JAKARTA, KOMPASTV - Kuasa Hukum Joko Widodo merasa heran dengan mempertanyakan tampilan yang digunakan pihak Roy Suryo Cs terkait ijazah Jokowi.
"Sebenarnya kami hanya mempertanyakan sesuatu yang sederhana. Bagaimana ada sebuah tampilan lalu menggunakan aplikasi ITE tertentu dan ijazah Pak Jokowi langsung dinyatakan palsu," kata Rivai Kusumanegara dalam wawancara di Sapa Indonesia Malam, KompasTV, Minggu (13/7/2025).
"Lalu kedua ada lagi satu penggunaan aplikasi tertentu yang seolah-olah ijazah Pak Jokowi itu sebenarnya dimiliki oleh Dumatno," lanjutnya.
Rivai menjelaskan kliennya yaitu Presiden ke-7 RI Joko Widodo meyakini menjalani perkuliahan hingga peroleh ijazah.
"Ini kan sesuatu yang sangat berbeda dari keyakinan Pak Jokowi. Karena Pak Jokowi sendiri yang menjalani perkuliahan, beliau sendiri juga yang menyelesaikan perkuliahan hingga memperoleh ijazah itu dari UGM. Kok bisa-bisanya kemajuan teknologi hari ini bisa membuat sesuatu yang diyakini benar menjadi betul-betul terbalik 180%," kata Rivai.
Pihak Jokowi pun berharap usai kasus tudingan ijazah palsu naik ke penyidikan berharap ada hasil akhir dari perkara ini.
"Kami mengharapkan semua perkara itu kan harus ada akhirnya ya. Baik yang kami laporkan di Polda maupun yang diajukan oleh TPO kepada Pak Jokowi di Bareskrim. Ya kami menghormati semua upaya hukum dan kita harapkan tetap harus ada hasilnya karena bagaimanapun juga masyarakat juga kan menanti ini," katanya.
Video Editor: Galih
#ijazahjokowi #roysuryo #bareskrimpolri
Baca Juga KMP Tunu Pratama Jaya Terekam Drone Bawah Laut TNI AL, Kapal Dalam Kondisi Terbalik | KOMPAS PETANG di https://www.kompas.tv/regional/604953/kmp-tunu-pratama-jaya-terekam-drone-bawah-laut-tni-al-kapal-dalam-kondisi-terbalik-kompas-petang
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604956/kuasa-hukum-blak-blakan-heran-terkait-alasan-roy-suryo-cs-bilang-ijazah-jokowi-palsu
00:00Kami hanya mempertanyakan sesuatu yang sederhana, bagaimana ada sebuah tampilan ya, lalu menggunakan aplikasi IT tertentu, dan ijazah Pak Jokowi langsung dinyatakan palsu.
00:13Lama ini sudah kita lihat proses gelar perkara khusus dilakukan di Barat Skrim Polri, sementara saat yang tidak lama setelah itu di Polda Metro Jaya sudah dinaikkan status kasus aduan dari klien Anda ke tahap penyidikan.
00:26Apa Anda merasa bahwa dari GP khusus yang berlangsung di Barat Skrim ini tidak akan mengubah atau ada kekhawatiran justru akan mengubah di sini?
00:34Ya, kalau kami sih berpandangan, gelar perkara khusus yang terjadi di Barat Skrim itu berdiri sendiri dengan tujuan mengevaluasi penyelidikan yang sudah dilakukan oleh pihak di Transkrimum Barat Skrim.
00:47Nah, sementara yang di Polda sendiri itu juga berdiri sendiri, dan kebetulan di hari yang sama mereka juga ternyata melakukan gelar perkara.
00:56Setelah juga memang sebelumnya mereka kan melaporkan, sudah memeriksa puluhan saksi, mendengar tujuh ahli, bahkan di beberapa waktu sebelumnya kami sendiri mempertanyakan.
01:08Karena sudah berjalan penyelidikan hampir tiga bulan.
01:11Ya, karena kan setelah penyelidikan pun naik ke penyelidikan masih juga butuh waktu.
01:15Dan rata-rata biasanya sama, tiga bulan lagi.
01:17Lalu kapan melaju ke persidangannya lebih kurang, itu yang waktu itu kami pertanyakan.
01:21Nah, ternyata di hari yang sama, setelah gelar perkara Ransus Barat Skrim selesai, keesokannya kita dapat berita yang di Polda itu sudah meningkatkan ke tahap penyelidikan.
01:33Jadi menurut saya sih ini sesuatu yang terpisah sekalipun mungkin waktunya hampir berdekatan ya.
01:39Karena sampai sekarang pun juga untuk yang gelar perkara Ransus Barat Skrim kan belum ada hasil.
01:42Jadi bagaimana kita bisa mengkaitkan karena belum ada hasil juga yang di sana.
01:47Satu hal lagi bahwa dari pihak Roy Sudro CS masih merasa ada upaya kriminalisasi dengan memasukkan pasal dalam Undang-Undang ITE.