jadi kerugian masyarakat.
01:32Bukan hari ini, tetapi ini sudah, merek ini kan sudah lama pak.
01:36Bukan baru tahun ini.
01:38Jadi itu, ini beras biasa, ini lab pak, asil lab.
01:41Ini beras biasa, dijual dengan premium.
01:45Beras biasa yang, apa namanya, beras curah, ini tinggal ganti bungkus dan ada foto-fotonya sama kami pak.
01:54Kami serahkan penegak hukum.
01:56Kemudian ini bungkus premium, ini tinggal mau beli yang mana.
02:00Jadi kalau premium, jadi harganya yang naik, bukan kualitasnya naik pak.
02:03Ibaratkan gampangannya gini pak, emas 24 karat, sebenarnya ini 18 karat.
02:13Tapi dijual 24 karat semua pak.
02:16Menteri Pertanian Andi Amran Sulaima menyatakan praktik pengoplosan beras di Indonesia telah menimbulkan kerugian besar bagi masyarakat.
02:24Mentan menyebut nilai kerugian masyarakat mencapai 99 triliun per tahun.
02:29Sementara itu juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan,
02:37sebagian produsen dan penjual merek yang terlibat pengoplosan beras telah menarik produknya sekaligus mengubah harga.
02:42Amran menjamin penarikan beras-oplosan tidak akan menimbulkan kelangkaan beras di pasaran.
02:51Sudah pemeriksaan, ada yang kami cek, itu ada penarikan sejak pemeriksaan.
02:58Sudah ada penarikan.
03:00Bahkan kebanyakan, itu kan beras yang beredarnya di pasaran.
03:04Enggak mungkin.
03:05Gimana langkah?
03:07Stok kita tertinggi sepanjang sejarah.
03:09Yang kedua, kita berproduksi terus.
03:12Sesuai BPS, kita surplus sekarang ini kurang lebih dibandingkan konsumsi ya, 3 juta ton lebih.
03:21Jadi tidak mungkin langkah.
03:22Kalau ketanggalnya ditarik, kan tidak boleh disimpan, tidak boleh disimpan suatu gudang dan tidak dikeluarkan.
03:35Enggak boleh.
03:36Jadi harus dikeluarin.
03:38Cuma yang diubah adalah harganya sesuai dengan kualitas barang tersebut.
03:43Kalau beras biasa, harus harganya beras biasa, bukan premium.
03:45Sementara soal beras oplosan, Ketua Komisi 4 DPR, Titi Soeharto sempat menyinggung nama Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.
03:55Titi meminta Zulkifli ikut turun tangan menangani permasalahan beras oplosan.
04:00Titi menegaskan kasus beras oplosan diusut tuntas.
04:03Semua pihak yang terlibat ditindak tegas.
04:06Pemerintah juga perlu menarik beras oplosan yang beredar di masyarakat.
04:10Menurut Titi, saat ini dibutuhkan koordinasi antar instansi.
04:15Agar segala informasi tidak membuat masyarakat jadi bingung.
04:19Titi juga meminta Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan turun tangan dan tidak diam.
04:25Kita serahkan ke kementerian.
04:28Itu kan ada Menko-nya ya.
04:31Tolong Menko-nya itu juga turun tangan.
04:33Jangan diam-diam aja.
04:34Supaya ini dikoordinasikan gitu ya.
04:37Jangan sedikit-sedikit heboh ini heboh itu gitu ya.
04:40Ini rakyat jadi bingung gitu.
04:43Ini kalau itu perusahaan-perusahaan besar ya harus di...
04:47Kita nggak boleh lihat pilih-pilih itu perusahaan besar atau kecil.
04:50Harus ditindak ya kalau memang itu betul, salah.
04:56Terbukti dia ngoplos gitu.
04:59Selain di Komisi 4, kasus beras oplosan juga dipahas di Komisi 6 DPR
05:04saat rapat dengan pendapat dengan...
05:06atau rapat dengan Menteri Perdagangan Budi Santoso.
