- 15/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebelum ditemukan tewas, kegiatan diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan terekam kamera pemantau atau CCTV.
Dari rekaman CCTV, hari Senin (7/07/2025) sekitar pukul 11 malam, diplomat Kemlu Arya terlihat baru kembali ke kamar indekosnya.
Beberapa menit setelahnya, Arya kembali keluar kamar. Ia membawa sebuah kantong plastik hitam, diduga hendak membuang sampah.
Tak lama, almarhum kembali lagi ke kamar. Kami juga tampilkan rekaman CCTV lain saat jenazah diplomat Kemlu pertama kali ditemukan.
Dengan tenang, dua pria di depan kamar korban mencoba menelepon dan beberapa kali mengetuk pintu kamar, untuk mengecek keberadaan korban.
Karena korban tak kunjung menjawab, kedua pria itu pun berusaha membuka kamar menggunakan kunci cadangan.
Namun pintu terkunci rapat. Alhasil, salah seorang pria yang diduga penjaga indekos dengan mudah mencongkel jendela, lalu membuka pintu dari dalam kamar.
Apa penyebab kematian diplomat muda Kemlu di kamar indekosnya masih dalam penyelidikan polisi.
Lantas, apa keterlibatan pihak lain dalam peristiwa ini? Kita bahas bersama Meta Bagus, kakak ipar dari diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan. Dan sudah bergabung juga Kriminolog, Hanifa Hasna.
Baca Juga [Full] Analisis Eks Kabareskrim Rekaman CCTV Detik-Detik Penemuan Jasad Diplomat Kemlu | KOMPET di https://www.kompas.tv/nasional/605372/full-analisis-eks-kabareskrim-rekaman-cctv-detik-detik-penemuan-jasad-diplomat-kemlu-kompet
#diplomatkemlu #diplomattewas #indekos
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/605374/diplomat-kemlu-tewas-dengan-kepala-tertutup-lakban-ini-kata-kakak-ipar-korban-dan-kriminolog
Dari rekaman CCTV, hari Senin (7/07/2025) sekitar pukul 11 malam, diplomat Kemlu Arya terlihat baru kembali ke kamar indekosnya.
Beberapa menit setelahnya, Arya kembali keluar kamar. Ia membawa sebuah kantong plastik hitam, diduga hendak membuang sampah.
Tak lama, almarhum kembali lagi ke kamar. Kami juga tampilkan rekaman CCTV lain saat jenazah diplomat Kemlu pertama kali ditemukan.
Dengan tenang, dua pria di depan kamar korban mencoba menelepon dan beberapa kali mengetuk pintu kamar, untuk mengecek keberadaan korban.
Karena korban tak kunjung menjawab, kedua pria itu pun berusaha membuka kamar menggunakan kunci cadangan.
Namun pintu terkunci rapat. Alhasil, salah seorang pria yang diduga penjaga indekos dengan mudah mencongkel jendela, lalu membuka pintu dari dalam kamar.
Apa penyebab kematian diplomat muda Kemlu di kamar indekosnya masih dalam penyelidikan polisi.
Lantas, apa keterlibatan pihak lain dalam peristiwa ini? Kita bahas bersama Meta Bagus, kakak ipar dari diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan. Dan sudah bergabung juga Kriminolog, Hanifa Hasna.
Baca Juga [Full] Analisis Eks Kabareskrim Rekaman CCTV Detik-Detik Penemuan Jasad Diplomat Kemlu | KOMPET di https://www.kompas.tv/nasional/605372/full-analisis-eks-kabareskrim-rekaman-cctv-detik-detik-penemuan-jasad-diplomat-kemlu-kompet
#diplomatkemlu #diplomattewas #indekos
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/605374/diplomat-kemlu-tewas-dengan-kepala-tertutup-lakban-ini-kata-kakak-ipar-korban-dan-kriminolog
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Saudara sebelum ditemukan tewas kegiatan diplomat Kementerian Luar Negeri Arya Daru Pangayunan
00:07terekam kamera pemantau atau CCTV.
00:17Dari rekaman CCTV hari Senin 7 Juli 2025 sekitar pukul 11 malam
00:22diplomat Kemul Arya terlihat baru kembali ke kamar indekosnya.
00:25Beberapa menit setelahnya Arya kembali keluar kamar dan ia membawa sebuah kantong plastik hitam
00:32yang diduga adalah sampah yang dibalut dalam kantong plastik.
