- 8/7/2025
JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang tahun ajaran baru, biaya pendidikan meningkat.
Di tengah biaya pendidikan Indonesia yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PDB Indonesia, sebagian orang tua memilih pinjaman online (pinjol) sebagai jalan pintas.
Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia mewawancarai orang tua yang terjerat pinjol sejak tahun lalu hingga kini, demi biaya sekolah anaknya.
Berikut penelusurannya.
#pinjol #sekolah #pendidikan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/603896/full-kisah-orang-tua-terjerat-pinjol-demi-biaya-sekolah-anak-dipo-investigasi
Di tengah biaya pendidikan Indonesia yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan PDB Indonesia, sebagian orang tua memilih pinjaman online (pinjol) sebagai jalan pintas.
Jurnalis KompasTV Dipo Nurbahagia mewawancarai orang tua yang terjerat pinjol sejak tahun lalu hingga kini, demi biaya sekolah anaknya.
Berikut penelusurannya.
#pinjol #sekolah #pendidikan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/video/603896/full-kisah-orang-tua-terjerat-pinjol-demi-biaya-sekolah-anak-dipo-investigasi
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Intro
00:00Ya kebutuhan semakin banyak itu sama kebutuhan anak sekolah gitu
00:26Jadi minjem akhirnya penjol
00:29Saya boleh tahu pak, utang bapak di aplikasi pinjol itu sekarang berapa?
00:3410
00:3410 juta rupiah
00:35Tempo satu hari lagi pak, berarti besok harus bayar?
00:42Lagi 23 bulan ini batuk nih lagi batuk-batuk
00:45Nunggak?
00:46Iya lagi telat
00:47Ini telpon dari pinjolnya pak?
00:52Kalau ditotal semua aplikasi, 5 aplikasi atau 6 aplikasi itu mungkin semua sudah totalnya 40 juta
01:00Sampai saat ini masih ditagih Pak Arti?
01:03Iya waktu itu putus asa, sampai saya mau stres
01:06Saya setiap malam gak bisa tidur karena mikirin teror-teror terus
01:11Saya kan pinjem juga buat anak sekolah, bukan untuk poyang-poyang
01:16Tapi anak ibu yang saat ini kuliah di perhotelan masih kuliah?
01:21Katanya mau nolusin, cuman kan mamanya sudah gak punya duit
01:24Apakah memang setiap tahun biaya pendidikan ini cenderung selalu naik?
01:32Selalu naik, kisaran mungkin 10 atau 20 persen
01:36Kami bukan pinjol, itu yang pertama
01:44Kami adalah pindar, pinjol itu adalah yang ilegal
01:47Mereka itu lebih agresif dan mereka lebih gampang, lebih mudah
01:54Sepanjang dia bisa dapatkan, dia mencuri data pribadi, data konteks dan sebagainya
02:01Itu dia langsung ngasih
02:02Apakah kemudian OJK mungkin Pak merekomendasikan pindar ini sebagai salah satu alternatif pembayaran
02:11Bagi para orang tua yang ingin membiayai pendidikan anaknya
02:14Atau mungkin ada metode lain yang mungkin dikatakan lebih aman
02:19Atau mungkin lebih cocok Pak untuk dipakai orang tua seperti apa OJK menurutkan?
02:22Tentunya OJK tidak secara eksplisit merekomendasikan pindar untuk pendanaan pendidikan
02:30Setelah jelang tahun ajaran baru tagihan biaya pendidikan tak jarang membuat para orang tua merasa resah
02:40Dan kini mereka menjadikan pinjaman online sebagai pilihan agar anak-anak mereka dapat tetap mengenyam pendidikan
02:48Lalu benarkah pinjaman online dapat menjadi alternatif pembiayaan pendidikan yang aman
02:53Atau justru melahirkan sejumlah ancaman?
02:56Inilah episode ke-32 di Poinvestigasi
02:58Saya di Punterbahagia, saya akan menelusurnya sedara dan mencari bukti
03:02Menjelang tahun ajaran baru berbagai kebutuhan sekolah anak semakin besar
03:11Mahalnya keperluan biaya sekolah membuat sebagian orang tua mengambil jalan pintas
03:16Dengan berhutang di pinjaman online atau pinjaman daring
03:19Pinjol atau pinjaman daring jadi jalan pintas masyarakat lantaran aksesnya mudah dan cepat
03:26Pinjol dinilai sebagai jalan keluar bagi orang tua yang terdesak membayar mahalnya biaya sekolah anak
03:32Di momentum Juni, Juli itu terjadi kenaikan pencarian terkait dengan pinjaman online
03:40Nah ini salah satunya juga dipicu karena setiap tahun inflasi di sektor pendidikan itu terus mengalami kenaikan
03:47Terutama di bulan-bulan tahun ajaran baru sekolah
03:50Ini memaksa sebagian masyarakat terutama kelompok menengah ke bawah
03:55Akhirnya mencari pinjaman uang tunai dalam waktu yang sangat singkat dan opsinya adalah pinjol
04:02Roketnya utang pinjol untuk biaya sekolah turut menyita perhatian Gubernur Jawa Barat Deddy Mulyadi
04:09Deddy bilang Jawa Barat berada di urutan pertama pinjaman online
04:13Jawa Barat itu sekarang ranking pertama Bank Emok
04:18Ranking pertama pinjol
04:20Hari ini pagi-pagi saya sudah dikejar-kejar sama orang yang korban kooperasi eksis
04:26Dari 5 juta untuk biaya sekolah anaknya kemarin bekas dulu
04:31Kegiatan apalah perpisahan wisuda segala macam
04:34Jadi 25 sekarang rumahnya mudisita
04:36Data otoritas jasa keuangan mengungkap terjadi peningkatan pinjaman daring untuk sektor pendidikan
04:45Pada tahun ajaran baru Mei 2023 lalu
04:48OJK mencatat pinjaman daring atau pindar di sektor pendidikan mencapai angka 162,43 miliar rupiah
