KOMPAS.TV - Proses pencarian puing KMP Tunu Pratama Jaya bersama puluhan korban lainnya masih terus dilakukan hingga Jumat (4/07/2025).
Sejumlah kendala dihadapi tim SAR gabungan, salah satunya adalah cuaca ekstrem yang terjadi di Selat Bali.
Membahas lebih lanjut soal tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya, simak dialog KompasTV bersama Edi Purwanto, anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan.
Baca Juga Basarnas Ungkap Hasil Pencarian Korban Kapal Tenggelam di Selat Bali | SAPA MALAM di https://www.kompas.tv/nasional/603307/basarnas-ungkap-hasil-pencarian-korban-kapal-tenggelam-di-selat-bali-sapa-malam
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/603308/full-blak-blakan-dpr-bahas-investigasi-penyebab-tenggelamnya-kmp-tunu-pratama-jaya-di-bali
00:00Sudah mulai dilakukan oleh KNKT, kita akan bahas hal ini bersama Edy Purwanto, anggota Komisi 5 DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan. Selamat malam Pak Edy.
00:10Malam Om, sehat.
00:11Alhamdulillah Pak Edy, sehat.
00:13Pak Edy, melihat insiden ini, apa yang harus dievaluasi? Apakah unsur keselamatan mulai diabaikan oleh pemilik kapal kalau Anda melihat peristiwa seperti ini?
00:21Yang pertama, sebagai teman-teman anggota Komisi 5 DPR RI, itu berdukacita atas kejadian ini.
00:33Gimana KMP Tunu Pratama Jaya mengalami musibah yang menenal korban jiwa, hari ini ada yang meninggal maupun ada yang selamat.
00:45Tentu kami berberkacita semoga arwah yang meninggal, mendapat tempat yang mulai disini, dan kita semua diberikan kekuatan untuk segera menyelesaikan tugas mulia mencari korban-korban selanjutnya.
01:01Yang pertama menurut saya, kita harus menunggu hasil resmi daripada KNKT.
01:06KNKT itulah akan menjelaskan apa, dan seperti apa, masalahnya apa, dan sebagainya, untuk mengurai asumsi-asumsi yang ada pada saat ini.
01:19Namun demikian, kita harus melakukan evaluasi menyeluruh kaitan kejadian ini.
01:25Karena menurut kami, kejadian ini bukan pada saat ini saja.
01:29Sudah beberapa kali kejadian, dan memang kita tidak siap.
01:34Mitigasi kita tidak siap, kemodo-modo maaf lah, BNPB Basarnas juga tidak siap, sehingga mohon maaf pada saat ini kesannya lambat.
01:43Dulu juga pernah kejadian misalnya crash heli yang korbannya Wardas Eka Polda Jambi juga sama, telur baru larut seperti itu.
01:53Nah, apakah kita tidak pernah belajar dengan kejadian-kejadian ini?
01:57Apakah memang kita tidak mampu menyelesaikan masalah-masalah yang seperti ini, yang seringkali dialami oleh bangsa yang kita cinta ini?
02:06Sementara minta maaf lah, menurut saya banyak faktor yang perlu kita evaluasi.
02:11Kita sudah punya Permen 20-2015 kaitan standar keselamatan pelayaran.
02:16Kemudian kita juga Permen 51-2015 tentang penjaraan pelabuhan laut.
02:22Kemudian kita juga punya Permen 37-2015 tentang standar pelayanan penumpang akutan laut.
02:28Dan ini menurut saya banyak faktor yang memang harus kita cermati.
02:33Banyak masalah yang harus kita evaluasi secara bersama.
02:36Misalnya, minta maaf apakah kapalnya masih layak jalan atau tidak, seperti itu.
02:42Ya, kita cermati banyak kapal-kapal tua kita yang, mohon maaf, mungkin tidak layak jalan, tetapi tetap juga diberikan izin untuk jalan seperti itu.
02:55Menurut saya ini momentum bagi kita untuk evaluasi menyeluruh.
02:59Berapa banyak kapal-kapal kita tua yang layak jalan, yang tidak layak jalan, dan sebagainya itu harus kita lakukan evaluasi.
03:08Ya, Pak Edi, ini kan KNKT ini sampai sekarang, ataupun ya tim SAR lah ya, tim SAR gabungan kan sampai sekarang ini, saat ini belum bisa menemukan badan kapal.
03:17Sedangkan KNKT kan juga membutuhkan, jika menginvestigasi, membutuhkan juga keberadaan badan kapal.
03:24Tapi setidaknya, apa yang bisa dilakukan KNAT kira-kira saat ini, kalau berdasarkan koordinasi dengan Komisi 5,
03:30Biasanya menangani peristiwa-peristiwa seperti ini, jika badan kapal belum ada, itu biasanya apa yang harus dilakukan KNKT untuk tahap awal investigasi?
03:39Ya, menurut saya yang pertama kita lakukan hari ini ya, fokusnya keselamatan rakyat dulu.
03:45Oke.
03:46Ya, hari ini fokus itu dulu gitu.
03:47Jadi menurut saya, KNKT, kemudian Basarnas, BNPB, kemudian seluruh stakeholder yang terlibat di dalamnya,
03:55konsentrasi dulu, menyelesaikan masalah manusianya dulu.
