JAKARTA, KOMPAS.TV Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan bahwa tarif dagang yang diberlakukan mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, bisa berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Hal tersebut disampaikan dalam rapat kerja bersama Komite IV DPD RI. Menurut Sri Mulyani, dampak tarif dagang itu akan berpengaruh pada proyeksi Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Ia menekankan, pertumbuhan ekonomi ke depan harus disusun secara realistis mengingat masih tingginya ketidakpastian global.
Baca Juga Bahasan Presiden Prabowo-Presiden Lula di Brasil: Makan Bergizi Gratis hingga Undangan Resmi | JMP di https://www.kompas.tv/internasional/604338/bahasan-presiden-prabowo-presiden-lula-di-brasil-makan-bergizi-gratis-hingga-undangan-resmi-jmp
00:00Informasi lainnya, Saudara Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tarif dagang yang dikenakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump
00:07bakal berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
00:12Dalam rapat kerja dengan Komite 4 DPD RI, Sri Mulyani menyebut efek tarif Trump bakal mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan proyeksi RAPBN 2026.
00:24Kata Menkyu, pertumbuhan ekonomi di ke depan harus realistis karena kondisi ketidakpastian global masih cukup tinggi.
00:33Bapak Ibu sekalian, anggota DPD RI langsung memunculkan sentimen negatif di pasar keuangan maupun ekonomi global.
00:46Kita lihat aktivitas manufaktur global yang ekspansif sudah mulai melemah dan juga dari sisi prospek pertumbuhan ekonomi
00:56yang juga diperkirakan makin lemah atau melakukan terjadi revisi ke bawah.
01:06Triwulan kedua ini di Indonesia masih coba terus bertahan dari tekanan dan berbagai ketidakpastian global yang makin meningkat.
01:15Kita lihat inflasi kita masih terkendali, ini berarti daya beli masyarakat masih bisa terjaga.
01:22Namun dampak dari ketidakpastian global mulai terlihat di manufaktur sektor yang masuk kepada zona kontraktif.
01:30Bulan April, Mei, Juni semuanya di bawah 50, yaitu 46,7, 47,4 dan 46,9.
01:40Mayoritas banyak negara yang diobservasi juga mengalami PMI-nya negatif.
01:47Meskipun demikian, neraca perdagangan kita masih relatif resilient yaitu 24,6 bilion USD surplus dari neraca perdagangan.
01:58Meski diancam tambahan tarif impor 10%, Indonesia tetap konsisten akan menjadi anggota kelompok BRICS.
02:09Menurut Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, pemerintah saat ini masih bernegosiasi dengan perwakilan Amerika Serikat melalui Menko Perekonomian Erlangga Hartarto.
02:19Menurutnya saudara, tidak ada kebuntuan saat negosiasi sehingga Indonesia masih mendapat buan tarif yang tak berubah saat penetapan pertama kali oleh Presiden Donald Trump.
02:29Melanjutkan upaya untuk bernegosiasi dengan pemerintah Amerika Serikat.
02:39Berdasarkan apa yang disampaikan Presiden Trump, disitu kan dia memberi tingkat waktu sampai 1 Agustus.
02:46Di jeda waktu ini, tadi malam kami berkoordinasi juga dengan Menko Genomi untuk kemudian melanjutkan kembali proses negosiasi.
02:57Disitu kan dibuka beberapa ruang juga.
03:00Kalau kaitannya dengan rencana pengenaan kembali tarif 10% bagi anggota BRICS, kami merasa ya itu bagian dari keputusan kita.
03:13Kalau kita bergabung dengan BRICS yang kemudian itu ada konsekuensi, ya mau tidak mau harus kita hadapi.