Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin
LOMBOK, KOMPAS.TV - Empat hari pencarian, tim SAR gabungan akhirnya mencapai lokasi Juliana Marins warga negara Brasil yang jatuh di Gunung Rinjani pada Sabtu (21/06/2025).

Kepala Basarnas, Marsdya Muhammad Syafi'i bilang korban berada di kedalaman 600 meter dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Kepala Basarnas menyebut medan yang terjal dan cuaca yang kerap berubah membuat evakuasi korban dilakukan dengan metode lifting atau diangkat ke atas.

Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram untuk proses pemulasaran.

Merespons insiden warga negara Brasil jatuh di Gunung Rinjani, Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana menegaskan bakal memperketat pengawasan di tempat wisata yang berisiko tinggi atau ekstrem.

Menpar berharap, peristiwa itu bakal menjadi yang terakhir di lokasi wisata di Indonesia.

Pendaki asal Brasil jatuh di Gunung Rinjani ikut menjadi perhatian media asing yang menyoroti proses pencarian hingga evakuasi Juliana Marins.

Sebelumnya, Mensesneg menyebut pemerintah terus memantau proses evakuasi Juliana Marins, warga negara Brasil dan memberikan bantuan jika diperlukan.

Insiden yang menimpa Juliana Marins memberikan pelajaran penting. Kewaspadaan dan kehati-hatian jadi hal utama saat pendakian menuju puncak melewati jalur ekstrem.

Untuk informasi terkini, langsung saja kita sapa Jurnalis KompasTV, Fitri Rahmawati di Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

Baca Juga Bantah Evakuasi WNA Brasil Lambat, Wagub NTB: Tim Langsung Gerak Tapi Terkendala Cuaca dan Medan di https://www.kompas.tv/regional/601880/bantah-evakuasi-wna-brasil-lambat-wagub-ntb-tim-langsung-gerak-tapi-terkendala-cuaca-dan-medan