04:57Namun pada bulan Juli 2023 angka pindar untuk sektor pendidikan melonjak naik hingga 189,6 miliar rupiah
05:07Situasi serupa pun terjadi pada tahun ajaran baru di bulan Mei ke Juni 2024
05:12Pinjaman daring atau pindar untuk sektor pendidikan dari 25,58 miliar rupiah meroket hingga 191,52 miliar rupiah
05:23Roket yang pinjol untuk biaya sekolah nampak bagai ironi jika melihat alokasi angka dan pendidikan
05:29Yang mencapai 724,3 triliun rupiah atau 20% dari total APBN 2025 sebesar 3.621 triliun rupiah
05:40Bahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut anggaran pendidikan di rancangan APBN 2026
05:46Kenaikannya 2,84% hingga 2,95% dari produk domestik gluto atau PDB
05:53Atau menyentuh angka 745,67 triliun rupiah
05:57Utang pinjol untuk biaya sekolah harus menjadi perhatian pemerintah
06:03Beragam kesulitan masih dihadapi orang tua untuk menyekolahkan anaknya
06:07Negara harus hadir untuk memastikan anak-anak bangsa tetap dapat mengenyam pendidikan
06:12Demi Indonesia Emas di masa depan
06:15Sudara pinjaman online kerap kali dipandang sebagai sebuah solusi
06:24Namun tak jarang justru pinjol berubah menjadi sebuah ilusi
06:27Persoalan ketidakmampuan bayar membuat peminjamnya terjebak di dalam keadaan gali lubang, tutup lubang
06:35Bahkan hal ini semakin menjadi ironi karena tak jarang ternyata orang tua yang meminjam uang
06:41Melalui aplikasi pinjol untuk kemudian membiayai pendidikan anak-anak mereka
06:46Saat ini saya berada di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur
06:50Saya akan bertemu dengan seorang bapak yang memiliki tiga orang anak dan terpaksa harus mengakses pinjaman online untuk membiayai sekolah anak-anaknya
07:03Saya akan masuk ke dalam, Sudara
07:05Bisa Anda lihat rumahnya memang berada di pemukiman
07:20Para penduduk
07:21Sudara sebelum memulai wawancara saya informasikan bahwa identitas dari narasumber
07:42Sengaja saya rahasiakan untuk kemudian menjaga keamanan identitas dari narasumber yang akan saya wawancarai
07:50Terima kasih untuk waktunya Pak
07:51Saya ingin tahu Pak, bagaimana awalnya bapak pada akhirnya memutuskan untuk meminjam uang atau akun dana secara online untuk kemudian membiayai pendidikan anak bapak
08:02Sebelum-belumnya sih belum pernah minjam sih, cuman mungkin kayak kebutuhan semakin banyak itu kebutuhan anak sekolah gitu
08:12Jadi minjam akhirnya pinjol
08:15Bapak tahu tidak waktu pertama kali mengakses?
08:18Mau nggak klik itu kayak ragu-ragu gitu, pinjam nggak, pinjam nggak, akhirnya ya deg-degan juga, akhirnya klik lah gitu
08:25Diklik?
08:27Setelah itu?
08:28Langsung masuk ke uangnya
08:28Uangnya langsung masuk?
08:30Iya
08:30Semudah itu ya?
08:31Iya
08:31Anak bapak ada berapa?
08:34Tiga
08:34Yang satu kelas tiga SMA, yang nomor dua mau masuk SMP, yang ketiga tuh naik kelas dua SD
08:44Untuk ketiganya ini sekolah negeri atau swasta?
08:47Negeri
08:47Menarik karena yang kita tahu sekolah negeri itu sebenarnya tidak membutuhkan biaya karena gratis
08:53Lalu pinjaman online ini digunakan untuk biaya pendidikan, posnya ini untuk apa Pak?
09:00Kayak untuk beli pak seragam gitu, kayak uang jajahnya gitu pokoknya, pokoknya sehari-hari sih
09:09Nominalnya berapa Pak? Memang untuk seragam itu satu seragam, untuk satu anak berapa ya?
09:14Itu kalau yang SD sih kemarin sekitar lima ratusan
09:19Lima ratus ribu?
09:20Iya
09:21Kalau SMP, SMA?
09:22Ya sama aja sih, kurang lebih sama
09:24Tapi kan ada AJP Pak?
09:27Jadi yang dua tuh nggak dapet, yang sekarang nih yang Bontot nih, yang nomor tiga tuh dapet sekarang
09:33Oke, tapi itu cukup?
09:36Maksudnya kalau AJP cukup untuk misalnya beli seragam kan tidak perlu pinjol ya?
09:41Kalau menurut hutan dengan anak saya yang sekarang ini ya kurang cukup sih, nggak cukup sih sebenarnya
09:47Berapa sih Pak dapetnya Pak? AJP-nya itu?
09:50Tiga ratus masalah
09:51Itu bisa dicairkan semua?
09:53Enggak
09:53Oh tidak bisa?
09:55Enggak bisa, bisanya diambil kalau nggak salah seratus gitu
09:58Bisa nya paling ya buat keperluan dia sekolah gitu guys
10:01Selain seragam sama kebutuhan Pak, mungkin ada hal-hal lain untuk mensupport aktivitas pendidikan anak-anak Bapak?
10:11Kebutuhan saya juga ambil di aplikasi juga ngambil HP buat anak tuh yang gede
10:15Tapi secara kredit
10:17Secara kredit, dari aplikasi pinjol itu juga?
10:20Iya
10:20Yang anak pengah, Pak yang kedua itu kan mau masuk SMP
10:25Betul
10:26Berarti biayanya nambah juga?
10:30Iya pasti
10:30Kayak seragam nih belum beli nih, glow
10:32Sebenarnya Bapak kerja sudah banyak?
10:37Kayak jadi calo-calo gitu sih
10:39Maklar-maklar sambil menarik s*****
10:41Kurir mungkin apa ya?
10:44Iya
10:44Boleh tahu Pak, mungkin kisaran per bulan pendapatan Bapak berapa?
10:47Kurang lebih 3.000-3.000 lupiah
10:503 juta rupiah sebulan?
10:52Iya
10:52Cukup Pak?
10:54Kurang lah gitu karena
10:55Emang kebutuhan juga kan begitu
10:57Saya boleh tahu Pak, hutang Bapak di aplikasi pinjol itu sekarang berapa?
