JAKARTA, KOMPAS.TV - Polisi kembali menggelar olah tempat kejadian perkara diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas terlakban di indekos, Menteng, Jakarta Pusat.
Olah TKP melibatkan tim Inafis, tim Dokkes Polda Metro Jaya, Puslabfor dan dokter yang mengotopsi jenazah.
Soal dugaan diplomat muda ini kemungkinan dibunuh, polisi mengatakan tak mau menduga-duga sebab polisi akan mengungkap kasus berdasarkan penyelidikan kriminal melalui pendekatan berbagai ilmu atau scientific investigation.
Polisi berjanji akan menangani kasus ini secara profesional.
Bagaimana jalannya olah TKP lanjutan ini? Kita bergabung dengan Jurnalis KompasTV, Zefanya Situmeang dan Bondan Wicaksono.
Baca Juga UGM Desak Polisi Usut Tuntas Misteri Kematian Diplomat Muda Kemlu Arya Daru | SAPA PAGI di https://www.kompas.tv/regional/604513/ugm-desak-polisi-usut-tuntas-misteri-kematian-diplomat-muda-kemlu-arya-daru-sapa-pagi
#diplomatkemlu #diplomattewas #menteng
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/604553/olah-tkp-lanjutan-di-indekos-diplomat-kemlu-arya-polisi-gali-hal-ini-kompas-petang
00:00Polisi kembali menggelar olah tempat kejadian perkara diplomat muda Kemlu yang ditemukan tewas terlakban di Indekos, Menteng, Jakarta Pusat.
00:09Olah TKP ini saudara melibatkan tim Inavis, tim dokus Polda Metro Jaya, Pusla For dan juga dokter yang mengotopsi jenazah.
00:17Soal dugaan diplomat muda ini kemungkinan dibunuh, polisi mengatakan tidak mau menduga-duga sebab polisi akan mengungkap kasus berdasarkan penyelidikan.
00:27Kriminal melalui pendekatan berbagai ilmu.
00:31Polisi berjanji akan menangani kasus ini secara profesional.
00:42Dilakukan pemeriksaan secara ilmiah.
00:47Dalam mengungkap sebuah peristiwa ini, kami harus mengedepankan prinsip scientific crime investigation.
00:54Pengungkapan kasus berdasarkan pendekatan berbagai ilmu.
01:02Nah itu nanti akan didalami.
01:04Jadi kami tidak berbicara kemungkinan-kemungkinan.
01:08Apapun yang ditemukan dari barang bukti, jadi jenazah ini juga merupakan barang bukti.
01:15Jadi sifatnya jenazah itu barang bukti yang platinum, barang bukti yang utama.
01:21Ini dilakukan analisis, dilakukan pemeriksaan secara laboratoris.
01:27Terima kasih.
01:57Tewasnya Arya Daru Pangayunan, diplomat muda Kementerian Luar Negeri di kamar Indekosnya di Menteng, Jakarta Pusat, masih menjadi misteri.
02:05Dua rekaman CCTV sebelum korban ditemukan, CCTV pun jadi bukti tambahan untuk menguak kasus ini.
02:11Sebelum ditemukan tewas, kegiatan diplomat Kemlu Arya Daru Pangayunan terekam CCTV Indekos.
02:18Dari rekaman CCTV hari Senin tanggal 7 Juli 2025 sekitar pukul 11 malam, korban terlihat seorang diri baru kembali ke kamar Indekosnya.
02:28Tak berselang lama Arya kembali keluar kamar sekitar pukul 23 lewat 24 waktu Indonesia Barat.
02:38Tampak korban membawa sebuah kantong plastik hitam, diduga hendak membuang sampah.
02:44Korban kemudian kembali masuk ke kamar.
02:47Lalu keesokan harinya, tanggal 8 Juli, CCTV merekam penjaga kos dan satu saksi berada di depan kamar korban.
02:57Polisi mengatakan, istri almarhum Arya sempat menghubungi penjaga kos untuk memeriksa kondisi suaminya.
03:04Terlihat kemudian penjaga kos dan saksi mencoba menelpon dan beberapa kali mengetuk pintu kamar untuk mengecek keberadaan korban.
03:11Namun korban tak kunjung menjawab, salah satu di antara mereka berusaha membuka kamar menggunakan kunci cadangan.
03:18Dan menemukan korban tak bernyawa di dalam kamar dengan kondisi seluruh wajah terlakban.
03:25Soal kedinasan korban di Kementerian Luar Negeri, Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri,
03:30Judah Nugraha membenarkan korban pernah menjadi saksi kasus tindak pidana perdagangan orang atau TPPO di Jepang.
03:38Namun Judah menegaskan, jangan mengaitkan profesi dengan sebab kematian korban.
03:43Jadi saksi TPPO, betul ya Pak? Sidang TPPO.
03:47Ya pernah, tapi itu jangan dikataikan.
03:53Kita lihat menunggu hasil penyelidikan polisi, kita jangan berspekulasi.
03:57Jadi kami tidak ingin berspekulasi, betul ya hasil penyelidikan.
04:01Tapi banyak tugasnya itu berkaitan dengan itu ya Pak, TPPO itu ya Pak, Almarhum itu ya Pak?
04:04Badi tadi kami sampaikan, Almarhum itu menjalani tugas, dia menangani tugas penanganan perlindungan WNI untuk wilayah selain Asia Tenggara dan juga Rumah Tenggara.
04:19Keterangan Judah seperti saling bersambut dengan keterangan mantan kabar es krimpolri, Komjen Purnawirawan Ito Sumardi
04:26yang menilai pemeriksaan latar belakang pekerjaan korban yang pernah mengurus kasus TPPO penting dilakukan untuk mengungkap penyebab kematian korban.
