KOMPAS.TV - Presiden Prabowo Subianto tampil di jajaran terdepan dalam sesi foto resmi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Museum of Modern Art, Rio de Janeiro, hari Senin (7/7/2025) waktu setempat.
Tampak Presiden Prabowo bersalaman hangat dan berbincang akrab dengan sejumlah kepala negara dan pemerintahan serta negara yang terlibat. Pada hari kedua pelaksanaan KTT BRICS 2025, Presiden Prabowo dan para pemimpin negara mengikuti sesi pleno dengan agenda utama mencakup isu lingkungan serta kerja sama di bidang kesehatan global.
Sebelumnya, pada hari Minggu, para pemimpin negara mengikuti sesi terbatas dengan tema pembahasan perdamaian dan keamanan serta reformasi tata kelola global.
Pada sesi ini, Presiden Prabowo mendapatkan ucapan khusus dari Presiden Brasil, Luiz Incio Lula da Silva, atas partisipasi Indonesia untuk pertama kalinya di KTT BRICS sebagai anggota penuh.
Kehadiran Indonesia di KTT BRICS menjadi salah satu langkah penting yang diambil dalam menghadapi tantangan geopolitik dan geostrategis global. BRICS kini merepresentasikan 50 persen populasi dunia dan mencakup 35 persen dari produk domestik bruto global.
Baca Juga [FULL] Pidato Putin di KTT BRICS, Bicara Keamanan Dunia di Depan Prabowo & Pemimpin Dunia di https://www.kompas.tv/internasional/603930/full-pidato-putin-di-ktt-brics-bicara-keamanan-dunia-di-depan-prabowo-pemimpin-dunia
#presidenprabowo #kttbrics2025 #prabowosubianto
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/603964/full-indonesia-masuk-brics-ini-analisis-dampak-politik-dan-ekonomi-di-level-dunia-jmp
00:00Presiden Prabowo Subianto tampil di jajaran terdepan dalam sesi foto resmi dalam konferensi tingkat tinggi KTT BRICS 2025 di Museum of Modern Art Rio de Janeiro hari Senin waktu setempat.
00:18Tampak Presiden Prabowo bersalaman hangat dan berbincang akrab dengan sejumlah kepala negara dan pemerintahan serta negara yang terlibat.
00:26Di hari kedua pelaksanaan KTT BRICS 2025, Presiden Prabowo dan para pemimpin negara mengikuti sesi pleno dengan agenda utama mencakup isu lingkungan serta kerjasama di bidang kesehatan global.
00:39Pembahasan hari ini mengenai lingkungan hidup dan mengenai global health, mengenai kesehatan.
00:46Tadi Bapak Presiden menyampaikan bahwa dampak-dampak dari perubahan iklim sangat dirasakan oleh Indonesia
00:53dan menyampaikan komitmen Indonesia untuk memerangi climate change dan juga utamanya proses upaya kita untuk melakukan energi transisi.
01:06Sebelumnya pada hari Minggu, para pemimpin negara mengikuti sesi terbatas dengan tema pembahasan perdamaian dan keamanan serta reformasi tata kelola global.
01:15Pada sesi ini, Presiden Prabowo mendapatkan ucapan khusus dari Presiden Brazil, Luis Inacio Lula da Silva,
01:23atas partisipasi Indonesia untuk pertama kalinya di KTT BRICS sebagai anggota penuh.
01:28Kehadiran Indonesia di KTT BRICS menjadi salah satu langkah penting yang diambil dalam menghadapi tantangan geopolitik dan geostrategis global.
01:48BRICS kini mempresentasikan 50% populasi dunia dan mencakup 35% dari produk domestik bruto global.
01:56Tim Liputan, Kompas TV
01:59Presiden Prabowo telah menuntaskan rangkaian kegiatannya di KTT BRICS di Brazil.
02:11Bergabung sebagai anggota ke 10 Januari lalu, keikut sertaan kali ini jadi debut Perdana Indonesia hadir di KTT BRICS.