11:01Saya pinjem 2 aplikasi
11:02Lalu untuk nominanya
11:0410
11:0510 juta rupiah
11:06Boleh saya lihat di aplikasinya Pak?
11:09Ini yang pertama nih
11:10Saya akan tunjukkan saudara ini adalah nominal yang kemudian dipinjam oleh sumber saya sebesar 8 juta rupiah
11:22Ini cicilannya berapa kali Pak?
11:256
11:256 kali ya?
11:27Jatuh tempo 1 hari lagi Pak?
11:29Iya betul
11:30Berarti besok harus bayar?
11:32Lagi 23 bulan ini batuk nih lagi batuk-batuk
11:35Maksudnya gimana tuh?
11:36Bayarnya batuk lagi
11:36Nunggak?
11:38Iya lagi telat-telat
11:39Oh, kalau telat itu resikonya apa Pak?
11:42Maksudnya apakah bunganya semakin bertambah?
11:44Kemarin hampir 4.100.000
11:484.100.000?
11:49Apanya Pak?
11:50Bayarannya 2 bulan telat
11:52Berarti yang biasanya mungkin bayarnya berapa Pak per bulan?
11:551.8
11:561.8
11:57Itu telatnya?
11:58Bisa, biasanya kalau lagi batuk, tulang anak lagi telat bisa juga lebih
12:01Tadi kan aplikasi yang pertama 8 juta ya Pak ya?
12:05Yang kedua ini 2.6 juta
12:08Kalau dilihat dari historinya ataupun rincangan pembayaran
12:12Di pembayaran pertama, kedua, ketiga ini sudah lunas
12:15Tapi yang keempat terlambat Pak
12:17Jatuh tempo ini 26 Juni ya Pak ya?
12:20Iya
12:21Berarti kurang lebih sudah seminggu lah ya?
12:24Seminggu terlambat
12:25Dan ada tentunya denda
12:27Ini telepon dari pinjolnya Pak?
12:33Iya
12:33Setelah saya akan tunjukkan ini kebetulan
12:37Dari pihak pinjaman online juga menelepon
12:41Para sumber saya untuk mengkonfirmasi kali ya Pak ya?
12:46Karena bayarnya telat
12:47Tapi Bapak yakin bisa melunasi pinjaman online ini?
12:52Pengennya pengen lunasi keimpian pastinya
12:55Biar data juga bisa normal gitu data saya juga gitu
13:00Cuma ya paling gitu, paling buat batuk
13:02Gitu, entah 2 bulan atau 3 bulan
13:04Tak sepenuhnya gratis
13:10Sejumlah pos pengeluaran biaya pendidikan pada sekolah negeri
13:13Masih menjadi beban orang tua
13:15Lantas apa saja yang harus dikeluarkan orang tua untuk satu anak
13:18Baik di tingkat SD atau SMP negeri yang tak ditanggung oleh negara
13:22Di antaranya adalah seragam sekolah yang terdiri dari beberapa jenis
13:27Dan biasanya dibeli di kooperasi sekolah
13:29Harganya berkisar 500 ribu rupiah hingga 1 juta 500 ribu rupiah
13:34Lembar kerja siswa LKS atau buku tambahan
13:37Yang berkisar 150 ribu rupiah hingga 300 ribu rupiah
13:41Yang harus dibayar per semester
13:43Biaya ekstra kulikuler per bulan sebesar 50 ribu rupiah hingga 200 ribu rupiah per bulan
13:49Uang komite sekolah untuk operasional non-bos hingga guru honorer
13:53Yang angkanya mencapai 1 juta 500 ribu rupiah
13:56Lalu ada kegiatan study tour yang terdiri dari biaya transportasi hingga konsumsi yang satu kegiatan
14:02Bisa mencapai 1 juta rupiah
14:04Kongkos harian untuk siswa serta uang saku yang bervariatif
14:08Dari 10 ribu rupiah hingga 30 ribu rupiah per hari
14:11Hal ini menjadi beban wajib harian orang tua
14:14Pos pengeluaran lain yakni biaya pendaftaran yang sebenarnya tak diperbolehkan
14:19Namun masih ada di sejumlah daerah berkisar 50 ribu rupiah hingga 200 ribu rupiah
14:24Alat penunjang belajar berupa alat tulis, fotokopi, alat penunjang lainnya
14:29Juga menjadi beban pribadi siswa yang mencapai 100 ribu rupiah hingga 300 ribu rupiah per semesternya
14:35Sejumlah pengeluaran ini diprediksi akan naik setiap tahun karena adanya inflasi
14:40Inflasi pendidikan kian naik setiap tahun
14:42Permaret 2025, inflasi pendidikan mencapai 1,89%
14:47Lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya 1,03%
14:51Data Badan Pusat Statistik pada Februari 2024 hingga Februari 2025
14:57Rata-rata upah buruh di Indonesia dari Februari 2024 ke Februari 2025
15:02Hanya tumbuh 1,78% dari 3,04 juta rupiah jadi 3,09 juta rupiah
15:09Nyatanya kenaikan upah orang tua tak sebanding dengan inflasi biaya pendidikan
15:15Ya waktu itu putus asal sampai saya, sampai saya mau stres
15:21Sebenarnya penyiapan online nyatanya tidak hanya digunakan oleh para orang tua
15:35Untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka di jincang sekolah
15:40Tetapi juga ternyata digunakan oleh sekelilingir orang tua
15:43Untuk membiayai pendidikan khususnya di tingkat kuliah
15:47Saya akan bertemu sedangkan dengan seorang ibu
15:52Yang bekerja di kawasan Jakarta Selatan
15:55Yang meminjam uang senilai kurang lebih puluhan juta rupiah
16:00Untuk membiayai kuliah anaknya
16:03Dan harus gali lubang tutup lubang
16:05Dari sejumlah aplikasi demi kemudian menutupi pinjamannya
16:09Saya akan menelusuri secara langsung sudah
16:11Ibu, terima kasih sudah berkenan saya wawancara
16:22Tapi sebelumnya saudara saya tekankan bahwa saya akan merahasiakan identitas narasumber
16:28Demi keamanan dan juga kenyamanan narasumber yang akan saya wawancarai
16:32Ibu, saya ingin konfirmasi dulu pertama
16:34Betul ibu menggunakan pinjaman online untuk membiayai pendidikan anak ibu?