00:38Dan diduga Arya ini hendak membuang sampah.
00:55Nah tidak lama kemudian Almarhum kembali lagi ke kamarnya.
01:21Nah visual yang Anda saksikan ini adalah visual rekaman CCTV malam sebelum Arya ditemukan tewas keesokan harinya.
01:44Dan kami juga tampilkan rekaman CCTV lain saat jenazah diplomat Kemlu pertama kalinya ditemukan.
01:55Dengan tenang dua pria di depan kamar korban mencoba menelpon awalnya dan beberapa kali mengetuk pintu kamar untuk mengecek keberadaan korban.
02:03Namun karena korban tidak kunjung menjawab kedua pria itu berusaha membuka kamar menggunakan kunci cadangan.
02:07Namun pintu terkunci rapat, alhasil salah seorang pria yang diduga penjaga indekos dengan mudah mencongkel jendela lalu membuka pintu dari dalam kamar.
02:19Dan saudara polisi kembali melakukan olah tempat kejadian perkara untuk mencari sejumlah bukti dalam penyelidikan kasus tewasnya diplomat muda Kementerian Luar Negeri.
02:27Dalam olah TKP lanjutan ini polisi melakukan proses identifikasi terhadap sejumlah barang milik korban di kamar indekosnya.
02:33Selain memeriksa sidik jari dan CCTV, polisi juga masih menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
02:40Kita akan lihat hasil otopsi, kemudian kita akan lihat juga medical record beliau korban, kemudian kita akan cek juga alifuensi terkait ke beliau dan lihat di dalam sendiri.
03:00Kita akan satukan, akan kita patukan dengan hasil otopsi. Apakah opot-opot ini minum atau gimana kan kita kan?
03:11Siapannya mudah ketahuan melupakan?
03:13Belum, masih kan barusan masih diproses.
03:15Sudara penyebab kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri di kamar indekosnya masih dalam penyelidikan polisi.
03:22Lantas apa keterlibatan, apakah ada keterlibatan pihak lain dalam peristiwa ini?
03:27Kita bahas bersama Meta Bagus, kakak ipar dari diplomat Kementerian Luar Yadaru Pangayunan,
03:33dan juga sudah bergabung kriminolog dari Universitas Indonesia Hanifa Hasna.
03:37Selamat malam, Mas Meta dan Mbak Hanifa.
03:43Selamat malam, Mas Hadi. Selamat malam, Mas Hadi. Selamat salam kenal.
03:48Baik. Mas Meta, saya tanya dari cerita-cerita almarhum kepada istri ya, istri yang juga saudara dari Mas Meta juga ya.
03:59Ini meskipun pintu terkunci dari dalam, ada enggak tanda-tanda kekerasan fisik?
04:06Ataukah pada saat keluarga menerima kabar, apakah masih mungkin ada keterlibatan pihak ketiga dalam peristiwa tewasnya almarhum ini?
04:15Baik, Mas Hadi.
04:18Kalau kami melihat dari sejauh kami mengenal, kami itu tidak ada pikiran negatif mengenai apapun ya.
04:29Sorry, dengan almarhum. Kami tidak ada pikiran negatif mengenai apapun.
04:34Jadi ya, serang kami tidak bisa berkomentar lebih lanjut, selain kami cukup shock ya.
04:40Sangat shock bahkan lebih tepatnya dengan adanya peristiwa ini.
04:45Oke.
04:45Gitu.
04:47Oke.
04:47Ada juga kah komunikasi ataupun informasi yang disampaikan kepada pihak keluarga, indikator forensik yang memang menurut pihak berwajib atau polisi perlu diperiksa untuk menyingkirkan hipotesis bahwa ini adalah peristiwa, mohon maaf, pembunuhan begitu misalnya?
05:04Sampai sejauh ini kami menghormati proses hukum yang sedang berjalan, Mas Hadi.
05:13Periak itu mungkin kan sudah ada pihak perwona yang lebih bisa menjelaskan dengan baik.
05:18Begitu, Mas.
05:19Oke.
05:20Nah ini kalau saya dengar juga ceritanya bahwa almarhum ini memiliki riwayat kesehatan tentu begitu ya.
05:27Seperti gangguan asam lambung, kolesterol, tapi di luar itu apakah ada masalah psikologis yang menyangkut almarhum pada saat sebelum ditemukan meninggal dunia?
05:41Tidak ada sama sekali.
05:42Tidak ada sama sekali.