05:09DPR curiga ada kartel di belakang praktik beras oplosan.
05:14Anggota Komisi 6 DPR dari fraksi Partai Golkar,
05:17Fernando Ganinduto, menyampaikan keresahannya terkait kasus beras oplosan.
05:22Fernando mempertanyakan bagaimana pengawasan Kementerian Perdagangan
05:26sehingga kasus beras oplosan ini terus terjadi.
05:30Fernando menduga ada peran kartel di jalur distribusi dan grosir
05:35di kasus beras oplosan.
05:37Fernando mengingatkan beberapa dampak negatif mengonsumsi beras oplosan
05:42bagi kesehatan seperti kerusakan hati dan ginjal.
05:45Pertanyaan saya gini Pak, bagaimana pengawasan dari Kementerian Perdagangan Pak?
05:52Ini kok bisa terjadi seperti ini?
05:55Artinya jangan-jangan Pak Menteri, ini ada kartel Pak di jalur distribusi dan grosir ini Pak.
06:03Kok bisa ada oplosan seperti ini?
06:05Ini bagaimana Pak pengawasan dari Kementerian Perdagangan?
06:08Karena kenapa Pak saya pertanyakan ini?
06:09Karena ini dampaknya ke rakyat Pak.
06:10Mana ada orang Indonesia yang tidak makan nasi, Pak?
06:16Semua makan nasi, Pak.
06:17Nah ini kalau misalnya oplosan begini,
06:20terus dampaknya nih, saya juga ada list juga nih Pak,
06:24dampak dari beras oplosan, Pak.
06:30Ini kerusakan hati, ginjal, zat kimia atau bahan tambahan berbahaya,
06:34gangguan pencernaan, dan seterusnya, dan seterusnya, Pak.
06:37Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLK,
06:40YLKI mendesak pemerintah usut untas praktik beras oplosan.
06:44Ketua YLKI Niti, Emiliana, mengatakan praktik beras oplosan
06:48merupakan pelanggaran Undang-Undang Pangan dan Hak Konsumen.
06:53YLKI memandang bahwa ini adalah suatu pelanggaran hak konsumen
06:56karena dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen itu
06:59dijelaskan bahwa pelaku usaha tidak diperbolehkan
07:03untuk melakukan memproduksi ataupun menawarkan produk
07:06yang tidak sesuai dengan standar.
07:08Dan dalam kasus ini juga memang menyangkut kasus pidana
07:12karena ada pelanggaran Undang-Undang yang dilanggar oleh pelaku usaha
07:16baik dari Undang-Undang Perlindungan Konsumen maupun Undang-Undang Pangan.
07:19Saudara merebaknya isu beras premium oplosan tidak hanya membuat konsumen resah
07:26tapi juga meresahkan pedagang di pasar induk beras di Pindang Jakarta Timur.
07:31Pedagang mengaku isu beras oplosan berdampak langsung pada aktivitas pasar.
07:35Sejumlah warga yang mau beli beras mengaku khawatir dengan praktik beras oplosan ini.
07:40Sebagai konsumen, mereka mengaku dirugikan karena membeli beras
07:43dengan harga yang tidak sesuai dengan mutu.
07:45Bukan hanya konsumen, pedagang merasa khawatir dengan merebaknya isu beras oplosan.
07:50Para pedagang beras di pasar induk beras Cipinang
07:53membantah tudingan praktik pengoplosan beras.
07:56Ini dilakukan para pedagang.
07:57Setahu saya, PT-PT yang disangka mengoplos itu setahu saya dia beli beras.
08:27Beli bahan dari daerah itu gabah atau PK.
08:31PK itu pecah kulit.
08:33Terus diproses.
08:36Karena kalau dibikin medium yang 5 persen itu harganya tinggi.
08:43Terus dibikinlah lebih dari 10 persen.
08:47Biar terjangkau sama konsumen.
08:51Setahu saya seperti itu.
08:53Dibikinlah 5 kilo, 10 kilo, 25 kilo.

Dianjurkan