16:41Iya betul
16:42Sudah pinjam online dari tahun berapa?
16:46Tahun 2001
16:49Tahun 2001
16:512021
16:51Terus 2002 saya gagal bayar
16:562022 gagal bayar?
16:58Iya
16:58Nominal pinjamannya berapa?
17:01Itu satu aplikasi mungkin bisa 9 juta
17:05Kalau ditotal semua aplikasi, 5 aplikasi atau 6 aplikasi itu mungkin semua sudah totalnya 40 juta
17:1340 juta?
17:14Untuk jurusan apa?
17:15Perhotelan
17:16Perhotelan
17:17Oke
17:18Apa alasan ibu pada akhirnya menggunakan platform pinjol?
17:22Karena saya single mom, jadi harus berjuang sendiri
17:26Jadi salah satunya saya pinjaman online gitu
17:33Itu saya pikir akan menyelesaikan masalah gitu
17:36Tapi malah gali lubang tutup lubang gitu
17:39Sebelumnya ibu bekerja sebagai asisten rumah tangga
17:43Iya
17:44Saya boleh tahu penghasilan sebulan mungkin kisaran berapa?
17:485 jutaan lah gitu
17:495 jutaan?
17:49Iya
17:50Dan itu tidak cukup untuk membiayai pendidikan anak ibu?
17:53Tidak cukup
17:54Namanya kebutuhan kadang-kadang nggak cukup gitu
17:58Ditambah dengan gaji segitu
18:00Kita kan perlunya tidak hanya untuk sekolah juga kan
18:03Jadi anak saya itu harus bayar kos
18:06Harus kebutuhan makan dia
18:08Terus bayar kuliah
18:11Ini-ini itu harus beli buku ini, beli baju ini gitu
18:16Untuk keperluan kuliah anak saya itu gitu
18:19Jadinya saya itu ya gali lubang tutup lubang lah gitu lah mas
18:24Setelah gagal bayar bu, artinya kan sudah berjalan mungkin sekitar 3 tahun ya bu ya?
18:30Iya
18:30Kekurangan yang harus ibu bayarkan sebenarnya berapa?
18:34Salah satu pinjal itu mungkin kalau sama bunganya itu waktu itu saya total itu hampir 19 juta
18:40Oh masih ada 19 juta lagi ya?
18:4219 juta
18:43Terus itu di salah satu
18:45Terus yang satunya lagi itu waktu itu saya total juga 19 juta berapa gitu
18:50Kalau yang satunya lagi sekali hijam itu nggak saya bayar
18:56Terus satunya lagi kurang satu aja saya nggak mampu bayar gitu
19:01Ini terakhir saya bayar ini
19:06Ini terakhir bayar di tahun?
19:09Tahun kemarin ya mas
19:11Tahun kemarin ya
19:12Karena saya pikir ada rezeki sedikit saya cicil gitu biar nggak terlalu terbebani gitu
19:18Tapi anak ibu yang saat ini kuliah di perhotelan masih kuliah bu?
19:22Enggak sih katanya mau nerusin cuman kan mamanya sudah nggak punya duit gitu
19:28Sudah tidak melanjutkan kuliah?
19:30Iya sudah berhenti kuliah
19:35Selama kurang lebih 3 tahun ibu gagal bayar sampai saat ini masih ditagih Pak Arti?
19:40Salah satu plafon itu ada yang whatsapp ke saya itu pakai bahasa yang binatang gitu loh
19:47Ada juga dengan cara buat itu?
19:48Habis itu saya di teror-teror terus sampai saya nggak bisa tidur
19:52Mau pinjam siapa untuk ngelunasin hutang-hutang gitu
19:56Iya waktu itu putus asa sampai saya
19:59Sampai saya malu stres
20:02Itu betul-betul menekan saya gitu
20:05Menyerang kejiwaan ibu?
20:06Iya kalau ada uang saya akan bayar gitu
20:09Akhirnya saya setiap malam nggak bisa tidur karena mikirin teror-teror terus
20:13Ditelepon terus gitu loh mas
20:15Jadi saya itu apa ganti nomor aja gitu
20:20Habis ganti nomor saudara-saudara saya gantikan yang di teror-teror gitu
20:23Terus terang aja
20:25Saya kan pinjam juga buat anak sekolah, pendidikan sekolah
20:29Bukan untuk poya-poya, saya bilang gitu
20:32Saya jujur aja ke keluarga saya gitu
20:34Tapi ke depan mungkin Bu ada rencana
20:37Atau mungkin sebatas keinginan
20:40Ibu untuk melunasi pinjaman yang sudah ibu pinjaman
20:44Iya nanti saya punya uang saya ingin ngelunasin gitu mas
20:47Saya tahu tuh hukumnya hutang itu harus dibayar gitu
20:51Nomor itu masih saya simpan dan masih saya isi pulsa terus gitu
20:55Jadi biar aktif gitu
20:56Apa yang ingin ibu sampaikan mungkin kepada pemerintah ataupun pemangku kepentingan
21:04Terkait dengan biaya pendidikan yang nominalnya ini tidak kecil
21:07Ya untuk pemerintah sih kalau bisa dibantu ya
21:14Digratisin untuk pendidikan anak-anak yang tidak mampu gitu loh mas
21:18Biar yang merasakan pendidikan itu bukan hanya orang yang berduit aja gitu loh
21:24Tapi orang-orang yang seperti saya, anak-anak saya pengen sekolah tinggi gitu loh
21:29Terpaksa ibunya harus pinjol gitu
21:32Ternyata nggak bisa bayar, galbek gitu
21:35Rasanya itu sesek gitu loh mas
21:37Pada tahun 2024 BPS mencatat angka partisipasi pendidikan tinggi di Indonesia sebesar 39,37%
21:47Untuk penduduk usia 17 hingga 24 tahun
21:50Angka ini masih rendah dibanding dengan sejumlah negara tetangga
21:54Indonesia tertinggal dari Malaysia yang miliki persentase 43%
21:58Thailand 49%
22:00Bahkan Singapura mencapai 91%
22:03Biaya studi pendidikan tinggi di masa depan diperkirakan akan naik 6,03% per tahun
22:09Untuk pergeruan tinggi negeri pertumbuhannya sekitar 1,3% per tahun
22:13Sementara untuk pergeruan tinggi swasta mencapai 6,96% per tahun
22:18Kondisi ini tentu tak bisa diimbangi dengan kenaikan upah orang tua yang setiap tahunnya tak selalu terjadi
22:25Hal ini berakibat banyaknya anak yang tak bisa menuntaskan kuliahnya akibat biaya kuliah yang kian naik setiap tahunnya
22:32Saudara, di sebelah saya sudah ada Ketua Umum AFP
22:38Sekaligus CEO dan Rupiah dengan Bapak Encik S. Jafar
22:40Pak Encik, apa kabar Pak?