05:43Saya kenal dengan almarhum itu sudah dari SD, Mas.
05:47Sepanjang saya kenal dengan almarhum dari SD, saya belum pernah sekalipun ketemu almarhum marah, Mas.
05:52Pembawaannya cerita, supol, mudah sekali bergaul dengan orang, menyenangkan, kurang lebih begitu, Mas.
06:04Artinya dengan profil almarhum seperti itu dan kejadian ini, keluarga, mohon maaf, juga menerima dengan apa yang saat ini sudah, sementara ini disimpulkan oleh pihak berwajib?
06:17Atau kok ada kecurigaan lain?
06:19Kembali lagi, kami menghormati proses hukum yang sedang jalan.
06:24Hanya menunggu dulu ya?
06:25Oke, menunggu dulu.
06:27Oke, kalau gitu saya ke Mbak Hanifah.
06:29Mbak Hanifah, kalau melihat profil korban atau profil almarhum yang sudah dipaparkan tadi oleh Mas Meta,
06:36Anda punya analisis sementara bahwa peristiwa ini arahnya kemana kira-kira?
06:41Kalau saya melihat dari temuan bahwa pintu itu terkunci dan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik,
06:51apakah mungkin ada keterlibatan pihak ketiga gitu ya?
06:55Sebetulnya sangat mungkin, karena dalam kriminologi modern,
07:00ketiadaan luka fisik dan ruangan yang terkunci dari dalam itu tidak otomatis menyingkirkan keterlibatan pihak ketiga.
07:07Banyak sekali pelaku kejahatan itu yang canggih banget menggunakan metode-metode yang meninggalkan kekerasan terbuka ya.
07:16Sehingga layaklah kita itu menganggap bahwa ini ada kemungkinan rekayasa gitu ya.
07:22Karena mereka biasanya menggunakan teknik pengalihkan, racun, atau benenang, atau bahkan staging.
07:29Staging itu adalah rekayasa ketika terjadi pembunuhan gitu ya.
07:34Jadi bisa jadi ini staging bunuh diri pasca pembunuhan gitu.
07:39Jadi korban maaf mungkin sudah dilakukan kekerasan sampai kehilangan nyawa,
07:45baru dibuat skenario seolah-olah dia mengalami bunuh diri gitu ya.
07:50Nah kamar terkunci ini bisa juga dibuat sedemikian dengan trik tertentu gitu ya.
07:55Termasuk alat-alat yang menarik kunci dari luar setelah ditutup.
07:57Artinya meski terlihat seperti bunuh diri atau kematian alami.
08:04Jadi tidak menutup kemungkinan terhadap kemungkinan rekayasa tadi itu.
08:08Oke.
08:09Ini kan almarhum ini ditemukan meninggal dunia sebenarnya kondisinya dalam tada kutip tidak wajar.
08:16Karena ada lakban yang menutupi wajah gitu kalau ceritanya dari pihak berwajib.
08:23Nah ini saya juga ingin melihat hipotesis Anda,
08:27apa analisis Anda yang terjadi oleh,
08:30yang terjadi, yang dialami oleh almarhum ini apakah normal atau tidak?
08:34Saya akan tanyakan itu nanti setelah jeda di Sapa Indonesia Malap.
08:37Tuh Allah bersama kami.
08:38Kita kembali membahas penyebab kematian di Pulau Kuda Kemlu di Kamar Endokosnya.
08:53Bersama dari kakak ipar dari almarhum,
08:56ada mas Meta Bagus dan juga ada kriminolog Hanifah Hasna.
09:01Saya tadi ke Mbak Hanifah bertanya seperti ini.
09:04Mbak Hanifah kan kalau dipaparkan oleh pihak kepolisian begitu.
09:07Dari polisi mengatakan bahwa pada saat ditemukan,
09:09almarhum ini meninggal dalam keadaan tidak wajar lah.
09:12Boleh dikatakan begitu ya, dengan kepala tertutup lakban.
09:15Bagian kepala tertutup lakban.
09:16Nah dengan kondisi seperti ini,
09:19apakah Anda punya analisis bahwa korban ini meninggal dengan tidak wajar
09:24atau bagaimana? Atau ada analisis lain?
09:27Oke, kalau meninggal tidak wajar itu pasti ya,
09:30karena orang meninggal itu kan ada empat hal, empat sebab.
09:33Yang pertama karena sudah waktunya yaitu karena sudah tua,
09:36yang kedua karena dibunuh,
09:38yang ketiga bunuh diri,
09:40yang keempat karena sakit gitu ya.
