JAKARTA, KOMPAS.TV - Roy Suryo hadir dalam gelar perkara khusus terkait dugaan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Bareskrim Polri pada Rabu (9/07/2025).
Bersama Tim Pembela Ulama (TPUA) Roy Suryo hadir dalam gelar perkara ini. Roy Suryo datang bukan sebagai pelapor maupun terlapor, melainkan ahli yang diajukan tim TPUA.
Roy Suryo bilang akan menyoroti beberapa hal dalam gelar perkara khusus ini.
Di antaranya tahun pelaksanaan KKN, lembar pembayaran SPP dan formulir heregistrasi Jokowi.
Kita langsung sapa Jurnalis KompasTV, Nandha Aprilia dan Juru Kamera Ian Faris di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta, untuk mengetahui informasi terkini, terkait gelar perkara kasus ijazah Jokowi.
Baca Juga Roy Suryo Hadiri Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi di Bareskrim: Saya akan Jelaskan Secara Teknis di https://www.kompas.tv/nasional/604091/roy-suryo-hadiri-gelar-perkara-khusus-ijazah-jokowi-di-bareskrim-saya-akan-jelaskan-secara-teknis
#roysuryo #ijazahjokowi #gelarperkara
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/604110/roy-suryo-klaim-bawa-bukti-baru-dugaan-ijazah-palsu-jokowi-apa-saja-isinya-kompas-siang
00:00Saudara Roy Suryo hadir dalam gelar perkara khusus terkait dugaan Ijazah Palsu Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Bares Kripolri.
00:10Bersama tim pembela ulama TPUA, Roy Suryo hadir dalam gelar perkara ini.
00:15Roy Suryo datang bukan sebagai pelapor maupun terlapor saudara, melainkan ahli yang diajukan tim TPUA.
00:22Roy Suryo bilang akan menyoroti beberapa hal dalam gelar perkara khusus ini diantaranya tahun pelaksanaan KKN, lembar pembayaran SPP, dan formulir eregistrasi Jokowi.
00:37Apa yang Abang sampaikan ini sebelumnya sempat dibawa juga di gelar perkara biasa atau pasti khusus itu?
00:42Makanya karena ini tidak pernah dipanggil di gelar perkara, ini hanya kemarin banyak dikatakan itu jangan hanya di luar.
00:47Makanya supaya tidak hanya diumbar di luar di media, terima kasih teman-teman media yang sudah memberitakan, kami presentasikan di dalam, lebih detail nanti yang ada di dalam.
00:56Kalau tiga Ijazah tadi memang Ijazah yang digunakan baris krim untuk di pembanding?
01:00Itu yang saya tidak tahu, makanya baris krim itu pakai pembanding yang mana, karena tidak pernah terungkap itu.
01:05Oke gitu ya, supaya nanti tiga Ijazah itu misalnya polisi meminta untuk dihadirkan orangnya.
01:11Sangat setuju, silahkan hadirkan.
01:13Polisi menegaskan kasus Ijazah Presiden ke-7 RI Jokowi Dodo yang tengah bergulir masih dalam tahap penyelidikan.
01:28Penyidik masih mengumpulkan bukti dan memeriksa saksi.
01:32Penyidik Polda Metro Jaya masih mengumpulkan bukti dengan memeriksa sejumlah saksi,
01:37seperti Roy Suyo, Rismond Sianipar, dan Egi Sujana terkait tudingan Ijazah palsu Jokowi.
01:43Penyidik menyebut ada dua objek perkara yang didalami terkait dugaan pencemaran nama baik dan penghasutan di mana.
01:50Salah satunya adalah laporan yang diajukan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
01:54Tujuh orang saksi yang rencana akan dilakukan klarifikasi oleh Subdit Kamnek,
02:07enam diantaranya telah hadir.
02:10Saksi-saksi yang diambil keterangannya dalam tahap penyelidikan kali ini,
02:15dalam proses pendalaman, dilakukan klarifikasi adalah terkait dengan peristiwa-peristiwa yang sedang didalami.
02:26Dari mulai dugaan pencemaran nama baik hingga dugaan penghasutan.
02:32Ya, sebagaimana ada beberapa dasar laporan polisi.
02:38Polisi melakukan gelar perkara khusus terkait kasus tudingan Ijazah palsu Presiden ke-7 RI Jokowi Widodo.
02:45Proses gelar perkara khusus sempat diagendakan 3 Juli lalu,
02:48namun diundur atas permohonan dari Tim Pembela Ulama dan Aktivis atau TPUA.
02:53Gelar perkara khusus diajukan TPUA setelah sebelumnya,
02:56polisi telah menetapkan bahwa Ijazah milik Jokowi merupakan dokumen asli dan sah.
03:04Kita langsung sapa jurnalis Kompas TV Nanda Aprilia dan juru kamera Yan Faris di gedung Barat Skrim Polri Jakarta
03:10untuk mengetahui informasi terkini terkait gelar perkara kasus Ijazah Jokowi.
03:15Selamat siang Nanda, apa yang hendak digali polisi dari gelar perkara kali ini?
03:23Oke, selamat siang Bela, tentunya apa yang ingin digali adalah terkait dengan pembaruan informasi
03:29yang memang dimiliki oleh pihak penggugat, disini yang kita tahu adalah tim Pembela Ulama dan Aktivis.