22:42Baik
22:42Baik
22:43Pak Encik, saya ingin tanyakan pantauan AFP Pak
22:46Ketika melihat periode pertengahan tahun ini
22:49Apakah memang siklus pinjaman online ini sedang mengalami peningkatan atau sepertinya Pak?
22:54Ya betul, mengalami peningkatan. Seperti biasanya saya rasa hampir semua lembaga keuangan merasakan hal yang sama di mana adanya tahun ajaran baru
23:07Sehingga kebutuhan pendanaan oleh masyarakat tentunya meningkat
23:12Pinjaman online di pertengahan tahun ini ada indikasi kuat
23:16Meningkat karena tahun ajaran baru, artinya pembiayaan sekolah
23:20Tapi di sisi lain kita tahu juga bahwa sebenarnya
23:22Katakanlah untuk SD Negeri Pak
23:24Itu kan biayanya sudah gratis
23:26Tapi ternyata ada juga orang tua murid yang kemudian melakukan pinjaman online untuk biaya seragam, kebutuhan lain dan lain sebagainya Pak
23:33Apakah bisa dikatakan juga bahwa ini juga terindikasi karena faktor ekonomi masyarakat yang mungkin AFP melihat sedang tidak baik-baik saja atau seperti apa?
23:41Sebenarnya sih bukan begitu ya
23:44Kebutuhan itu pasti ada
23:47Walaupun mungkin SD sekarang gratis ataupun biayanya kecil
23:51Tetapi biaya-biaya lain tetap dibutuhkan
23:56Seperti umpamanya untuk beli buku seragam dan sebagainya
24:03Karena apa? Market kita memang adalah unbank
24:06Market yang kecil
24:07Yang maksudnya masyarakat yang kecil ya
24:12Yang butuh mungkin hanya 2 juta sampai 4 juta
24:16Ya kan?
24:17Nah ini yang menyebabkan kebutuhan masyarakat itu meningkat dan menghubungi layanan kami
24:27Oke, aku sendiri melihat masyarakat kita apakah sudah cukup terliterasi untuk kemudian melakukan pinjaman online ke pinjol ataupun platform yang legal atau ternyata masih banyak juga yang pinjam ke aplikasi ilegal?
24:41Kami bukan pinjol itu yang pertama kami adalah pinjaman dari pinjaman dari pinjaman dari pinjaman itu adalah yang illegal
24:49Besaran daripada pinjaman ini dari dulu ini lebih besar daripada kami yang berizin dari OJK
24:57Sementara saat ini kita ada di 80 triliun koma dua sekitar itu
25:04Mereka itu di angka 250 triliun
25:08Jadi 2,5 kali lipat sampai 3 kali lipat
25:13Peminat dan penggunanya lebih banyak
25:16Karena apa? Karena mereka itu lebih agresif
25:20Dan mereka lebih gampang, lebih mudah
25:26Sepanjang dia bisa dapatkan, dia mencuri data pribadi, data konteks dan sebagainya itu dia langsung nasih
25:34Sebenarnya untuk resikonya seperti apa Pak? Ketika masyarakat menggunakan pinjol?
25:39Yang paling menjerat masyarakat jadi menderita itu adalah bunga dan dendanya
25:46Bunga dan dendanya
25:47Dia bisa pinjam 5 juta tapi bayarnya bisa 30 juta
25:52Oke
25:52Iya kan?
25:53Bunga berbunga, denda berdenda
25:55Sementara kita kan diatur
25:57Kalau pinjam 1 juta itu tidak akan mungkin bayar di atas 2 juta
26:03Oke
26:04Gak mungkin
26:04Jadi paling banyak adalah 100% maksimum dari platformnya
26:10Dan kita setelah 90 hari itu aturannya
26:15Setelah menunggak 90 hari maka denda bunga dan sebagainya itu di stop
26:21Sejauh ini Pak Ancik dari platform yang kemudian tergabung di API sendiri jumlahnya berapa Pak?
26:31Saat ini adalah 96, dari 96 ini ada beberapa yang khusus membiayai pendidikan
26:41Ada yang khusus membiayai pendidikan?
26:43Betul
26:43Oke
26:43Pendidikan itu berupa bisa uang kuliah, bisa juga untuk beli laptop, bisa juga untuk beli peralatan kuliah
26:57Yang penting adalah semua berhubungan dengan pendidikan
27:00Tapi apakah itu bisa digunakan pinjamannya untuk misalnya sekolah dasar atau menengah Pak? Apakah memang khusus untuk kuliah saja?
27:06Jadi mereka bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan universitas-universitas
27:11Oke
27:11Gitu hanya untuk memastikan bahwa benar tujuan daripada pinjaman ini digunakan untuk pendidikan
27:20Oke
27:20Ketua Umum Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia atau AKB, 1.000 CEO dana rupiah, Pak Encik S. Jafar, terima kasih harus wakilnya
27:28Terima kasih
27:29Untuk pinjaman online sendiri, khususnya dari tahun 2023 ya Pak ya, apakah memang terus mengalami peningkatan Pak?