02:20Kita akan bahas peran Indonesia dalam agenda KTT BRICS, serta bagaimana kerjasama internasional ini dan ikut memberikan benefit pembangunan dalam negeri bersama mantan wartawan di sana,
02:32Aryan Kompas sudah bergabung bersama saya, Mas Suhartono. Selamat sore Mas Sar, terima kasih sudah bergabung.
02:37Nah Mas Sar, kalau berbicara soal keikut sertaan Indonesia di BRICS ditandai dengan kehadiran Perdana di KTT BRICS di Brazil.
02:43Dan bagaimana Anda melihat langkah yang dilakukan ini?
02:46Ya catatan saya Presiden Prabowo cukup berani ya mengambil keputusan ini dan memang beliau menganggap ini keputusan penting untuk peningkatan kerjasama dan perluasan akses pasar Indonesia di sejumlah negara.
03:03Hanya memang sejak dulu itu Indonesia sama sekali tidak ingin ikut ya di BRICS ya.
03:12Misalkan catatan saya tahun 2006 ketika ada pertemuan para menteri luar negeri di sela-sela sidang umum PBB tahun 2006 itu,
03:22itu pertama kali membahas rencana pembentukan BRICS ya, lima negara ya itu Brazil, Rusia, India, China dan juga Afrika Selatan.
03:35Nah Indonesia pada saat yang sama kebetulan Presiden SBY memang tidak menghadiri karena tahun sebelumnya, tahun 2005 Presiden hadir di sana.
03:43Tapi tahun itu tidak hadir di sidang umum PBB, beliau justru salah satu diantaranya melakukan lawatan keluar negeri, diantaranya menghadiri KTT ke-13 non-blok di Havana.
03:57Nah di KTT itu justru Presiden SBY waktu itu menempatkan diri sebagai Indonesia sebagai negara non-blok.
04:06Jadi di tengah situasi kondisi ekonomi dan stagnasi ekonomi sekarang ini, barangkali langkah yang perlu dilakukan oleh Presiden yaitu melakukan terobosan untuk ikut terlibat di BRICS ya.
04:21Meskipun tahun awal 2025 ini ya, sebelumnya kan di KTT plus BRICS Oktober tahun 2024, Pak Menlu sudah hadir, waktu itu Pak Sugiono.
04:33Dan secara resmi kita masuk ke BRICS pada awal Januari 2025.
04:41Ya ini langkah yang penting dan berani buat Presiden.
04:45Langkah yang penting dan berani buat Presiden di KTT BRICS 2025 ini, lalu bagaimana analisa Anda masal soal politik bebas aktif Indonesia bisa relevan dengan keikut seterah Indonesia di KTT BRICS kali ini?
04:58Seperti yang saya ikuti ya, di pemberitaannya sejumlah media masa ya, dan juga kan Pak Menlu Sugiono sudah menyatakan bahwa meskipun kita berpegang pada pembukaan undang-undang dasar 45 yaitu bebas aktif.
05:18Kehadiran kita di BRICS bukan kita ngeblok kepada negara-negara di Rusia, India, China, dan Afrika Selatan ya.
05:29Tapi kita tetap bisa membuka ruang kerjasama, forum untuk peningkatan ekonomi Indonesia dengan cara bekerjasama.
05:40Jadi menurut Pak Menlu dan juga mungkin sikap Presiden, meskipun kita hadir di BRICS tidak berarti kita ngeblok ke sana.
05:52Kita tetap bisa menjaga kerjasama forum dengan ASEAN misalnya, itu tetap terjaga.
05:58Bahkan kalau misalnya secara bargaining position kita ya, dengan ada negara-negara, ada lembaga-lembaga internasional seperti Bank Dunia, IMF gitu ya.
06:10Dengan Indonesia hadir di BRICS mungkin barangkali jadi posisi tawar kita jadi kuat.
06:15Kita punya legitimasi, kita juga punya kesetaraan.
06:20Jadi bisa lebih kuat menego dengan IMF atau Bank Dunia.