04:35Terlebih di beberapa negara ada sindikat dalam kasus TPPO.
04:38Yakin bahwa teman-teman penyidik itu mereka juga menelusuri bahwa latar belakang penugasan yang bersangkutan kira-kira dengan siapa saja pernah terlibat
04:48ataukah dengan organisasi-organisasi daripada TPPO ini siapa saja, pasti itu salah satu juga.
04:54Yang saat ini yang paling rawan adalah memang orang-orang yang memiliki latar belakang kendinasan di bidang TPPO
05:03atau tidak bidana perdagangan orang, ya itu kan sering sekali di beberapa negara itu warga-negara kita menjadi korban TPPO.
05:13Dan korban TPPO ini kan mereka punya jaringan, punya sindikat.
05:16Ini tentunya akan menjadi salah satu objek daripada penyelidikan.
05:21Proses penyelidikan kasus ini masih terus berjalan.
05:24Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menyatakan hasil penyelidikan kasus kematian diplomat muda dengan wajah terlakban
05:30akan selesai dalam kurung waktu satu minggu.
05:33Selain rekaman CCTV, saat ini penyelidik masih melakukan pemeriksaan terhadap segi.
06:03Jumlah alat bukti, seperti hasil otopsi serta bukti digital, seperti alat komunikasi dan komputer jinjing milik korban.
06:12Juga rekaman CCTV untuk menguak penyebab kematian diplomat Kementerian Luar Negeri.
06:16Pelikutan Kompas TV.
06:46Kemudian tim Inavis, tim DOKES dari Polda Metro Jaya, juga puslap Forma Bespolri ini untuk mengecek kembali kamar kos dari milik korban.
06:57Dan juga dicek lagi terkait dengan kesamaan ventilasi jendela milik kamar dari korban dengan ruangan lainnya.
07:06Hal-hal tersebut ini yang tadi dicek ulang oleh polisi dan juga petugas lainnya begitu.
07:12Yang dimana ini hasilnya masih kita tunggu.
07:15Tapi, Yasir dan juga saudara, ketika saya sampai di TKP ini memang ada beberapa hal yang menarik perhatian saya.
07:21Karena memang menurut saya ini lokasi area Indekos ini memiliki pengawasan yang cukup ketat.
07:26Juru Kamera Kompas TV, Bu Nani Wicaksono akan memperlihatkan kepada Anda situasi area dari Indekos.
07:33Saya akan menggambarkan dari pintu masuk saja, dari pintu pagar, ini ada CCTV yang mengarah ke jalan area depan pagar dari Indekos.
07:45Ini untuk memperlihatkan aktivitas kedatangan atau keluar masuknya warga tempat atau yang menghuni Indekos di sini.
07:56Setelah ada satu CCTV di depan, ada sebanyak tiga CCTV lainnya yang berada dari dalam area Indekos yang mengarah ke halaman atau area depan Indekos.
08:11Akan ditunjukkan lagi oleh Juru Kamera Kompas TV, di ujung atap itu ada sebanyak tiga CCTV yang mengarah ke area halaman Indekos.
08:22Ini bisa menjadi salah satu petunjuk bagaimana aktivitas yang ada di area halaman Indekos.
08:30Karena, Yasir dan juga Saudara, ternyata di area lingkungan Indekos ini tidak hanya ada Indekos,
08:36tapi ada sebuah toko yang menjual sebuah barang.
08:41Ini yang artinya bisa dikunjungi oleh masyarakat umum yang ingin membeli barang.
08:46Di mana toko ini beroperasi sampai dengan pukul 10 malam.
08:50Nah, di dalam area toko ini saya lihat ini juga ada CCTV.
08:54Artinya ada banyak sekali CCTV ini yang mengawasi area tempat ini.
09:01Selain itu, di sebelah toko ini barulah di belakang saya ini adalah lokasi dari Indekos.
09:06Yang kurang lebih terdapat sebanyak 12 kamar kalau kesaksian dari warga setempat begitu ya.
09:13Di dalam area Indekos sendiri yang seperti sudah tersebar di media masa juga,
09:17itu ada kurang lebih sebanyak tiga CCTV di area Indekosnya saja untuk mengawasi bagaimana aktivitas para pemilik atau orang yang menghuni Indekos.
09:29Artinya ini pengawasannya sangat ketat, mungkin ini bisa menjadi petunjuk seharusnya bagaimana.
09:35Tapi memang kita harus menunggu bagaimana pemeriksaan dari polisi begitu.
09:40Karena kalau saya lihat juga, ya saya dan juga saudara memang tidak ada petugas keamanan atau satpam yang berjaga di area Indekos ini.
09:48Sehingga kita harus menunggu tentunya dan ini di belakang saya baru saja datang yang masih harus kita konfirmasi apakah ini dari petugas tempat juga yang masih akan melakukan pengecekan kembali.
10:00Tapi nanti akan kita konfirmasi kembali ya dan juga saudara yang jelas saat ini hasil pemeriksaan masih terus dilakukan oleh polisi begitu ya.
10:10Untuk pemeriksaan CCTV yang sudah dikumpulkan, kemudian pemeriksaan dari keterangan saksi dan juga sejumlah alat bukti lainnya seperti alat komunikasi digital yang sudah disampaikan pada paket pengantar tadi.
10:21Kita masih menunggu, ya sir, karena dari Kapolda Metro Jaya, Erjan Karyoto menargetkan minggu depan ini diharapkan hasilnya bisa disampaikan kepada media masa.
10:29Kita nantikan bagaimana hasil penyelidikan dari polisi terkait dengan kasus ini.
10:34Terima kasih.
10:35Jurnalis Kompas TV, Zivany Siti Meyang, dan Bon Danwi Cakson atas informasi.