27:37Di posisi terakhir sekarang itu sekitar 80 triliun
27:41Ya waktu itu pun tersasar sampai saya mau setren
27:46Ya kebutuhan semakin banyak itu sama kebutuhan anak sekolah gitu
27:57Jadi minjem akhirnya penjol
27:59Saudara otoritas jasa keuangan mencatat tren kenaikan angka pinjaman online setiap tahunnya
28:08Bahkan ketika memasuki bulan Juni dan juga bulan Juli
28:11Angka peningkatan pinjaman online dapat dikatakan cukup drastis
28:15Dan kita tahu momentum ini adalah momentum ketika hendak memasuki tahun ajaran baru di tingkat sekolah
28:21Pada tahun 2023 angka penyaluran pinjaman daring pada bulan Juni tercatat 19,31 triliun rupiah
28:29Dan pada bulan Juli naik menjadi 20,38 triliun rupiah
28:34Terakhir pada Juni tahun 2024 silap
28:37Otoritas jasa keuangan mencatat penyaluran pinjaman daring ke masyarakat mencapai 24,84 triliun rupiah
28:44Sebulan kemudian pada Juli 2024 jumlah nilai pinjaman daring meningkat menjadi 27,41 triliun rupiah
28:54Pada bulan Agustus 2024 angkanya kembali merangkak naik menjadi 27,44 triliun rupiah
29:01Dengan total 12,94 juta akun penerima pinjaman daring
29:05Lalu seberapa besar trend peningkatan pinjaman online di tahun 2025 termasuk seberapa besar sebenarnya
29:13Pinjaman online ini digunakan oleh masyarakat demi membiayai pendidikan anak-anak mereka
29:19Saya akan tanyakan secara langsung kepada Kepala Departemen di Otoritas Jasa Keuangan
29:24Sebenarnya di hadapan saya sudah ada Bapak Adif Razali
29:39Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya
29:43Otoritas Jasa Keuangan Pak Adif
29:45Terima kasih untuk waktunya Pak
29:46Terima kasih
29:47Apa kabar Pak?
29:48Kabar baik
29:48Pak Adif saya ingin konfirmasi Pak
29:51Untuk pinjaman online sendiri
29:54Ini trendnya dari tahun ke tahun
29:56Khususnya dari tahun 2023 ya Pak ya
29:58Apakah memang terus mengalami peningkatan Pak?
30:01Dari data di OJK sekarang
30:03Memang transaksi outstanding untuk pinjaman daring ini
30:08Di posisi terakhir sekarang itu sekitar 80 triliun
30:12Yaitu trendnya Nike Rose
30:15Ini menunjukkan bahwa
30:18Artinya minat masyarakat
30:20Untuk menggunakan industri ini
30:25Tetap baik
30:26Tetap trust lah di sana
30:29Oke
30:30Kalau dilihat dari bulannya Pak
30:32Ketika memasuki pertengahan tahun
30:34Ataupun tahun ajaran baru
30:35Ini nampaknya juga trend pinjaman daring ini meningkat
30:38Apakah bisa diasumsikan bahwa
30:39Banyak masyarakat kita
30:40Yang mengakses pinjaman daring
30:42Untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka
30:45Sepertinya memang
30:46Industri ini kena begitu mudah
30:48Jadi akses oleh masyarakat
30:49Artinya seasonal itu
30:51Itu jamak terjadilah
30:52Ya
30:53Sama saja misalnya ketika
30:55Dulu ya lebaran
30:57Saya kira terjadilah
30:58Kelan-kelanjakan
30:59Tahun baru saya kira begitu ya
31:01Termasuk juga dengan tahun ajaran baru kami kira
31:03Ya karena
31:04Banyak masyarakat
31:06Yang membutuhkan uang SPP sekarang ini misalnya
31:09Kemudian ada SPP-nya
31:12Kemudian baju seragamnya
31:14Ya perlengkapan sekolahnya
31:16Mahasiswa juga tahun ajaran baru
31:18Sehingga
31:19Sangat memungkinkan memang terjadi peningkatan
31:22Yang kami kira pun ini
31:22Para-para pelaku juga
31:24Sebetulnya mengantisipasi juga tuh
31:26Ya
31:26Mereka siapkan untuk
31:27Untuk infrastrukturnya
31:29Karena nanti akan tingginya
31:31Dimana di sana tadi
31:32Tapi kami ingat juga kembali bahwa
31:34Ya jangan sampai tadi
31:36Artinya
31:36Terlalu impulsif
31:38Minjamnya misalnya
31:40Sehingga
31:41Akhirnya
31:42Masyarakat terbebani
31:44Minjam tidak sesuai dengan kemampuannya
31:45Tetap
31:46Walaupun kebutuhannya misalnya untuk pendidikan
31:49Ya tetap ukur juga
31:50Kemampuan kita untuk mengembalikannya
31:52Karena gimana pun pinjaman harus dikembalikan
31:54Oke pinjaman memang harus dikembalikan ya Pak ya
31:56Karena gini Pak
31:57Saya punya data juga dari OJK
31:59Ini di bulan Juni 2024
32:01Untuk biaya pendidikan sendiri itu
32:04Angkanya menyentuh 191 miliar
32:07Kalau dibandingkan bulan-bulan lain
32:08Ini angkanya hanya belasan
32:10Bahkan mungkin puluhan miliar
32:12Artinya kan memang tinggi sekali peminatnya
32:14OJK melihatnya ini sebagai suatu hal
32:17Yang memang aman-aman saja
32:18Masyarakat masih bisa mengembalikan
32:20Atau memang
32:21Ini sudah terdesak nih sepertinya
32:23Itu mungkin fenomena tadi
32:24Yang di tahun ajaran baru kami kira ya
32:26Jadi peningkatan angka tadi
32:29Kalau di angka tadi kan masih ratusan miliar ya
32:33109 atau berapa disampaikan tadi
32:34Kalau dilihat dari
32:36Ostanding 80T lah misalnya saat ini
32:40Meskipunnya in percentage kan itu enggak
32:42Dalam persentase saya kira itu enggak
32:43Masyarakat masih kecil ya
32:44Tetapi OJK tentu mewaspadai hal ini terus
32:48Tentu kami menghimbau tentu kepada para penelenggara
32:51Ketika mendapatkan nasabah-nasabah
32:55Borower-borower peminjam ini
32:57Lakukan tetap dengan govern
32:59Artinya lakukan scoringnya dengan baik
33:01Ya enggak semua orang minjam diberi kira-kira begitu
33:03Kalau dia misalnya enggak sesuai dengan kemampuan membayarnya
33:08Ya enggak bisa diberi dong
33:09Sehingga jangan sampai nanti memunculkan permasalahan di kemudian hari
33:14Tapi dari OJK sendiri
33:15Betul tadi sudah dijelaskan melakukan pengawasan
33:17Sangsi apa sih Pak?