09:42Nah ini kalau kondisinya seperti itu,
09:44berarti kan layak kita disampaikan bahwa ini adalah kejadian yang tidak lazim.
09:51Nah selanjutnya ketika disampaikan bahwa ini adalah bunuh diri,
09:56sepertinya sangat tidak mungkin.
09:58Karena kita melihat dalam kondisi tertutup seperti itu,
10:03terus ditemukan dalam kondisi yang sangat rapi,
10:07ini mengindikasikan ada seseorang atau pihak ketiga
10:11yang membuat korban ini menjadi serapih itu gitu ya.
10:15Kan kalau dia melakukan pembalutan sendiri,
10:19berarti ada kondisi ketika korban itu mengalami sesak nafas,
10:23sehingga ada gerakan-gerakan yang asimetris.
10:26Tapi ketika ditemukan, ini kan dalam kondisi yang sangat rapi gitu ya,
10:30dalam kondisi terselimuti dengan bagus gitu ya,
10:34berarti kan ada kemungkinan ini ada pihak ketiga yang melakukan kejahatan ini.
10:40Oke, saya kembali ke Mas Meta.
10:42Mas Meta, Almarhum pernah cerita nggak bahwa dia ini kan aktif begitu ya,
10:47menangani isu-isu perlindungan WNI dan konon,
10:50Almarhum ini juga pernah menjadi saksi dalam kasus TPPO begitu.
10:55Pernah cerita nggak soal itu ada masalah dalam pekerjaannya,
11:00melakukan tugas perlindungan WNI begitu?
11:06Selama saya kenal dengan Almarhum itu,
11:08Almarhum tidak menceritakan mengenai pekerjaannya mas.
11:14Dia yang dia ceritakan itu bagaimana excitement dia ketika dia sedang bertugas.
11:20Fotograf, snorkel, jalan-jalan, dan lain sebagainya.
11:23Always happy things yang dia ceritakan.
11:26Always.
11:27Most of the time lah kira-kira begitu.
11:29Kalau pun tuh capek, hanya capek penerbangan jauh.
11:32Ya capek-capek receh lah mas gitu.
11:34Tapi soal khusus, soal yang saya tanyakan tadi,
11:36soal dia menangani perlindungan WNI.
11:39Nggak pernah cerita ya, hanya excitementnya dia aja pada saat menjalankan tugas di Kementerian Luar Negeri gitu ya.
11:44Ya, betul.
11:45Oke.
11:45Nah, kalau gitu Mbak Hanifa,
11:48mengingat korban ini adalah diplomat yang cukup vokal gitu ya,
11:52dalam isu perlindungan WNI dan TPPO,
11:54human trafficking gitu ya.
11:58Apakah ada potensi motif terkait pekerjaannya ini enggak Mbak Hanifa?
12:03Sebetulnya sih ada hal yang harus kita pertimbangkan ya.
12:06Yang pertama adalah posisi sosial korban.
12:08Di mana kemungkinan almarhum ini memiliki akses ke informasi penting atau sensitif.
12:14Oke.
12:15Terkait dengan pekerjaannya.
12:17Yang kedua potensi tertekanan struktural.
12:19Baik dari dalam institusi maupun dari aktor eksternal
12:24yang kita enggak tahu ini siapa gitu.
12:27Yang terakhir adalah resiko profesional dan psikologis.
12:30Karena pekerjaan ini menangani perlindungan WNI,
12:33seringkali berhadapan dengan konflik,
12:35diplomat krisis atau isu HAM adalah kemungkinan ke arah ke sana.
12:40Tapi dari perspektif kriminologi sendiri,
12:42kita perlu menggali apakah korban sedang menghadapi beban psikologis yang tinggi
12:46atau psikososial yang tinggi.
12:48Atau kata-liba dalam situasi beresiko yang membuatnya menjadi target tekanan.
12:54Mengingat beliau atau almarhum itu orang yang sangat receh tadi itu.
12:58Tidak pernah menampaikan hal-hal yang berat gitu ya.
13:01Kemungkinan psikososial atau kondisi-kondisi psikologis dalam tekanan itu
13:06menjadi rahasia almarhum atau korban sendiri.
13:09Disimpan secara pribadi.
13:11Ini yang kita bongkar.
13:13Oke.