06:24Secara tidak langsung tidak ada blok yang dilakukan oleh Indonesia begitu, tetap membutuhkan komunikasi dan kerjasama dengan negara-negara lainnya.
06:30Termasuk ASEAN seperti tadi Masar sampaikan.
06:32Tapi kalau misalnya melihat bahwa Presiden Prabowo sempat bilang akan angkat isu ekonomi inklusif, terus juga AI dan juga pemerintahan berkelanjutan.
06:41Apa sebenarnya yang diharapkan isu yang diangkat untuk keuntungan bagi Indonesia sendiri Masar?
06:47Ya, AI kan sudah menjadi teknologi sekarang dan masa datang ya.
06:50Jadi dengan kita mengadopsi AI dan juga menerapkan pemerintahan berkelanjutan, kita punya peluang untuk meningkatkan kerjasama dan meningkatkan investasi.
07:03Ujungnya adalah bahwa target pemerintah Prabowo untuk menaikkan pertumbuhan ekonomi 8% itu diharapkan bisa tercapai.
07:13Lalu juga ada peningkatan sumber daya manusia dengan mengadopsi AI.
07:18Lalu juga kita mungkin dengan AI kita bisa lebih bekerjasama dengan negara-negara maju untuk bidang teknologi dan investasi.
07:28Ekonomi berkelanjutan kita akan tetap berjalan.
07:31APBN kita mungkin menjadi inklusif ya karena ada kerjasama dengan berbagai negara di berbagai forum.
07:39Nah, kira-kira seperti itu.
07:40Oke, dan kalau misalnya kita melihat di KTT BRICS 2025 kali ini, Masar juga memiliki bahwa BRICS juga kini mempresentasikan sodara ada sekitar 50% populasi dunia dan juga mencakup 35% dari produk bruto global.
07:56Nah, Masar kalau kita melihat itu, dampak positif apa yang bisa dicapai dan didapat oleh Indonesia secara ekonomi maupun geopolitik misalnya?
08:05Ya, secara ekonomi dampak positifnya diantaranya adalah kita memperluas pasar kita.
08:11Akses investasi kita ke sejumlah banyak negara semakin terbuka lebar.
08:16Lalu juga kerjasama dengan negara-negara yang lebih intensif kita bisa bina.
08:24Nah, kalau selama ini mungkin belum dengan China, dengan Rusia, kita melalui BRICS akan lebih jauh lagi peningkatannya.
08:31Nah, tapi tentu yang harus kita ingat, apapun kita ada sisi kerugian.
08:38Kerugiannya itu diantaranya adalah ya tuduhan itu, tuduhan kita ngeblok ke forum yang lain.
08:44Karena selama ini kan kita cenderung berkibat pada blok barat begitu ya, Amerika dan barat gitu ya.
08:53Nah, bahkan dari dulu pun kita nggak berminat untuk masuk ke BRICS.
08:57Nah, itu tuduhan itu.
08:59Tapi, di balik tuduhan itu pasti pemerintah harus menerapkan kebijakan-kebijakan yang strategis.
09:07Sehingga potensi-potensi kerugian atau potensi negatif itu bisa diakomodasi menjadi keuntungan yang positif.
09:15Jadi, kita harus meminimalisasi dampak-dampak kerugian atau negatif dari kerjasama dengan BRICS.
09:23Karena kan sebagaimana kita tahu, dominasi China tinggi sekali ya di BRICS itu ya.
09:29Sehingga yang dikhawatirkan Indonesia bakal makin kuat bergantung kepada China.
09:34Nah, padahal ekonomi yang seharusnya adalah kita harus menggantungkan bekerjasama dengan banyak negara.
09:40Nah, itu yang harus kita mampu meminimalisasi dampak-dampak tersebut.
09:45Oke, semoga ini juga bisa didengar oleh pemerintah Indonesia dan kerjasama di KTT BRICS 2025 ini juga berjalan lancar.
09:51Bahwa, sekali lagi, ini merupakan langkah berani Indonesia dalam mengikuti KTT BRICS 2025.