33:19Ketika misalnya Pindar ini meminjamkan uang kepada masyarakat
33:23Tidak sesuai aturan
33:24Apa sanksi maksimal yang bisa diberikan oleh OJK?
33:28Sanksinya itu dari sanksi administratif misalnya pembinaan
33:31Sampai kita bisa bekukan juga kegiatannya
33:34Dan yang paling skalasi lagi bisa kita bid yang proper tuh
33:37Pengurus-pengurusnya
33:37Yang paling ultimate pasti bisa cabut di usahanya
33:40Kalau untuk pinjol Pak
33:43Apakah ini juga masih masuk dalam pengawasan OJK?
33:45Karena kan mungkin masih banyak masyarakat kita
33:48Yang dalam tanah putih Pak
33:50Terjebak Pak
33:51Seperti yang tadi sudah kita bahas
33:52Kalau pinjol itu kan tidak artinya yang ilegal maksudnya
33:56Kalau ilegal itu tidak diranah di pengawasan OJK
33:59Tetapi OJK dalam hal ini
34:02Merasa berkepentingan juga
34:04Untuk memberantas pinjam-pinjaman online ilegal tadi tuh
34:08Karena gimana pun ketika misalnya masyarakat terjebak di sana
34:13Masyarakatnya komplain segala macam
34:15Akan kembali juga ke OJK
34:16Jadi yang ilegal tadi ini
34:18Memang tugas teman-teman saja pasti
34:20Memberantas tuh semua
34:22Dia take down segala macam
34:23Sudah ribuan kami kira
34:24Sudah ribuan yang ter-take down
34:27Dan ini berjalan terus tuh
34:28Oke
34:28OJK menghitung tidak Pak?
34:31Risiko gagal bayar Pak?
34:32Sejauh ini tuh seperti apa sih?
34:34Dari banyaknya pinjaman ini?
34:36Risiko gagal bayar sekitar 3%
34:403%?
34:403%?
34:403% dan terus turun ya
34:423% artinya ini masih sangat-sangat ter-manage
34:47Masih kecil
34:48Karena kan terus turun kita di 5%
34:50Tetap kita minta kepada para penyelenggara
34:54Tingkatkan terus manajemen risikonya
34:57Tingkatkan scoringnya
34:59Tapi mereka juga bisa bekerja sama dengan pihak lain
35:01Misalnya untuk memperkuas scoring yang tadi
35:03Yang misalnya bisa melihat seseorang itu
35:05Bagus nggak historis keuangannya misalnya
35:08Sehingga kalau dianggap oleh si penyelenggara bagus
35:12Mungkin mereka salurkan
35:14Kalau tidak ya jangan salurkan juga
35:16Nanti kesian masyarakatnya juga
35:17Ini akan jadi pertanyaan terakhir Pak
35:19Apakah kemudian OJK mungkin Pak
35:23Merekomendasikan pindar ini sebagai salah satu alternatif pembayaran
35:26Bagi para orang tua yang ingin membiayai pendidikan anaknya
35:30Atau mungkin ada metode lain
35:32Yang mungkin dikatakan lebih aman
35:36Atau mungkin lebih cocok Pak
35:37Untuk dipakai orang tua
35:38Seperti apa OJK menurutkan?
35:40Tentunya OJK tidak secara eksplisit
35:43Merekomendasikan
35:45Pindar untuk
35:48Pendanaan pendidikan
35:51Karena ada lembaga-lembaga jasa keuangan formal lainnya
35:55Yang bisa digunakan oleh masyarakat tentunya
35:57Perbankan itu saya kira menyediakan juga
36:00Banyak masyarakat-masyarakat
36:01Kita pinjam dari perbankan misalnya
36:04Atau lembaga jasa keuangan formal lainnya
36:07Jadi ini akhirnya tetap kembali kepada masyarakat
36:10Di sisi dipindar
36:12Ada kelebihan-kelebihan di sana
36:14Mungkin dia bisa lebih mudah
36:15Oke
36:15Bapak Arief Razali
36:16Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro
36:19Dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya OJK
36:20Terima kasih untuk waktunya Pak
36:22Terima kasih
36:22Biaya pendidikan ini cenderung selalu naik
36:27Selalu naik
36:27Kisaran mungkin 10 atau 20%
36:30Setelah berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan
36:35Pijaman online yang digunakan oleh masyarakat untuk membiayai pendidikan anak-anak mereka sekolah terbilang cukup tinggi
36:42Lalu bagaimana tanggapan masyarakat terkait dengan hal ini?
36:45Berikut penelusuran Tim Dipo Investigasi
36:47Faisal Karman
36:48Demi masa depan anak
36:57Banyak orang tua rela melakukan apa saja
36:59Salah satunya yaitu berhutang melalui pinjaman online
37:02Lalu apa kata masyarakat soal fenomena ini?
37:05Ikuti saya sodara
37:06Ibu
37:08Iya
37:09Dengan ibu siapa bu?
37:10Dengan Esin
37:11Gue Esin? Oke
37:12Gue Esin
37:13Mendekati tahun ajaran baru ini banyak orang tua yang pinjol untuk membiayai pendidikan
37:18Kan udah dikasih emang pada kurang ya?
37:23Kayak KCP kan udah dikasih emang pada kurang apa ibu-ibu?