03:59Manusianya dulu, oke.
04:00Akan kita cari seperti apa.
04:02Nah, kalau memang monarkat ketika kita tidak mampu, kan kita juga bisa koordinasi dengan negara-negara sahabat kita.
04:10Mungkin ada teknologi tertentu yang bisa mempercepat pencarian kapal ini sendiri, seperti itu.
04:15Oke.
04:16Nah, menurut saya inilah harus menjadi evaluasi menyeluruh, Basarnas, BMKG, kemudian kementerian-kementerian terkait,
04:25ketika RDP dengan kami, sampaikan hal-hal yang real gitu.
04:29Jangan menyampaikan hal-hal yang positif-positif kepada kami, sehingga ketika ada masalah-masalah seperti ini,
04:36kita semua bingung gitu, apa yang kita lakukan.
04:39Memang badannya harus kita temukan, tapi rangkah yang pertama koordinasi menyeluruh.
04:43Kita tidak boleh, kalau di sini semuanya harus berpikiran konsentrasinya ke situ semua,
04:52kemudian negara juga mengkonsolidasikan semua kekuatan,
04:57mana yang belum kita, apa itu, kita pergunakan, kita pergunakan.
05:02Mana yang sudah kita pergunakan, belum efektif, kita efektifkan.
05:05Sehingga langkah terdekat kapal harus kita cari, seperti itu.
05:09Tetapi memang, mohon maaf, kita juga tidak bisa lari kaitan kapal juga.
05:13Kita harus melakukan audit menyeluruh juga.
05:16Apakah mohon maaf ada informasi juga?
05:18Bisa saja, karena faktor odol juga jadi masalah.
05:22Misalnya ada Mardiansa, ada Jimmy, ada Asrop, Dina, dan Bintang.
05:27Penumpang yang tidak masuk dalam manifest.
05:30Tetapi masih dicari, seperti itu.
05:33Jadi, menurut saya kekalaan-kalaan ini harus menjadikan momentum bagi kita
05:38untuk memperlakukan reward and punishment.
05:41Itu semua bisa jadi bagian dari investigasi awal yang harusnya saat ini sudah berjalan
05:46mulai saat ini oleh KNKT.
05:48Ini yang terakhir, ini saya tanyakan juga Pak Edi.
05:51Kalau dalam konteks evaluasi, ini kita mengacu pada SOP yang Anda katakan tadi
05:56sudah tertuang dalam peraturan Menteri juga sebenarnya.
05:59Nah, kira-kira Komisi 5 mengevaluasi efektivitas pengawasan Kementerian Perhubungan
06:04terhadap standar operasional prosedur ini?
06:06Keberangkatan kapal di jalur Ketapang Gilimanuk khususnya ya,
06:10kalau dalam peristiwa ini.
06:11Bagaimana kira-kira?
06:12Yang pertama, ya pasti kita akan mengevaluasi nanti dengan RDP.
06:17Dengan BNKB, dengan Basarnas, dengan beberapa kementerian
06:22akan kita diskusikan bersama, duduk bareng bersama.
06:25Evaluasi apakah di situ ada kelalaian.
06:28Kemudian evaluasi apakah memang kapal-kapal kita sudah pada tua
06:33dan tidak layak jalan.
06:35Yang layak mana, yang nggak layak mana.
06:37Sehingga kita punya peta.
06:39Sehingga kita punya data-data.
06:41Dan ini, mohon maaf, harusnya menjadi kejadian terakhir
06:43bagi bangsa yang kita cintai ini.
06:46Jadi artinya koordinasi dilakukan,
06:48kemudian KNKT terus bekerja dengan baik,
06:51Basarnas koordinasi dengan BNPB,
06:53dengan semua kementerian yang punya kemampuan teknologi yang baik.
06:58Sehingga memang kapalnya cepat bisa ditemukan,
07:00korbannya juga bisa segera diidentifikasi.
07:04Dan yang terakhir, sekali lagi,
07:06kita harus mulai transparansi yang kita lakukan.
07:08Kita harus buka-bukaan.
07:09Tidak boleh lagi kita menyembuhkan.
07:11Laporan-laporannya jangan yang bagus-bagus saja ya.
07:13Kalau memang ada yang harus dievaluasi,
07:15ya harus belak-belakan juga gitu ya.
07:17Pemerintah melalui kementerian perhubungan.
07:19Nggak bisa kita tutup-tutupin.
07:21Ini kondisi bangsa kita.
07:22Sehingga jalan keluarnya kita cari secara bersama.
07:25Seperti itu.
07:25Dari perbincangan malam hari ini,
07:27saya garis bawahi yang penting dalam peristiwa ini,
07:29manusianya dulu diselamatkan.
07:31Dan kita doakan bersama supaya semua korban bisa ditemukan
07:34yang saat ini masih hilang.
07:36Dan kita juga sama-sama terus berkuat cita
07:38bagi korban yang sudah dinyatakan meninggal.
07:40Dan tentu saja paralel,
07:42KNKT juga bisa melakukan investigasi awal
07:44untuk peristiwa tenggelamnya kapal di Selat Bali ini.
07:47Baik, terima kasih.
07:48Pak Edy Perwanto, anggota Komisi 5 dari DPR RI,
07:51telah berbagi pandangannya di Sampai Nusya malam hari ini.