00:00Baik, terima kasih Nekan-Nekan Pers.
00:02Jadi hari ini, kalau saya bantu Nekan,
00:06penyampaikan PEDOI.
00:09Dimana PEDOI ini dari referensi-referensi teoretik
00:13dari buku-buku tentang moral, etika, dan hukum
00:18tentang bagaimana erosi demokrasi kalau dibiarkan
00:24itu bisa mengancam kelangsungan hidup suatu bangsa dan negara
00:29telah saya siapkan sejak cukup lama.
00:34Saya juga mendapatkan data-data PEDOI dari Artificial Intelligence
00:39dan disitu menambah seluruh pasalah dalam penyusunan PEDOI ini.
00:46Termasuk saya pelajari secara khusus PEDOI dari Bung Karna
00:50Indonesia yang menggugat dan juga dari Mas Seri Ahmad di bawah sepatu Mars.
00:55Sebenarnya dari situlah kemudian saya konstruksikan dengan seluruh mata hati saya
01:01dan kemudian mengalirlah suatu tulisan yang tebalnya 108 lembar
01:11dan atas permintaan dari kakir-kakir partai tadi setelah mereka mendengar
01:17siaran wali YouTube, maka mereka minta untuk dijetak dalam bentuk buku.
01:23Sehingga ini menjadi bagian dari pendidikan politik
01:26dengan pesan tentang pentingnya Satyam Eva Jayate
01:33dan juga bagaimana politik itu memperjuangkan kesetaraan.
01:38Memoria Passionate itu menjadi suatu titipan dari sejarah perjuangan kita
01:46yang harus kita wujudkan, dititipkan kepada kita
01:49tentang rahasia penderitaan yang diperjuangkan melalui kehidupan yang kekeadilan.
01:56Tanpa keadilan tidak ada jalan makmuran.
02:00Membiarkan berbagi ketidakadilan sama saja dengan membunuh masa depan.
02:05Karena itulah dalam organisasi persilis saya juga sengaja menggunakan rompi ini
02:10karena inilah yang sebenarnya sejak awal melambangkan
02:15bagaimana hukum harus benar-benar berkeadilan.
02:19Kita tidak menginginkan hukum pada masa kolonial
02:21dengan pasal-pasal karet hadir kembali.
02:25Dan dari seluruh fakta-fakta hukum
02:27baik di persidangan ini maupun persidangan tahun 2020
02:31tidak ditemukan suatu bukti-bukti terhadap keterlibatan saya.
02:37Sehingga latar belakang politik
02:39terhadap kepentingan-kepentingan politik di luarnya
02:42memang sangat kuat mewarnai seluruh proses kriminalisasi itu.
02:48Dan tadi sudah saya sampaikan di dalam buku ini
02:50yang kami pertanggung jawabkan
02:52begitu banyak aspek-aspek rekayasa hukum
02:56memutarbalikan fakta penggunaan asumsi-asumsi
03:00yang tidak didasarkan pada alat ini.
03:03Terima kasih.
03:03Sebagai referensi
03:05tapi yang namanya peridoi kan harus didasarkan
03:08kepada surat tuntutan
03:10dari jaksa penggut umum
03:13dan juga didasarkan pada dakwaan
03:16kemudian kami mendalilkan
03:18berdasarkan fakta-fakta persidangan yang ada.
03:20Misalnya dari AI saya dapat suatu referensi
03:24tentang the morality of law dari Fuller misalnya.
03:27Itu yang kami pakai sebagai referensi.
03:30Kemudian prinsip-prinsip etika dan moral.
03:33Dan juga tentang bahwa terhadap seluruh dokumen-dokumen elektronik
03:39menurut undang-undang transaksi elektronik
03:42itu ternyata yang namanya ahli
03:45yang diadakan oleh KPK
03:47itu seharusnya independen.
03:48Sehingga bukan ahli yang digaji oleh KPK
03:52itu menunjukkan adanya konflik of interest.
03:54Itu dari artificial intelligence.
03:56Teman-teman FES boleh mencoba
03:58membuatkan pledoi
04:00astagestiani.
04:01Maka gila akan muncul.
04:03Itulah yang saya judulkan sebagai
04:04suatu referensi
04:05untuk menunjukkan bahwa
04:06PDI Perjuangan itu terus mengikuti
04:08perkembangan-perkembangan teknologi.
04:10Untuk menunjukkan bahwa
04:12bangsa-bangsa lain sudah bersaing
04:14dengan menggunakan AI.
04:17Sudah bersaing untuk memperbutkan ruang angkasa,
04:20kemajuan pendidikan,
04:22kesehatan bagi anak-anak mudanya.
04:24Sementara kita masih suka mencari
04:26persoalan-persoalan yang tidak perlu.
04:29Maka di balik pledoi tadi kan
04:30saya mengingatkan.
04:32Jangan sampai, sampai saya terharu.
04:34Ketika Bung Karno mengingatkan
04:36bahwa perjuanganku lebih mudah
04:38karena berhadapan dengan bangsa asing
04:40sementara kamu berhadapan dengan
04:41bangsamu sendiri.
04:42Ini kan sesuatu yang sangat ironis.
04:45PDI Perjuangan yang dipercaya rakyat.
04:47Saya menerima kriminalisasi
04:49yang seperti ini.
04:50Lebih asik membongkar kasus-kasus
04:52yang sudah memiliki kepastian hukum
04:55dan tidak ada kerugian negara.
04:57Daripada kasus-kasus yang
05:00membunuh masa depan kita.
05:02Pertambangan ilegal,
05:04perkebunan ilegal,
05:05pajak yang tidak beres,
05:07penggunaan mineral yang tidak beres,
05:09yang mencemarkan lingkungan itu
05:11malah tidak disentuh.
05:12Yang tidak ada kerugian negara
05:13seperti ini malah dikejar-kejar
05:15dengan berbagai rekayasa hukum
05:18yang ini sudah disebarluaskan
05:20ke seluruh masyarakat Indonesia.