#wnabrasil #gunungrinjani #otopsi

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/601886/jenazah-wna-brasil-dibawa-ke-bali-untuk-otopsi-begini-skema-pemulangannya-ke-negara-asal
Transkrip
00:004 hari pencarian, tim SAR gabungan akhirnya mencapai lokasi Juliana Marins, warga negara Brazil yang jatuh di Gunung Rinjani pada 21 Juni 2025.
00:20Kepala Basarnas, Marsgia Mohamad Shafi'i bilang, korban berada di kedalaman 600 meter dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
00:30Kepala Basarnas menyebut, medan yang terjal dan cuaca yang kerap berubah membuat evakuasi korban dilakukan dengan metode lifting atau diangkat ke atas.
00:39Korban selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Bayang Karamataram untuk proses pemulasaraan.
00:45Dari hasil informasi dilaporkan, telah dapat dievakuasi dari kedalaman 600 meter menuju ke LKP.
00:55Dan karena memang kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, awalnya kita ingin melaksanakan evakuasi secepat mungkin dengan menggunakan pesawat heli.
01:10Dan itu menjadi alternatif pertama ternyata karena cuaca tidak memungkinkan.
01:14Kemudian alternatif kedua, dengan adanya korban sudah bisa kita tarik ke atas, kita kepingin di perjalanan, andai saja cuaca bagus, kita ingin menghadirkan helikopter lagi untuk mengangkut, menggunakan media udara.
01:33Ternyata juga kondisi cuaca tidak memungkinkan, sehingga evakuasi korban terpaksa harus kita laksanakan dengan ditandu.
01:46Merespons insiden warga negara Brazil yang jatuh di Gunung Rinjani, Menteri Pariwisata Widianti Putri Wardana menegaskan bakal memperketat pengawasan di tempat wisata yang berisiko tinggi atau ekstrim.
01:59Menpar berharap peristiwa itu bakal menjadi yang terakhir di lokasi wisata di Indonesia.
02:06Kami telah meminta seluruh instansi terkait untuk memperkuat standar operasional prosedur, serta meningkatkan pengawasan terhadap kegiatan wisata berisiko tinggi, khususnya di destinasi ekstrim seperti Gunung Rinjani.
02:22Kami berharap ini menjadi yang terakhir, kami menargetkan zero accident di seluruh destinasi wisata Indonesia.
02:34Satu kejadian saja dapat berdampak besar terhadap citra pariwisata kita di mata dunia.
02:42Pendaki asal Brazil jatuh di Gunung Rinjani, ikut menjadi perhatian media asing yang menyoroti proses pencarian hingga evakuasi Juliana Marins.
02:51Sebelumnya, Mensesnek menyebut, pemerintah terus memantau proses evakuasi Juliana Marins warga negara Brazil dan memberikan bantuan jika diperlukan.
03:02Apa langkah-langkah yang akan kita ambil untuk membantu?
03:07Sebetulnya bukan hanya kasus ini yang di Rinjani ya, tapi banyak kasus yang sampai ke Presiden yang oleh tim Bapak Presiden sedang diadvokasi.
03:18Insiden yang menimpa Juliana Marins memberikan pelajaran penting.
03:23Kewaspadaan dan kehati-hatian jadi hal utama saat pendakian menuju puncak melewati jalur ekstrim.
03:30Tim Liputan, Kompas TV
03:32Ya untuk informasi terkini langsung saja kita sampai Jurnas Kompas TV Fitri Rahmawati di Lombok Timur, Nusa, Tenggara, Barat.
03:44Fitri, senasah katanya dibawa ke Bali untuk diotopsi.
03:48Apa pertimbangan otopsi di sana?
03:50Ya, Ilona dan juga Saudara, jenasa Juliana Marins memang dibawa ke Bali untuk dilakukan otopsi.
04:00Karena di sini awalnya memang akan dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bayangkar, Nusa, Tenggara, Barat di Mataram ini.
04:08Hanya saja karena dokter forensik sedang bertugas di luar daerah di Sumatera.
04:12Sehingga jenasa warza negara asing asal Brazil ini akhirnya dibawa ke Bali untuk dilakukan otopsi di sana.
04:21Ya, itu di Rumah Sakit Mandarat.
04:24Dan dari Rumah Sakit Bayangkar, Polda, Nusa, Tenggara, Barat ini,
04:30jenasa Juliana Marins ini diberangkatkan pada pukul 15.19 waktu Indonesia Tengah tadi
04:37menggunakan jalur daratnya itu akan menjebrang dari Pelabuhan Lembar menuju ke Pelabuhan Padang Baik.
04:45Dan ini diperkirakan akan menghabiskan waktu selama 5 jam.
04:49Sehingga diprediksi juga jenasa dari luarga negara Brazil ini akan diotopsi di Bali esok hari.
04:58Fitri, seperti yang saya sampaikan tadi, ada proses pemulangan jenasa ke Brazil setelah tadi lakukan otopsi.
05:05Itu didampingi keluarga atau perwakilan dari kedua seberhasil?
05:10Kami mendapatkan informasi bahwa jenasa ini akan didampingi oleh keluarga dan juga kedutaan
05:18sampai otopsi itu dilakukan di Bali dan nanti setelah otopsi dilakukan di Bali dan berakhir di Bali
05:26akan langsung diterbangkan dari Bandara Internasional Ngurang Rai menuju ke Brazil, ke negara asal dari Juliana Marins ini, Ilona.
05:36Fitri, apakah Anda sempat bertanya terkait dengan kondisi keluarga bagaimana Marins baru ditemukan setelah berhari-hari?
05:46Singkat saja.
05:46Ilona, kami mendapatkan informasi dari pihak-pihak terkait yang ada di Sembalun, yang ada di Kota Mataram dan Nusa Tenggara Barat
05:56karena pihak keluarga sendiri tidak bersedia untuk bertemu dengan media atau membuat keterangan kepada media.
06:03Ini bagi kami di lapangan bahwa itu merupakan hak dari keluarga Mariana Marins ini sendiri
06:10karena mereka menginginkan privasi dan kami tidak memaksakan mereka untuk bertanya tentang bagaimana Mariana Marins ditemukan.
06:17Hanya saja kami mendapatkan informasi dari para tim evakuasi, Mariana Marins memang ditemukan di hari kelima di kedalaman 600 meter.
06:27Dan yang paling utama dari itu adalah bahwa jenazah Mariana Marins ini kemudian tetap ditemani oleh 4 orang tim evakuasi yang berada di kedalaman 600 meter.
06:40Mereka hidup di sana menemani jenazah sehingga bisa melakukan evakuasi pada esok harinya.
06:46Ini merupakan cerita humanis yang diberikan informasi ini kepada para tim evakuasi juga,
06:51kepada kami yang berada di pos pusar gabungan yang ada di Sembalung kemarin, Ilona.
06:58Baik, terima kasih Fitri Atos, laporan Anda.

Dianjurkan