13:13Mas Meta terakhir,
13:16saat-saat sebelum almarhum meninggal,
13:18adakah komunikasi bahwa ada kunjungan atau kontak terakhir
13:22yang diketahui oleh keluarga sebelum almarhum ini tidak bisa dihubungi
13:27pada subuh 8 Juli oleh sang istri?
13:29Kalau dengan saya pribadi,
13:33saya ketemu dengan almarhum itu malam minggu yang lalu.
13:36Kebetulan almarhum baru rutin lah kan pulang ke Jogja ketemu sama agaknya.
13:43Nah dia cerita bahwa harusnya incoming malam minggu ini mau ke Borobudur,
13:46ketemu sama main, sama anak-anaknya dan lain sebagainya gitu.
13:51Setelah saya ketemu dengan almarhum di minggu lalu,
13:55dia itu hanya cerita mengenai persiapan dia penugasan.
13:58Itu aja.
13:59Sama beberapa cerita mengenai foto, mobil.
14:02Ya seperti tadi saya bilang lah,
14:03raca-raca menyenangkan gitu.
14:06Cerita menengah penugasan,
14:07penugasan masih di dalam negeri atau ke luar negeri?
14:11Yang penugasan,
14:11dia ke Finland kan mas?
14:14Oke.
14:15Penugasan ke luar negeri.
14:16Itu yang diceritakan terakhir kali.
14:18Baik, terakhir saya juga ke Mbak Hanifah,
14:21kalau melihat kondisi seperti ini dengan polisi juga yang masih sepertinya agak bingung.
14:27Dan bukti CCTV juga mengatakan sejauh ini ya,
14:30sejauh ini itu tidak ada orang lain atau tidak ada orang asing
14:33yang memasuki kamar indekos almarhum ini.
14:37Ini kira-kira bisa cepat terungkap nggak?
14:39Kira-kira penyebab kematian almarhum ini apa begitu?
14:43Kira-kira bisa cepat terungkap nggak?
14:45Kalau melihat kondisi saat ini Mbak Hanifah.
14:47Baik, kalau menurut saya sih polisi kita adalah polisi yang sudah sangat berpengalaman ya.
14:52Walaupun dengan modal sidik jari dan dengan CCTV yang ada mungkin bisa terungkap.
14:57Apalagi melibatkan psikolog forensik atau dokter forensik yang bisa melihat sebetulnya ketika menemukan korban,
15:05korban itu apakah ada zat-zat tertentu atau apa namanya obat-obatan yang mungkin terhirup sehingga membuat kondisi korban itu menjadi lemah gitu ya.
15:16Nah ini kan bisa dilihat oleh dokter forensik atau psikolog forensik.
15:21Lalu ketika kita punya modal sekarang sidik jari, katanya sidik jarinya itu ada di dalam lakban.
15:27Kita kan perlu melihat sidik jarinya itu apakah di luar atau di dalam juga gitu ya.
15:33Karena kalau ini dililit sendiri berarti dari awal lakban itu dililitkan semuanya ada sidik jari.
15:39Menghadap ke manakah sidik jari itu gitu ya.
15:42Lalu apakah ada sidik jari ganda di tempat yang lain?
15:47Karena pastinya semuanya juga terkontaminasi.
15:50Atau ada tertutup dengan sidik jari berbeda gitu ya.
15:54Lalu apakah si korban ini menyentuh lakban dalam situasi yang normal tadi itu?
16:01Apakah seperti disejajarkan sehingga membuat seolah-olah ini memang dipersiapkan?
16:05Tapi yang jelas kalau ini ada orang ketiga, yaitu ini ada rekayasa, berarti ini bukan pembunuhan yang sederhana.
16:16Ini sudah dipersiapkan dengan cara yang sebaik-baiknya sehingga menimbulkan tanda tanya yang besar di masyarakat.
16:24Baik, semoga ada cepat titik terang ya.
16:26Apa atau teka-teki dari kematian almarhum ini.
16:29Dan sekali lagi saya atas nama Kompas TV mengucapkan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya untuk keluarga Mas Meta.
16:37Sampaikan juga untuk keluarga kami mengucapkan duka cita yang mendalam atas meninggalnya almarhum.
16:42Terima kasih Mas Meta dan juga Mbak Hanifah sudah berbagi pandangan dan berbagi ceritanya di Sapa Indonesia Malam.
16:49Sampai jumpa lagi, selamat malam.
16:51Selamat malam Mas.
16:52Terima kasih.
Dianjurkan
1:41
|
Selanjutnya