03:35Karena kalau kita mengingat kembali ke belakang, Bela juga Saudara,
03:38tempat tadi tanggal 22 Mei 2025, memang dari Barat Skrim Polri disini disampaikan oleh Derti Pidum,
03:45bahwa Ijazah Jokowi ini adalah Ijazah asli,
03:47ataupun memang sama dengan Ijazah Pembanding, yakni tiga Ijazah Pembanding yang memang sampai dengan saat ini
03:53tidak dibutkan spesifik oleh Barat Skrim Polri.
03:56Nah, itu yang ingin digali tentunya.
03:58Dan untuk mendukung itu, tadi oleh tim atau pihak dari TPUA bersama dengan rekan-rekan
04:03yang juga diundang oleh Barat Skrim Polri pada gelar perkara khusus hari ini
04:08membawa beberapa bukti yang tadi saya lihat memang ada di dalam satu kertas
04:13yang memang berisi berlembaran.
04:16Dan kalau misalkan saya cermati disini, ada beberapa hal yang spesifik
04:20dan utamanya adalah ini berasalkan hasil dari error level analysis atau ELA,
04:26tadi yang disampaikan oleh Roy Suryo seperti itu.
04:29Nah, jadi Bela dan juga Saudara dari hasil tadi yang saya cermati,
04:33yang pertama adalah ditemukan Roy Suryo independen melakukan komparasi.
04:38Menggunakan ijazahnya sendiri dengan ijazah digital yang tersubbar
04:43dari ijazah yang diduga milik dari Presiden Ketujuh Republik Indonesia, Jokowi Dodo,
04:48yang hasilnya tidak match.
04:49Tidak hanya itu, ia juga membandingkan dengan tiga ijazah lain
04:52yang ia sebut merupakan ijazah dari dalam tanda kutip teman dari Jokowi
04:57yang merupakan dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada
05:00yang dimana tadi juga disebutkan namanya.
05:02Yang pertama adalah Frono Jiwo, kemudian Almarhum Hari Mulyono,
05:06kemudian juga ada Sri Murti Ningsih.
05:08Yang memang ketika juga berdasarkan dari elak tersebut,
05:13hasilnya juga tidak sama, tidak identik,
05:15dan juga ini bisa dikatakan palsu berdasarkan apa yang tadi Ros Suryo sampaikan.
05:19Jadi apa-apa saja yang memang dikatakan ini tidak identik,
05:22Bela dan juga Saudara, berdasarkan dari font salah satunya,
05:25dan juga berdasarkan dari warna ijazah itu sendiri.
05:28Nah, nanti itu akan dibuktikan di dalam digelar perkara khusus bersamaan dengan responsian IPAR.
05:34Yang kita tahu bahwa tadi disampaikan, responsian IPAR dihadirkan dalam gelar perkara khusus ini
05:40sebagai ahli independen dari ahli digital forensik.
05:44Nanti akan dijabarkan secara teknisnya di dalam seperti apa.
05:47Nah, kemudian yang menarik perhatian kami adalah yang ketiga pejabarannya,
05:51yakni face comparison.
05:52Di face comparison ini memang tadi dijelaskan bahwa ia menggunakan elak tadi,
05:59menghasilkan bahwa hasil dari foto Jokowi,
06:02yang sekarang ini tidak sama dengan hasil pada ijasa,
06:06dari ijasa yang diduga milik Presiden Jokowi Dodo.
06:09Jadi, tadi disebutkan bahwa hasilnya justru ini sama dengan
06:13Dumantno Budi Utomo, yang memang disebut-sebut sebagai sepupu dari Jokowi.
06:19Nah, ini yang akan dicermati, kemudian apakah informasi,
06:22informasi-informasi ini nantinya menjadi yang terbaru juga tentunya bagi penyidik
06:26terkait dengan gelar perkara khusus ini,
06:28karena tadi Roy Surya menyampaikan bahwa apa yang ia pegang
06:31dan yang ia kantongi terkait dengan apa yang tadi dijelaskan
06:34belum pernah ia sampaikan sebelumnya di gelar perkara sebelum-sebelumnya.
06:38Jadi, ini menjadi harapan juga untuk kemudian penyidik bisa menerima
06:44dan juga mencermati terkait dengan penemuan-penemuan ini,
06:47karena tadi kalau dari tim kuasa hukum dari Presiden Ketujuh Republik Indonesia,
06:53Jokowi Dodo juga sudah tiba, tadi diwakilkan oleh Yaakob Hasibuan,
06:57bersama dengan timnya, yang menyampaikan bahwa sebenarnya timnya tidak ingin
07:00untuk datang karena kembali kemarin sudah menghargai proses yang sudah berlangsung
07:04dan juga sudah ada hasil dari purs lafor,
07:07hanya saja karena ini permintaan memang dari TPUA untuk kemudian ini tidak membuat
07:12masalah ataupun polemik ini semakin panjang,
07:15maka pihaknya ini datang untuk memberikan keterangan dan juga saksian lagi.
07:18Kita akan cermati bersama bagaimana hasilnya, Bella,
07:21karena ini masih berlangsung, sudah hampir satu jam lebih
07:24dan kita akan tunggu sebenarnya bagaimana statement polisi terkait dengan hal ini.
07:28Bella, kembali studio.
07:29Baik, memang statement hasil dari pemeriksaan hari ini akan sangat ditunggu sekali,
07:33baik bagi semua masyarakat yang mencermati kasus ini.
07:37Terima kasih atas laporan Anda, jurnalis Kompas TV Nanda Aprilia dan Ian Faris