37:26Sebenarnya pinjol juga bukannya meringankan malah memberatkan
37:30Kalau menurut saya pemerintah ya sebenarnya udah mudah sih ya udah membantu
37:36Ya mungkin karena sekarang kehidupan sekarang ini ekonominya lagi gak stabil
37:44Otomatis dengan cara yang gampang mungkin bisa ngambil pinjaman online mungkin itu lebih gampang
37:51Itu kalau menurut saya terlalu miris sekali ya
37:56Karena mungkin
37:56Tapi orang tua mungkin
37:58Namanya untuk anak
38:01Dia akan berusaha untuk semaksimal mungkin ya
38:03Untuk pendidikan anaknya
38:04Tapi kalau sampai pinjol
38:06Nah itu dia orang tua tuh harus tahu konsekuensinya seperti apa gitu
38:10Kalau pinjol itu ya kan
38:12Nah kalau menurut saya sih pemerintah harus menyeluruh merata gitu ya
38:17Untuk pembagian seperti KIP
38:19Kayak di Jakarta tuh KJP
38:21Dengan temuan orang tua yang terpaksa berhutang lewat pinjaman online demi biaya pendidikan
38:27Kami mencoba mengkonfirmasi kepada pihak Kemendik Dasmen dan Kemendikti Saintec
38:32Kemendik Dasmen Abdul Moti yang sedang sakit mengizinkan kami disposisi wawancara dengan Wamendik Dasmen
38:37Atip Latipul Hayat
38:39Namun wawancara batal karena padatnya agenda Wamen
38:42Kami juga menghubungi Wamendikti Saintec Stella Christie untuk dimintai tanggapan
38:48Namun hingga kini kami belum mendapat jawaban
38:51Saya sudah bersama dengan pengamat pendidikan Iman Janakul Hairi
38:56Mas Iman terima kasih untuk waktunya mas
38:57Terima kasih
38:58Mas kalau kita lihat data yang kemudian tiap tahunnya dikeluarkan oleh OJK
39:02Setiap tahun ajaran baru ada indikasi kenaikan pinjaman online
39:06Apakah ini juga ada kaitannya mas?
39:09Dengan orang tua yang kemudian melakukan pinjaman online untuk membiayai sekolah anak mereka
39:15Sangat-sangat ada kaitannya
39:17Karena biaya untuk sekolah itu bukan hanya biaya yang tertera ya
39:22Ketika kita masukkan anak kita ke sekolah negeri ataupun swasta
39:26Memang di negeri sudah tidak ada bayaran semacam itu
39:28Tapi ada hal-hal lain yang di luar itu yang kadang-kadang lebih memberatkan
39:32Seperti seragam, buku tulis, peralatan-peralatan sekolah dan lain sebagainya
39:36Apalagi walaupun hal itu sudah digratiskan seperti di DKI Jakarta ada KJP misalkan
39:42Lalu di Indonesia ada KIP misalkan
39:44Tapi kan masih ada misalkan seperti transport
39:47Bagaimana kalau dia ternyata mendapatkan sekolah yang relatif tidak banyak bayarannya
39:52Tapi jaraknya jauh bagaimana?
39:54Jadi pembiayaan itu akan tetap ada sebetulnya
39:56Berdasarkan mungkin pengamatan Anda
39:58Yang paling banyak orang tua murid melakukan pinjol ini di sekolah negeri atau swasta?
40:01Sebetulnya kebanyakan di sekolah swasta ya
40:05Karena jelas kebutuhan uangnya jauh lebih besar gitu kan
40:10Tidak gratis dan lain sebagainya
40:11Makanya kemudian menurut kami beberapa waktu ini kan banyak isu soal sekolah swasta gratis
40:18Karena setelah diugat ke MK
40:20Kami kira ini saat yang paling tepat bagi pemerintah untuk menghitung
40:23Kami tidak mengatakan untuk menggratiskan semua sekolah swasta
40:26Tapi untuk menghitung dengan benar
40:28Sehingga kemudian seluruh masyarakat itu terjangkau
40:31Saya kira kalau terjangkau itu kan
40:33Tidak perlu sampai harus ngutang dong
40:35Itu masalahnya di situ menurut saya
40:37Itulah yang sebetulnya menjadi tugas pemerintah
40:40Untuk bagaimana caranya orang tua tidak mengeluarkan biaya
40:43Sehingga mereka tidak kena pinjol
40:44Terkait dengan biaya pendidikan Mas Iman
40:47Apakah memang setiap tahun biaya pendidikan ini cenderung selalu naik?
40:51Selalu naik
40:52Kita perhatikan memang termasuk sekolah swasta ya
40:56Kalau sekolah negeri kan dari pemerintah langsung
40:58Dana bos dan lain sebagainya
41:00Itu selalu naik kisaran mungkin 10 atau 20%
41:06Itu akan selalu naik gitu ya
41:07Mungkin melihat perekonomian nasional dunia dan lain sebagainya
41:12Jadi itu realitanya selalu naik
41:13Nah persoalannya kemudian pemerintah punya tidak komitmen untuk meringankan biaya itu
41:18Bentuknya bisa apa saja
41:20Tapi kami kira dengan adanya putusan MK ini menjadi pintu masuk
41:23Dan membuka kotak Pandora yang selama ini
41:26Pemerintah mungkin dan juga pemilik sekolah swasta tidak mau mendiskusikan ini sampai tuntas gitu
41:33Apakah kemudian Mas Iman sebagai pengamat pendidikan melihat literasi keuangan kepada orang tua murid yang kemudian dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat ini sudah cukup?
41:43Karena kan lagi-lagi kita bahas bahwa pinjaman online ini angkanya terus naik
41:47Dan tidak menutup kemungkinan naiknya ini juga dipengaruhi pinjaman orang tua untuk membiayai anaknya sekolah
41:53Memang betul ya literasi keuangan itu sangat penting
41:56Tapi menurut pepatah kan begini ya
41:59Bagaimana mungkin kita belajar literasi keuangan tapi kalau tidak ada uangnya
42:03Nah itu juga sangat penting sekali
42:05Jadi jangan dilupakan bahwa mereka yang kena pinjol itu bukan berarti mereka tidak teredukasi
42:10Mereka terdesak
42:12Mereka terdesak?
42:13Terdesak itu kata kuncinya
42:14Jadi itu adalah pilihan-pilihan yang sangat terakhir
42:19Mereka juga bukan tidak tahu akibatnya tahu
42:21Tapi memang tidak ada pilihan lain
42:22Itu yang sering kami temui
Dianjurkan
1:41
|
Selanjutnya